
Cerita ini bagian dari novel online “The Little Adventure of Nuel".
Biar makin menikmati, baca saja dulu chapter- chapter sebelumnya.
Per tanggal 23 April 2023, kaver “The Little Adventure of Nuel" berubah. Dan, setiap chapter akan konsisten menggunakan kaver barunya.
*****
Aku--melalui IN's Online Shop--ikut memasarkan Minyak Kutus-Kutus dan air beroksigen Oxy Water.
Call my online shop in Instagram @_inonlineshop_ dan 0877-9175-6320.
Jika ada yang mau membantuku secara finansial, kalian...
Senin, 1 Februari 2008
Cuaca cerah
Hari ini aku mendapatkan pengalaman berharga. Bermula ketika aku meminjam film yang berjudul John Tucker Must Die. Masih tetap sama, ke rental Ultradisc. Aku baru menonton sebagian dari disc pertamanya. Dan, aku kaget, walau nggak kaget-kaget amat. Alur filmnya mirip dengan sinetron produksi FrameRitz Production, yang dulu pernah aku tonton tahun lalu. Kalau nggak salah, judulnya “Patah Hati? Capek Deh!” Yang main kalau nggak salah juga, ada David Alexandre dan Nagita Slavina. Mirip banget pokoknya, alur ceritanya.
Film yang aku tonton itu bercerita tentang seorang gadis yang nggak menarik, yang dimanfaatkan tiga cewek yang dikhianati cowoknya, si John Tucker. Cewek tersebut didandani, supaya John Tucker terpesona. Yang berikutnya, aku belum tonton, tapi aku tahu pasti sama akhir ceritanya.
Bingung, deh, aku. Siapa bajak siapa. Mungkinkah FTV-nya itu dulu yang bajak? Soalnya film yang aku tonton itu rilis di tahun 2006. Sementara FTV-nya keluar di November 2007 kemarin (Eh, atau bulan Juli, yah?). Benar-benar, dah, Indonesia negara tukang bajak. Aku rasa nggak ada sama sekali produksi-produksi film, sinetron, atau FTV yang asli karya anak bangsa. Semuanya dibajak.
Kesal aku. Sudah tadi pagi aku terpaksa berangkat ke kampus gara-gara ada seorang teman bilang jadwal penyusunan KRS-nya hari ini, eh, dia malah bilang bukan hari ini. Dia memberitahukan aku sewaktu aku lagi di dalam bus nomor 77.
SMS si teman yang super brengsek, “Nuel, ternyata bukan hari ini penyusunan KRS-nya. Sori, yah. Tadi orang sekre baru ngabarin gue.”
Untungnya, masih lagi melaju di tol Jakarta-Tangerang. Aku segera turun di Kebon Jeruk, dan nggak sampai lima belas menit, ketemu bus nomor 77 lagi. Sekitar jam 08:30, aku sudah sampai di Jembatan Kebon Nanas. Arah dari Jakarta, di jam-jam segitu, lancar banget, saking lancarnya, aku mendumel melulu. Masih kesal, lah, aku. Capek loh, mengayuh sepeda dari rumah hingga tempat penitipan sepeda. Belum lagi menunggu busnya, yang awal berangkat sempat menunggu sekitar sepuluh menit.
Untuk menghilangkan kekesalan, aku sewa beberapa DVD, yang salah satunya John Tucker Must Die itu. Eh, hasilnya mengecewakan dan malah bikin aku tambah kesal. Kembalikan uang Rp 30.000 aku, sih.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
