Semua Tentang Huruf Kapital (Bagian 2)

1
0
Deskripsi

[Support author dengan memberikan tips, yuk! Bisa dengan memberikan tips di bawah, atau menggunakan QRIS di sini: https://saweria.co/arrinknight]

Bagian 1 di sini.

PERINGATAN: SEBELUM MEMBACA MATERI INI, HARAP BUANG JAUH TEORI KONYOL DI BAWAH INI:

Panggilan pada dialog wajib kapital, tidak pada narasi. Begitu juga dengan POV (sudut pandang/point of view). Jika memakai POV 1, panggilan wajib kapital, tidak dengan POV 3.

JIKA TIDAK BISA MEMBUANG JAUH-JAUH TEORI KONYOL DI ATAS, JANGAN LANJUT BACA MATERI INI.

Sebelumnya, saya tegaskan bahwa cara penggunaan huruf kapital di bawah ini, seluruhnya berasal dari situs resmi EYD V dan TBBBI (Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia), bukan teori main asal bikin sendiri! Mari kita mulai. PERHATIKAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA YANG DI-BOLD, PADA SETIAP CONTOH.

Gunakan huruf kapital, untuk ketentuan berikut:

8. Nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya.
- Narasi: Dia lahir pada tahun Hijriah.
- Dialog: “Dia lahir pada bulan Agustus kemarin, tepat dengan hari Lebaran, sebelum hari Natal.”

9. Nama peristiwa sejarah.
- Narasi: Pertemuan tersebut diberi nama Konferensi Asia Afrika.
- Dialog: “Kita akan merayakan Hari Pendidikan Nasional, besok."

10. Nama geografi/tempat.
- Narasi: Hanjay dan Hanjim bertemu di Desa Sentul, tepatnya di Jalan Madu, dekat Danau Malu.
- Dialog: “Dia bertempat tinggal di Kota Apung, Kelurahan Konyol, Kabupaten Anu."

11. Nama tempat yang menyatakan asal daerah.
- Narasi: Aku memberikannya batik Cirebon sebagai tanda cinta. (Batik itu berasal dari Cirebon.)
- Dialog: “Kami akan melakukan tari Bali setelah menonton film Amerika, setelah ini." (Film itu berasal dari Amerika, dan tarian itu berasal dari Bali.)

12. Huruf pertama semua kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) seperti pada nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen.
- Narasi: Kami lahir di Belanda, setelah ayah dan ibu kami pindah dari Jepang.
- Dialog: “Sebagai pengacara, kamu wajib membaca Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Peraturan Presiden Republik Indonesia, agar kamu bisa ikut menjadi bagian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa!"

13.  Judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama media massa.
- Narasi: Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra, dan aku memberinya judul Laki-Laki Hebat.
- Dialog: “Kamu hanya agen surat kabar Sinar Pembangunan, dan skripsi kamu yang berjudul Penerapan Asas-Asas Hukum Perdata yang kurang menarik, justru dimuat di koran itu! Sadar diri, dong!"

14. Huruf pertama singkatan nama gelar dan nama pangkat.
- Narasi & Dialog : “Gelarku hanya S.Pd., dan dia adalah S.E..” (Sarjana Pendidikan dan Sarjana Ekonomi.)

15. Semua sapaan, termasuk bentuk ulang utuh dan julukan.
- Narasi: Hanjay juga dikenal sebagai si Kutu Buku di kelasnya. (Julukan.)
- Dialog: “Selamat belajar, Anak-Anak. Hari ini Bu Guru tidak masuk, jadi Saudara silakan duduk terlebih dahulu, karena saya yang menggantikan."

16. Kata “Anda”.
- Narasi: Sudahkah Anda tahu?
- Dialog: “Hanya teman Anda yang mengerti masalah itu.”

17. Semua pengacuan, yang merujuk kepada orang tertentu, yang menggantikan nama.
- Narasi: Hanya Paman yang tahu jika Nenek bermasalah. Aku tidak tahu jika Ibu akan jantungan setelah ini.
- Dialog: “Besok Bapak akan datang bersama dengan Tante. Aku tidak tahu apakah Pemerintah akan mendengarkan keluhan mereka."

LANJUT BAGIAN 3.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya Act 56. Krahe, Angsa Hitam Lainnya
0
0
Ixy hanya bisa bersedih sambil menatap punggung Naoki, dan melihat sang guru berjalan ke luar dari ruang kelas, kemudian menoleh ke arah jendela besar di sebelahnya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan