Immortal Destiny Arc 1 - Warisan Dua Jagoan

391
144
Deskripsi

Jumlah Chapter : 24

Jumlah Halaman : 124

Selepas meninggalkan Gunung Bunga Persik, Li Hao ditemani Naga Kecil mulai mengarungi Benua Bintang Timur.

Li Hao menemukan petualangan lebih cepat dari yang dikira dan berkenalan dengan dua cultivator yang berasal dari Violet Sun Sect.

Dari keduanya, Li Hao mengetahui bahwa seluruh dunia cultivator sedang mencari warisan yang ditinggalkan Fang Mu dan Xiao Fan.

Bagian Sebelumnya : Prelude - Anak dari Gunung Bunga Persik <--- Klik untuk Chapter 1-25

Ch. 26 – Bai Lianhua

 

Heaven Mountain Sect merupakan salah satu sekte tertua yang ada di Benua Bintang Timur, membuat mereka menjadi salah satu dari dua belas kelompok yang mendapatkan predikat sekte bintang sepuluh.

 

Sejak awal berdiri sampai hari ini, sekte tersebut berlokasi di gunung terbesar di seluruh Benua Bintang Timur yaitu Heaven Mountain.

 

Heaven Mountain di kelilingi oleh tujuh gunung yang lebih kecil, ketujuh gunung tersebut juga menjadi bagian dari Heaven Mountain Sect. Jika Heaven Mountain digunakan sebagai rumah untuk sebagian besar anggota sekte, ketujuh gunung kecil yang lain memiliki fungsinya masing-masing.

 

Pill River Mountain misalnya merupakan gunung yang digunakan untuk anggota Heaven Mountain Sect mendalami ilmu Alchemy, sekaligus bertanggung jawab membuat pil untuk kebutuhan sekte sementara Lake Moon Mountain merupakan tempat penyimpanan harta serta pengelolaan keuangan sekte.

 

Setiap gunung kecil ini dipimpin oleh seorang Peak Lord jadi hanya ada tujuh Peak Lord di Heaven Mountain Sect dan posisi mereka hanya dibawah Patriark dan Grand Elder.

 

Hundred Snow Mountain adalah salah satu dari tujuh gunung tersebut dan menjadi merupakan lokasi aula latihan Sword Dao maupun Daoist Magic terbesar di Heaven Mountain Sect. Lebih dari separuh anggota Heaven Mountain Sect memang merupakan Sword Cultivator.

 

Setiap harinya aula latihan utama memang selalu ramai pengunjung, baik mereka yang melakukan latih tanding ataupun menyaksikan latihan orang lain namun terkadang aula latihan tersebut bisa menjadi sangat ramai hingga penuh sesak karena banyak murid-murid dari gunung lain ikut mengisi tempat itu seperti hari ini.

 

Tujuan mereka datang adalah untuk menyaksikan seseorang yang sedang mengisi salah satu lapangan latihan, mereka bersorak memanggil namanya berulang kali, berharap orang yang dimaksud memandang mereka meskipun hanya sejenak.

 

“Adik Bai, seperti biasa kau sungguh populer.” Seorang gadis cantik yang terlihat berusia dua puluhan tahun memakai gaun kuning dengan selendang berwarna emas yang memiliki ukiran berbentuk sayap melihat sekelilingnya sambil berdecak kagum.

 

Gadis itu memahami para penonton ini datang bukan untuk melihat dirinya melainkan adik seperguruan yang menjadi lawan tandingnya.

 

Di hadapan gadis berselendang emas itu terdapat seorang gadis yang terlihat berusia belasan tahun, dialah yang menjadi pusat perhatian dari keramaian ini.

 

Gadis itu memiliki bentuk tubuh yang diidamkan setiap wanita, langsing namun memiliki daya tarik yang menggoda. Kulit putihnya yang tanpa noda membuat tubuhnya semakin sempurna namun yang paling mencolok darinya adalah rambut berwarna perak yang memanjang hingga menyentuh pinggang serta mata ungu yang menyala terang.

 

“Kakak Fei, jangan bercanda. Mereka datang untuk melihat kecantikanmu.” Gadis berambut perak itu menjawab sambil tersenyum.

 

Ketika bibirnya yang berwarna bunga persik itu tersenyum, sederet gigi putih susu terlihat, senyuman yang mampu memperdaya tidak hanya pria tetapi juga wanita.

 

“Ugh, kenapa jantungku selalu berdetak lebih kencang setiap melihatmu tersenyum…” Gadis berselendang emas menyentuh dadanya, berusaha menenangkan detak jantungnya, “Adik Bai, kapan terakhir kali kau membersihkan telinga? Jelas-jelas mereka memanggil namamu.”

 

“Bai jiejie!”

“Bai meimei!”

“Lianhua, aku mencintaimu!”

 

Gadis berambut perak itu batuk pelan dengan pipi sedikit merona merah, namanya memang Bai Lianhua seperti yang diteriakan oleh para penonton.

 

“Kakak Fei sebenarnya lebih cantik dariku, mereka hanya belum bisa melihatnya.”

“Maksudmu seperti kecantikan batin? Omong kosong, meskipun aku memiliki kecantikan batin yang terindah dan termurni sekalipun, mata pria-pria ini tidak akan bisa melihatnya.” Gadis itu mendengus kesal sementara Bai Lianhua hampir tersedak nafasnya sendiri karena mendengar pernyataan itu.

 

Gadis berselendang emas ini adalah kakak seperguruan Bai Lianhua, dia dikenal sebagai Fairy Fei. Sebenarnya Fei memiliki kecantikan seperti peri atau dewi karena itulah dikenal dengan nama Fairy Fei namun dia memiliki karakter yang kasar dan meledak-ledak, membuat pria enggan dekat dengannya.

 

“Meskipun mereka belum bisa melihatnya tetapi pengakuan darimu menurutku lebih berharga, mengingat dirimu adalah yang tercantik dari Four Fairies.” Fairy Fei tertawa lantang.

 

Bai Lianhua tersenyum canggung saat Fairy Fei menyinggung Four Fairies, kurang lebih setahun yang lalu Nine Treasure Tower, salah satu kelompok yang juga merupakan sekte bintang sepuluh mengeluarkan istilah tersebut.

 

Nine Treasure Tower merupakan kelompok aliran netral yang bergerak dibidang perdagangan. Mereka memiliki toko di seluruh Benua Bintang Timur dan menjual segala sesuatu yang berkaitan dengan cultivator termasuk informasi.

 

Four Fairies adalah julukan yang diberikan oleh Nine Treasure Tower pada empat gadis tercantik di seluruh Benua Bintang Timur pada generasi saat ini dan Bai Lianhua menduduki peringkat pertama.

 

“Kakak Fei, kau tidak lupa tujuan utama kita kemari bukan?” Bai Lianhua menarik pedangnya.

 

Fairy Fei tersadar dari lamunannya kemudian tersenyum malu-malu, dia memang mengajak Bai Lianhua untuk berlatih tanding karena sebentar lagi dirinya akan memasuki latihan tertutup demi mencapai tingkat praktik yang lebih tinggi.

 

“Adik Bai, aku mungkin tidak akan bertemu denganmu selama beberapa tahun setelah ini jadi kuharap ini akan menjadi latihan yang berkesan untukmu.” Fairy Fei menarik pedangnya kemudian tubuhnya diselimuti cahaya berwarna kebiruan.

 

Bai Lianhua menarik nafas yang dalam dan seketika itu tubuhnya diselimuti cahaya keperakan, dia dan Fairy Fei bergerak pada waktu hampir bersamaan dan pedangnya keduanya segera berbenturan.

 

Fairy Fei bisa melihat ukiran burung walet pada pedang Bai Lianhua, pedang itu bisa menyerap qi Bai Lianhua dengan sangat baik, “Guru benar-benar menyayangimu, menghadiahkanmu Snow Sparrow Sword.”

 

Permainan pedang Bai Lianhua dan  Fairy Fei menjadi lebih cepat dari sebelumnya namun di mata orang yang menyaksikan keduanya seperti sedang menari bersama karena permainan pedang yang begitu indah.

 

“Kemampuan Snow Eagle Dance mu meningkat pesat adik Bai, suatu hari kau pasti melampauiku.” Fairy Fei tertawa kecil, “Tetapi aku masih merasa memberikan Spirit Tool Earth low-tier pada cultivator Forging Qi sepertimu berlebihan, meskipun Guru begitu menyayangimu.”

“Kakak Fei bisa menyampaikan protes itu pada Guru nanti.” Bai Lianhua ikut tertawa kecil.

“Adik Bai, aku masih ingin hidup. Lupakan perkataanku barusan.” Fairy Fei baru menyadari dia mengundang masalah besar untuk dirinya sendiri.

 

 

Ch. 27 – Peak Lord Xue

 

“Terima kasih Kak Fei, aku belajar banyak hari ini.”

 

Bai Lianhua memberikan hormatnya pada Fairy Fei setelah keduanya selesai berlatih. Fairy Fei menepuk pundak Bai Lianhua sambil tersenyum lebar.

 

“Jangan merendah Adik Bai, hanya sedikit cultivator Forging Qi yang bisa bertarung sepertimu. Kau akan membuat guru bangga.”

 

Fairy Fei tidak berlebihan memuji Bai Lianhua sebab dirinya berada dipuncak Foundation Realm sementara adik seperguruannya itu masih berada di Forging Qi namun secara teknik bertarung keduanya hampir berimbang.

 

“Andaikan Kak Fei menggunakan Daoist Magic, aku…”

 

Bai Lianhua belum selesai menyampaikan pendapat saat Fairy Fei mencubit pipinya, “Adik Bai, jika orang-orang mengetahui kau mengeluh karena memiliki Pure Spirit Root, mereka akan mengumpat meskipun kau begitu cantik.”

 

Bai Lianhua terlahir dengan Pure Spirit Root yang berunsur logam, kondisi ini membuatnya menjadi jenius terlebih lagi dia juga terlahir dengan salah satu dari 72 Heavenly Eyes yaitu Violet Cloud Eyes yang mampu melihat semua jenis ilusi.

 

Bisa dibilang Bai Lianhua adalah jenius diantara jenius dalam dunia cultivator namun Bai Lianhua memiliki satu kelemahan yaitu Daoist Magic.

 

Pada dasarnya Daoist Magic unsur logam sangatlah langka, Heaven Mountain Sect sekalipun tidak memiliki banyak catatan maupun ilmu unsur logam dan jikapun ada, hanya berguna bagi Body Cultivator.

 

“Sudah sewajarnya kau memiliki kelemahan Adik Bai, jika sampai kau ahli dalam Daoist Magic dengan semua kelebihan yang kau miliki saat ini maka aku akan protes pada langit, begitu juga dengan orang lain mungkin akan melakukan yang sama…”

 

Bai Lianhua tersenyum tipis, dia sedikit menyesal karena menyinggung topik tersebut, hasilnya Fairy Fei mulai menceramahinya tetapi untungnya tidak lama setelah itu ada seorang murid lain yang menghampiri keduanya dan menyampaikan bahwa guru mereka memanggil.

 

“Apa yang Guru inginkan dari kita?” Fairy Fei menelan ludah perasaannya tidak enak.

“Mungkin Guru memperhatikan latihan kita menggunakan Divine Sense dan mengetahui Kak Fei mengatakan dirinya pilih kasih.” Goda Bai Lianhua.

 

Ketika seorang cultivator mencapai tingkat tertentu, biasanya pada tingkat Nascent Soul, mereka akan memiliki sesuatu yang disebut Divine Sense, indera tambahan ini berhubungan dengan kekuatan pikiran dan jiwa, umumnya digunakan untuk melihat dari jarak jauh.

 

“Adik Bai, kau jangan menakutiku! Kau tau seperti apa Guru ketika dia marah.” Fairy Fei mencubit lengan Bai Lianhua karena geram.

“Aduh, Kak Fei, mungkin Guru sedang melihat kita sekarang. Jaga bicaramu.” Bai Lianhua sedikit kesakitan tetapi tidak bisa berhenti menggoda kakak seperguruannya itu.

 

Fairy Fei mematung dan menutup mulutnya, dia kemudian menarik Bai Lianhua menuju puncak Hundred Snow Mountain.

 

**

Pada puncak Hundred Snow Mountain terdapat sebuah bangunan sederhana yang memiliki beberapa kolam dipenuhi bunga teratai.

 

Fairy Fei dan Bai Lianhua mendatangi kolam teratai terbesar dimana seorang perempuan berjubah putih salju sedang berdiri menatap keindahan bunga teratai.

 

“Murid memberi hormat pada Guru.” Fairy Fei dan Bai Lianhua memberikan salam bersamaan.

 

Perempuan itu membalikan badan, menatap keduanya. Sekilas perempuan itu terlihat seperti berusia tiga puluhan awal, parasnya yang cantik serta tidak memiliki satupun kerutan akan membuat orang sulit percaya bahwa perempuan ini telah berusia sekitar lima ratus tahun.

 

Mata Fairy Fei dan Bai Lianhua sedikit bergetar ketika melihat ekspresi guru mereka, selama beberapa tahun terakhir ekspresi itu tidak pernah berubah yaitu murung dan tertekan. Bai Lianhua sampai lupa kapan terakhir kali melihat gurunya tersenyum.

 

Guru Bai Lianhua dan Fairy Fei ini tidak lain adalah Xue Lian, salah satu cultivator terkuat Heaven Mountain Sect yang juga menjabat sebagai Peak Lord dari Hundred Snow Mountain.

 

Dalam dunia cultivator nama Xue Lian amat terpandang, terutama karena dia merupakan salah satu cultivator perempuan terkuat di seluruh Benua Bintang Timur. Banyak yang beranggapan seseorang di posisi seperti Xue Lian akan memiliki segalanya namun nyatanya beberapa tahun terakhir jagoan perempuan ini bahkan tidak bisa tersenyum.

 

“Fei’er, Hua’er, kemampuan kalian berkembang dengan baik.” Xue Lian mengamati kedua muridnya sebelum mengangguk pelan.

“Semua berkat bimbingan Guru.”

Xue Lian mengajak keduanya menuju kediamannya. Dibandingkan Peak Lord yang lain, kediaman Xue Lian terkesan amat sederhana, ini disebabkan Xue Lian jarang mengambil murid dan merasa tidak membutuhkan kediaman yang besar.

 

Biasanya Xue Lian mengambil murid setiap seratus tahun sekali, Bai Lianhua adalah satu-satunya pengecualian dalam kebiasaannya tersebut.

 

“Fei’er, kau sudah mencapai puncak Foundation Realm cukup lama, pondasimu sudah cukup matang dan saatnya kau berusaha memasuki Core Formation.” Xue Lian mengibaskan tangannya dan memunculkan sebuah kotak giok kecil.

 

Kotak giok itu kemudian melayang dari tangan Xue Lian menuju pada Fairy Fei. Xue Lian mementikan jarinya, seketika kotak itu terbuka dan menunjukan pil berwarna biru langit yang memancarkan qi hebat.

 

“Guru, bukankah ini…” Tangan Fairy Fei sedikit bergetar setelah mengetahui isi kotak giok tersebut.

“Fei’er, guru yakin dengan bakatmu kau bisa mencapai Core Formation tanpa kesulitan. Guru harap dengan Sky Core Pill ini kau bisa membentuk Blue Core.”

“Guru, aku… Murid tidak akan mengecewakan guru.”

 

Bai Lianhua yang melihat dari samping ikut terpana melihat pil tersebut, dia maupun Fairy Fei mengenali Sky Core Pill ini dan mengetahui pil ini termasuk pada tingkat Earth top-tier. Pil ini tidak mudah didapatkan bagi Xue Lian sekalipun.

 

“Aku sudah mulai mempersiapkan pil ini sejak dirimu memasuki Foundation Realm, guru tidak pilih kasih seperti yang kau pikirkan bukan?”

 

Pertanyaan Xue Lian membuat Fairy Fei mematung dan berkeringat dingin, dia hanya bisa menanggapi pertanyaan tersebut dengan senyuman canggung.

 

Sesaat kemudian Xue Lian membiarkan Fairy Fei untuk mempersiapkan diri mengkonsumsi pil tersebut, Fairy Fei tidak melewatkan kesempatan dan langsung buru-buru meninggalkan kediaman gurunya, bahkan sampai tidak berpamitan dengan Bai Lianhua.

 

Melihat sikap kakak seperguruannya itu, Bai Lianhua berusaha sekuat mungkin menahan tawa sampai mukanya sedikit memerah.

 

“Fei’er adalah anak yang baik, tetapi ada beberapa sikapnya yang kuharap tidak kau ikuti.” Xue Lian melirik Bai Lianhua yang masih menundukan kepala, menyembunyikan wajahnya yang menahan tawa.

“Murid mengerti…” Bai Lianhua sedikit terbata-bata.

 

Xue Lian menggelengkan kepala melihat sikap muridnya itu, Bai Lianhua memang jenius dalam dunia kultivasi namun tetap saja usianya yang masih belasan tahun membuatnya kurang berpengalaman.

 

Xue Lian mengibaskan tangannya sekali lagi, kali ini muncul setumpuk gulungan surat di tangannya. Xue Lian memberikan gulungan-gulungan tersebut pada Bai Lianhua untuk dilihat.

 

“Guru, apa ini?” Bai Lianhua melihat dengan kebingungan.

 

Xue Lian memberi tanda agar Bai Lianhua membuka gulungan surat itu, ekspresi Bai Lianhua membeku setelah membaca isinya.

 

 

Ch. 28 – Golden Dust Butterfly

 

“Hua’er, kau belum pernah meninggalkan Heaven Mountain Sect sejak bayi tetapi setahun terakhir dirimu benar-benar populer, semakin hari semakin banyak lamaran yang ditujukan padamu.”

 

Sebenarnya Xue Lian menerima ratusan surat lamaran selama beberapa bulan terakhir, yang dia tunjukan pada Lianhua adalah surat-surat yang berasal dari mereka yang berlatar belakang besar di dunia cultivator.

“Guru, aku…” Bai Lianhua tidak tau harus bereaksi seperti apa melihat surat-surat lamaran ini.

“Tenang saja, guru sudah menolak semua surat lamaran kecuali tiga ini karena mereka berasal dari sekte bintang sepuluh.”

 

Surat lamaran yang ada di tangan Lianhua masing-masing berasal dari Holy Sun Palace, White Tiger Pavilion, dan Golden Sword Sect. Ketiganya merupakan sekte yang memiliki kekuatan tidak berbeda jauh dengan Heaven Mountain Sect sehingga tidak mudah bagi Xue Lian langsung menolak mentah-mentah lamaran tersebut.

 

“Jika kau tidak tertarik, guru akan menolak ketiga ini ketika waktunya memungkinkan.” Xue Lian bisa melihat Lianhua merasa terganggu dengan lamaran ini.

Lianhua bernafas lega mendengar pernyataan Xue Lian, “Terima kasih Guru, murid masih ingin fokus pada kultivasi, belum berniat memiliki hubungan dengan lawan jenis.”

“Belum?”

 

Xue Lian menatap tajam Lianhua saat mendengar kata belum dari mulut gadis itu. Lianhua menelan ludahnya, bagi gadis remaja sepertinya sudah sewajarnya memiliki angan-angan untuk menjalani hidup yang panjang bersama seseorang yang dicintai.

 

Berkat cerita-cerita romantis yang sering didengarnya dari Fairy Fei, Lianhua tidak berencana mengikuti jejak gurunya yang masih hidup sendiri selama lima ratus tahun meskipun sebenarnya Lianhua mengetahui alasan dibalik pilihan Xue Lian.

 

“Jangan bilang kalau ini ada hubungannya dengan Longshan. Hua’er, guru akan menerima pilihanmu kecuali mereka yang bermarga Ji.” Suara Xue Lian menjadi lebih dingin.

 

Longshan yang dimaksud oleh Xue Lian adalah Ji Longshan, putra tunggal dari Patriark Heaven Mountain Sect sekaligus jenius nomor satu di generasi Bai Lianhua.

 

Ji Longshan lahir dengan dua Spirit Root yang masing-masing memiliki satu unsur yaitu unsur tanah dan api membuatnya menjadi kultivator paling berbakat di generasi muda seluruh Benua Bintang Timur.

Mendapatkan sumber daya melimpah sejak lahir membuat Ji Longshan diyakini akan menjadi orang berikutnya yang membentuk Heaven Foundation.

 

“Guru, murid dan Longshan tidak memiliki hubungan apapun. Guru tidak perlu khawatir.” Bai Lianhua tersenyum pahit, sejak beberapa tahun terakhir hubungan Xue Lian dan petinggi Heaven Mountain Sect terutama yang bermarga Ji memang tidak sehat.

 

Xue Lian mendengus kesal, “Andaikan Heaven Mountain Sect memiliki manual terbaik untuk Spirit Root unsur logam, dirimu tidak akan tertinggal dari Longshan. Semua ini salah guru, tidak bisa memberikan yang terbaik untukmu Hua’er.”

“Guru, murid sudah mendapatkan yang terbaik. Murid akan berusaha tidak mengecewakan guru.”

 

Xue Lian memandangi Lianhua sejenak sebelum menghela nafas panjang, “Hua’er, andaikan kau lahir seratus tahun lebih awal pastinya seluruh sumber daya sekte akan digunakan untuk mengembangkanmu, kau begitu berbakat tetapi lahir di waktu yang tidak tepat…”

 

Bai Lianhua tersenyum tipis, tidak menjawab tetapi mengerti maksud gurunya.

 

“Guru sendiri tidak mengerti apa yang terjadi dengan generasimu, selain dirimu dan Longshan, begitu banyak jenius yang lahir bersamaan.” Xue Lian menggelengkan kepala.

 

Jika Heaven Mountain Sect memiliki Ji Longshan dan Bai Lianhua, setiap sekte bintang sepuluh yang lain juga memiliki jenius yang tidak jauh berbeda potensinya dengan keduanya misalnya di Holy Sun Palace lahir pemuda yang memiliki Pure Spirit Root berunsur api, sementara di Four Ocean Sect terdapat gadis yang memiliki tubuh khusus yang membuatnya ahli menggunakan Daoist Magic unsur air.

 

“Guru, murid akan selalu berusaha yang terbaik.”

 

Xue Lian menghela nafas pelan sebelum mengelus kepala Lianhua, “Terlepas semuanya, guru hanya mengharapkan dirimu hidup dengan baik. Agar kau bisa menjalani hidup seperti itu, dirimu harus memiliki kekuatan yang cukup sehingga tidak diinjak orang lain.”

Bai Lianhua berusaha memasang wajah yang riang sambil mengangguk pelan.

 

“Hua’er, dirimu sudah cukup dewasa, kemampuanmu juga diatas rata-rata anak seusiamu. Sudah saatnya kau keluar mencari pengalaman di luar sekte sebelum memasuki Foundation Realm.” Xue Lian menambahkan akan mempersiapkan semuanya agar Bai Lianhua dapat terhindar dari sesuatu yang mengancam nyawanya.

 

Bai Lianhua terlihat antusias, dia sudah lama ingin menjelajahi dunia luar yang selama ini hanya didengar atau dibacanya. 

 

Biasanya murid-murid Heaven Mountain Sect akan meninggalkan sekte untuk menyelesaikan misi demi mendapatkan poin kontribusi yang bisa ditukarkan dengan sumber daya yang membantu kultivasi mereka sementara Lianhua mendapatkan semua sumber daya yang dibutuhkan tanpa melakukan kegiatan tersebut.

 

Menjalankan misi memang dipenuhi resiko dan bahaya namun penting bagi setiap kultivator untuk mendapatkan pengalaman tersebut.

 

“Belum lama ini kau mencapai Forging Qi tingkat 11, guru sudah menyiapkan hadiah untukmu.”

 

Xue Lian memang selalu memberikan Lianhua hadiah setiap kali muridnya itu naik ke tingkat kultivasi berikutnya, sebelumnya dia menghadiahkan Snow Sparrow Sword ketika Lianhua mencapai Forging Qi tingkat 10.

 

Xue Lian mengeluarkan sebuah kotak giok lainnya yang berisi sepasang anting-anting berbentuk kupu-kupu yang terbuat dari kristal berwarna keemasan mengkilap.

 

“Guru, bukankah ini…” Lianhua mengenali sepasang anting tersebut.

“Ini adalah Golden Dust Butterfly Earring, mereka akan membantu menutupi kekuranganmu yang belum bisa menggunakan Daoist Magic.”

 

Sepasang anting itu sama persis dengan anting yang menghiasi telinga Xue Lian, sepengetahuan Lianhua anting ini hanya ada dua pasang di seluruh Benua Bintang Timur.

 

“Guru, murid merasa sulit menerima ini…” Lianhua ragu menerimanya, dia mengetahui benar nilai dari sepasang anting yang Xue Lian berikan.

“Kenapa? Karena ini satu-satunya peninggalan saudari kembarku?” Xue Lian mengelus kepala Lianhua, “Aku yakin dia akan sangat senang karena anting ini diberikan pada gadis secantik dirimu, Hua’er.”

 

Bai Lianhua mencoba menolak sekali lagi tetapi Xue Lian bersikeras memberikan anting itu padanya, Xue Lian memang sulit menerima penolakan apalagi dari muridnya sendiri.

 

“Murid akan berusaha menjaga pemberian guru sebaik mungkin.” Lianhua menghela nafas pelan, menyadari tidak bisa mengubah keputusan Xue Lian.

“Hua’er, guru menaruh harapan besar padamu.” Xue Lian mengelus rambut Lianhua dengan lembut.

 

Selepas selesai menyampaikan semua itu, Xue Lian kembali berjalan ke kolam teratai dan Lianhua mengikutinya dari belakang namun kali ini pandangan Xue Lian tidak terarah pada kolam teratai melainkan bulan sabit yang menghiasi langit malam.

 

“Hua’er, apakah kau mengetahui hari apa ini?”

 

Bai Lianhua berpikir sejenak, dia tidak mengingat bahwa ini adalah hari yang penting, sebelum dia bisa memikirkan sebuah jawaban, Xue Lian menjawab sendiri pertanyaan tersebut.

 

“Hari ini genap lima tahun sudah Grand Elder Fang menghilang.”

 

 

Ch. 29 – Salah satu kaki

 

Li Hao dan Naga Kecil menemukan diri mereka di tengah hutan belantara setelah melewati dinding pembatas Gunung Bunga Persik.

“Oak…”

 

Naga Kecil menoleh ke kanan dan kiri, Li Hao mengikutinya. Pemandangan sekitar mereka terasa begitu asing dan berbeda dibandingkan Gunung Bunga Persik.

 

Keduanya memperhatikan sekitar sejenak sebelum Li Hao mengajak Naga Kecil mengikutinya.

 

Li Hao mendapatkan beberapa tugas dari kedua gurunya tetapi dia belum mengetahui harus memulai darimana sehingga yang menjadi prioritas pertamanya adalah keluar dari hutan.

 

Li Hao dan Naga Kecil terus berjalan lurus ke depan, namun selepas berjalan beberapa jam, keduanya belum berhasil keluar dari hutan tersebut bahkan Li Hao merasa sudah melewati tempat yang sama beberapa kali.

 

“Naga Kecil, sepertinya kita tersesat.” Li Hao menggaruk kepalanya sambil menatap langit yang semakin menjadi gelap.

“Oak…” Naga Kecil mempercepat langkahnya, kali ini dia yang berada di depan dan Li Hao yang mengikuti.

 

Keduanya terus melangkah meskipun jarak pandang semakin berkurang karena gelapnya malam. Pada saat jarak pandang Li Hao hanya tersisa beberapa meter saja, barulah dia melihat cahaya terang di kejauhan, dia mempercepat langkahnya menuju sumber cahaya tersebut.

 

**

Cahaya yang Li Hao lihat ternyata datang dari sebuah api unggun, seorang pria yang membawa busur serta peralatan berburu lain yang cukup lengkap sedang duduk di dekat api unggun tersebut.

 

Li Hao merasa antusias karena melihat manusia sepertinya, selama ini dia hanya pernah mengenal sosok Paman Liu, Fang Mu, dan Xiao Fan namun reaksi pria tersebut tidak sama sepertinya.

 

Pria itu sedang memotong seekor kelinci saat Li Hao berjalan mendekat, ketika dia menyadari kehadiran Li Hao yang pertama dilakukannya adalah mengangkat busur dan mengarahkannya pada sang pemuda.

 

“Tahan, aku datang dengan damai, tidak bermaksud mengganggu.”

 

Sikap pria itu sedikit mengejutkan namun Li Hao bisa tetap menjaga ketenangannya dan berusaha berkomunikasi dengan baik.

 

Pria itu memancarkan nafsu membunuh saat mengarahkan busur pada Li Hao tetapi setelah melihat paras Li Hao yang masih remaja, raut wajahnya melunak kemudian menghela nafas lega.

 

“Maaf Nak, kupikir dirimu adalah hewan buas. Aku tidak berniat membuatmu takut.” Pria itu menurunkan busurnya, dia beranggapan Li Hao bukanlah orang yang berbahaya.

“Tidak perlu minta maaf, sudah sewajarnya Paman waspada dalam lokasi seperti ini.”

 

Li Hao kemudian mengelus kepala Naga Kecil yang sejak pria itu mengarahkan busur ke arahnya sudah bersiap melakukan serangan kalau busur itu melepaskan panah.

 

Keduanya lalu berkenalan, Li Hao tidak lupa mengenalkan Naga Kecil juga. Pria itu mengaku sebagai pemburu yang menjadikan hutan ini sebagai tempat mata pencahariannya.

 

Pemburu itu menambahkan, dia sudah bertahun-tahun mendatangi hutan tersebut namun baru kali ini bertemu dengan orang lain.

 

“Apa yang sedang kau lakukan di sini, Nak? Kau sama sekali tidak terlihat seperti seseorang yang memiliki urusan di tengah hutan seperti ini.”

 

Pemburu berkata demikian setelah memperhatikan pakaian yang Li Hao kenakan lebih teliti, jubah berwarna merah itu terkesan mewah dan terbuat dari bahan yang bagus, pakaian yang biasa digunakan para bangsawan.

 

Melihat pedang yang ada di punggung Li Hao, pemburu itu menebak Li Hao adalah tuan muda dari keluarga bangsawan yang sedang berkelana sebagai pendekar. Pemburu itu mendengar anak-anak keturunan bangsawan memiliki hobi yang seperti itu.

 

Hanya saja pemburu itu sedikit ragu karena Li Hao membawa Naga Kecil, yang terlihat tidak lebih dari keledai dekil di mata sang pemburu. Dia merasa jika Li Hao memang seorang bangsawan harusnya mampu mendapatkan tunggangan yang lebih baik.

 

“Ah, aku…”

 

Kriuukkk!

 

Sebelum Li Hao bisa menjelaskan tentang dirinya lebih jauh, suara yang cukup keras terdengar dari perutnya yang protes minta di isi. Dia memang belum memakan apapun sejak meninggalkan Gunung Bunga Persik.

 

Mendengar suara perut itu, sang pemburu tertawa geli kemudian mengangkat kelinci yang sedang dipotongnya saat Li Hao menghampirinya.

 

“Hasil buruanku hari ini kurang bagus, aku hanya menangkap seekor kelinci. Bagaimana jika aku memberimu salah satu kakinya? Rasanya empuk.” Pemburu itu menunjuk kaki belakang kelinci yang cukup gemuk sambil tersenyum lebar.

“Terima kasih Paman tapi aku punya nafsu makan yang besar…” Li Hao kemudian menoleh ke belakang dan menunjuk ke semak-semak yang tidak terlalu jauh dari tempat keduanya duduk, “Aku akan makan itu.”

 

Pemburu memandangi semak-semak itu lalu menatap Li Hao kembali dengan heran, “Maksudmu itu untuk makan keledaimu atau bagaimana?”

 

Pemburu itu tidak menangkap maksud Li Hao sampai semak-semak itu tiba-tiba bergoyang dan sesuatu muncul dari baliknya. Pemburu itu langsung pucat ketika menemukan seekor babi hutan yang memiliki sepasang gading besar dan panjang berjalan pelan ke arah mereka dengan nafas yang memburu.

 

Selama beberapa tahun berburu di hutan ini, pemburu itu belum pernah bertemu babi hutan sebesar yang ada di hadapannya, dia membeku ketakutan sementara Li Hao bangkit dari tempat duduknya.

 

Melihat gerakan Li Hao, babi hutan itu menunjukan reaksi dengan berlari kencang dan berniat menabraknya.

 

“Awas!”

 

Pemburu menjadi panik, dia berpikir Li Hao bisa tewas seketika jika babi hutan itu menabraknya dengan bobot seberat itu tetapi yang Li Hao lakukan adalah berdiri tenang sambil mengambil ancang-ancang untuk melepaskan pukulan.

 

Saat babi hutan itu hampir menabraknya, Li Hao melepaskan pukulan yang terarah ke hidung babi hutan. Seketika tinjunya mengenai sasaran, babi hutan itu terpukul mundur sebelum badannya meledak menjadi belasan bagian.

 

“Ah…” Li Hao sekalipun terkejut melihat hasil pukulannya, “Sepertinya babi ini bukan Demonic Beast…”

 

Naga Kecil mendekati daging-daging yang berceceran itu, mengendusnya sebelum menoleh ke Li Hao dan menggelengkan kepalanya, “Oak… Oak…”

 

Li Hao menggaruk kepalanya sambil tersenyum canggung kemudian menoleh kembali pada sang pemburu hanya untuk menemukan mulut pemburu itu terbuka lebar dan matanya memandang Li Hao dengan ketakutan.

 

Seluruh tubuh sang pemburu menjadi lemas dan tidak bisa berhenti bergetar, pandangannya sedikit mengelap serta satu-satunya alasan dia masih tetap sadar adalah karena naluri bertahan hidupnya. Ketakutannya pada babi hutan barusan sama sekali tidak ada apa-apanya dibandingkan ketakutan yang sekarang dia rasakan pada Li Hao.

 

Li Hao batuk pelan kemudian menunjuk daging yang berceceran, “Paman, bagaimana jika aku memberimu salah satu kakinya? Dagingnya mungkin cukup empuk setelah terkena pukulanku.”

 

 

Ch. 30 – Spirit Barrier

 

Tidak mudah bagi Li Hao untuk menenangkan dan menyakinkan Sang Pemburu bahwa dirinya tidak berbahaya namun akhirnya berhasil.

 

Dengan bantuan Sang Pemburu, Li Hao dan Naga Kecil bisa meninggalkan hutan tersebut. Mendengar Li Hao belum memiliki tempat tujuan berikutnya, Sang Pemburu menawarkannya bermalam di rumahnya yang berada di desa yang tidak terlalu jauh dari hutan.

 

“Aku sudah sering mendengar tentang kultivator tetapi tidak pernah bermimpi akan bertemu salah satunya.”

 

Dalam perjalanan Sang Pemburu banyak bercerita sementara Li Hao mendengarkan, pemburu itu menjadi antusias setelah mengetahui Li Hao seorang kultivator karena kebanyakan manusia yang tinggal di desa kecil seperti pemburu itu biasanya tidak pernah bertemu kultivator seumur hidup mereka.

 

Jarak desa Sang Pemburu ternyata memang dekat, sebelum malam terlalu larut mereka sudah bisa melihat desa yang dimaksud.

 

Desa itu tidak memiliki nama namun sudah berdiri sekitar seratus tahun yang lalu menurut penjelasan Sang Pemburu. Saat Li Hao dan lainnya ingin memasuki desa, mereka bertemu satu keluarga yang sedang meninggalkan desa sambil menarik sebuah gerobak yang berisi banyak barang.

 

Sang Pemburu mengenali keluarga itu, dengan sedikit terkejut dia menghampiri mereka, “Paman Lu, kalian mau kemana? Apa yang terjadi?”

 

Kepala keluarga yang dipanggil sebagai Paman Lu menghela nafas panjang sambil menggelengkan kepala, “Kemanapun, asal bukan tempat terkutuk ini. Kau tau alasannya dan sebaiknya kau juga segera pergi dari sini.”

 

Paman Lu tidak berbasa basi lebih jauh, dia dan keluarganya segera melanjutkan perjalanan meskipun hari mulai gelap.

 

Pemburu menggaruk kepalanya sambil memandangi keluarga Paman Lu yang semakin tidak terlihat di kejauhan, “Gawat, karena serangan babi hutan tadi aku sampai lupa…”

“Apakah ada masalah?” Li Hao menyadari kegelisahan Sang Pemburu.

“Ah, iya. Aku lupa sesuatu dan mungkin sebaiknya kau tidak singgah ke desa ini…”

 

Pemburu itu tidak menjelaskan rinci tetapi dia mengatakan sedang ada fenomena supranatural yang terjadi di desanya beberapa bulan terakhir.

 

“Apakah kejadian ini menelan korban jiwa?”

“Sejauh ini tidak namun sudah beberapa hewan ternak menjadi korban…”

 

Li Hao berpikir sejenak kemudian menoleh ke Naga Kecil, kepala keledai itu sudah mengangguk-angguk dengan mata setengah terbuka, Naga Kecil memang jarang berada pada kondisi sadar untuk waktu yang lama.

 

“Paman, jika kau tidak keberatan, biarkan aku bermalam di tempatmu. Aku juga belum memiliki tujuan dan Naga Kecil butuh istirahat.” Li Hao memandang ke arah gelapnya malam, “Lagipula, berada di luar desa ini mungkin sama berbahayanya.”

“Kau benar, hari sudah larut. Baiklah, kalau kau tidak masalah dengan resikonya, mari ke rumahku.”

 

**

Dalam perjalanan ke rumah pemburu, Li Hao tidak bertemu dengan satu pun warga lain desa tersebut. Li Hao berpikir karena hari sudah gelap dan sedang hujan gerimis membuat orang-orang tinggal di rumah.

 

Rumah pemburu amatlah sederhana, kayunya mulai lapuk karena usia dan ukurannya juga tidak besar untuk ukuran ditinggali satu orang.

 

“Aku lebih banyak menghabiskan waktu di hutan jadi tidak banyak yang kumiliki di rumah…” Pemburu baru sadar dia tidak memiliki tempat tidur yang layak untuk tamunya.

“Tidak masalah, ini sudah lebih dari cukup.”

 

Pemburu memberikan Li Hao sebuah selimut yang bahannya cukup kasar, dia kemudian memakaikan selimut itu pada Naga Kecil yang tidur di depan rumah. Keledai itu tertidur lelap setelah berbaring sejenak.

 

Pemburu itu jelas merasa heran atas sikap Li Hao, “Apa kau tidak kedinginan?”

“Tidak Paman, bajuku cukup tebal.” Li Hao tersenyum hangat.

 

Pemburu itu tidak tersinggung ketika selimut yang dia pinjamkan digunakan pada keledai, dia berpikir mungkin Naga Kecil memiliki nilai yang lebih tinggi daripada perkiraannya.

 

Sebaliknya Li Hao tidak merasa memerlukan selimut itu karena seorang kultivator sepertinya bisa dengan mudah mengatur suhu tubuh menggunakan qi yang dimiliki, selain itu jubah merah yang Li Hao kenakan memang memiliki bahan yang cukup tebal dan bisa melindunginya dari suhu dingin.

 

“Kalau begitu mari istirahat, hari juga sudah larut.” Pemburu itu menguap, tubuhnya yang sudah tidak muda memang merasa begitu lelah setelah semua kejadian yang dia lewati.

 

Kemampuan Sang Pemburu untuk tertidur lelap dalam waktu singkat mengimbangi Naga Kecil, hanya beberapa saat saja pemburu itu sudah mulai mendengkur.

 

Di sisi lain, Li Hao duduk bersila dan mulai melakukan latihan pernafasan yang dipelajarinya dari Nine Heaven Manual. Pada umumnya kultivator memang jarang tidur, mereka menghabiskan waktu dengan berlatih dan menyerap qi.

 

Fang Mu dan Xiao Fan pernah memberikan penjelasan bahwa qi yang dimiliki Gunung Bunga Persik amatlah sedikit, Li Hao akan mengalami kemajuan lebih pesat saat berada di luar namun setelah beberapa saat melakukan latihan, Li Hao menemukan qi yang terdapat di desa ini hampir sama bahkan lebih buruk dari Gunung Bunga Persik.

 

‘Paman pemburu ini berkata kebanyakan dari mereka tidak pernah melihat kultivator seumur hidupnya, Guru Fang bilang kultivator lebih mudah ditemukan di lokasi yang mengandung banyak qi…’

 

Salah satu tujuan utama Li Hao meninggalkan Gunung Bunga Persik adalah meningkatkan kultivasinya, Li Hao akhirnya mengerti langkah pertama yang harus diambilnya setelah meninggalkan desa ini adalah mencari lokasi yang memiliki lebih banyak qi.

 

Renungan Li Hao terhenti saat dia merasakan udara di sekitarnya menjadi lebih dingin, selain itu Li Hao merasakan ada hawa jahat yang berada di udara. Ketika Li Hao masih mencoba mengenali dan memahami hawa jahat tersebut, pemburu yang awalnya tidur nyenyak kini mulai gelisah namun tidak terbangun dari tidurnya.

 

“Paman, apa kau baik-baik saja?”

 

Li Hao mencoba membangunkan pemburu itu namun tidak berhasil, Li Hao kemudian teringat sesuatu yang pernah diceritakan oleh Xiao Fan tentang roh jahat. Li Hao membuka spatial bag lalu mengeluarkan selembar kertas berwarna coklat yang memiliki ukiran kaligrafi yang rumit.

 

Li Hao mengalirkan qi pada kertas itu, seketika kertas itu mulai memancarkan cahaya keemasan. Perlahan cahaya keemasan itu membentuk sebuah dinding pelindung yang akhirnya meluas hingga menutupi seluruh rumah pemburu.

 

Pemburu yang sebelumnya gelisah kini mulai tenang dan nafasnya ikut teratur, Li Hao keluar memeriksa Naga Kecil namun sepertinya keledai itu tidak terganggu sejak awal.

 

‘Spirit Barrier Talisman ini bekerja dengan baik, tidak kusangka akan menggunakannya secepat ini…’

Li Hao memang mempelajari ilmu talisman dari Xiao Fan dan Fang Mu, keduanya mengatakan memang sebaiknya kultivator Forging Qi seperti Li Hao memiliki banyak cadangan talisman yang bisa digunakan pada situasi penting.

 

Li Hao memperhatikan sekeliling rumah pemburu sebelum kembali ke dalam dan melanjutkan latihannya. Biarpun terlihat tenang, Li Hao bisa merasakan bahwa malam ini akan menjadi malam yang panjang baginya.

 

Benar saja, saat hari sudah mencapai puncak tengah malam, ditengah hujan yang semakin deras, terjadi gejolak besar di desa tersebut.

 

 

Ch. 31 – Roh Jahat

 

Seseorang mengetuk pintu rumah pemburu dengan keras dan berulang kali, pemburu akhirnya terbangun setelah Li Hao menggoyangkan tubuhnya.

 

“Cepat buka pintunya! Aku tau kau di dalam!”

 

Pemburu belum sempat bertanya pada Li Hao tetapi pintu rumahnya sudah hampir terlepas dari tempat karena ketukan pintu yang semakin keras. Pemburu menemukan tetangganya ketika membuka pintu.

 

“Telah terjadi sesuatu di kediaman Saudagar Bao, Kepala Desa meminta kita semua ke sana sekarang.”

“Apa yang terjadi?”

“Aku juga tidak tau jelas, kita akan mengetahuinya setelah sampai di sana.”

 

Pemburu itu menggaruk kepalanya, firasatnya buruk. Dia kemudian meminta tetangga pergi lebih dulu dan berjanji akan menyusul setelah menyiapkan busurnya.

 

Li Hao mendekati pemburu setelah tamu itu pergi, pemburu menjelaskan dia harus menuju kediaman Saudagar Bao dan berharap Li Hao bisa ikut bersamanya.

 

“Kejadian di kediaman Saudagar Bao kemungkinan berkaitan dengan fenomena yang meneror desa ini selama beberapa waktu terakhir, bisakah kau menolong kami?”

“Aku tidak yakin bisa membantu, tetapi kalau ada yang bisa kulakukan, aku akan mengulurkan tangan.”

 

Pemburu cukup puas dengan jawaban tersebut, dia kemudian mengajak Li Hao ke rumah Saudagar Bao, sementara Naga Kecil tetap tidur di kediamannya.

 

Dalam perjalanan, pemburu menjelaskan pada Li Hao tentang Saudagar Bao dan fenomena supranatural yang terjadi di desa ini.

 

Saudagar Bao adalah orang paling kaya di desa, dia banyak membantu membangun desa maupun warga yang kesulitan hingga namanya begitu terpandang dan lebih dihormati daripada kepala desa sekalipun.

 

Beberapa bulan yang lalu, putrinya yang dulu tinggal di kota besar pindah ke desa ini setelah menikah, menantu Saudagar Bao ini memiliki paras yang tampan serta ramah pada warga sehingga mudah diterima kedatangannya.

 

Pemburu menghela nafas panjang sebelum melanjutkan, “Anehnya, beberapa hari setelah putri dan menantu Saudagar Bao pindah, terjadi keanehan di desa ini…”

 

Awalnya masih hal yang sepele seperti suara tangisan dan tertawa di malam hari yang terdengar di seluruh desa tanpa diketahui asal usul jelasnya namun perlahan-lahan fenomena itu semakin meningkat.

 

Penduduk desa mulai bertemu sosok perempuan berpakaian merah ketika berjalan di malam hari, ketika didekati ternyata kaki perempuan itu tidak menginjak tanah.

 

Beberapa warga mengalami mimpi buruk sampai sakit yang misterius dan terakhir kali, beberapa hewan ternak ditemukan tewas dalam kondisi tercabik-cabik.

 

Butuh beberapa waktu sebelum warga menghubungkan fenomena ini dengan kedatangan putri Saudagar Bao tetapi karena rasa hormat pada Sang Saudagar, tidak banyak yang membuka suara. Warga yang menerima gangguan seperti mimpi buruk, sakit, maupun kehilangan hewan ternak, memilih meninggalkan desa sebelum ada kejadian yang lebih menakutkan.

 

Saat pemburu selesai menjelaskan, dia dan Li Hao sudah tiba di sebuah rumah yang besar jika dibandingkan rumah-rumah lain di desa ini. Terlihat banyak warga yang mengelilingi rumah itu sambil membawa obor dan alat bertani seperti cangkul, sabit serta sejenisnya.

 

Di depan rumah itu terlihat ada seorang pria berbadan subur yang sedang berusaha menenangkan perempuan yang sedang menangis histeris. Di samping pria berbadan subur itu ada seorang pria sepuh yang terlihat lesu dan bingung.

 

Pemburu berbisik pada Li Hao, memberitahu bahwa pria berbadan subur itu adalah Saudagar Bao sementara pria sepuh di sampingnya adalah kepala desa, sementara perempuan yang histeris itu adalah putri saudagar.

 

Li Hao memperhatikan putri saudagar itu cukup lama, melihat pakaian, rambut serta bentuk parasnya.

 

“Apakah ada yang salah dengan putri Saudagar Bao?” Pemburu menyadari ada yang aneh dengan cara pandang Li Hao.

“Ah, tidak. Ini pertama kali aku melihat perempuan, aku sudah sering mendengarnya tetapi ini pertama kali melihat perempuan secara langsung.”

 

Perjelasan Li Hao berhasil membuat pemburu mengerutkan dahi tetapi sebelum pemburu bisa berkomentar, pria sepuh yang merupakan kepala desa berjalan mendekati keduanya.

 

Kepala desa ingin mengatakan sesuatu pada pemburu tetapi Li Hao segera menarik perhatiannya, “Zhang, siapakah pemuda ini?”

 

Pemburu sedikit ragu menjawab jadi Li Hao memperkenalkan dirinya sendiri. Kepala desa mengangguk pelan, tidak banyak bereaksi karena merasa ada hal lain yang lebih diprioritaskan.

 

Kepala desa lalu menceritakan hal yang baru saja terjadi di kediaman Saudagar Bao, ada roh jahat berwujud perempuan berbaju merah yang menculik menantu dari Saudagar Bao.

 

Saudagar Bao kemudian meminta kepala desa mengumpulkan warga agar bisa membantunya mencari dan mendapatkan kembali menantunya itu.

 

“Zhang, kau yang memiliki ilmu bela diri paling tinggi diantara semua warga, kuharap kau bisa membawa kembali menantu Saudagar Bao.” Kepala desa menepuk pundak pemburu.

 

Mendengar pernyataan Kepala Desa, wajah Sang Pemburu menjadi pucat dan sedikit panik, “Kepala desa, kau pasti bercanda. Apa hubungannya ilmu bela diri dengan roh jahat seperti ini? Tidak peduli sebaik apapun kemampuan memanahku, tidak akan berguna bagi makhluk halus!”

 

Saat Pemburu dan Kepala Desa berdebat, Li Hao justru memperhatikan kediaman Saudagar Bao dengan lebih teliti, Li Hao bisa melihat ada jejak qi jahat di sekitar rumah itu dan sesuatu yang lain.

 

Li Hao berjalan mendekati pintu kediaman Saudagar Bao tanpa memikirkan banyak orang yang mulai memperhatikannya termasuk si pemilik kediaman. Li Hao kemudian berhenti di depan pintu rumah sambil mengamati sebuah kertas yang ditempel di pintu kayu besar itu.

 

Kertas yang berwarna kuning itu memiliki ukiran unik, kertasnya sudah mulai lapuk serta memiliki beberapa goresan tipis tetapi Li Hao yakin kertas tersebut adalah sejenis talisman.

 

“Darimana Anda mendapatkan talisman ini?” Li Hao menunjuk kertas itu sambil menatap Saudagar Bao yang berdiri tidak jauh darinya.

 

Saudagar Bao terlihat sedikit terkejut mendengar kata talisman keluar dari mulut Li Hao, “Kau mengenali talisman ini?”

“Tentu, ini salah satu talisman dasar bernama Spirit Barrier Talisman…” Li Hao baru saja menggunakan talisman yang sama di kediaman pemburu, meskipun bahan yang digunakan antara talismannya dan milik Saudagar Bao sedikit berbeda, “Talisman ini sudah kehilangan fungsinya karena digunakan cukup lama.”

Raut wajah Saudagar Bao menjadi buruk, dia jelas mengetahui nama dan fungsinya tetapi tidak memahami sepenuhnya cara kerja talisman tersebut.

 

Di sisi lain putri Saudagar Bao ikut menoleh, tangisannya sedikit mereda, “Mungkinkah Anda adalah kultivator?”

 

Li Hao belum menjawab namun gadis itu segera mendekatinya bahkan mencoba memeluk kaki Li Hao, “Mohon selamatkan suamiku! Aku tidak bisa hidup tanpa dirinya! Mohon kebaikan hati Anda!”

 

Perempuan itu kembali histeris, kali ini Saudagar Bao menarik putrinya agar tidak terlalu dekat dengan Li Hao. Saudagar Bao tentu mengetahui tentang kultivator dan dia sangat mengerti cara kultivator memandang manusia biasa seperti mereka.

 

 

Ch. 32 – Roh Jahat II

 

“Terima kasih telah mau membantu, tetapi apakah tidak apa-apa kita hanya melakukan ini berdua?”

 

Pada akhirnya Saudagar Bao menolak memberi penjelasan apapun terkait talisman yang ada di rumahnya namun Li Hao tetap membantunya.

 

Kepala Desa berniat mengumpulkan penduduk desa untuk melakukan pencarian tetapi Li Hao menjelaskan sebaiknya dia dan pemburu saja yang pergi mencari menantu Saudagar Bao.

 

“Roh jahat tidak bisa disentuh dengan cara biasa, beramai-ramai mencarinya hanya akan meningkatkan resiko jatuhnya korban. Kita berdua seharusnya lebih dari cukup.”

 

Pemburu tidak merasa lebih baik setelah mendengar itu, dia justru merasa dirinya dalam bahaya. Ketika pemburu berniat protes, Li Hao memberi tanda agar dia berhenti bergerak.

 

“Seharusnya roh jahat yang kita cari berada di sana…” Li Hao menunjuk sebuah gubuk tua yang tidak jauh di depan mereka.

 

Pemburu menjelaskan itu adalah gubuk yang dimiliki salah satu warga desa yang berprofesi sebagai penembang kayu tetapi warga itu sudah meninggalkan desa beberapa waktu yang lalu.

 

Li Hao sejak awal mengikuti jejak qi jahat dari rumah saudagar Bao hingga mencapai tempat ini, dia yakin makhluk yang dicarinya berada di gubuk tersebut.

 

“Aku akan menghadapinya sendiri, Paman bisa tunggu di sini.” Li Hao mengeluarkan sebuah talisman kemudian menempelkannya pada dada Sang Pemburu, sesaat kemudian talisman itu mengeluarkan cahaya keemasan, “Ini akan melindungi Paman tetapi lebih baik lari kalau terjadi sesuatu yang buruk.”

 

Pemburu ingin membantu Li Hao tetapi dia tidak memiliki cukup keberanian, akhirnya Li Hao berjalan ke gubuk itu seorang diri.

 

**

“Maafkan aku… Aku sungguh tidak berniat membuatmu seperti ini… Tolong lepaskan aku…”

 

Menantu Saudagar Bao terduduk lemas sambil memohon ampunan kepada seorang gadis bergaun merah yang basah kuyup dengan kulit berwarna abu-abu seperti tidak memiliki darah, gadis itu juga tidak memiliki bola mata pada kedua rongga matanya, membuat orang yang menatapnya seperti melihat kegelapan tanpa akhir.

 

“Amh… er… da…” gadis bergaun merah itu membuka mulutnya, berusaha berkata sesuatu tetapi tidak ada yang bisa dimengerti dari ucapannya.

 

Gadis itu tidak memiliki lidah maupun gigi yang tersisa dalam mulutnya, menantu Saudagar Bao hampir kehilangan kesadaran saat melihatnya. Gadis itu mengulurkan tangannya, berniat menyentuh wajah menantu Saudagar Bao, bersamaan itu selembar kertas melesat cepat yang sampai di antara keduanya.

 

“Aerrakkk!”

“Ah, mataku!”

 

Kertas itu berhenti di udara kemudian melepaskan cahaya yang begitu terang, gadis bergaun merah itu merasakan kesakitan saat cahaya itu menyentuhnya, cahaya yang sama berhasil memaksanya mengambil jarak dari menantu Saudagar Bao.

 

Menantu Saudagar Bao memegang kedua matanya yang terasa sakit, cahaya itu membutakan matanya sejenak.

 

“Cahayanya lebih terang dari yang kuduga…”

 

Orang yang melempar kertas itu tidak lain adalah Li Hao, dia pun sedikit terkejut melihat terangnya cahaya yang dihasilkan talisman tersebut.

 

Selepas menyadari kehadiran Li Hao, gadis bergaun merah itu memusatkan perhatian padanya. Gadis itu mengangkat kedua tangannya lalu melayang ke arah Li Hao.

 

Gerakan gadis itu cepat tetapi Li Hao bisa menghindarinya tanpa kesulitan yang berarti, Li Hao juga mengamati gadis bergaun merah tersebut dengan teliti.

 

‘Guru Xiao pernah bilang kalau roh jahat dibagi menjadi beberapa tingkatan, sepertinya roh jahat ini masih muda dan kemampuannya setara kultivator Forging Qi…’ Li Hao merasa sedikit lega ketika mengetahui masih memiliki peluang untuk mengalahkan roh jahat tersebut.

 

Li Hao mulai mengalirkan qi dan membuat tubuhnya memancarkan cahaya keemasan, gadis bergaun merah yang ingin menyerangnya kini berhenti di udara.

 

Mempelajari Nine Heaven Manual membuat qi milik Li Hao berwarna keemasan, selain jauh lebih murni dari qi yang lain, pada saat yang sama juga qi ini memiliki energi positif yang ditakuti oleh roh jahat.

 

Saat gadis itu masih ragu-ragu, Li Hao bergerak lincah dan menangkap lehernya. Gadis itu menjerit tanpa mengeluarkan suara karena lehernya terasa terbakar setelah bersentuhan dengan tangan Li Hao.

 

Roh halus memang tidak bisa disentuh oleh sesuatu yang fisik tetapi jika kultivator mengalirkan qi pada tubuh mereka maka menyentuh roh halus adalah hal mudah.

 

Gadis itu meronta, berusaha melepaskan diri dari cekraman Li Hao.

 

Li Hao belum pernah melihat roh jahat sebelumnya, wujud gadis itu terasa asing dan aneh tetapi tidak membuatnya merasa jijik maupun takut. Wujudnya yang masih menyerupai manusia membuat Li Hao ragu menghabisinya.

 

Li Hao menghela nafas pelan sebelum melempar gadis itu cukup jauh, “Pergi dan jangan kembali lagi atau aku terpaksa menghabisimu.”

 

Roh jahat itu bisa memahami perkataan Li Hao, dia memandang Li Hao sejenak sebelum menatap menantu Saudagar Bao sedikit lebih lama kemudian membalikan badan dan meninggalkan gubuk itu.

 

**

“Terima kasih telah menolongku…”

 

Meskipun tidak melihat sebagian besar kejadiannya, menantu Saudagar Bao mengetahui bahwa Li Hao yang telah menolong nyawanya. Dia telah mendapatkan kembali penglihatannya namun masih belum bisa berdiri karena tubuhnya terasa lemas.

 

Li Hao memeriksa tubuh menantu Saudagar Bao dengan teliti, memastikan tidak ada luka yang diakibatkan roh jahat sebab menurut ajaran Xiao Fan, luka yang disebabkan roh jahat akan berakibat fatal bagi manusia biasa.

 

“Roh jahat ini menangkap dan membawamu ke sini, tetapi tidak melukaimu atau mencoba menghisap energi kehidupanmu…”

Sepengetahuan Li Hao, roh jahat menyerang manusia demi mendapatkan energi kehidupan yang memperkuat serta memperpanjang usia mereka bahkan ada roh jahat yang bisa berusia hingga ratusan tahun setelah menghisap energi kehidupan manusia yang jumlahnya tidak terhitung.

 

Sebelum menantu Saudagar Bao bisa menjawab, pemburu memasuki gubuk itu dengan terburu-buru.

 

“Apa kalian baik-baik saja?!” Pemburu itu terlihat pucat.

 

Li Hao memintanya untuk tenang dan menjelaskan dia telah berhasil mengusir roh jahat yang menculik menantu Saudagar Bao namun pemburu menyampaikan sesuatu yang membuat raut wajah Li Hao menjadi buruk.

 

Pemburu itu menjelaskan bahwa baru saja roh jahat itu berusaha menyerangnya namun talisman yang Li Hao berikan melindunginya. Roh jahat itu terlihat murka namun tidak berusaha menyerang pemburu lebih  jauh, melainkan pergi ke arah pemukiman warga desa.

 

Menurut tebakan pemburu, roh jahat itu menuju ke rumah Saudagar Bao. Pemburu hampir kehilangan kesadaran saat menyaksikan betapa menyeramkan wujud roh jahat itu, andaikan bukan karena tekadnya memberitahukan hal ini pada Li Hao, dia sudah memilih untuk pingsan.

 

“Kita harus bergegas, kalau tidak makhluk itu akan memakan banyak korban.” Li Hao menggelengkan kepala, mulai menyesali pilihannya melepaskan roh jahat itu.

 

Menantu Saudagar Bao belum bisa berdiri dengan tenaganya sendiri jadi Li Hao menggendongnya, Li Hao berpikir akan berbahaya meninggalkannya di gubuk ini.

 

 

Ch. 33 – Roh Jahat III

 

Dalam perjalanan kembali ke rumah Saudagar Bao, menantunya mulai bercerita tentang hubungannya dengan roh jahat yang berwujud gadis bergaun merah.

Ternyata roh jahat itu adalah roh dari teman masa kecilnya, keduanya begitu dekat dan akhirnya memiliki perasaan satu sama lain bahkan keduanya berjanji akan menikah ketika sudah dewasa.

 

Sayangnya pada saat usia keduanya mencapai 16 tahun, sesuatu terjadi. Gadis itu menghilang tanpa alasan yang jelas, pihak keluarga gadis itu dan dirinya berusaha mencari selama sebulan penuh tanpa hasil.

 

Ada yang mengatakan gadis itu diculik, sudah meninggal bahkan sampai diam-diam telah kawin lari dengan pemuda lain.

 

Ini menyebabkan menantu Saudagar Bao patah hati dan larut dalam kesedihan sampai dua tahun kemudian dia menemukan cinta yang lain yaitu putri Saudagar Bao.

 

Sebulan setelah pernikahan mereka, keanehan mulai terjadi dan pada akhirnya sosok gadis bergaun merah ini menampakan diri.

 

“Ayah mertua pernah menolong seorang kultivator, berkat bantuan senior itu kami bisa lolos dari bahaya…” Menantu Saudagar Bao menambahkan kultivator yang sama menyampaikan akan melaporkan masalah mereka pada Violet Sun Sect, sekte kultivator yang berkuasa di wilayah ini jadi mereka menunggu di desa sampai kultivator dari sekte tersebut tiba.

 

Selepas menantu Saudagar Bao menjelaskan situasinya, terlihat beberapa warga dalam kondisi panik berlari ke arah mereka.

 

“Gawat! Kita mungkin terlambat!”

 

Li Hao menitipkan menantu Saudagar Bao kepada pemburu sebelum mempercepat langkahnya menuju kediaman Saudagar Bao.

**

 

Saat Li Hao tiba di lokasi, dia melihat Kepala Desa sedang menahan Saudagar Bao untuk tidak mendekati putrinya.

Putri Saudagar Bao terlihat berbeda dengan terakhir kali Li Hao temui, rambutnya kini acak-acakan dan matanya seluruhnya menjadi putih. Gadis itu berteriak histeris sambil mencakar wajahnya sendiri.

 

“Tidak! Mei’er!” Saudagar Bao ikut histeris menyaksikan putri kesayangannya melukai dirinya sendiri.

 

Li Hao menyipitkan matanya, memandangi putri Saudagar Bao yang wajahnya kini penuh bekas luka cakaran.

 

‘Inikah fenomena kesurupan yang pernah Guru Xiao ceritakan?’

 

Xiao Fan pernah menyampaikan, roh jahat sebenarnya bukan ancaman serius bagi kultivator selama berada di tingkat yang sama tetapi mereka memiliki kemampuan yang merepotkan yaitu mengambil alih tubuh seseorang dan fenomena ini dikenal sebagai kerasukan.

 

Orang yang tubuhnya diambil akan kehilangan kesadaran, tidak dapat merasakan sakit ataupun mengingat kejadian saat dia dirasuki, namun sebagian besar mereka yang dirasuki tidak pernah mendapatkan kembali kesadaran mereka.

 

Li Hao mengeluarkan selembar kertas lainnya dan melemparkannya ke arah putri Saudagar Bao. Seketika itu juga, putri Saudagar Bao berhenti melukai wajahnya, dia berdiri dan berusaha menghindari kertas tersebut namun sebelum dia bisa pergi jauh, kertas itu berubah menjadi cahaya yang amat terang.

 

‘Itu Spirit Cleansing Talisman terakhir yang kupunya, kuharap ini bekerja…’

 

Li Hao tidak memiliki banyak talisman yang berguna menghadapi roh jahat, dia tidak berpikir akan menghadapi roh jahat tepat setelah meninggalkan Gunung Bunga Persik sehingga dia hanya membuat dua Spirit Cleansing Talisman.

 

Tubuh putri Saudagar Bao mematung setelah terpapar cahaya dari Spirit Cleansing Talisman dan sesaat setelahnya asap hitam keluar dari tubuhnya. Setelah asap hitam itu sepenuhnya terlepas dari putri Saudagar Bao, tubuhnya terjatuh ke tanah dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Asap hitam itu melayang menjauh sebelum berubah wujud menjadi gadis bergaun merah, namun kini roh jahat itu memiliki luka di sekujur tubuhnya.

 

Roh jahat yang sadar dirinya bukan lawan Li Hao akhirnya memilih terbang meninggalkan desa. Tidak seperti sebelumnya, Li Hao yang sadar roh jahat ini mungkin mengulangi perbuatannya memutuskan untuk mengejarnya.

 

Roh jahat terbang secepat yang dia bisa, Li Hao terus mengejarnya sampai keluar dari desa.

 

**

Sepasang pemuda-pemudi yang berusia sekitar 16 sampai 17 tahun mendekati desa tanpa nama, keduanya memakai jubah berwarna ungu yang seragam dengan ukiran matahari pada lengan kanannya. 

 

Pemudanya bertubuh langsing, wajahnya tidak tampan namun enak dilihat sementara pemudinya paras yang cantik dibandingkan gadis pada umumnya.

 

“Ah! Han gege sepertinya itu desa yang kita cari-!” gadis berjubah ungu menunjuk desa yang berada tidak jauh di hadapannya.

“Benar Saudari Yue, akhirnya kita menemukannya.” Pemuda berjubah ungu bernafas lega, mereka sudah mencari desa ini selama berjam-jam, “Maafkan aku Saudari Yue, kita baru menemukannya selarut ini karena kelalaianku. Seharusnya memang kau tidak menemaniku kemari.”

“Han gege, bicara apa kau? Aku tidak bisa membiarkanmu pergi ke tempat terpencil untuk mencari desa tidak bernama sendirian. Lihat saja nanti ketika kembali ke sekte, aku akan melaporkan masalah ini pada kakekku!” Gadis itu mendengus geram.

 

Pemuda itu tidak menjawab, dia hanya tersenyum canggung. Mereka berdua adalah murid dari Violet Sun Sect, Han Feng dan Yue Shan.

 

Han Feng mendapatkan tugas dari sekte untuk mendatangi desa tanpa nama ini, sementara Yue Shan memaksa untuk ikut. Keduanya memang seumuran dan telah saling mengenal sekitar sepuluh tahun, bahkan keduanya menjadi Inner Disciple dari Violet Sun Sect pada waktu yang sama.

Saat keduanya mendekati pintu masuk desa, mereka melihat roh jahat terbang ke arah mereka dengan Li Hao mengikuti makhluk itu dari belakang.

 

“Saudari Yue, berlindung di belakangku!” Han Feng menarik pedangnya dan mengalirkan qi, seketika pedangnya itu dilapisi cahaya kebiruan.

 

Yue Shan tidak tinggal diam, dia juga mengalirkan qi dan mulai membuat mantra tangan, perlahan-lahan qi mulai berkumpul di kedua telapak tangannya.

 

Roh jahat yang sedang berusaha lari dari Li Hao terkejut melihat kedua murid Violet Sun Sect itu, melihat jalan kaburnya tertutup membuat roh jahat itu melakukan perlawanan terakhir.

 

Li Hao menghentikan langkahnya setelah melihat Han Feng dan Yue Shan, dia menjadi waspada karena bisa merasakan keduanya adalah kultivator sepertinya. Li Hao memilih menyaksikan dari jauh karena khawatir menyebabkan salah paham kalau dirinya terlibat pertarungan ini.

 

Han Feng dan Yue Shan berada di tingkat Forging Qi namun tingkatnya lebih tinggi daripada Li Hao, Han Feng menunjukan dirinya berada di Forging Qi tingkat 7 sementara Yue Shan di tingkat 9.

 

Roh jahat yang sudah terluka parah tidak bisa memberikan perlawanan berarti, Han Feng mampu melumpuhkannya dengan mudah.

 

“Fire Magic – Flaming Arrow!”

 

Yue Shan mengakhiri pertarungan tersebut dengan Daoist Magic elemen api, dua lidah api yang dibentuk dari qi miliknya melesat cepat ke arah roh jahat kemudian membakarnya.

 

Roh jahat itu melepaskan teriakan tanpa suara, api itu membakarnya luar dan dalam sampai akhirnya dia menghilang tanpa bekas.

 

Han Feng dan Yue Shan bernafas lega sebelum mengalihkan pandangan mereka pada Li Hao. 

 

 

Ch. 34 – Murid Violet Sun Sect

 

Li Hao bisa melihat Yue Shan membuat mantra tangan dan bersiap melepaskan Daoist Magic lainnya sementara Han Feng menunjukan sikap tidak bersahabat dengan menghunuskan pedang ke arahnya.

 

“Apa hubunganmu dengan roh jahat tadi? Apa kau yang mengendalikannya?” Han Feng bertanya dengan nada dingin.

 

Li Hao mengamati pasangan muda-mudi di hadapannya, dia tidak menduga akan bertemu kultivator secepat ini. Dia berpikir sejenak karena ingin memilih jawaban yang tidak mengundang masalah lebih besar.

 

“Kalian mungkin sulit percaya penjelasan apapun yang kuberikan tetapi warga desa di sini bisa memberikan penjelasan yang kalian inginkan, aku tidak berniat buruk apalagi mengendalikan roh jahat itu.”

 

Li Hao sadar penjelasan apapun yang diberikannya tidak akan membuat Han Feng dan Yue Shan mendengarkannya, jika ada salah ucapan justru keduanya bisa menyerangnya. 

 

Li Hao memang berada di Forging Qi tingkat 5, namun karena berlatih menggunakan Nine Heaven Manual, qi yang begitu murni membuatnya jauh lebih kuat dari tingkat seharusnya selain itu dia memiliki tubuh yang istimewa.

 

Biarpun tingkat kultivasi Han Feng dan Yue Shan berada di atasnya, namun Li Hao masih bisa mengimbangi mereka. Hanya saja Li Hao tidak berniat terlibat konflik dengan kultivator yang baru ditemuinya.

 

“Kalau begitu luka yang diderita roh jahat tadi disebabkan olehmu? Aku tidak melihat identitas sekte manapun yang kukenali, mungkinkah kau Rogue Cultivator?” kali ini Yue Shan yang bertanya.

 

Sebenarnya yang membuat Yue Shan dan Han Feng menjadi waspada adalah mereka bisa melihat Li Hao merupakan kultivator Forging Qi seperti keduanya namun mereka tidak bisa membaca tingkat praktik Li Hao.

 

Fenomena seperti ini hanya terjadi jika kekuatan antara dua orang berbeda terlalu jauh dan yang Yue Shan ketahui, dia tidak bisa membaca tingkat praktik seseorang yang telah melewati Forging Qi tingkat 12 namun orang yang bisa mencapai tingkat itu di usia semuda Li Hao hanya berasal dari sekte besar.

 

Li Hao memang masih berada di Forging Qi tingkat 5 tetapi karena keunikan dari Nine Heaven Manual yang dipelajarinya, seseorang hanya akan bisa membaca tingkat praktiknya dengan jelas saat ini kalau mereka berada di puncak Foundation Realm.

 

Andaikan Li Hao meningkatkan praktiknya lebih jauh, akan butuh kemampuan setara Core Formation untuk bisa membaca praktiknya.

 

Sementara Rogue Cultivator yang disebutkan oleh Yue Shan adalah istilah yang digunakan pada kultivator yang tidak tergabung dalam sekte ataupun kelompok kultivator manapun. Rogue Cultivator jarang ditemui di Heaven Star Empire maupun Black Moon Empire tetapi mereka adalah hal yang umum di Ironwood Empire.

 

Li Hao mengangkat tangannya dan mengalirkan qi, perlahan cahaya kebiruan menyelimuti tangannya. Qi miliknya memang berwarna keemasan tetapi Fang Mu mengajarkan Li Hao cara membuatnya terlihat kebiruan ketika dibutuhkan karena qi yang terlalu murni akan menarik perhatian banyak orang.

 

“Apakah ini cukup untuk membuktikanku tidak mempelajari ilmu yang menyimpang?”

 

Han Feng dan Yue Shan saling berpandangan setelah melihat qi yang berwarna biru itu, biasanya kultivator yang mempelajari teknik aliran hitam akan memiliki qi berwarna hitam atau merah, meskipun kebanyakan yang berada di Forging Qi belum memiliki qi yang berwarna seperti itu sepenuhnya tetapi selalu ada bercak hitam atau merah pada Qi mereka yang mempelajari ilmu hitam.

 

Qi yang Li Hao tunjukan adalah biru terang tanpa noda, menandakan ilmu yang dipelajarinya bersih dari segala ilmu hitam.

 

Han Feng menyarungkan pedangnya sebelum meminta maaf, Li Hao mengayunkan tangan dan menjelaskan dia bisa mengerti kewaspadaan keduanya. Li Hao kemudian mengajak keduanya menuju kediaman Saudagar Bao.

 

**

“Pada akhirnya kita sedikit terlambat…” Han Feng menggelengkan kepalanya.

 

Saudagar Bao dan menantunya sedang bersedih ketika Li Hao datang bersama dua murid Violet Sun Sect. Keduanya menangisi kondisi putri Saudagar Bao.

 

Meskipun nyawanya selamat tetapi sebagian besar wajah putri Saudagar Bao dipenuhi luka cakaran dan mengalami pendarahan yang serius.

 

Tabib desa yang melakukan pengobatan hanya bisa menghela nafas panjang, dia berhasil menghentikan pendarahan namun menjelaskan bahwa luka itu akan membekas selamanya.

 

Tidak peduli sesedih apapun dirinya, Saudagar Bao tetap menjamu Li Hao bersama dua murid Violet Sun Sect, dia tidak berani menyinggung kultivator seperti mereka.

 

Selepas menyampaikan terima kasih, Saudagar Bao bertanya apakah Li Hao, Han Feng, atau Yue Shan bisa menolong kondisi putrinya. Saudagar Bao pernah mendengar kultivator memiliki pil-pil ajaib, salah satunya adalah pil penyembuh yang amat efektif bagi manusia biasa.

 

“Aku bersedia memberikan apapun yang kumiliki demi satu pil ini…” Saudagar Bao menjelaskan niatnya.

 

Han Feng dan Yue Shan saling berpandangan sebelum menggelengkan kepala, Yue Shan menjelaskan bahwa pil penyembuh adalah sumber daya berharga bagi setiap kultivator.

 

“Saudagar Bao, Anda tidak memiliki apapun yang dibutuhkan oleh kami dan lagipula ini masalah kecantikan saja.” Yue Shan menambahkan.

 

Saudagar Bao jelas tidak setuju, ini menyangkut masa depan putrinya tetapi dia tidak berani menyuarakan pendapatnya jadi dia hanya menundukan kepala sambil merasa putus asa.

 

Li Hao yang sejak tadi diam dan mendengarkan akhirnya buka suara setelah melihat kesedihan saudagar Bao, “Aku mungkin bisa membantu, aku tidak butuh apapun darimu tetapi caraku ini sedikit tidak biasa, apakah Anda mau mencobanya?”

 

Saudagar Bao menatap Li Hao dengan antusias sementara Han Feng dan Yue Shan mengerutkan dahi serta kebingungan.

 

**

“Oak…”

 

Saudagar Bao membuka tutup mulutnya tetapi tidak ada kata-kata yang keluar, dirinya diminta Li Hao membawa putrinya ke rumah pemburu dan tidak pernah terlintas dipikirannya bahwa Li Hao membawanya bertemu seekor keledai hitam dekil yang matanya masih setengah terbuka setelah dibangunkan Li Hao.

 

“Naga Kecil, aku membutuhkan bantuanmu…” Li Hao mengelus kepala keledainya dengan lembut.

 

Han Feng dan Yue Shan ikut terlibat karena penasaran namun mereka justru bertambah bingung setelah melihat Naga Kecil, butuh beberapa saat sebelum keduanya sadar tubuh keledai itu memancarkan qi.

 

“Saudari Yue, apa kau pernah mendengar Spirit Beast berbentuk keledai?” bisik Han Feng.

 

Yue Shan menggelengkan kepalanya, andaikan memang ada Spirit Beast berbentuk keledai sepertinya tidak ada kultivator yang berniat memeliharanya karena membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit untuk membesarkan Spirit Beast apalagi keledai di hadapannya ini terlihat tidak berguna.

 

“Oak…” Pandangan Naga Kecil dan Yue Shan bertemu, Naga Kecil langsung tersenyum genit menunjukan giginya yang terbaris rapi.

 

“Saudari Yue, perasaanku saja atau senyuman yang diarahkan keledai itu padamu terkesan mesum?”

 

Yue Shan tidak menanggapi pertanyaan itu tetapi tatapan matanya menjadi lebih dingin serta menahan dirinya untuk tidak membuat mantra tangan.

 

 

Ch. 35 – Jilatan Naga Kecil

 

Nafas putri Saudagar Bao masih lemah, dia bahkan belum sepenuhnya sadar, meskipun matanya setengah terbuka, dia sama sekali tidak mengetahui bahwa wajah seekor keledai hanya berjarak beberapa senti darinya.

 

Saudagar Bao sebenarnya heran saat Li Hao meminta agar putrinya diletakan dalam posisi duduk bersila, jantungnya berhenti sejenak ketika melihat Naga Kecil tiba-tiba menjilati wajah putrinya.

 

“Apa yang?!” Saudagar Bao ingin menjauhkan Naga Kecil dari putrinya namun Li Hao menahannya.

“Tunggu sebentar, Paman harus bersabar dan lihat hasilnya.”

 

Yue Shan dan Han Feng sebenarnya sama-sama terkejut melihat aksi sang keledai namun keterkejutan mereka bertambah beberapa saat kemudian.

 

Air liur Naga Kecil membasahi seluruh wajah putri saudagar Bao namun pada saat yang sama luka-luka di wajahnya mengering bahkan menutup dalam kecepatan yang kasat mata. Kurang dari lima menit kemudian, seluruh luka di wajahnya berubah menjadi garis-garis halus.

 

Han Feng dan Yue Shan kini menatap Naga Kecil dengan cara yang berbeda.

 

“Han gege, Saudara Li ini pastinya memiliki latar belakang yang tidak biasa…”

“Aku setuju, mungkinkah dia berasal dari White Tiger Pavilion?”

 

Keduanya berbisik pelan tetapi Li Hao di kejauhan bisa mendengarnya dengan jelas, sepengetahuan Li Hao, White Tiger Pavilion yang dimaksud adalah salah satu kelompok aliran netral yang memiliki kekuatan sekte bintang 10.

 

White Tiger Pavilion terkenal sebagai kelompok yang menjadikan Demonic Beast dan Spirit Beast sebagai rekan sekaligus senjata mereka atau lebih dikenal sebagai Beast Cultivator jadi tidak heran Han Feng mengira Li Hao berasal dari sana karena setiap Spirit Beast langka dimiliki oleh kelompok tersebut.

 

Yue Shan sendiri tidak yakin karena Spirit Beast yang memiliki kemampuan penyembuh saat berada di tingkat Forging Qi amat langka dan bernilai, namun dia tidak pernah dengar yang berwujud keledai.

 

‘Air liurnya saja memiliki khasiat penyembuh yang tidak kalah dari pil penyembuh Mortal low-tier… bagaimana dengan bagian tubuh lainnya?’ Yue Shan memikirkan beberapa hal namun segera berhenti saat menyadari Li Hao menatapnya sambil tersenyum.

 

Tatapan Li Hao menunjukan seolah dia bisa membaca yang Yue Shan pikirkan, gadis itu menelan ludah dan menghapus semua ide yang terlintas barusan.

 

**

Ludah Naga Kecil memang memulihkan luka luar tetapi luka pada jiwa yang disebabkan kerasukan masih membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih sehingga putri Saudagar Bao tidak banyak bereaksi meskipun luka di wajahnya sudah jauh lebih baik.

 

Saudagar Bao ingin menghadiahkan harta yang melimpah pada Li Hao namun dia menolaknya. Li Hao kemudian mengatakan sebaiknya hadiah itu diberikan pada pemburu karena jika bukan karena pemburu membawanya ke desa ini maka dirinya tidak akan memiliki kesempatan untuk membantu.

 

Saudagar Bao berjanji bahwa pemburu akan hidup nyaman selama sisanya hidupnya, pemburu mengucapkan terima kasih yang mendalam pada Li Hao karena hal ini.

 

Merasa tidak ada lagi urusannya di desa itu, Li Hao berniat pergi melanjutkan perjalanannya. Li Hao meninggalkan desa bersama Han Feng dan Yue Shan.

 

“Saudara Li, kemana tujuanmu berikutnya?” Yue Shan bertanya sambil menunjukan wajah paling ramah yang dia bisa.

 

Li Hao bisa merasakan perubahan sikap Han Feng dan Yue Shan setelah melihat kemampuan Naga Kecil. Li Hao menjelaskan bahwa dirinya berkelana untuk berlatih serta menambah pengalaman, dia ingin melihat dunia yang lebih luas.

 

“Oh, kalau begitu apakah Saudara Li sudah pernah berkunjung ke Violet Jade City?”

“Violet Jade City? Aku belum pernah ke sana.”

 

Lebih tepatnya Li Hao belum pernah berkunjung ke Benua Bintang Timur, Li Hao hati-hati dalam menjawab karena khawatir keduanya sebenarnya berusaha mengorek informasi darinya.

 

Yue Shan menjelaskan bahwa Violet Jade City adalah kota kultivator terbesar di wilayah ini, letaknya berada di tengah-tengah Violet Sun Sect dan Jade Sword Sect.

 

“Seperti sekte kami, Jade Sword Sect merupakan sekte bintang 4. Bersama mereka, Violet Sun Sect menguasai wilayah ini.” Han Feng menambahkan.

 

Violet Sun Sect dan Jade Sword Sect merupakan sekte aliran putih yang berdiam di Ironwood Empire, kedua sekte berusia kurang dari seratus tahun namun memiliki pencapaian yang cukup baik karena pendukung di belakang mereka.

 

Sebagian besar sekte kecil dan menengah di Benua Bintang Timur selalu bernaung di bawah sekte besar, kedua sekte ini tidak berbeda.

 

Violet Sun Sect merupakan bawahan dari Holy Sun Palace sementara Jade Sword Sect berada di bawah Golden Sword Sect. Setiap tahun kedua sekte ini akan memberikan persembahan tetapi sebagai gantinya, mereka mendapatkan perlindungan dari sekte bintang 10 tersebut.

 

Li Hao memang pernah mendapatkan penjelasan dari Fang Mu maupun Xiao Fan terkait sistem bintang pada sekte maupun kelompok kultivator, mereka menjadi tolak ukur kekuatan yang ada di dunia kultivator.

 

Sekte bisa dikatakan bintang 4 jika memiliki setidaknya lima kultivator yang mencapai Core Formation dan salah satu dari lima ini berada di tingkat Core Formation peak-stage.

 

“Violet Jade City memiliki jumlah penduduk mencapai sepuluh sampai dua puluh ribu kultivator, sebagian besar merupakan Rogue Cultivator yang melakukan jual beli barang dan jasa serta sebagian berusaha mencari jalan bergabung dengan Violet Sun Sect atau Jade Sword Sect.”

 

Menurut Yue Shan, Li Hao bisa bertemu berbagai macam kultivator di sana untuk menambah pengalaman atau sekedar mengisi perbekalan.

 

Sejujurnya Li Hao tertarik setelah mendengar begitu banyak penjelasan, dia juga penasaran seperti apa tempat yang dihuni oleh puluhan ribu kultivator tersebut.

 

“Bagaimana Naga Kecil? Apakah kau juga ingin melihat Violet Jade City?” Li Hao mengelus Naga Kecil yang masih memasang wajah mengantuk.

“Oak…” Naga Kecil menjawab lesu.

 

Li Hao kemudian mengeluarkan sebuah apel, Naga Kecil menjadi antusias dan memakannya dalam satu gigitan.

 

“Oak!” Naga Kecil mengunyah apel itu penuh semangat.

 

Yue Shan tertawa kecil melihat tingkah Naga Kecil dan mulai menganggap keledai itu cukup lucu.

 

“Kalau begitu, aku harus meminta bantuan Saudara Han dan Saudari Yue untuk menunjukan jalan ke Violet Jade City.” Li Hao memberikan hormatnya pada kedua murid Violet Sun Sect itu.

 

Han Feng dan Yue Shan merasa senang karena Li Hao memutuskan berkelana dengan mereka. Keduanya menebak Li Hao memiliki latar belakang yang besar sehingga membangun relasi dengannya akan membawa manfaat baik di masa depan.

 

Li Hao menyadari kesalah pahaman mereka tetapi tidak mencoba meluruskannya karena untuk saat ini situasinya cukup menguntungkannya. Ketiganya kemudian bersama-sama meninggalkan desa dan menuju Violet Jade City.

 

 

Ch. 36 - Penginapan

 

Berkelana bersama membuat Li Hao menjadi lebih mengenal Han Feng dan Yue Shan maupun sekte yang menaungi mereka.

 

Violet Sun Sect merupakan sebuah sekte yang awalnya berpusat pada Daoist Magic elemen api, hanya mereka yang memiliki Spirit Root berelemen api yang bisa menjadi anggotanya.

 

Li Hao memang sudah mendengar dari Fang Mu serta Xiao Fan bahwa sebagian besar sekte di Benua Bintang Timur memiliki spesialisasi masing-masing. Five Poison Valley misalnya adalah sekte ahli racun yang terkuat, seluruh anggotanya merupakan Poison Cultivator.

 

Han Feng merupakan anak yatim piatu, bersama adik perempuannya, dia dipungut oleh salah satu Tetua Violet Sun Sect. 

 

Han Feng memang memiliki Spirit Root elemen api tetapi dia tidak berbakat Daoist Magic, untungnya Violet Sun Sect sudah tidak seperti awal dibentuk, selain mendalami Daoist Magic elemen api, mereka mulai mendalami ilmu pedang karena aliansi mereka dengan Jade Sword Sect beberapa puluh tahun silam.

 

Bersama adik perempuannya, Han Feng menjadi Sword Cultivator yang sebenarnya termasuk minoritas di Violet Sun Sect.

 

Berbeda dengan Han Feng, Yue Shan terlahir di keluarga kultivator sehingga mendapatkan pendidikan serta sumber daya sebagai kultivator sejak dini membuat Yue Shan menjadi salah satu murid terbaik Violet Sun Sect.

 

Keluarga Yue Shan juga merupakan bagian dari petinggi sekte, kakeknya juga merupakan kultivator Core Formation dan setahun yang lalu direkrut oleh Holy Sun Palace.

 

“Kakekku bisa menjadi Grand Elder di Violet Sun Sect tetapi justru memilih jadi Tetua kecil di Holy Sun Palace dan meninggalkan keluarganya.” Yue Shan menggerutu, bisa dilihat bahwa gadis ini sebenarnya dekat dengan kakeknya.

“Saudari Yue, Tetua kecil di Holy Sun Palace memiliki status lebih daripada Patriark kita sekalipun.” Han Feng tersenyum tipis.

 

Li Hao bisa melihat kedekatan Han Feng dan Yue Shan, dia bahkan sempat mengira keduanya adalah pasangan seperti yang diceritakan Xiao Fan padanya tentang hubungan pria dan wanita namun di salah satu malam Han Feng pernah mencurahkan isi hatinya pada Li Hao.

 

Han Feng memang mengakui bahwa dirinya memiliki perasaan pada Yue Shan namun dia sadar dirinya tidak berada di dunia yang sama dengan gadis pujaan hatinya. Andaikan Tetua Violet Sun Sect tidak memungutnya mungkin Han Feng hidup sebagai gelandangan di jalanan.

 

Tidak peduli berapa keras dirinya berlatih, Han Feng dengan keterbatasan sumber daya hanya akan mencapai paling tinggi Forging Qi tingkat 9 dan kalau beruntung membentuk Mortal Foundation, jalan keabadiannya akan berhenti di sana.

 

Di sisi lain Yue Shan memiliki peluang besar membentuk Earth Foundation dengan sumber daya keluarganya, bahkan bukan mustahil Yue Shan mencapai Core Formation di masa depan. Saat itu keduanya tidak akan lagi bisa sedekat sekarang.

 

Li Hao sendiri tidak terlalu memahami hubungan antar manusia tetapi dia bisa merasakan kesedihan dan penyesalan mendalam dari Han Feng. Li Hao tidak menemukan sesuatu yang bisa dilakukannya untuk Han Feng selain mendengarkan ceritanya.

 

Selama beberapa hari perjalanan, ketiganya tidak bertemu dengan masalah karena Han Feng memilih jalan yang paling aman untuk dilalui sampai akhirnya mereka menemukan sebuah penginapan.

 

“Hm, aku tidak ingat ada penginapan di sekitar sini…” Han Feng menyipitkan matanya.

 

Berbeda dengan Han Feng yang menjadi waspada, Yue Shan justru menjadi antusias, dia sudah merindukan kasur yang empuk serta air hangat untuk membasuh tubuhnya. Biarpun dia seorang kultivator, Yue Shan tetap memikirkan hal-hal yang biasa menjadi perhatian gadis seusianya.

 

“Saudari Yue, tidak bijak berhenti di tempat yang tidak kita kenal…” Han Feng mengingatkan.

“Han gege, kau terlalu khawatir. Andaikan penginapan itu merupakan milik perampok, mereka tidak akan bisa melakukan sesuatu pada kultivator seperti kita.”

 

Tekad Yue Shan sudah bulat, perkataan Han Feng tidak bisa mengubah keputusannya. Akhirnya rombongan mereka singgah ke penginapan itu.

 

Seorang perempuan tua terlihat sedang menyapu halaman penginapan saat mereka mendekat, perempuan tua itu memandangi mereka dengan waspada.

 

“Selamat sore, apakah ada yang bisa wanita tua ini bantu?”

 

Perempuan tua itu ternyata adalah pemilik penginapan dan dia juga merupakan kultivator namun kemampuannya hanya berada di Forging Qi tingkat 2. 

 

Beberapa manusia memang kadang secara tidak sengaja menemukan teknik pernafasan namun keterbatasan bakat serta faktor usia membuat mereka tidak memiliki percapaian berarti dalam jalan keabadian.

Yue Shan segera memesan kamar sekaligus air hangat untuk mandi, sementara Han Feng hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap rekan satu sektenya itu.

 

Li Hao mendekati pemilik penginapan setelah Yue Shan selesai memesan kamar, “Apakah Anda memiliki tempat untuknya?”, Li Hao menunjuk Naga Kecil.

 

Pemilik penginapan mengatakan dia memiliki kandang kuda di belakang penginapan, dia mengizinkan Naga Kecil memakainya.

 

“Oak!” Naga Kecil menggigit lengan jubah Li Hao.

“Hm? Kalau kau tidak mau tinggal di kandang kuda, kau bebas mencari tempat lain tetapi jangan terlalu jauh dari sini.” Li Hao mengelus kepala Naga Kecil.

 

Naga Kecil mengangguk lalu pergi tiduran di bawah pohon besar yang berada di seberang penginapan. Tidak lama serangga mulai mendekatinya, Naga Kecil mengibaskan ekornya untuk mengusir serangga-serangga itu.

 

“Kurasa Naga Kecil lebih butuh mandi daripadaku…” Yue Shan berpendapat.

“Dia agak cerewet soal itu.” Li Hao tertawa kecil.

 

Yue Shan tidak membahas lebih jauh, dia ingin segera menikmati air hangatnya sementara Han Feng mengajak Li Hao menunggu di kamar yang mereka sewa.

 

**

“Ini hidangan istimewa penginapan kami, silahkan dinikmati…”

 

Perempuan tua pemilik penginapan membawa nampan berisi lima lauk daging dan sayuran, meletakannya di atas meja yang tersedia di kamar untuk Li Hao dan lainnya. Pemilik penginapan juga meletakan satu guci arak serta satu teko teh untuk mereka.

 

Selepas pemilik penginapan meninggalkan ruangan barulah Li Hao dan lainnya menyantap makanan.

Li Hao mengambil sepotong daging dengan sumpit dan memasukan ke mulutnya, setelah mengunyah beberapa kali, Li Hao terdiam sejenak dan kerutan muncul di dahinya.

 

“Kenapa Saudara Li? Apa hidangan ini tidak sesuai seleramu?” Yue Shan menyadari sikap Li Hao.

“Ah, bukan apa-apa.” Li Hao tersenyum sebelum melanjutkan menyantap hidangan itu.

 

Selain Li Hao, Han Feng juga terlihat gelisah dan tidak tenang. Yue Shan menepuk Han Feng dengan sedikit kesal.

 

“Han gege, kenapa kau selalu begitu kaku? Semua akan baik-baik saja, kita tidak terlalu jauh lagi dari Violet Sun Sect.”

“Saudari Yue, aku tidak akan begini jika sendirian tetapi diriku khawatir kalau terjadi sesuatu denganmu.”

 

Yue Shan tersipu malu lalu menepuk Han Feng sekali lagi sementara Li Hao bisa melihat kekhawatiran Han Feng tidak sesederhana itu.

 

“Saudara Han, bisakah kau membagikan hal yang sedang kau pikirkan?”

 

 

Ch. 37 – Penginapan II

 

“Sebenarnya situasi di wilayah ini sedang buruk, jadi tidak ada waspada yang berlebihan…”

 

Han Feng menjelaskan Violet Sun Sect maupun Jade Sword Sect sedang dalam status siaga, beberapa waktu terakhir ditemukan banyak kultivator yang memasuki wilayah ini bahkan kedua sekte meminta bantuan pada Holy Sun Palace dan Golden Sword Sect agar keamanan di wilayah ini bisa terkendali.

 

“Ini juga alasan sebenarnya Saudari Yue tidak membiarkanku berkelana sendirian.” Han Feng melirik Yue Shan yang kini memalingkan wajah dan bersikap pura-pura tidak tau.

“Oh, kenapa banyak kultivator yang memasuki wilayah ini? Apakah ada sesuatu yang mereka cari?”

 

Pertanyaan Li Hao membuat Han Feng dan Yue Shan mengerutkan dahi.

 

“Saudara Li, tentu saja ini berkaitan dengan perang kultivator yang berakhir lima tahun yang lalu. Kau tidak lupa perang itu bukan?”

 

Li Hao terdiam sejenak, “Aku pernah mendengarnya tetapi maaf karena aku masih belum menangkap hubungannya dengan situasi ini.”

 

Han Feng dan Yue Shan saling berpandangan, kebingungan mulai terlihat di wajah mereka. Yue Shan kemudian memberikan penjelasan yang lebih rinci.

 

Perang sudah menjadi bagian dari dunia cultivator, baik demi wilayah ataupun sumber daya. Pada umumnya perang melibatkan satu sekte dengan yang lain atau beberapa sekte berperang dengan beberapa sekte yang lain.

 

Selain itu ada juga perang skala besar yang melihatkan sekte bintang 10, perang skala besar terakhir terjadi tujuh tahun silam.

 

Hingga hari ini tidak diketahui alasan pasti perang skala besar itu dimulai, ada yang mengatakan karena salah satu orang penting Blood Cloud Clan dibunuh oleh Tetua dari Heaven Mountain Sect namun ada juga yang mengatakan karena Five Poison Valley ingin mengambil seluruh Ironwood Empire sebagai wilayah kekuasaannya.

 

Yang pasti untuk pertama kalinya, lima sekte bintang 10 aliran hitam bersatu dan membentuk aliansi untuk berperang dengan Heaven Mountain Sect yang merupakan sekte terkuat saat itu.

 

Aliansi aliran hitam dipimpin oleh Five Poison Valley, lebih tepatnya kultivator terhebat aliran hitam Poison King, Xiao Fan sementara pihak aliran putih dipimpin oleh Sword Sage, Fang Mu.

 

Perang berlangsung selama dua tahun, begitu banyak korban yang berjatuhan baik dari pihak aliansi aliran hitam maupun Heaven Mountain Sect bersama sekutunya.

Perang baru berhenti setelah Fang Mu dan Xiao Fan menghilang, keduanya diyakini bertarung di salah satu wilayah Ironwood Empire dan mungkin berakhir saling membunuh satu sama lain.

 

“Belakang diketahui bahwa Senior Fang dan Xiao ini terakhir dilihat menuju wilayah ini, banyak kultivator yang datang untuk mencari lokasi tubuh mereka dan berharap bisa mendapatkan warisan yang melimpah…” Han Feng menambahkan.

 

Keduanya merupakan jagoan terkuat dari masing-masing aliran, mereka membawa begitu banyak sumber daya dan pusaka berharga serta ilmu-ilmu tingkat tinggi di tubuh mereka.

 

“Jumlah kultivator di wilayah ini mengalami peningkatan tajam, terutama kultivator aliran hitam karena itu lebih baik selalu waspada setiap waktu.”

 

Li Hao menanggapi cerita itu dengan sedikit canggung, karena secara tidak langsung dirinya yang sedang dicari-cari oleh para kultivator tersebut. Li Hao menguasai ilmu Fang Mu maupun Xiao Fan, bahkan warisan yang dicari kemungkinan besar adalah cincin berukiran naga yang diberikan Fang Mu sebelum dia meninggalkan Gunung Bunga Persik.

 

Li Hao menjadi memahami alasan Fang Mu mengingatkan agar cincin itu tidak dilihat oleh orang lain.

 

Selepas menyantap hidangan, Li Hao kembali ke kamarnya sendiri. Dia memang menyewa kamar terpisah dari Han Feng dan Yue Shan.

 

Li Hao duduk bersila di kamarnya dan mulai berlatih pernafasan, meningkatkan qi di dalam tubuhnya.

 

Sekitar beberapa jam kemudian, dia mendengar suara langkah kaki banyak orang yang mengarah ke kamar Han Feng dan Yue Shan.  Tidak lama terdengar keributan di sana, Li Hao menggelengkan kepala sebelum bangkit dan menuju lokasi tersebut.

**

“Siapa kalian?!”

 

Han Feng sedang membaca buku sementara Yue Shan tiduran saat belasan orang bersenjata mendobrak masuk ke kamar mereka. Han Feng segera menarik pedang dan menghunuskan kepada mereka.

 

“Wah, tangkapan kita hari ini benar-benar bagus, lihat gadis cantik di sana. Aku tidak sabar ingin menikmatinya.” Salah satu dari mereka menunjuk Yue Shan.

“Bedebah!”

 

Emosi Yue Shan meledak, dia bangkit dan membuat mantra tangan namun sesaat kemudian wajahnya menjadi begitu pucat.

 

Di sisi lain raut wajah Han Feng ikut memburuk, keduanya baru menyadari bahwa tubuh mereka tidak bisa mengalirkan qi.

 

Melihat reaksi Yue Shan dan Han Feng, belasan orang itu tertawa lepas.

 

“Kalian kultivator dari sekte selalu merasa lebih hebat dari kami Rogue Cultivator bukan? Kita lihat apa kalian bisa merasa seperti itu di kondisi sekarang.”

 

Belasan orang itu memancarkan qi dari tubuh mereka, sebagian besar berada di Forging Qi tingkat 1 sementara beberapa mencapai tingkat 2. Kelompok seperti ini biasanya bukan ancaman bagi Han Feng ataupun Yue Shan namun situasinya berbeda jika keduanya tidak dapat mengalirkan qi.

 

“Han gege, apa yang terjadi?!” Yue Shan mulai panik.

“Makanan kita pasti telah diracun… Aku tidak yakin bisa menghadapi mereka semua tanpa qi…” Han Feng mengigit bibirnya.

 

Ketika belasan orang itu merasa di atas angin sementara Han Feng dan Yue Shan merasa putus asa, Li Hao menampakan diri.

 

“Saudara Li, cepat tinggalkan tempat ini-! Jangan pikirkan kami-!” Yue Shan berseru lantang, dia berpikir Li Hao belum menyadari situasinya.

Belasan orang kini menatap Li Hao, “Oh, pemuda ini pakaiannya bagus juga, dia pasti memiliki cukup banyak harta, jangan sampai dia lolos.”

 

Li Hao mengamati belasan orang itu sejenak sebelum melirik Han Feng, “Saudara Han, mereka berniat mencelakakan kita jadi tidak masalah kita memberi perlawanan bukan?”

 

Han Feng dan Yue Shan mematung karena pertanyaan itu sementara belasan orang lainnya tertawa.

 

“Sepertinya masih ada yang belum menyadari situasinya.”

“Mari kita beri dia pelajaran agar dia memahami posisinya.”

 

Dua orang berjalan mendekati Li Hao dan berniat menyerangnya, Li Hao menarik pedang kayu dari punggungnya.

 

“Spirit Tool? Kita benar-benar kaya hari ini-!” Melihat pedang kayu Li Hao justru membuat mereka menjadi semakin antusias.

 

Li Hao tersenyum tipis sebelum melangkah maju, gerakannya gesit dan hampir tidak tertangkap mata lawannya, seketika pedangnya sudah menghantam leher bagian belakang dua lawannya. Serangan itu berhasil membuat lawannya kehilangan kesadaran dan jatuh ke lantai.

 

Senyuman di wajah belasan orang itu berubah menjadi keterkejutan, mereka mengangkat senjata dan menyerang Li Hao dalam waktu bersamaan.

 

Li Hao mengalirkan qi pada pedangnya sebelum melumpuhkan mereka satu per satu.

 

 

Ch. 38 – Penginapan III

 

Belasan orang yang berniat mencelakai rombongan Li Hao kini seluruhnya terbaring di lantai tanpa kesadaran.

“Saudara Li, apakah kau membunuh mereka semua?” 

 

Yue Shan mengerutkan dahi melihat tubuh-tubuh yang berserakan di lantai, sebagai kultivator aliran putih dia belum pernah melihat seseorang yang dengan mudah mengambil nyawa belasan orang.

 

“Mereka masih hidup, Guruku berpesan agar tidak melakukan pembunuhan yang sia-sia saat menggunakan pedang.” Li Hao menyarungkan kembali pedangnya, “Mereka kehilangan kesadaran dan aku memisahkan tulang punggung dengan leher, membuat mereka kehilangan kendali tubuh dari leher ke bawah.”

 

Han Feng dan Yue Shan sama-sama menahan nafas, menurut keduanya yang Li Hao lakukan lebih buruk daripada membunuh orang-orang ini.

 

Ada satu hal lagi yang menjadi pikiran Han Feng, “Saudara Li, bagaimana kau bisa mengalirkan qi? Kita menyantap hidangan yang sama, bukankah seharusnya kau keracunan juga seperti kami?”

“Saudara Han, kita bisa membahas itu nanti. Masih ada satu orang yang bertanggung jawab atas masalah ini bukan?”

 

Han Feng dan Yue Shan menyadari maksud Li Hao.

**

“Sial, sungguh sial-! Kenapa racunnya tidak bekerja pada pemuda itu?!”

 

Perempuan tua pemilik penginapan melarikan diri setelah melihat Li Hao melumpuhkan belasan orangnya, dia terkejut karena racun yang biasa dia gunakan tidak bekerja pada Li Hao. 

 

Perempuan tua itu yakin racun yang terdapat pada hidangan yang disajikannya seharusnya membuat mereka yang berada di Forging Qi tidak bisa menggunakan qi selama 12 jam, hal ini membuatnya berpikir Li Hao telah melampaui tingkat tersebut dan setidaknya berada di tingkat Foundation Realm.

 

Dia terus mengumpat, kejadian ini membuatnya kehilangan semua yang dibangunnya selama beberapa tahun terakhir.

 

Dalam pelariannya, perempuan tua itu melihat Naga Kecil yang masih tiduran di bawah pohon besar. Ide untuk membawa Naga Kecil pergi pun terlintas di benaknya.

 

“Aku tidak bisa pergi dengan tangan kosong, setidaknya aku bisa mendapatkan sedikit uang dari menjual keledai ini.”

 

Naga Kecil sedang mimpi indah saat perempuan tua itu menarik kepalanya, membuatnya terbangun dengan suasana hati yang buruk.

 

“Oak!” Naga Kecil membentak lalu menggigit tangan perempuan tua itu.

 

Perempuan tua itu menjerit lalu mundur beberapa langkah, Naga Kecil terlihat terlalu malas untuk mengurus perempuan tua itu, dia kembali memejamkan mata dan mencoba melanjutkan mimpinya.

 

Perempuan itu tidak menyerah, dia merapatkan giginya sebelum menarik ekor Naga Kecil, perempuan tua itu bertekad tidak akan pergi tanpa membawa keledai itu bersamanya.

 

“Oak!” Naga Kecil menjadi geram karena ekornya di tarik, dia kemudian menunggingkan pantatnya pada perempuan tua itu sebelum melepaskan gas berwarna kehijauan.

 

BROTTT!

 

Perempuan tua itu sama sekali tidak melihat kejadian itu datang, dia sedang menarik nafas dalam-dalam saat Naga Kecil melepaskan gas, pandangannya menjadi gelap dan akhirnya dia tidak bisa mengingat lagi kejadian setelahnya.

**

 

Li Hao bersama Han Feng dan Yue Shan menemukan perempuan tua pemilik penginapan terbaring lemas di tanah dengan mulut berbusa dan mata terbuka lebar di samping Naga Kecil. Tubuh perempuan tua itu juga mengeluarkan aroma tidak sedap yang menusuk hidung.

 

“Apakah dia tewas?” Yue Shan bertanya sambil menutup hidungnya.

“Aku tidak yakin…” Han Feng menemukan ada beberapa lalat yang sepertinya juga mati lemas di atas tubuh perempuan tua itu, aroma busuk ini bahkan mampu membunuh lalat.

 

Selesai mengamati kondisi perempuan tua itu barulah Han Feng dan Yue Shan sadar Li Hao berdiri beberapa langkah di belakang mereka, menjauhi aroma busuk itu. Sikap Li Hao berhasil membuat keduanya mengumpat dalam hati.

 

Mereka bertiga kemudian berjalan cukup jauh sampai aroma busuk itu tidak lagi tercium. Han Feng kemudian bertanya bagaimana Li Hao bisa tidak terpengaruh oleh racun yang membuat mereka tidak bisa mengalirkan qi.

 

Li Hao memberikan jawaban yang sederhana, “Aku cukup sering berurusan dengan racun sehingga tubuhku memiliki kekebalan pada beberapa jenis racun, salah satunya racun seperti ini.”

 

Penjelasan Li Hao membuat Han Feng dan Yue Shan mengerutkan dahi, apalagi Li Hao tidak berhenti sampai di situ.

 

Li Hao menepuk pundak Han Feng dan Yue Shan, keduanya bisa merasakan qi yang hangat memasuki tubuh mereka dan beberapa saat kemudian racun yang ada ditubuh mereka telah bersih.

 

Han Feng dan Yue Shan kini bisa mengalirkan qi mereka seperti semula namun pada saat yang sama keduanya memandangi Li Hao penuh keterkejutan.

 

“Saudara Li, bagaimana kau bisa melakukan ini?” Yue Shan menatap tajam.

“Hm? Apakah membersihkan racun dengan qi adalah sesuatu yang aneh?”

 

Han Feng dan Yue Shan saling berpandangan, merasa ada yang salah dengan pertanyaan Li Hao.

 

“Saudara Li, dalam dunia kultivator hanya ada dua pihak yang berhubungan dengan racun, pertama adalah Poison Cultivator dan kedua adalah Alchemist…” Han Feng menjelaskan.

“Alchemist memang memahami racun tetapi mereka hanya menawarkannya melalui pil, hanya Poison Cultivator yang benar-benar mendalami racun dapat menawarkannya dengan qi.” Yue Shan menambahkan.

 

Jika seseorang ingin menawarkan racun dengan qi maka dia harus benar-benar memahami komposisi racun tersebut, kecuali seseorang mempelajari ilmu racun maka ini adalah sesuatu yang sulit dilakukan.

 

Li Hao memang menggunakan Thousand Poison Art untuk melakukannya, teknik racun terkuat di Benua Bintang Timur yang diciptakan oleh Xiao Fan. Sayangnya Xiao Fan tidak pernah menyinggung hal ini pada Li Hao sebelumnya.

 

Han Feng dan Yue Shan memang sudah melihat qi yang Li Hao miliki murni tanpa ada tanda mempelajari ilmu aliran hitam namun kini keduanya menjadi ragu karena Li Hao baru saja menunjukan dirinya memiliki pemahaman tentang Poison Dao.

 

Li Hao tidak berusaha menjelaskan apapun, dia membiarkan keduanya berpikir yang mereka inginkan.

 

**

Li Hao tetap melanjutkan perjalanannya bersama Han Feng dan Yue Shan namun hubungan mereka menjadi sedikit canggung, mereka tidak lagi banyak bercerita satu sama lain seperti sebelumnya melainkan hanya berkomunikasi seperlunya.

 

“Han gege, apakah kita benar-benar akan membawanya ke Violet Jade City?”

“Saudari Yue, aku memahami kekhawatiranmu tetapi andaikan Saudara Li berniat jahat pada kita, dia memiliki banyak kesempatan untuk melakukannya dan pastinya dia tidak menawarkan racun kita dengan cara yang membuat dirinya dicurigai…”

 

Han Feng dan Yue Shan berdiskusi diam-diam namun Li Hao bisa mendengar mereka dengan jelas.

 

Li Hao berusaha memahami situasinya dan pura-pura tidak mendengar itu semua, lagipula perhatiannya sedang tertuju pada Naga Kecil.

 

“Apa kau baik-baik saja Naga Kecil?”

“Oak…”

 

Naga Kecil terlihat lebih lesu daripada biasanya, cara jalannya juga berbeda sejak beberapa jam yang lalu. Saat Li Hao mengelus kepalanya, Naga Kecil kembali melepaskan gas.

 

 

Ch. 39 – Jade Sword Sect

 

Han Feng dan Yue Shan segera menjauh, Li Hao juga mundur dua langkah setelah Naga Kecil melepaskan gasnya.

 

“Oak…”

 

Li Hao menggaruk kepalanya, “Kau daritadi menahan ini?”

“Oak, Oak…”

“Ada lebih banyak lagi yang kau tahan?”

“Oak!”

 

Naga Kecil kembali melepaskan gas dan kali ini lebih keras dari sebelumnya, Li Hao mundur lebih jauh. Akhirnya Naga Kecil yang tidak bisa menahan diri lagi berlari menjauh sambil terus melepaskan gas.

 

“Apa yang terjadi dengan Naga Kecil?” Yue Shan bertanya sambil menutup hidung.

“Dia sepertinya masuk angin karena akhir-akhir ini tidur di alam terbuka, dia akan membaik setelah melepaskan semua gas di tubuhnya… Semoga…”

 

Mereka bisa mendengar suara Naga Kecil membuang gas semakin kecil di kejauhan, ketiganya menunggu hingga Naga Kecil selesai namun saat Naga Kecil kembali, ternyata dia tidak sendirian.

 

“Berhenti-! Jika aku tidak memotongmu margaku bukan Ling!”

 

Seorang gadis berambut kuncir kembar berusia belasan tahun mengejar Naga Kecil, raut wajahnya menunjukan kemarahan dan dia mengayunkan sebuah pedang bergagang hijau.

 

Gadis itu memakai jubah berwarna hijau muda dan terdapat ukiran pedang kecil di bagian dada kiri.

 

“Oak! Oak!” Naga Kecil berlari kencang dan akhirnya berlindung di belakang Li Hao.

 

Meskipun telah melihat Li Hao, perhatian gadis itu tidak terlepas dari Naga Kecil, “Minggir, jika kau menghadangku maka aku akan menebasmu juga!”

 

Gadis itu mengayunkan pedangnya ke arah Li Hao, dia bahkan mengalirkan qi pada pedangnya. Li Hao mengerutkan dahi dan bersiap memberikan serangan balasan namun tiba-tiba Yue Shan berseru lantang.

 

“Ling Yi, hentikan pedangmu!”

 

Gerakan gadis itu terhenti, dia menoleh ke arah Yue Shan dan ekspresinya berubah setelah melihat Yue Shan dan Han Feng.

 

“Saudari Yue, Saudara Han, kalian…”

“Saudari Ling, turunkan pedangmu. Jelaskan apa yang terjadi…” Han Feng ikut menenangkannya.

“Tidak! Kalian tidak mengerti-! Keledai ini-!”

 

Li Hao mengamati gadis bernama Ling Yi lalu Han Feng dan Yue Shan, ketiganya jelas saling mengenal satu sama lain.

 

Di sisi lain Ling Yi sepertinya menolak untuk berdamai maupun menjelaskan situasinya dengan Naga Kecil, hal ini membuat Li Hao dan lainnya kerepotan.

 

Sesaat kemudian Li Hao bisa merasakan qi yang kuat sedang mendekat, tidak lama seorang pria sepuh terlihat menaiki sebuah pedang terbang ke arah mereka.

 

Pria sepuh ini memiliki janggut putih panjang dengan alis yang tajam, dia juga tidak sendirian, ada seorang pemuda yang ikut naik di atas pedangnya. Keduanya memakai jubah seragam dengan Ling Yi.

 

Pemuda itu melompat dari pedang dan mendarat di dekat Ling Yi, “Yi’er, kenapa kau tiba-tiba menghilang, untung kami bisa menemukanmu.”

“Tao gege, kau tidak akan percaya! Keledai itu-! Hmph!”

 

Pria sepuh mendarat perlahan sebelum menyarungkan kembali pedangnya, pandangannya tertuju pada Li Hao sebelum melihat Han Feng dan Yue Shan.

 

Han Feng dan Yue Shan memberikan hormat pada pria sepuh itu, “Tetua Tao!”

 

Li Hao tersenyum tipis sambil melirik Naga Kecil, keledainya itu sepertinya membawa pulang masalah yang besar.

 

**

Li Hao menjadi lebih memahami situasinya setelah mendapatkan penjelasan dari Han Feng.

 

Tiga orang asing yang tiba-tiba terlibat dengan mereka adalah anggota Jade Sword Sect. Gadis yang mengejar Naga Kecil bernama Ling Yi, dia merupakan salah satu Inner Disciple Jade Sword Sect dan terkenal sebagai salah satu murid jenius muda.

 

Pemuda yang berdiri di dekat Ling Yi bernama Tao He, meskipun bakatnya biasa saja tetapi dia berhasil menjadi salah satu Inner Disciple Jade Sword Sect juga. Alasannya berada pada pria sepuh yang menemani keduanya.

 

Pria sepuh itu bernama Tao Ming, selain kakek kandung dari Tao He, dia juga merupakan salah satu Tetua yang berpengaruh di Jade Sword Sect. Tao Ming biasanya bersikap arogan dan mendominasi, sebab dia merupakan kultivator Earth Foundation peak-stage.

 

Sebagai Sword Cultivator, Tao Ming tidak takut menghadapi siapapun di wilayah ini kecuali mereka yang telah mencapai Core Formation.

 

Andaikan bukan karena latar belakang keluarga Yue Shan, Tao Ming tidak akan membuang waktu bicara dengan mereka dan akan bertindak sesukanya meskipun Jade Sword Sect dan Violet Sun Sect beraliansi.

 

Selain itu Li Hao juga menemukan alasan kemarahan Ling Yi, gadis itu menemukan Naga Kecil memakan Spirit Herb berharga yang dapat membantunya mencapai tingkat praktik lebih tinggi. Ling Yi merasa dia yang menemukan Spirit Herb itu pertama kali tetapi Naga Kecil yang lebih dulu meraihnya.

 

“Jadi pemuda ini adalah pemilik dari keledai yang mengambil sumber daya Yiyi?” Tao Ming memperhatikan Li Hao dari atas sampai bawah, merasa tidak menemukan sesuatu yang istimewa darinya, “Kau bukan bagian dari Violet Sun Sect bukan? Bagaimana kau mengganti kerugian Yiyi?”

 

Li Hao mengangkat alisnya sebelum tersenyum tipis, dia sudah sering mendengar dari kedua gurunya bahwa dunia kultivator adalah dunia yang kejam, hanya mereka yang memiliki kekuatan yang berkuasa.

 

Masalah kepemilikan Spirit Herb yang dimaksud belum jelas, tetapi Tao Ming sudah memaksakan Li Hao berada di pihak yang salah karena berpikir Li Hao memiliki kemampuan lebih rendah serta tidak memiliki latar belakang yang besar.

 

Li Hao ingin mengatakan sesuatu tetapi sebelum dia bisa, Yue Shan sudah lebih dulu masuk dalam percakapan.

 

“Tetua Tao, kurasa tidak perlu membesarkan masalah ini lebih jauh. Ketika aku kembali ke sekte, aku akan meminta keluargaku mengirimkan sumber daya untuk Saudari Ling.”

 

Tao Ming memandangi Yue Shan sejenak sebelum melirik ke Li Hao, “Baik, aku tidak akan membahas ini lebih jauh tetapi aku ingin setidaknya pil Profound low-tier sebagai gantinya.”

 

Yue Shan terdiam sejenak, begitu juga Han Feng bahkan Tao He dan Ling Yi sama terkejutnya. Pil pada tingkat Profound biasanya digunakan untuk mereka yang berada di Foundation Realm jadi permintaan Tao Ming sebenarnya terlalu berlebihan tetapi Yue Shan akhirnya setuju.

 

“Tidak masalah, aku akan memenuhi permintaan Tetua Tao setelah kembali ke sekte.”

 

Ling Yi merasa bersalah, Spirit Herb yang ditemukannya sama sekali tidak sebanding dengan pil Profound low-tier namun dirinya memilih diam karena tidak ingin menyinggung Tao Ming.

 

Li Hao tidak berkomentar tetapi setelah mengamati reaksi mereka, Li Hao memiliki gambaran tentang situasi yang terjadi.

 

“Terima kasih Saudari Yue telah membantuku, aku akan berusaha membalas bantuan ini dengan segenap kemampuanku.” Li Hao sadar Yue Shan melakukan pengorbanan yang tidak kecil jadi sudah sepatutnya dia berterima kasih.

 

Yue Shan menggelengkan kepala, meskipun pil yang diminta memang bernilai tetapi tidak berada di luar jangkauannya untuk didapatkan, bisa dibilang ini juga cara Yue Shan membalas pertolongan Li Hao di penginapan sebelumnya.

 

 

Ch. 40 – Pangeran Ketujuh

 

Jalan keabadian memiliki banyak cabang, sehingga ada berbagai jenis cultivator di dunia. Salah satunya dikenal sebagai Demon Cultivator.

 

Demon Cultivator adalah para cultivator yang menanamkan Demonic Core dari Demonic Beast pada tubuh mereka dan menggunakan Demonic Core atau darah Demonic Beast berjenis sama untuk memperkuat diri.

 

Dengan sumber daya yang cukup, Demon Cultivator akan bertambah kuat jauh lebih cepat dan mudah dibandingkan cultivator jenis lain namun tentu saja ada efek samping. Tubuh mereka akan bermutasi dan pada akhirnya mereka tidak bisa disebut lagi sebagai manusia.

 

Dalam beberapa kasus, mereka yang memiliki darah tertentu akan menekan efek samping ini secara cukup signifikan sehingga mutasi yang terjadi di tubuh mereka hanyalah perubahan warna mata atau rambut bukan penambahan organ atau bagian tubuh yang baru.

 

Para Demon Cultivator terkuat di Benua Bintang Timur sebagian besar berasal dari tempat yang sama, Sky Demon Castle yang juga merupakan salah satu sekte bintang 10 aliran hitam.

 

Patriark dari Sky Demon Castle juga merupakan salah satu dari Seven Kings yang dijuluki Demon King. Semua murid utama dari Sky Demon Castle merupakan keturunan dari Demon King ini, mereka juga disebut sebagai pangeran oleh pengikut yang lain.

 

Tidak semua keturunan Demon King ini berbakat tetapi Yao Fang, pangeran ketujuh sekaligus paling bungsu adalah Demon Cultivator yang jenius. Di usianya yang masih belasan tahun, dia telah mencapai Forging Qi tingkat 12.

 

Satu-satunya yang bermutasi dari tubuhnya setelah menjadi Demon Cultivator adalah mata hitamnya berubah menjadi kecoklatan. Ini menunjukan dirinya memang terlahir untuk menjadi Demon Cultivator.

 

Sky Demon Castle seperti sekte bintang 10 aliran hitam lainnya berada di Black Moon Empire namun Yao Fang kini berada di Ironwood Empire bersama lima pengawal pribadinya. Tepatnya di wilayah yang dikuasai oleh Jade Sword Sect dan Violet Sun Sect.

 

“Pangeran ketujuh, keberadaan kita sudah diketahui oleh penguasa setempat, kita tidak bisa tinggal di sini terlalu lama.” Pengawal yang berbadan paling besar diantara lainnya mengingatkan.

“Chanzi, pangeran jauh lebih cerdas dari kita semua. Dia tidak perlu peringatan darimu.” Pengawal yang memiliki empat tangan mencibir.

“Guozi, andaikan kau lebih serius sejak awal, apa kau pikir kita akan berada dalam situasi begini?” Pengawal berbadan besar itu menyalahkan pengawal bertangan empat.

 

Pengawal bertangan empat, Guozi, tidak bisa menerima perkataan pria berbadan besar, Chanzi, “Kenapa jadi menyalahkanku? Bagaimana dengan mereka yang sama sekali tidak membantu?”

 

Guozi menunjuk dua orang yang memiliki paras persis sama, hanya saja yang satu berambut putih sementara yang lain hitam.

 

“Kenapa diriku dan Luanzi dibawa-bawa?” Kembar berambut hitam tidak terima.

“Benar, aku dan Shengzi tidak ada urusan dengan hal ini.” Kembar berambut putih menambahkan.

 

Keempatnya mulai bertengkar mulut karena kejadian sebelumnya, mereka bertemu dengan beberapa cultivator dari Jade Sword Sect. Konflik akhirnya terjadi karena murid Jade Sword Sect menyadari identitas mereka sebagai Demon Cultivator.

 

Chanzi dan Guozi menghadapi semua murid itu namun ada salah satu murid pada tingkat Forging Qi berhasil lolos, menyebabkan keberadaan Yao Fang dan pengawalnya mungkin sudah diketahui penguasa setempat.

 

“Apa kalian tidak bisa diam?! Kalian pikir ini waktu yang tepat untuk berdebat?!”

 

Satu-satunya perempuan diantara lima pengawal itu akhirnya berteriak geram, membuat empat yang lain terdiam dan tidak berani lagi bicara. Perempuan itu menghela nafas sebelum menghampiri Yao Fang.

 

“Pangeran, perintahmu selanjutnya.” Perempuan itu menunjukan sikap hormatnya.

“Fenzi, kita sejauh ini. Aku merasa kita sudah dekat dengan warisan tersebut.”

 

Perempuan itu diam sejenak, tidak langsung menjawab. Tujuan mereka berkelana sejauh ini memang adalah warisan dua jagoan terhebat, Fang Mu dan Xiao Fan.

 

Yao Fang meminta kelimanya untuk ikut dengannya tanpa persetujuan Sky Demon Castle, tidak masalah jika mereka berhasil mendapatkan warisan tersebut namun kembali dengan tangan kosong akan membuat mereka semua mendapatkan hukuman serius.

 

“Pangeran, wilayah ini dikuasai dua sekte, meskipun bukan sekte besar tetapi kedua sekte ini memiliki cultivator Core Formation, kalau mereka mengirim salah satu jagoan Core Formation untuk mengejar kita maka… rasanya sulit untuk menghadapinya dengan kekuatan yang kita miliki.” Biarpun ragu, Fenzi menyuarakan pendapatnya karena ini melibatkan nyawa mereka.

 

Fenzi menambahkan kedua sekte memiliki hubungan dengan Golden Sword Sect dan Holy Sun Palace, kedua kelompok itu dikabarkan sudah mulai mengirimkan orang-orang mereka ke wilayah ini.

 

Yao Fang menggelengkan kepalanya, “Fenzi, aku mengerti tetapi inilah satu-satunya kesempatan kita. Andaikan anggota Holy Sun Palace dan Golden Sword Sect sudah bersiaga, tidak ada lagi harapan untuk mendapatkan warisan itu.”

 

Fenzi tidak membantah lebih jauh tetapi merasa kebingungan karena Yao Fang mempertaruhkan nyawa terhadap sesuatu yang semu. Sejauh yang Fenzi ketahui, bakat Yao Fang berada jauh di atas saudara-saudarinya, dia akan melampaui keenam saudaranya di masa depan.

 

Yang tidak Fenzi ketahui, Yao Fang merasa tertekan setelah setahun terakhir tidak berhasil menembus Forging Qi tingkat 12.

 

Pencapaian Yao Fang mungkin sesuatu yang besar beberapa puluh tahun yang lalu namun pada generasinya tidak sesederhana itu.

 

Yao Fang mengetahui dari ayahnya bahwa ada beberapa jenius yang muncul di aliran putih, tiga orang yang paling membuat Yao Fang merasa terancam adalah Ji Longshan dari Heaven Mountain Sect, Taiyang Xia dari Holy Sun Palace dan murid misterius yang berasal dari Thunder Soul Monastery.

 

Yao Fang juga sulit mendapatkan lebih banyak sumber daya karena setahun terakhir tidak menunjukan kemajuan yang memuaskan serta enam saudara-saudari yang lain mendesak ayahnya agar tidak pilih kasih.

 

Demon King tidak bisa berbuat banyak karena Yao Fang memang tidak menunjukan hasil yang sesuai dengan sumber daya yang telah digunakannya karena itulah Yao Fang mengambil inisiatif untuk mencari warisan ini.

 

“Kita akan mencari beberapa hari lagi, selain kedua sekte yang menguasai tempat ini mungkin ayahku sudah mengirim orang untuk membawa kita kembali dan masalah cultivator Core Formation, aku yakin kedua sekte ini tidak akan menggerakan kekuatan terbesar mereka semudah itu.”

 

Fenzi dan empat pengawal lain saling berpandangan sebelum mematuhi arahan Yao Fang namun saat mereka berniat melanjutkan pencarian, Guozi yang memiliki pendengaran paling baik merasakan sesuatu.

 

“Pangeran, kita kedatangan tamu yang tidak diundang.” Guozi melaporkan.

 

Si kembar menjadi bersemangat sementara Chanzi menjilat bibirnya dan Fenzi menggelengkan kepala.

 

“Tamu tidak diundang? Mereka boleh datang, tetapi jangan berpikir untuk pulang.”

 

 

Ch. 41 – Demon Cultivator

 

Tao Ming menjadi lebih ramah setelah Yue Shan berjanji memberikan pil sebagai penyelesaian masalah antara pihak Jade Sword Sect dengan Naga Kecil. Ketiga anggota Jade Sword Sect itu tidak langsung pergi setelah masalah selesai, Tao He dan Ling Yi banyak bercerita pada Yue Shan dan Han Feng.

 

Li Hao bisa melihat hubungan generasi muda Jade Sword Sect dan Violet Sun Sect ini cukup dekat, Tao He dan Ling Yi juga berkenalan serta bertukar beberapa kata dengan Li Hao.

 

Dari percakapan itulah diketahui bahwa Tao Ming dan dua lainnya bukan tanpa tujuan berada di lokasi ini melainkan sedang memburu cultivator aliran hitam di wilayah ini.

 

“Empat orang dari sekte kami terbunuh, salah satunya merupakan cultivator Mortal Foundation mid-stage, dari satu orang yang berhasil menyelamatkan diri diketahui pelakunya adalah enam orang Demon Cultivator.” Tao He menceritakan yang mereka ketahui.

“Demon Cultivator?”

 

Han Feng dan Yue Shan menjadi sedikit pucat, keduanya mengetahui betapa merepotkan berurusan dengan Demon Cultivator.

 

“Keenamnya dicurigai merupakan cultivator Foundation Realm karena itu Jade Sword Sect mengerakan beberapa jagoan Foundation Realm juga untuk menghabisi mereka.” Ling Yi menyampaikan dengan bangga.

 

Ling Yi menambahkan Sword Cultivator adalah musuh alami Demon Cultivator sehingga Jade Sword Sect akan memastikan enam penyusup ini menyesali perbuatan mereka.

 

“Violet Sun Sect juga sudah diberitau terkait hal ini, kudengar sekte kalian akan mengirimkan bantuan.” Lanjut Tao He.

 

Li Hao mendengarkan semua informasi dengan baik dan berhasil memahami lebih jauh situasinya, Li Hao mengerti kekhawatiran yang Han Feng dan Yue Shan tunjukan. Menurut penjelasan yang Li Hao dapatkan dari Xiao Fan, Demon Cultivator memang lawan yang merepotkan.

 

Selain memiliki fisik yang jauh lebih kuat dari cultivator biasanya, Demon Cultivator bertarung menggunakan Demonic Magic.

 

Demonic Magic merupakan sihir yang berasal dari Demonic Core, setiap Demon Cultivator hanya bisa menggunakan beberapa sihir tetapi lawan sulit menebak jika tidak mengetahui jenis Demonic Core yang tertanam di tubuh mereka.

 

Selain itu Demon Cultivator memiliki satu kartu as yang bernama Demonification. Setiap Demon Cultivator memiliki kemampuan ini, sederhananya mereka berubah menjadi separuh Demonic Beast dan kekuatannya akan meningkat beberapa tahap.

 

Tentu saja kemampuan ini memiliki efek samping, terlalu lama atau sering berada di kondisi ini akan mempercepat serta menambah mutasi pada tubuh penggunanya dan kasus terburuk penggunanya akan kehilangan akal sehat dan berubah menjadi binatang buas seutuhnya.

 

Di tengah percakapan itu, Tao Ming tiba-tiba mengeluarkan sebuah kristal dari jubahnya, kristal itu mengeluarkan cahaya yang terang kebiruan. Raut wajah Tao Ming sedikit berubah setelahnya.

 

Pada saat hampir bersamaan Ling Yi dan Tao He mengeluarkan kristal yang sama, raut wajah mereka ikut berubah.

 

Yue Shan yang menyadari tatapan heran Li Hao kemudian berbisik padanya, “Saudara Li, apakah kau tidak pernah melihat Jade Sound?”

 

Jade Sound adalah giok khusus yang digunakan kultivator untuk berkomunikasi jarak jauh, alat inilah yang membuat informasi menyebar dengan sangat cepat di dunia cultivator.

 

Fang Mu pernah menjelaskan tentang ini pada Li Hao dan menunjukan Jade Sound hanya saja bentuknya serta cahaya yang dipancarkan berbeda.

 

“Jade Sound yang pernah kulihat bentuknya seperti telur dan mengeluarkan cahaya keunguan.”

 

Mendengar itu Yue Shan tersedak nafasnya sendiri, “Saudara Li, itu adalah Jade Sound kualitas terbaik, jangkauannya bisa dari Heaven Star Empire hingga Black Moon Empire, sementara yang kau lihat sekarang hanya untuk jangkauan seratus kilometer.”

 

Li Hao mengangguk pelan seolah itu bukan sesuatu yang besar sementara Yue Shan menatap Li Hao dengan pandangan berbeda karena sepengetahuan Yue Shan hanya sekte bintang 8 ke atas yang memiliki Jade Sound seperti itu dan biasanya satu sekte memiliki kurang dari sepuluh.

 

Sosok Li Hao menjadi semakin misterius di mata Yue Shan.

 

Tidak lama Tao He membagikan isi pesan yang baru diterimanya, anggota Jade Sword Sect telah berhasil menemukan enam Demon Cultivator yang dicari dan lokasinya ternyata cukup dekat dari posisi mereka saat ini.

 

Ling Yi mengajak Yue Shan dan Han Feng untuk ikut bersama mereka, “Tidak setiap hari bisa melihat Demon Cultivator, kita bisa belajar banyak dari pertarungan ini.”

 

Han Feng dan Yue Shan merasa ragu tetapi juga antusias pada saat bersamaan. Cultivator Forging Qi seperti mereka tentu tidak akan dilibatkan dalam pertarungan ini melainkan melihat dari jauh untuk menambah pengalaman.

 

“Saudara Li, bagaimana denganmu? Apakah kau akan ikut dengan kami?”

 

Pertanyaan Han Feng membuat Li Hao tersenyum, Li Hao secara jelas tidak mendapat ajakan dari Ling Yi sehingga sulit untuk dirinya ikut jika Han Feng tidak bertanya.

 

“Oak…” Naga Kecil menggigit lengan jubah Li Hao, seolah memintanya untuk tidak pergi.

 

Li Hao tersenyum hangat dan mengelus keledainya itu, “Tenang saja Naga Kecil, aku tidak akan menempatkan diriku dalam bahaya. Banyak senior yang akan memastikan kami tidak terluka.”

 

Salah satu tujuan Li Hao adalah melihat dunia, menurutnya ini kesempatan yang sayang untuk dilewatkan jadi dia ingin ikut melihatnya.

 

Ling Yi sebenarnya kurang senang jika Li Hao mengikuti mereka, alasan terbesarnya karena Naga Kecil tetapi melihat Tao Ming tidak mengeluarkan pendapat jadi dia memilih diam.

 

“Kalau kalian memutuskan untuk ikut mari bergegas, yang lain sudah menungguku.” Tao Ming mengayunkan tangannya lalu menuntun mereka semua ke lokasi tersebut.

 

**

 

Rombongan Li Hao akhirnya tiba di kaki bukit kecil, Tao Ming mengatakan bahwa enam Demon Cultivator tersebut sedang berada di dalam bukit yang ada di hadapan mereka.

 

Tidak lama beberapa anggota Jade Sword Sect lain tiba, sebagian besar berada di Foundation Realm sementara sisanya berada di Forging Qi.

 

Rata-rata cultivator Forging Qi ini lebih tua dari Tao He dan Ling Yi namun tingkat praktiknya masih dibawah keduanya bahkan Li Hao tidak menemukan murid Jade Sword Sect yang mengimbangi Yue Shan.

 

Semua anggota Jade Sword Sect yang datang belakangan menunjukan sikap amat hormat pada Tao Ming karena memang dia lah yang posisinya paling tinggi diantara mereka semua.

 

Melihat situasi itu Li Hao sedikit banyak lebih mengerti alasan Tao Ming bersikap begitu arogan.

 

“Oak…”

 

Saat rombongan mereka hendak memasuki bukit itu, Naga Kecil kembali menarik Li Hao dan menolak untuk memasuki bukit.

 

“Naga Kecil, jangan nakal…” Li Hao merasa aneh dengan sikap keledainya hari ini.

 

Tao Ming tidak menunggu Li Hao menyelesaikan urusannya dengan Naga Kecil, dia memimpin para cultivator Foundation Realm Jade Sword Sect untuk memasuki bukit. Cultivator Forging Qi seperti Tao He dan lainnya mengikuti pada barisan paling belakang.

 

 

Ch. 42 – Guozi, Chanzi

 

Yue Shan dan Han Feng menunggu Li Hao ketika yang lain sudah mulai berjalan ke bukit. Butuh waktu sejenak sebelum akhirnya Li Hao berhasil membujuk Naga Kecil melepaskan gigitannya.

 

“Kau bisa menunggu di sini, aku akan kembali secepatnya.”

“Oak…”

 

Meskipun terlihat begitu enggan akhirnya Naga Kecil mematuhi Li Hao, dia menunggu di kaki bukit sementara Li Hao bersama Yue Shan dan Han Feng menyusul rombongan Jade Sword Sect.

 

Li Hao tidak mengetahui setelah cukup jauh, Naga Kecil tidak berhenti memandangi bukit itu dengan tatapan penuh kekhawatiran.

 

**

“Tiga… Lima… Tujuh… Sepertinya keberadaan kita sudah ditemukan cukup lama.” Guozi mengangkat bahu, perdebatan sebelumnya membuatnya terlambat menyadari mereka telah dikepung, “Tidak perlu bersembunyi lagi, keberadaan kalian sudah kami ketahui-!”

 

Tidak lama setelah Guozi berseru, belasan orang menunjukan diri dan mengepung rombongan Yao Fang. Belasan orang itu menggunakan jubah yang seragam, menunjukan identitas mereka sebagai anggota Jade Sword Sect.

 

Raut wajah belasan orang itu tidak terlalu baik, mereka masih menunggu lebih banyak bantuan agar bisa menghabisi kelompok Yao Fang dengan korban serendah mungkin.

 

Di antara belasan orang tersebut, lima berada di tingkat Foundation Realm sementara sisanya adalah cultivator Forging Qi.

 

“Empat Mortal Foundation dan satu Earth Foundation, untuk sekte yang memiliki kurang dari dua ratus Foundation Realm, kalian mengeluarkan cukup banyak kekuatan demi kami.” Chanzi mengamati dan mengukur kekuatan belasan orang yang mengepung mereka.

 

“Dengar, sebaiknya kalian menyerahkan diri tanpa perlawanan dan kami mungkin akan membiarkan kalian hidup!” seru Cultivator Earth Foundation dari Jade Sword Sect.

 

Mendengar itu para pengawal Yao Fang justru tertawa lantang, mereka tidak menganggap tawaran itu sebagai sesuatu yang serius.

 

“Ayolah, apa kau sungguh berpikir bisa mengatakan seperti itu karena orangmu lebih banyak? Jika kau tidak buta maka pasti kau menyadari situasinya.” Chanzi mencibir pihak Jade Sword Sect.

 

Cultivator Earth Foundation dari Jade Sword Sect mengepal keras tangannya dan menggigit bibirnya, dia akui perkataannya sulit dituruti dalam situasi seperti ini.

 

Memang menurut laporan dari cultivator yang berhasil lolos, enam Demon Cultivator yang dicari merupakan cultivator di tingkat Foundation Realm namun Jade Sword Sect mengira keenamnya berada di Mortal Foundation sebab cultivator Forging Qi bisa lolos dari mereka.

 

Nyatanya Jade Sword Sect harus menerima kenyataan pahit, lima pengawal Yao Fang seluruhnya merupakan cultivator Earth Foundation mid-stage. Ditambah lagi sebagai Demon Cultivator, kekuatan yang bisa mereka tunjukan akan lebih besar dari itu.

 

“Tetua, apa yang sebaiknya kita lakukan?” Salah satu cultivator Mortal Foundation berbisik pada cultivator Earth Foundation Jade Sword Sect.

“Kita tidak bisa mundur, mereka terlalu berbahaya untuk dibiarkan berkeliaran. Tetua Tao sebentar lagi akan tiba bersama yang lain, kita hanya perlu menahan mereka sejenak.”

Lima cultivator Foundation Realm dari Jade Sword Sect menarik pedang dan melepaskan qi mereka, bersiap untuk bertarung sementara cultivator Forging Qi mundur cukup jauh karena menyadari pertarungan ini diluar kemampuan mereka.

 

Yao Fang menatap dingin anggota Jade Sword Sect, sebelum mengayunkan tangannya, “Habisi mereka dengan cepat, kita masih harus mencari warisan. Kali ini jangan biarkan satupun lolos.”

“Baik, Pangeran!”

 

Mendengar lima pengawal Yao Fang memanggilnya dengan sebutan pangeran, raut wajah para cultivator Jade Sword Sect berubah.

 

Pangeran? Demon Cultivator? Hanya ada satu hal yang akan terlintas saat keduanya dihubungkan, Sky Demon Castle!

 

“Kita tidak boleh membiarkannya lolos! Siapkan formasi giok timur!” Cultivator Earth Foundation dari Jade Sword Sect berseru lantang, seketika itu juga bersama empat rekannya yang berada di Mortal Foundation, mereka membentuk formasi pedang.

 

“Formasi pedang? Menarik! Serahkan mereka berlima padaku, kalian urus para cultivator Forging Qi.” Chanzi tertawa lantang sebelum berlari menuju formasi pedang itu.

 

“Hei-! Kenapa kau memutuskan seenaknya?!” protes Luanzi.

“Hmph! Aku tidak akan mengotori tanganku dengan darah cultivator Forging Qi.” Shengzi menambahkan.

 

Fenzi menatap tajam dua pengawal kembar itu sebelum melirik pada Guozi, “Kau habisi para cultivator Forging Qi itu, dirimu sendiri lebih dari cukup.”

“Kenapa harus aku? Aku… Baiklah...” Guozi ingin protes tetapi menangkap nafsu pembunuh di mata Fenzi, dia menjadi pasrah.

 

Guozi berjalan malas menuju para cultivator Forging Qi Jade Sword Sect.

**

 

Chanzi memiliki tinggi hampir dua meter dengan bobot tubuh yang juga tidak ringan namun kedua hal itu tidak menjadi kendala bagi kecepatannya.

 

Chanzi menerobos masuk ke dalam formasi pedang yang dibentuk lima anggota Jade Sword Sect, membuat lawannya menjadi kebingungan.

 

“Kenapa dia masuk ke formasi kita dengan sukarela?”

“Apa mungkin ini jebakan? Dia ingin memecah konsentrasi kita?”

 

Lima cultivator Foundation Realm menjadi lebih waspada, mereka memperketat formasi pedang sehingga seharusnya tidak ada celah untuk Chanzi.

 

“Dia akan membayar mahal karena kesombongannya, saudaraku semua, mari kita tunjukan kekuatan formasi pedang dari Jade Sword Sect!” Cultivator Earth Foundation berseru lantang.

 

Kelimanya menyerang bersamaan dari arah yang berbeda, Chanzi tetap berdiri tegak meskipun lima pedang menuju ke arahnya.

 

Lima ujung pedang mendarat di tubuh Chanzi, namun hasilnya membuat kelima cultivator Jade Sword Sect melebarkan mata. Tidak satupun pedang mereka yang berhasil menembus kulit Chanzi padahal kelima pedang tersebut telah dialiri qi.

 

Chanzi tertawa lepas, “Hanya seperti ini kemampuan kalian? Menyedihkan.”

 

Chanzi melepaskan qi miliknya secara tiba-tiba, qi yang berwarna kemerahan itu berbenturan dengan qi yang berada pada kelima pedang dan menyebabkan kelima cultivator Jade Sword Sect terpental mundur beberapa langkah.

 

Kelima cultivator itu mendapatkan keseimbangan kembali dengan cepat kemudian bersamaan mengayunkan pedang dan melepaskan qi pedang ke arah Chanzi.

 

Lima gelombang tebasan mendarat telak di tubuh Chanzi namun dia tetap tidak bergeming.

 

“Jika tidak ada lagi yang bisa kalian tunjukan, maka aku akan mengakhiri nyawa kalian sekarang.” Chanzi mendengus sekaligus menantang.

 

Kelima cultivator Jade Sword Sect menjadi sedikit panik melihat serangan mereka tidak efektif. Ketika mereka sedang memikirkan cara dan teknik untuk menghadapi Chanzi, terdengar keributan dari arah lain.

 

Mereka menemukan Demon Cultivator bertangan empat, Guozi bergerak untuk menyerang cultivator Forging Qi dari Jade Sword Sect saat mereka sedang sibuk menahan Chanzi dalam formasi pedang.

 

“Apa kalian perlu berbuat sejauh ini?! Cultivator Earth Foundation menyerang cultivator Forging Qi? Di mana etika kalian?!” Cultivator Earth Foundation dari Jade Sword Sect menunjuk Chanzi penuh emosi.

“Hah? Kau serius bicara soal etika di saat seperti ini? Kalian cultivator aliran putih memang selalu lucu.” Chanzi tertawa lepas sebelum melanjutkan serangannya.

 

 

Ch. 43 – Bantuan yang Terlambat

 

Guozi menggerutu saat melangkah ke arah rombongan cultivator Forging Qi Jade Sword Sect, dia merasa akhir-akhir ini pekerjaannya yang paling banyak di antara pengawal yang lain.

 

Suasana hatinya semakin memburuk ketika belasan cultivator Forging Qi itu membentuk formasi pedang untuk menyambutnya, Guozi merasa diremehkan karena sikap mereka.

 

“Kupastikan kalian semua mengalami kematian yang menyakitkan!” Guozi kemudian menembakan jaring laba-laba dari mulutnya, jaring itu melesat cepat dan melilit salah satu cultivator Forging Qi.

 

Cultivator Forging Qi itu menjerit sejadi-jadinya setelah tubuhnya dibalut jaring laba-laba, terlihat ada asap putih yang keluar dari jaring tersebut dan perlahan-lahan tubuh sang cultivator meleleh di dalamnya.

 

Jaring laba-laba yang sekilas nampak tidak berbahaya itu ternyata mengandung asam yang mematikan, selain itu jaring tersebut juga membuat cultivator Forging Qi kesulitan mengalirkan qi.

 

Melihat nasib tragis cultivator yang menjadi korban itu, belasan yang lain kehilangan niat untuk melakukan perlawanan. Mereka mulai berlari meninggalkan lokasi tersebut dan berusaha berada sejauh mungkin dari jangkauan Guozi.

 

Di hari lain mungkin Guozi akan melepaskan mereka namun setelah mendapat perintah langsung dari Yao Fang, Guozi tidak bisa membiarkan satupun dari mereka lolos.

 

Satu demi satu cultivator Jade Sword Sect menjadi korban Guozi, tidak ada dari mereka yang bisa bertahan dari jaring laba-laba yang dilepaskannya.

 

Ketika hanya tersisa beberapa cultivator lagi, sebuah pedang melesat dengan kecepatan tinggi ke arah Guozi.

 

Guozi mengerutkan dahi sebelum menembakan jaring laba-laba ke pedang tersebut namun jaringnya ditembus tanpa kesulitan oleh qi yang melapisi pedang itu.

 

Guozi bergerak cepat namun hampir gagal menghindari pedang tersebut, sebuah garis tipis muncul di pipinya dan mengucurkan darah segar.

 

**

Tao Ming dan cultivator Foundation Realm lainnya bergerak lebih cepat setelah mendengar jeritan dari kejauhan, sementara Li Hao dan cultivator yang berada di Forging Qi hampir tidak bisa mengikuti kecepatan mereka.

 

Salah satu Tetua Jade Sword Sect kemudian meminta Li Hao dan cultivator Forging Qi yang lain agar mengambil jarak aman karena sepertinya Demon Cultivator yang akan mereka hadapi lebih berbahaya dari yang diperkirakan.

 

Tidak lama, mereka bisa melihat beberapa cultivator yang sedang menjerit kesakitan dalam balutan jaring laba-laba yang melelehkan tubuh serta seorang cultivator bertangan empat.

 

Raut wajah Tao Ming dan cultivator Foundation Realm lainnya menjadi buruk karena melihat situasi itu, terlebih lagi cultivator yang terjebak dalam jaring laba-laba sepertinya tidak memiliki harapan lagi untuk hidup.

 

Tao Ming menarik pedangnya lalu membuat mantra tangan, seketika itu pedangnya seolah memiliki kesadaran sendiri mulai melesat ke arah cultivator bertangan empat itu.

 

Serangan pertama Tao Ming berhasil dihindari, namun dia tidak berhenti sampai di sana. Dia terus membentuk mantra tangan sehingga pedangnya kembali menyerang cultivator itu.

 

“Bersiap membentuk formasi Giok Tujuh Bintang, yang berada di bawah Foundation Realm ambil jarak lebih dari seratus meter!” Tao Ming memberi arahan.

 

Li Hao dan cultivator Forging Qi yang lain menghentikan langkah mereka ketika Tao Ming dan sisanya maju sambil menarik pedang mereka.

 

“Demon Cultivator itu… berada di Earth Foundation!” Yue Shan yang pertama menyadari diantara cultivator Forging Qi.

 

Yue Shan tidak bisa membaca dengan akurat tetapi dalam keluarganya terdapat cukup banyak cultivator Earth Foundation sehingga tidak asing baginya perasaan yang ditimbulkan oleh cultivator bertangan empat itu.

 

Li Hao tidak ikut berkomentar tetapi dia bisa menebak setidaknya cultivator tersebut berada di Earth Foundation mid-stage, ‘Bukankah ada enam Demon Cultivator? Jika dia yang mengejar cultivator Forging Qi maka kemungkinan yang lain lebih kuat darinya…’

 

Demon Cultivator itu memilih mundur setelah melihat Tao Ming bersama beberapa cultivator Foundation Realm dari Jade Sword Sect mengincarnya. Dia berpikir akan kesulitan menghadapi semuanya sendirian.

 

Beberapa cultivator Forging Qi yang sebelumnya dikejar oleh Demon Cultivator itu kini bernafas lega, perlahan-lahan Demon Cultivator itu menghilang dari pandangan bersama Tao Ming dan lainnya.

 

“Bagaimana kita membantu mereka?” Han Feng melirik cultivator-cultivator yang terjebak dalam jaring laba-laba, mereka masih menjerit kesakitan.

 

Li Hao menggelengkan kepala, andaikan jaring laba-laba itu adalah sejenis racun maka dia mungkin bisa melakukan sesuatu, menurutnya kecuali setiap cultivator ini mengkonsumsi pil penyembuh tingkat tinggi, nyawa mereka sudah pasti tidak tertolong.

 

Li Hao tidak sendirian, sebagian besar memiliki pikiran yang sama tetapi tidak berani menyuarakannya.

 

Tao He tiba-tiba mendekati salah satu cultivator yang sedang kesakitan, dia menarik pedangnya dan menebas leher cultivator itu, mengakhiri nyawanya.

 

Tindakan Tao He membuat sebagian besar orang yang menyaksikannya menahan nafas sekaligus kebingungan, mereka tidak memahami apa yang Tao He pikirkan.

 

“Kita tidak bisa menyelamatkan mereka, lebih baik mengakhiri penderitaan mereka secepatnya, bantu aku mengantar rekan-rekan kita.” Tao He menatap beberapa cultivator Jade Sword Sect yang lain, ketika itulah mereka sadar tangan Tao He bergetar hebat dan tatapannya penuh penyesalan.

 

Mendengar penjelasan Tao He, beberapa cultivator yang terjebak dalam jaring laba-laba mulai berteriak meminta Tao He mengakhiri hidup mereka juga, rasa sakit yang dirasakan sungguh membuat mereka menjadi hampir gila.

 

Tao He tidak sendirian, tiga cultivator lain menarik pedang dan membantunya agar dia tidak menanggung beban berat itu sendirian.

Yue Shan dan Ling Yi memalingkan wajah, mereka tidak sanggup melihatnya.

 

Li Hao memperhatikan situasi di sekitarnya dan menjadi lebih sedikit memahami kejamnya dunia cultivator yang sering diceritakan kedua gurunya.

 

**

Formasi pedang yang dibentuk oleh lima cultivator Jade Sword Sect tidak bisa mengurung Chanzi, Demon Cultivator berbadan besar itu bahkan menghancurkan formasi pedang tersebut mengandalkan kekuatan fisik semata.

 

“Sepertinya aku berharap terlalu banyak pada sekte kecil seperti kalian.” Chanzi mencibir sambil menatap cultivator yang sedang dicekiknya.

 

Salah satu cultivator Mortal Foundation dari Jade Sword Sect kini meronta dalam genggaman tangan Chanzi sementara empat rekannya berusaha membebaskannya.

 

Cultivator Earth Foundation dan tiga Mortal Foundation dari Jade Sword Sect menebas tubuh Chanzi berulang kali namun tidak menimbulkan satupun bekas luka bahkan pedang yang mereka gunakan mulai muncul retakan halus.

 

“Yang benar saja?!”

“Bagaimana bisa…”

 

Mereka belum pernah mendengar apalagi mengalami langsung pertarungan dengan Demon Cultivator seperti Chanzi, terlebih lagi Chanzi menunjukan kemampuan yang mengerikan.

 

Chanzi terlihat menyerap qi dari tubuh cultivator Mortal Foundation yang dicekiknya, perlahan tapi pasti cultivator itu kehilangan kekuatannya. Chanzi sengaja tidak membunuh cultivator itu dengan mudah karena ingin menyerap seluruh qi yang dimilikinya.

 

“Tenang saja kalian semua akan mendapatkan giliran, aku akan menikmati qi kalian semua nanti.” Chanzi menjilat bibirnya sambil tersenyum sinis pada empat cultivator Jade Sword Sect.

 

 

Ch. 44 – Identitas Yao Fang

 

“Hmph! Dasar tukang pamer!”

“Dengan kekuatan itu dan masih menjadi yang terlemah di antara kita, benar-benar tidak berguna!”

 

Si kembar Luanzi dan Shengzi menunjukan kecemburuan yang hebat terhadap kemampuan menghisap qi yang dimiliki Chanzi.

 

Fenzi menggelengkan kepala melihat tingkah si kembar sementara Yao Fang bersikap tidak peduli.

 

“Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, Chanzi memang berhasil menyatu dengan Demonic Core langka tetapi dirinya memiliki Spirit Root lima elemen, tanpa kemampuan ini dia tidak akan pernah mencapai Earth Foundation seperti sekarang.” Fenzi mengingatkan Luanzi dan Shengzi.

 

Kemampuan menghisap qi yang Chanzi tunjukan memang sangat langka di kalangan Demon Cultivator namun bakatnya yang buruk membuat kemampuan itu tidak bisa menunjukan hasil maksimal.

 

Luanzi dan Shengzi sudah mengetahui hal ini sejak lama namun tetap merasa terganggu setiap kali Chanzi menggunakannya.

 

Saat si kembar masih mengerutu, Guozi yang sebelumnya mengejar cultivator Forging Qi telah kembali dan beberapa pedang terbang mengincarnya.

 

Chanzi yang sedang menghisap qi dari lawannya menjadi waspada dan menarik diri setelah melihat Tao Ming yang menyusul Guozi sesaat kemudian.

 

“Earth Foundation peak-stage!” Fenzi yang pertama menyadari kekuatan Tao Ming.

Yao Fang menyipitkan matanya dan memandang ke arah Tao Ming yang datang bersama enam cultivator Foundation Realm yang lain, bersama dengan lima cultivator yang sebelumnya dihadapi Chanzi, jumlah cultivator Foundation Realm Jade Sword Sect yang mengejar mereka menjadi dua belas orang.

 

Chanzi menggerutu pada Guozi yang membawa lebih banyak cultivator Foundation Realm sementara si kembar mulai menyalahkan Chanzi yang terlalu lama membunuh lima lawannya.

 

“Tiga Earth Foundation dan sembilan Mortal Foundation… Ini akan menjadi pertarungan yang sulit.” Fenzi menghela nafas melihat kelompok di hadapannya.

Yao Fang tetap memasang ekspresi wajah yang dingin, “Chanzi, Guozi, selesaikan yang telah kalian mulai. Luanzi, Shengzi, bantu mereka berdua.”

 

“Baik Pangeran!” 

 

Chanzi, Guozi, Luanzi dan Shengzi menjawab serempak. Keempatnya kemudian bersama berhadapan dengan cultivator dari Jade Sword Sect.

 

**

 

“Apa kau sungguh yakin?”

 

Tao Ming sedikit terkejut ketika cultivator Earth Foundation yang berhadapan dengan Chanzi menyampaikan bahwa demon cultivator di hadapan mereka berasal dari Sky Demon Castle.

 

“Tidak salah lagi, mereka memanggil pemuda itu Pangeran, kemungkinan besar dia adalah putra bungsu dari Demon King!”

 

Tidak hanya Tao Ming, semua cultivator Jade Sword Sect yang lain juga menjadi antusias atas kabar ini. Kalau Yao Fang sungguh putra dari Demon King maka mereka bisa mendapatkan hadiah yang besar dari Golden Sword Sect dengan menangkapnya hidup-hidup ataupun keadaan tak bernyawa.

 

Yang paling antusias tentu saja Tao Ming, selama ini dia mengumpulkan sumber daya agar bisa memasuki Core Formation namun sekarang dia mendapatkan peluang besar di depan matanya, dia bisa mencapai Core Formation beberapa tahun lebih awal dari rencananya jika semua berjalan lancar.

 

Hubungan antara Golden Sword Sect dan Sky Demon Castle tidak pernah baik sejak kedua sekte berdiri, mereka sudah berkali-kali terlibat perang besar satu sama lain selama ratusan tahun terakhir.

 

“Lima Demon Cultivator yang berada di Earth Foundation mid-stage ini pasti pengawalnya, jangan lengah, mereka pasti memiliki beberapa kemampuan khusus untuk menjadi pengawal keturunan Demon King.” Tao Ming memperingatkan rekan-rekannya.

 

Melihat hanya empat dari lima pengawal yang maju untuk menghadapi mereka, Tao Ming semakin yakin identitas Yao Fang.

 

Tao Ming mengarahkan sebelas orang yang lain untuk membentuk formasi pedang dan berhadapan dengan empat Demon Cultivator yang datang.

 

**

Saat Li Hao bersama rombongan cultivator Forging Qi yang lain tiba di lokasi, Tao Ming dan cultivator Foundation Realm dari Jade Sword Sect sudah membentuk formasi pedang dan berhadapan dengan empat Demon Cultivator.

 

“Di antara para Demon Cultivator itu, lima berada di Earth Foundation.” Yue Shan tidak bisa menahan keterkejutannya setelah mengamati sejenak.

 

Tidak hanya Yue Shan, semua cultivator Forging Qi yang lain juga bereaksi cukup keras kecuali Li Hao.

 

Perhatian Li Hao justru tertuju pada Yao Fang, satu-satunya cultivator Forging Qi diantara para Demon Cultivator, dia bisa melihat pemuda itulah yang identitasnya paling penting dari caranya bersikap.

 

Yao Fang menyadari tatapan Li Hao, keduanya sempat saling bertatapan sejenak sebelum Li Hao memalingkan wajah untuk memperhatikan pertarungan.

 

Li Hao ingin mengetahui lebih jauh cara Demon Cultivator bertarung, perhatiannya pertama kali tertuju pada cultivator bertangan empat, Guozi.

 

Guozi sesekali mengeluarkan jaring laba-laba dari mulutnya, jaring yang sama dengan yang menghabisi para cultivator Forging Qi sebelumnya namun ternyata jaring itu tidak terlalu efektif pada cultivator di tingkat Foundation Realm.

 

Cultivator Foundation Realm mampu menghindari sebagian besar jaring yang diarahkan pada mereka dan andaikan terkena jaring itu, mereka bisa melepaskannya dengan mengalirkan qi pada bagian yang terkena jaring.

 

Selain itu Guozi menunjukan kemampuan bertarung jarak dekatnya, memiliki dua tangan tambahan membuat orang sulit untuk bisa menang darinya dalam pertarungan satu lawan satu. Guozi berhadapan dengan dua cultivator bersamaan namun dia bisa mengimbangi keduanya dengan baik.

 

Demon Cultivator yang memiliki badan paling besar, Chanzi tidak menarik perhatian Li Hao untuk waktu yang lama, selain pertahanannya yang luar biasa, belum ada kemampuan lain yang bisa membuatnya diperhatikan.

 

Menurut Li Hao meskipun pertahanan Chanzi tinggi tetap saja bisa ditembus oleh kekuatan penuh cultivator Earth Foundation peak-stage seperti Tao Ming. Li Hao bisa melihat Tao Ming belum memusatkan serangannya pada Chanzi karena ada hal lain yang menyita perhatiannya.

 

Tao Ming berhadapan dengan Demon Cultivator kembar yang memiliki kemampuan yang unik, setiap kali Tao Ming menebas kembar berambut hitam, Shengzi, tubuhnya akan menjadi bayangan hitam dan muncul tidak jauh dari tempatnya berdiri sebelumnya.

 

Beda lagi dengan kembar berambut putih, Luanzi, yang bisa menembus benda sesuka hatinya, situasi ini membuat pasangan kembar ini menjadi lawan yang merepotkan.

 

“Apa kau tidak punya mata? Kemana kau menebas?”

“Hanya seperti itu kemampuanmu? Menyedihkan sekali.”

 

Luanzi dan Shengzi terus melemparkan komentar provokasi yang berhasil membuat Tao Ming naik pitam, Tao Ming terus menyerang mereka seolah percaya salah satu serangannya pada akhirnya akan melukai Demon Cultivator kembar ini.

 

Li Hao yang mengamati dari jauh merasa tidak sesederhana itu, dia menebak pasangan kembar ini menggunakan sejenis teknik ilusi yang tidak mudah ditembus atau memiliki Spirit Tool tertentu. Yang pastinya, menyerang terus menerus seperti yang Tao Ming lakukan bukanlah solusinya.

 

Li Hao sedikit terkejut saat Tao Ming tiba-tiba melesat menembus tubuh Luanzi kemudian bergerak ke arah Yao Fang berada.

 

 

Ch. 45 - Demonification

 

Luanzi dan Shengzi lebih terkejut daripada Li Hao, mereka ingin menghentikan Tao Ming namun beberapa cultivator lain segera menempel pada keduanya, membuat cultivator kembar itu tidak bisa bergerak dari tempatnya.

 

Jarak antara Tao Ming dan Yao Fang semakin dekat, sepertinya sejak awal Tao Ming memang mengincar kesempatan ini.

 

Perempuan satu-satunya dalam kelompok Yao Fang, Fenzi, akhirnya bergerak. Perempuan itu berdiri di antara keduanya, berhadapan dengan Tao Ming.

 

“Ingin mengincar Pangeran? Aku tidak akan membiarkanmu.”

Fenzi menarik nafas dalam-dalam sebelum berteriak keras ke arah Tao Ming, mulutnya terbuka lebar dan melepaskan gelombang suara yang memecah udara.

 

Gelombang suara itu tidak melukai Tao Ming namun berhasil menghentikan gerakannya, saat Tao Ming berniat kembali menyerang, dia menyadari terjadi perubahan pada Fenzi.

 

Qi berwarna merah darah menyelimuti tubuh Fenzi, udara disekitarnya menjadi lebih berat, warna kulit Fenzi berubah menjadi gelap, rambutnya memerah dan muncul dua tanduk rusa di kepalanya. Bagian putih matanya berubah menjadi hitam sementara yang hitam berubah menjadi kuning.

 

Kekuatan Fenzi yang awalnya berada di Earth Foundation mid-stage kini menjadi late-stage.

 

“Demonification!”

 

Banyak cultivator Forging Qi yang menahan nafas, beberapa yang berada di Foundation Realm juga bereaksi sama.

 

Li Hao menatap perubahan Fenzi sambil berdecak kagum, seperti dirinya, sebagian besar cultivator yang ada di sana belum pernah melihat Demonification sebelumnya.

 

Fenzi berteriak sekali lagi dan kali ini gelombang suara yang dikeluarkannya setidaknya lima kali lebih kuat dari sebelumnya, gelombang suara itu memukul mundur Tao Ming beberapa meter dan angin kencang berhembus sampai mengenai rombongan Li Hao.

 

“Fenzi, bantu yang lain. Selesaikan ini secepatnya, kita sudah menghabiskan waktu terlalu lama di sini.”

 

Fenzi ingin menolak perintah Yao Fang karena ingin menjaga keselamatannya namun melihat tatapan dingin Yao Fang membuat seluruh tubuh Fenzi merinding.

 

“Apa lagi yang kalian tunggu?! Kalian sudah mendengar perintah Pangeran bukan?!” Fenzi merapatkan giginya, dia menjadi geram dan melampiaskannya pada empat rekannya yang lain.

Tao Ming dan cultivator dari Jade Sword Sect menjadi lebih waspada sementara empat pengawal Yao Fang yang lain menelan ludah karena teriakan Fenzi.

 

Chanzi yang pertama bereaksi, qi berwarna merah pekat menyelimuti tubuhnya, perlahan-lahan tubuhnya yang sejak awal sudah hampir mencapai dua meter kini membesar mencapai tiga meter lebih. Bulu-bulu berwarna besi tumbuh di seluruh tubuhnya dan kedua telapak tangannya berubah menjadi seperti cakar beruang.

 

Taring-taring panjang juga menghiasi mulutnya dan kekuatan Chanzi meningkat menjadi Earth Foundation late-stage.

 

Menyusul Chanzi adalah Guozi, muncul sepasang tangan tambahan lagi pada tubuhnya, membuat tangannya menjadi enam, matanya bertambah menjadi empat. Selain itu enam tangan serta kakinya menjadi lebih panjang setengah meter dan kekuatannya juga mencapai Earth Foundation late-stage.

 

Si kembar Luanzi dan Shengzi yang paling akhir melakukan Demonification, tidak banyak perubahan pada tubuh keduanya selain satu tanduk putih muncul pada jidat Luanzi sementara pada Shengzi muncul satu tanduk hitam pada tempat yang sama.

 

Rambut keduanya menjadi lebih panjang serta kedua tangan Luanzi berubah warna menjadi putih susu dan kaki Shengzi berubah warna menjadi hitam pekat. Kekuatan keduanya juga mencapai Earth Foundation late-stage.

 

Tiba-tiba harus menghadapi lima cultivator Earth Foundation late-stage membuat sebagian besar cultivator Jade Sword Sect menjadi gentar. Keberadaan Tao Ming sekalipun tidak menjamin pihak mereka bisa menghindari banyak korban berjatuhan.

 

**

Tao Ming diam-diam mengirim pesan pada Tao He, sadar situasi mereka tidak menguntungkan membuat Tao Ming merasa satu-satunya kunci untuk membalikan situasi adalah Yao Fang.

 

Tao He dan lainnya sudah mendengar Fenzi memanggil Yao Fang sebagai pangeran sehingga sebagian besar dari mereka sudah memahami bahwa kelompok Yao Fang kemungkinan besar berasal dari Sky Demon Castle.

 

Tao Ming menyuruh agar Tao He bekerja sama dengan cultivator Forging Qi yang lain untuk menangkap Yao Fang. Tao He membagikan informasi ini pada yang lainnya.

 

“Meskipun dia berada di tingkat Forging Qi seperti kita tetapi dia berada di atas tingkat 9…” Yue Shan mengingatkan, “Selain itu semua yang berasal dari sekte bintang 10 memiliki berbagai sumber daya yang membuat mereka lebih baik dari kita yang berasal dari sekte lebih kecil…”

 

“Saudari Yue, jumlah kita jauh lebih banyak, meskipun dia beberapa tingkat di atas kita, tidak akan jadi masalah.” Salah satu cultivator Jade Sword Sect membantah.

Han Feng maju untuk membela Yue Shan, “Jangan gegabah, keunggulan utama Demon Cultivator adalah Demonic Magic, mereka bisa menggunakan sihir tanpa membuat mantra tangan dan kita belum mengetahui sejauh mana kekuatan sihirnya. Mengingat dia pangeran dari Sky Demon Castle, kekuatannya pasti mengejutkan.”

“Kami tidak memaksa kalian untuk ikut, lagipula sejak awal ini urusan Jade Sword Sect, bantuan dari dua orang Violet Sun Sect tidak begitu berarti.” Cibir murid Jade Sword Sect yang lain.

 

Tao He menyuruh murid-murid Jade Sword Sect yang lain untuk diam, dia tidak masalah menyinggung Han Feng namun kasusnya berbeda dengan Yue Shan yang berasal dari keluarga petinggi Violet Sun Sect, terutama karena kakek Yue Shan kini menjadi bagian dari Holy Sun Palace.

 

“Saudari Yue, pikirkan ini baik-baik. Andaikan kalian berdua tidak terlibat namun kami berhasil menangkap pangeran Sky Demon Castle ini, bukan hanya Jade Sword Sect akan mendapatkan banyak hadiah dari Golden Sword Sect tetapi Violet Sun Sect mungkin akan mendapat tekanan dari Holy Sun Palace.” Ling Yi membujuk Yue Shan.

 

Li Hao mendengarkan semua perdebatan itu, dia bisa melihat satu-satunya yang menjadi perhatian Tao He dan Ling Yi hanyalah Yue Shan, keduanya tidak peduli terhadap Han Feng apalagi dirinya. Selain latar belakang Yue Shan, kemampuannya sebagai Forging Qi tingkat 9 juga menjadi pertimbangan.

 

Yue Shan menatap Han Feng sejenak, melihat pemuda itu menganggukan kepala sebelum akhirnya menyetujui undangan Tao He dan Ling Yi.

 

“Baiklah, bagaimana kita akan menangkap pangeran Sky Demon Castle ini?” Yue Shan tidak sepenuhnya yakin tetapi situasi ini membuatnya tidak memiliki pilihan.

 

Tao He mulai menjelaskan rencananya, mereka juga dikejar oleh waktu karena Tao Ming dan cultivator Foundation Realm Jade Sword Sect yang lain mungkin tidak bisa menahan lima pengawal Yao Fang terlalu lama. 

 

Rencana Tao He sama sekali tidak melibatkan Li Hao, membuat Yue Shan dan Han Feng merasa sedikit canggung tetapi Li Hao terlihat baik-baik saja.

 

Li Hao sama sekali tidak keberatan, dia tidak memiliki kepentingan seperti mereka yang berasal dari sekte, selama dia bisa menyaksikan pertarungan ini dirinya merasa cukup puas. Li Hao juga penasaran sejauh mana kekuatan Yao Fang yang berasal dari sekte bintang 10.

 

 

Ch. 46 – Kekuatan Yao Fang

 

Belasan cultivator Forging Qi mengelilingi Yao Fang namun dia terlihat tetap tenang meskipun telah terkurung dalam formasi pedang.

 

Yao Fang hanya menatap dingin orang-orang disekitarnya, tidak menganggap mereka sebagai ancaman.

 

Pada saat yang sama, Tao Ming memprovokasi Fenzi yang sedang berhadapan dengannya, “Pangeran kalian tidak sedang di posisi yang bagus. Jika kalian menyerah baik-baik maka mungkin dia bisa mempertahankan nyawanya.”

 

Menanggapi provokasi itu Fenzi justru mendengus sambil tersenyum sinis, “Tua bangka, kau telah melakukan kesalahan besar. Orang-orang dari sekte menengah seperti kalian tidak akan mengerti.”

 

Tao Ming mengerutkan dahi setelah mendengar itu namun dia bisa melihat jelas memang tidak ada kekhawatiran yang nampak di wajah Fenzi maupun empat pengawal yang lain.

 

Yao Fang melipat tangannya lalu menatap Tao He yang menunjukan diri sebagai pemimpin dari belasan orang yang mengepungnya, “Andaikan kalian melarikan diri, masih ada harapan untuk hidup. Kalian justru mengantar nyawa padaku? Atau… Kalian berpikir bisa mendapatkan keuntungan dariku?”

 

Tao He bisa melihat Yao Fang merendahkan mereka semua, “Saudara-saudari sekalian, kerahkan kemampuan terbaik kalian! Kita akan tunjukan bahwa meremehkan kita adalah sesuatu yang salah!”

 

Tao He bersama Ling Yi memimpin cultivator Jade Sword Sect untuk bergerak dalam formasi pedang, Han Feng yang tidak mempelajari formasi itu hanya bisa menyesuaikan diri di luar formasi sementara Yue Shan mulai membentuk mantra tangan dan bersiap melepaskan Daoist Magic.

 

Belasan orang mendekati Yao Fang secara bersamaan, jarak antara Yao Fang dan mereka menipis dengan cepat.

 

“Jade Sword Style! Jadelight!” salah satu cultivator langsung menggunakan teknik pedang ketika Yao Fang berada dalam jarak serangannya. Pedangnya bergerak cepat dan dialiri qi, menghunus ke dada Yao Fang.

 

Yao Fang tidak berusaha menghindar, pedang itu menembus dadanya namun tidak ada darah yang keluar. Perlahan-lahan tubuh Yao Fang mengeluarkan cahaya terang berwarna kebiruan sebelum berubah menjadi kumpulan arus listrik yang kuat.

“Arghhh!”

 

Cultivator yang pedangnya menembus arus listrik itu kini merasakan rasa sakit yang luar biasa, karena kumpulan arus listrik itu segera mengalir ke pedang yang akhirnya sampai ke tubuhnya. Listrik itu membakar tubuhnya dari dalam.

 

Dalam hitungan detik, cultivator Forging Qi tingkat 6 itu hangus terbakar dan tubuhnya jatuh ke tanah, tidak lagi bernafas.

 

Cahaya kebiruan muncul tidak jauh dari jasad itu yang perlahan-lahan membentuk tubuh Yao Fang.

 

Tao He dan lainnya menarik nafas dingin, mereka yang sebelumnya percaya diri dengan kemampuan pedangnya kini menjadi ragu.

 

“Bukankah kalian Sword Cultivator selalu merasa yang terbaik?” Yao Fang tersenyum dingin.

 

Han Feng berjalan mendekati Tao He, “Saudara Tao, Demonic Magic yang dia gunakan membuatnya sulit dihadapi dengan serangan jarak dekat, mungkin juga itu adalah Spirit Tool khusus. Kita tidak boleh gegabah menyerangnya…”

“Aku bisa melihatnya Saudara Han, kau tidak perlu mengingatkanku.” Tao He berdecak kesal.

 

Ketika Tao He dan lainnya kebingungan, Yue Shan sudah menyelesaikan mantra tangannya, dia melepaskan sihir unsur api ke arah  Yao Fang.

 

“Fire Magic – Flamming Arrow!”

 

Yao Fang menatap dua lidah api yang mendekat ke arahnya, dia mengangkat tangannya dan melepaskan energi listrik yang membentuk perisai pelindung. Lidah api yang Yue Shan lepaskan tidak bisa menembus pelindung listrik tersebut.

 

Yao Fang kemudian melihat ke arah Yue Shan sambil berdecak kesal, dia mengayunkan tangannya dan melepaskan lima jarum listrik yang melesat kencang ke arah Yue Shan.

 

“Jade Sword Style! Jadecyclone!”

“Violet Sun Style! Sunshield!”

 

Tao He dan Han Feng bergerak bersamaan, keduanya menangkis lima jarum listrik itu mengandalkan teknik pedang mereka.

 

“Saudari Yue, siapkan Daoist Magic terkuatmu, yang lain bersiap menggunakan energi pedang!” Tao He menjadi bersemangat saat menemukan Yao Fang memiliki celah.

 

Yao Fang mungkin tidak bisa dilukai dengan serangan langsung tetapi sihir elemen maupun energi pedang bisa mendapatkan hasil yang berbeda.

 

Yue Shan membentuk mantra tangan yang lebih rumit sementara yang lain mengalirkan lebih banyak qi pada pedang mereka.

 

Tao He, Ling Yi, bersama cultivator Jade Sword Sect yang lain kembali menyerang sementara Han Feng tinggal untuk melindungi Yue Shan.

 

Belasan orang menyerang Yao Fang bersamaan namun pemuda itu tidak bergeming, Tao He dan para murid Jade Sword Sect yang lain melepaskan energi pedang ketika jarak mereka cukup dekat.

 

Yao Fang mendengus sebelum aliran listrik mengalir dari punggungnya, membentuk sayap listrik yang kemudian melindunginya dari belasan energi pedang itu.

 

Tidak hanya melindunginya, sayap listrik itu melepaskan ratusan bulu-bulu listrik ke arah Tao He dan murid Jade Sword Sect yang lain, jumlahnya terlalu banyak untuk dihindari sehingga tidak sedikit dari mereka yang tubuhnya tertancap oleh bulu listrik.

 

Bulu listrik ini tidak mematikan namun membuat tubuh menjadi kaku dan sulit digerakan, bagi mereka yang terkena lebih dari lima bulu, seluruh tubuhnya menjadi lumpuh.

 

Aliran listrik lainnya muncul di tangan kanan Yao Fang dan membentuk pedang pendek, pemuda itu akhirnya bergerak dan memotong leher dua murid Jade Sword Sect yang paling dekat dengannya. Selain kedua tubuh kedua orang itu lumpuh, gerakan Yao Fang memang sulit diikuti oleh cultivator Forging Qi, membuat keduanya tewas tanpa perlawanan.

 

Sasaran Yao Fang yang ketiga adalah Tao He, dia hanya terkena dua bulu listrik sehingga masih memiliki kendali pada tubuhnya, pedang Tao He berhasil menahan pedang listrik Yao Fang sebelum mengenai dirinya.

 

“Daripada kematian yang cepat, kau memilih kematian yang menyakitkan.” Yao Fang tersenyum dingin, sayap listriknya kemudian mengarah ke tubuh Tao He, jika Tao He diselimuti oleh sayap itu maka tubuhnya akan terbakar luar dan dalam, merasakan kematian yang menyakitkan.

 

Tao He meronta dan ingin menghindar namun semua terjadi begitu cepat, ketika dua sayap itu hampir mengenainya, dua gelombang angin yang kuat menghantam kedua sayap listrik itu, memaksa Yao Fang melangkah mundur.

 

Senyuman menghilang dari wajah Yao Fang, perhatiannya tertuju pada arah datangnya serangan tersebut dan dia menemukan Li Hao yang sedang membuat mantra tangan.

 

“Wind Magic – Wind Bullet!”

 

Li Hao menyelesaikan mantra tangannya dan melepaskan beberapa gelombang udara lainnya ke arah Yao Fang, gelombang udara itu bergerak cepat, hanya sedikit lebih lambat daripada bulu listrik Yao Fang.

 

Yao Fang melindungi dirinya dengan sayap listrik, kali ini dirinya tidak terpukul mundur namun sayapnya sedikit lebih kecil setelah terkena gelombang-gelombang angin tersebut sedangkan energi pedang yang sebelumnya dilepaskan murid-murid Jade Sword Sect tidak memberikan dampak apa-apa sebelumnya.

 

 

Ch. 47 – Li Hao Terlibat

 

Yao Fang memperhatikan Li Hao dengan tatapan berbeda, dia kemudian menemukan dirinya tidak bisa membaca tingkat praktik Li Hao secara pasti.

 

Sikap Yao Fang memberi ruang bagi Tao He dan murid Jade Sword Sect lainnya untuk mengambil jarak dengannya, mereka yang masih bisa bergerak membantu rekan yang lumpuh untuk mundur.

 

Tao He dan murid Jade Sword Sect yang lain merasa terkejut dengan campur tangan Li Hao sementara Yue Shan dan Han Feng tidak kalah terkejutnya, keduanya menjadi bertanya-tanya berapa banyak lagi rahasia yang disimpan oleh Li Hao.

 

“Kulihat kau bukan berasal dari dua sekte menengah ini…” Yao Fang mengamati Li Hao dari atas sampai bawah, “Kenapa kau ikut campur?”

“Jika aku tidak ikut campur, apakah kau akan membiarkanku hidup setelah membunuh mereka semua?” Li Hao tersenyum tipis.

 

Mendengar itu Yao Fang kembali tersenyum, “Aku tidak menduga akan bertemu pengguna unsur angin di sini, kau cukup menarik. Siapa namamu?”

“Namaku Li Hao, bagaimana denganmu?”

“Pangeran ketujuh Sky Demon Castle, Yao Fang!”

 

Tao He dan lainnya memandangi Yao Fang dan Li Hao secara bergantian dengan perasaan bingung, mereka tidak mengerti kenapa keduanya tiba-tiba saling berkenalan seperti itu.

 

“Yao Fang… Aku akan mengingatnya.” Li Hao mulai membentuk mantra tangan kembali.

“Tidak perlu, kau akan mati di sini.” Yao Fang membuat pedang listrik di tangan kanannya menjadi sedikit lebih panjang sebelum bergerak ke arah Li Hao.

 

Pada saat yang sama, Yue Shan baru menyelesaikan mantra tangan untuk daoist magic terkuat yang dikuasainya, dia segera melepaskannya ke arah Yao Fang.

“Fire Magic – Fire Serpent!”

 

Yao Fang menghentikan langkahnya dan menatap ular api sepanjang hampir satu meter yang bergerak ke arahnya, dia menggunakan sayap listrik untuk menahan sihir unsur api tersebut.

 

Li Hao juga telah menyelesaikan mantra tangannya, dia melepaskan sihir unsur angin lainnya.

 

“Wind Magic – Wind Cutter!”

 

Li Hao melepaskan dua pisau udara, namun sasarannya bukan Yao Fang melainkan ular api yang dilepaskan Yue Shan.

 

“Apa yang kau pikirkan?!”

“Kenapa dia membantu musuh?!”

“Saudara Li?!”

 

Seluruh orang yang menyaksikan itu terkejut, bahkan Yao Fang tidak mengerti maksud Li Hao namun yang protes segera menutup mulut setelah pisau angin Li Hao mengenai ular api Yue Shan sebab pisau angin itu menyatu dengan ular api dan membuat ular api itu menjadi lebih besar serta panjangnya mencapai dua meter.

 

“Angin bisa melemahkan listrik, angin bisa juga memperkuat api.” Li Hao memberi penjelasan sederhana.

 

Kecepatan ular api itu juga meningkat, membuat Yao Fang tidak sempat untuk menghindar. Ledakan besar terjadi saat ular api menyentuh sayap listrik Yao Fang. Pada dasarnya ular api itu mengandung kekuatan Forging Qi tingkat 9, setelah ditingkatkan dengan sihir Li Hao, kekuatannya bisa melukai mereka yang berada di Forging Qi tingkat 12 sekalipun.

 

Yao Fang terlempar mundur cukup jauh dan kehilangan satu sayap listriknya, dia juga mengalami luka ringan.

 

Tao He dan lainnya menjadi antusias, mereka bersiap untuk menyerang kembali sementara Li Hao tetap waspada.

 

Yao Fang berdiri tenang sambil melihat luka ringan yang dialaminya, dia menghela nafas pelan, “Dilukai oleh orang-orang dari sekte menengah seperti ini, saudara-saudariku akan menertawakanku seharian jika mereka mengetahuinya.”

 

Yao Fang memejamkan mata dan menggelengkan kepala, seketika itu juga qi mengalir deras dari tubuhnya, sayap dan pedang listriknya menghilang kemudian tubuhnya perlahan-lahan mulai berubah.

 

**

Fenzi menoleh ketika mendengar suara ledakan besar, dia menemukan Yao Fang terluka, ekspresi wajahnya menjadi buruk.

 

“Apa kau memiliki ruang untuk memperhatikan yang lain?” Tao Ming menghunuskan pedang dan memberikan luka goresan tambahan pada Fenzi.

 

Terlepas dari perbedaan praktik mereka, Fenzi berhasil memberikan perlawanan sengit pada Tao Ming.

 

Fenzi merapatkan giginya sebelum berteriak lantang, “Luanzi-! Shengzi-! Bantu aku mengurus tua bangka ini, gunakan itu sekarang juga!”

 

Luanzi dan Shengzi yang sedang berhadapan dengan beberapa cultivator Foundation Realm menoleh sebelum protes.

 

“Jangan paksa kami menggunakannya, efek sampingnya tidak ringan.”

“Benar, terakhir kali kami menggunakannya, kami melemah selama dua minggu.”

 

Fenzi menatap keduanya penuh kemarahan, “Apa kalian buta?! Lihat situasinya!”

 

Saat itulah Luanzi dan Shengzi baru menyadari ada sesuatu yang terjadi tidak jauh dari mereka, melihat perubahan Yao Fang keduanya menelan ludah.

 

“Sial, tidak ada jalan lain.”

“Hah… Ini benar-benar hari yang buruk.”

 

Luanzi dan Shengzi mendekati satu sama lain sebelum menempelkan tubuh mereka bersama, tubuh keduanya mengeluarkan cahaya terang sekaligus melepaskan qi yang dasyat. Tidak lama, sosok baru muncul dari cahaya terang tersebut.

 

Luanzi dan Shengzi melebur menjadi satu tubuh, keduanya memiliki dua kepala, masing-masing memiliki tanduk putih dan hitam, sepasang tangan yang kini sepenuhnya berwarna putih dengan duri-duri tajam serta sepasang kaki hitam yang mengeluarkan qi berwarna hitam pekat.

 

Tubuh gabungan ini juga memiliki kekuatan Earth Foundation peak-stage. Dengan kekuatan baru itu, keduanya tanpa kesulitan memisahkan diri dari beberapa cultivator dan berhadapan dengan Tao Ming.

 

Para cultivator yang sebelumnya berhadapan dengan Luanzi dan Shengzi berniat membantu Tao Ming namun Chanzi dan Guozi muncul untuk menghadang mereka.

 

“Kami akan menemani kalian bermain.” Chanzi menjilati bibirnya.

 

Para cultivator itu kemudian baru menyadari bahwa Chanzi dan Guozi sudah menghabisi cultivator yang menghadapi mereka sebelumnya.

 

Tao Ming juga mulai terdesak menghadapi Fenzi, Luanzi, dan Shengzi bersamaan.

 

**

“Serang dia! Jangan biarkan dia selesai melakukan Demonification!” Tao He berseru lantang sambil melangkah maju, membuat murid-murid Jade Sword Sect yang lain mengikuti.

 

Mereka sudah menyaksikan proses Demonification dari lima pengawal Yao Fang sehingga tidak asing dengan situasi yang Yao Fang tunjukan.

 

Listrik berwarna kehitaman mengalir keluar dari tubuh Yao Fang, menghadang Tao He dan murid Jade Sword Sect lain yang berusaha mendekatinya. Proses Demonification Yao Fang juga jauh lebih cepat dari para pengawalnya, dalam hitungan beberapa tarikan nafas sudah terjadi perubahan besar pada dirinya.

 

Rambut Yao Fang menjadi lebih panjang dan tebal, matanya menjadi merah menyala, kulitnya menjadi lebih gelap dan terakhir dua pasang sayap berwarna hitam, sayap yang membuat orang-orang melihatnya teringat akan elang yang perkasa.

 

Kekuatan Yao Fang juga meningkat pesat, sulit untuk membacanya namun yang pasti kekuatannya sudah melampaui mereka yang berada di tingkat Forging Qi.

 

Yao Fang mengeluarkan hawa yang membuat orang sulit bernafas di sekitarnya, perasaan takut mulai tertanam pada setiap lawannya.

 

 

Ch. 48 – Demon Yao

 

Yue Shan tidak bisa melanjutkan mantra tangannya, tubuhnya gemetaran saat Yao Fang menatapnya dari kejauhan.

 

“Saudari Yue…” Han Feng mengulurkan tangannya dan menggenggam erat Yue Shan, dia tidak bisa berjanji keduanya akan selamat dari situasi ini tapi tatapannya menunjukan dia akan selalu berada di sisi Yue Shan hingga akhir.

 

Tao He, Ling Yi, dan murid Jade Sword Sect yang lain menjadi panik, mereka sadar tidak peduli berapapun jumlah mereka sekarang tidak akan cukup untuk mengalahkan Yao Fang.

 

Berbeda dengan yang lain, Li Hao justru menghela nafas pelan, ‘Inikah dunia cultivator? Begitu banyak bahaya di dalamnya, aku baru beberapa hari meninggalkan Gunung Bunga Persik dan sudah harus berhadapan dengan cultivator sekuat ini…’

 

Li Hao sadar dirinya tidak bisa mengalahkan Yao Fang sendirian maupun melarikan diri, satu-satunya jalan adalah bekerja sama namun semangat tempur yang lain sudah goyah.

 

Sebelum Yao Fang melakukan serangan, Li Hao lebih dulu bergerak. Dia menarik pedangnya dan berlari kencang ke arah pangeran Sky Demon Castle itu.

 

Yue Shan dan yang lain terkejut melihat aksinya, menganggap Li Hao sudah kehilangan akal.

 

Di sisi lain, Yao Fang justru tersenyum melihat Li Hao yang datang padanya, “Aku sudah menduga kau tidak akan mengecewakanku.”

 

Pedang dari listrik berwarna hitam terbentuk di tangan kanan Yao Fang, pedang listrik itu akhirnya berbenturan dengan pedang Li Hao.

 

Kali ini Li Hao tidak mencoba menyembunyikan qi nya, pedangnya diselimuti oleh qi berwarna emas. Qi yang berasal dari Nine Heaven Manual pada dasarnya dapat menekan kekuatan Demonic Beast serta kekuatan kegelapan, Demon Cultivator yang kekuatannya berakar pada Demonic Core juga menerima dampak yang sama.

 

“Qi berwarna emas? Ini pertama kali aku melihatnya…” Yao Fang bisa merasakan tubuhnya melemah karena berdekatan dengan qi tersebut namun kekuatannya tidak menurun terlalu jauh, “Kau benar-benar menarik…”

 

Keduanya bertukar serangan beberapa kali, Yao Fang mengandalkan kecepatan sementara Li Hao memakai teknik. Pertukaran serangan itu membuat pedang kayu yang Li Hao gunakan kini dipenuhi retakan.

 

Li Hao sadar pertukaran serangan langsung tidak menguntungkannya, dia mengambil jarak sambil mengeluarkan beberapa talisman dari Spatial Bag nya. Talisman-talisman itu berubah menjadi bola api yang menghujani Yao Fang setelah dialiri dengan qi.

 

Yao Fang menggunakan sayapnya untuk melindungi diri dari bola-bola api tersebut, jaraknya dan Li Hao menjadi cukup jauh setelahnya.

 

“Siapa kau sebenarnya?” Yao Fang memandangi Li Hao tajam.

 

Pertukaran singkat antara keduanya membuat Yao Fang penuh pertanyaan, dia menemukan kekuatan dibalik pedang Li Hao lebih mengandalkan kekuatan fisik daripada qi. Li Hao hanya menggunakan qi emasnya untuk memperkuat pertahanan pedang kayu bukan menambah kekuatan serangan pedang itu.

 

Li Hao sama sekali tidak terlihat sebagai Body Cultivator di mata Yao Fang namun dia yakin Li Hao bisa mengimbangi cultivator Forging Qi tingkat 7 bahkan 8, hanya mengandalkan kekuatan fisiknya sementara jumlah qi yang Li Hao miliki sebaliknya justru lebih rendah dari perkiraannya.

 

“Qi emas, kekuatan fisik itu… Belum lagi teknik pedang dan talisman yang kau gunakan. Siapa kau sebenarnya?” Yao Fang mengulangi pertanyaannya.

 

Teknik pedang yang Li Hao gunakan juga mengganggunya, meskipun tidak bisa dibilang sebagai Sword Cultivator namun Yao Fang juga mendalami cukup banyak teknik pedang. Dia bisa melihat teknik pedang yang Li Hao gunakan sangat tinggi untuk cultivator Forging Qi.

 

Yao Fang yakin teknik pedang seperti itu hanya bisa ditemukan setidaknya di sekte bintang 9, bahkan dia cukup yakin teknik pedang itu berasal dari Heaven Mountain Sect atau Golden Sword Sect.

 

Satu hal yang membuat Yao Fang semakin heran adalah penggunaan talisman, kedua sekte yang dipikirkannya itu tidak mendorong penggunaan talisman pada murid-muridnya.

 

“Lari-! Ini saatnya kita lari-!”

Ketika perhatian Yao Fang sepenuhnya tertuju pada Li Hao, salah satu cultivator Forging Jade Sword Sect berseru lantang, ingin memanfaatkan situasi itu untuk meninggalkan lokasi. Dia tidak memikirkan lagi nasib Tao Ming dan cultivator Foundation Realm Jade Sword Sect yang lain.

 

Tao He berdecak kesal, dia bisa melihat setelah satu orang itu melarikan diri, yang lain mengikuti. Tanpa banyak pilihan, Tao He menarik Ling Yi yang berada di dekatnya juga untuk menjauh.

 

Yue Shan dan Han Feng saling berpandangan, keduanya ragu untuk meninggalkan Li Hao begitu saja tetapi keberadaan mereka juga tidak akan banyak membantu. Han Feng akhirnya mengajak Yue Shan melarikan diri.

 

“Saudari Yue, kita bisa membalaskan dendam Saudara Li jika kita selamat.”

 

Yue Shan sebenarnya memiliki kekhawatiran lain, khawatir kelompok di belakang Li Hao akan membuat perhitungan dengan mereka. Saat itu tiba bukan hanya mereka berdua yang mendapat masalah namun seluruh Violet Sun Sect akan dalam bahaya.

 

Meskipun memiliki kekhawatiran tersebut, Yue Shan akhirnya lari bersama Han Feng.

 

“Oh, ternyata kalian tidak sedekat yang kupikir.” Yao Fang mencibir, setelah melihat para cultivator Forging Qi yang melarikan diri.

 

Li Hao menoleh ke belakang dan menghela nafas, dia berharap mereka bisa membantunya tetapi sepertinya kini harapannya sia-sia, dia kemudian tersenyum pada Yao Fang, “Setidaknya mereka bisa menyelamatkan diri, nyawaku ditukar beberapa dari mereka sepertinya tidak buruk.”

 

Yao Fang mengerutkan dahinya, “Andaikan kepalamu gundul, aku pasti yakin dirimu berasal dari Thunder Soul Monastery, sikapmu sama dengan orang-orang sok suci itu.”

“Benarkah? Aku akan mengingatnya, mungkin aku bisa berteman baik dengan mereka.” Li Hao tertawa kecil.

“Sayangnya itu tidak akan terjadi.” Yao Fang tersenyum dingin, “Tenang, kau tidak akan pergi sendirian.”

Yao Fang melakukan sesuatu yang mengejutkan  Li Hao setelahnya, sayap kanannya terlepas dari tubuhnya sebelum berubah menjadi Yao Fang yang lain.

 

Perbedaannya Yao Fang yang terbentuk dari sayap itu tidak menunjukan emosi apapun. Duplikat Yao Fang itu kemudian bergerak untuk menyerang cultivator Forging Qi yang kabur.

 

Di sisi lain, Li Hao merasakan kekuatan Yao Fang menurun cukup jauh setelah menciptakan duplikat tersebut.

 

“Kau membagi kekuatanmu dengan duplikat itu? Bukankah kau terlalu meremehkanku?” Li Hao tersenyum tipis.

“Ini lebih dari cukup untuk membunuhmu.” Yao Fang mengayunkan pedang listriknya ke arah Li Hao.

 

Li Hao menahan dengan pedangnya, pada saat yang sama dia bisa mendengar teriakan kesakitan di belakangnya.

 

Kecepatan Yao Fang adalah yang paling meningkat setelah melakukan Demonification, tidak sulit baginya menyusul mereka yang berusaha kabur dari tempat ini.

 

Li Hao menarik keluar lebih banyak talisman yang berubah menjadi bola api, dia berusaha mengambil jarak sejauh mungkin karena pedangnya sudah hampir hancur. Andaikan Li Hao menghentikan aliran qi pada pedang itu maka pedang kayunya akan menjadi debu.

 

 

Ch. 49 – Akhir Konflik

 

“Tao gege… Sakit…”

 

Ling Yi mengulurkan tangannya ke arah Tao He yang berdiri tidak jauh darinya, gadis itu berkata terbata-bata sambil melirik dadanya yang sudah ditembus oleh pedang listrik berwarna hitam. Tubuhnya bergetar hebat tanpa bisa dikendalikan, tidak lama setelah mengucapkan itu Ling Yi menghembuskan nafas terakhirnya.

 

Duplikat Yao Fang memang bergerak dengan sangat cepat sampai melewati para cultivator yang kabur dan menghadang jalan mereka. Korban-korban pertamanya justru orang-orang yang kabur lebih dulu.

 

“Sial-! Sial-! Aku akan membunuhmu!”

 

Tao He kehilangan kendali melihat Ling Yi terbunuh di hadapannya, dia mengalirkan qi yang tersisa pada pedangnya dan menyerang duplikat Yao Fang tanpa berpikir lagi. Matanya memerah dan basah, namun Tao He masih bisa melihat jelas, dia melepaskan beberapa tebasan sebelum duplikat Yao Fang memotong lehernya.

 

Semudah itulah duplikat Yao Fang mengakhiri nyawa dua murid jenius dari Jade Sword Sect, menunjukan perbedaan antara sekte tersebut dengan Sky Demon Castle.

 

Pembantaian duplikat Yao Fang tidak berhenti sampai di sana, dia mengincar murid Jade Sword Sect yang lain.

 

Langkah Han Feng dan Yue Shan terhenti, keduanya menyaksikan kematian Tao He dan Ling Yi dari jauh, mereka menyadari akan mengalami nasib yang sama sebentar lagi.

 

Yue Shan tidak bisa menahan air matanya, dia menggenggam erat tangan Han Feng di sampingnya, “Han gege, aku…”

Han Feng tidak membiarkannya selesai bicara, Han Feng memeluk Yue Shan erat, “Tidak ada yang perlu kau katakan, semua salahku yang terlalu pengecut sehingga kita tidak pernah bisa terbuka atas perasaan satu sama lain, andaikan di kehidupan berikut kita bisa bertemu… Aku akan berjuang agar kita bisa bersama.”

 

Yue Shan bisa merasakan kehangatan tubuh Han Feng, gadis itu hanya bisa tersenyum dalam tangisnya, “Janji?”

Han Feng berbisik pelan, “Janji.”

 

**

Pedang kayu yang sudah menemani Li Hao selama bertahun-tahun akhirnya berubah menjadi debu setelah terus berbenturan dengan pedang listrik hitam milik Yao Fang.

 

Li Hao mengeluarkan semua talisman serangan yang tersisa dan mengaktifkannya, belasan sihir dalam beberapa unsur menghujani Yao Fang.

 

Li Hao melompat mundur sambil membentuk mantra tangan, bersiap melepaskan daoist magic lainnya namun langkahnya harus terhenti karena tekanan yang berat tiba-tiba menimpa pundaknya.

 

“Pangeran, maaf membuatmu menunggu.”

 

Li Hao menoleh dan menemukan Fenzi sedang berjalan ke arahnya dan Yao Feng, perempuan itu tidak sendirian melainkan bersama Luanzi dan Shengzi, wajah si kembar itu nampak pucat namun keduanya tersenyum puas.

 

Fenzi membawa kepala Tao Ming di tangan kanannya, ekspresi Tao Ming menunjukan dia mengalami kematian yang menyakitkan.

 

Chanzi dan Guozi terlihat pergi untuk membantu duplikat Yao Fang menghabisi cultivator Forging Qi yang tersisa.

 

Fenzi mengangkat tangannya, berniat menghabisi Li Hao namun Yao Fang menghentikannya.

 

Yao Fang berjalan mendekati Li Hao, perlahan-lahan tubuhnya kembali seperti sebelumnya, duplikat Yao Fang dikejauhan juga berubah menjadi sekumpulan bulu hitam kemudian menghilang di udara.

 

“Kau benar-benar menarik, aku ingin bermain denganmu lebih lama tetapi sepertinya kau sudah mencapai batas.” Yao Fang tersenyum sinis, “Andaikan kita bertemu beberapa tahun lagi, mungkin kau bisa menjadi lawan yang lebih menarik.”

“Apa kau akan membiarkanku hidup beberapa tahun lagi kalau begitu?” Li Hao masih bersikap tenang.

 

Yao Fang tertawa melihat sikap Li Hao, “Kau benar-benar menarik, masih bisa bersikap seperti itu dalam situasi ini.”

“Sikapku tidak akan merubah situasiku bukan?”

“Andai aku punya pilihan, aku akan memberimu waktu beberapa tahun lagi tetapi sayangnya semua berkata lain.” Yao Fang memandang ke satu arah, tepatnya langit bagian selatan.

 

Ekspresi Fenzi, Luanzi, dan Shengzi berubah karena tindakan Yao Fang, ketiganya ikut melihat ke arah yang sama.

 

Li Hao mengerutkan dahi, menjadi penasaran sehingga melihat ke arah tersebut namun dua tarikan nafas berikutnya, dia bisa merasakan perutnya terbakar dan perasaan itu menyebar ke seluruh tubuhnya. Li Hao menemukan Yao Fang melemparkan pedang listrik yang menembus perutnya.

 

Li Hao hanya bisa mempertahankan kesadaran beberapa detik sebelum jatuh ke tanah namun pada saat itu tidak satupun dari Yao Fang maupun pengawalnya yang memperhatikan Li Hao.

 

Dari arah yang sedang dipandangi oleh mereka berempat, terlihat satu sosok yang terbang mendekat dengan kecepatan tinggi.

 

Tanda khusus pada tubuh Yao Fang membuatnya bisa menyadari kehadiran orang itu dalam jarak seratus kilometer karena itulah dia yang pertama mengetahui kedatangan sosok itu.

 

Seorang pemuda yang terlihat berada pada usia pertengahan dua puluh akhirnya berhenti di atas tempat Yao Fang berada sebelum turun perlahan, parasnya tampan dan memiliki kemiripan dengan Yao Fang.

 

Fenzi dan pengawal Yao Fang yang lain bergetar hebat saat melihat kehadirannya, mereka berlima langsung berlutut untuk menunjukan sikap hormat yang mendalam, “Hormat pada Pangeran Ketiga.”

 

Sosok di hadapan Yao Fang dan pengawalnya tidak lain adalah saudara kandung Yao Fang, pangeran ketiga dari Sky Demon Castle, Yao Gu.

 

Yao Gu tidak menanggapi penghormatan kelima pengawal itu, dia hanya mendengus pelan dan seketika itu Fenzi dan pengawal lainnya memuntahkan darah segar.

 

“Abang ketiga, kumohon tidak menyalahkan mereka.” Yao Fang segera maju dan menunjukan sikap hormat, kekuatan Yao Gu berada pada tingkat Core Formation yang bisa dengan mudah menghabisi lima pengawal setianya.

 

“Bungsu, kupikir kau terlalu besar kepala karena ayah memberimu Heaven Hawk Core, jadi kau mulai bertindak sesuka hatimu.” Yao Gu berkata dingin, “Ayah sampai mengirimku untuk mencarimu, bukankah kepalamu sekarang akan menjadi lebih besar?”

 

Yao Fang tidak menjawab melainkan hanya menundukan kepala, dia sudah mengenal baik karakter Yao Gu. Saudaranya itu terkenal pendiam dan tidak suka melakukan percakapan yang panjang dengan orang lain.

 

“Ikut aku kembali sekarang, jangan menunda lagi.” Yao Gu mendengus pelan sebelum kembali terbang di udara.

 

Fenzi berjalan mendekati Yao Fang lalu berbisik pelan, “Pangeran bagaimana dengan…”

 

Yao Fang memberi tanda agar Fenzi tidak bicara lebih jauh, Yao Fang mengerti maksud Fenzi. Perempuan itu juga sempat melihat bahwa Li Hao menunjukan beberapa hal yang menarik, di tubuhnya kemungkinan ada beberapa harta yang berharga tetapi Yao Fang tidak akan bisa mendapatkannya karena kehadiran Yao Gu.

 

Yao Fang lebih rela tidak mendapatkan rahasia Li Hao daripada semua itu jatuh ke tangan saudaranya. Yao Fang hanya bisa berdecak kesal diam-diam sambil melihat tubuh Li Hao yang terbaring di tanah.

 

Fenzi menghela nafas pelan, dia menyadari pikiran Yao Fang. Persaingan antara saudara ini sepertinya menyebabkan Sky Demon Castle mengalami kerugian.

 

Yao Fang dan lima pengawalnya akhirnya meninggalkan tempat itu bersama Yao Gu.

 

Arc 1 – Warisan Dua Jagoan – End

Arc 2 - Matahari Kembar <--- Klik untuk lanjutan

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori karya
Id
Selanjutnya Immortal Destiny Prelude - Anak dari Gunung Bunga Persik
606
361
Immortal Destiny adalah sebuah Webnovel bergenre Xianxia yang menceritakan perjalanan Li Hao, seorang pemuda yang tinggal sendirian di Gunung Bunga Persik sampai akhirnya suatu hari bertemu dengan jagoan terhebat dari aliran putih dan hitam.Pertemuan itu akhirnya mengubah nasib Li Hao, dengan berguru pada kedua jagoan itu, Li Hao mulai menapaki jalan pelatihan menuju keabadian.Ditemani Naga Kecil, Keledai ajaibnya yang setia, Li Hao mengarungi Benua Bintang Timur, menemui banyak rintangan sambil menolong banyak orang serta membuat banyak teman.  
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan