Immortal Destiny - Prelude

547
68
Deskripsi

Immortal Destiny adalah sebuah Webnovel bergenre Xianxia yang menceritakan perjalanan Li Hao, seorang pemuda yang tinggal sendirian di Gunung Bunga Persik sampai akhirnya suatu hari bertemu dengan jagoan terhebat dari aliran putih dan hitam.

Pertemuan itu akhirnya mengubah nasib Li Hao, dengan berguru pada kedua jagoan itu, Li Hao mulai menapaki jalan pelatihan menuju keabadian.

Ditemani Naga Kecil, Keledai ajaibnya yang setia, Li Hao mengarungi Benua Bintang Timur, menemui banyak rintangan sambil menolong banyak orang serta membuat banyak teman.

Daftar Isi

Ch. 1 – Li Hao

 

Sejak awal zaman, Benua Bintang Timur dikuasai oleh sembilan makhluk yang memiliki kekuatan luar biasa, setiap makhluk ini dapat membelah laut dan menghancurkan gunung dengan mudahnya, mereka dikenal sebagai Divine Beast.

 

Bangsa manusia yang lahir di Benua Bintang Timur, fisik dan kekuatannya tidak sebanding dengan para Divine Beast dan pengikutnya. Membuat manusia berakhir menjadi tidak lebih dari budak, mainan bahkan makanan bagi Divine Beast serta para pengikutnya. Setiap harinya, manusia berharap bisa melakukan perlawanan dan akhirnya suatu hari kesempatan itu tiba.

 

Dua manusia dengan kekuatan luar biasa yang tidak diketahui asal usulnya tiba-tiba muncul dan menghadapi Divine Beast dan para pengikutnya. Satu demi satu Divine Beast berhasil mereka kalahkan dan segel, membawa kedamaian pada umat manusia.

 

Pada hari kesembilan Divine Beast tersegel, bangsa manusia bertanya pada dua manusia dewa tersebut, mengapa keduanya tidak menghabisi sembilan Divine Beast.

 

Salah satu dari mereka menjawab dengan sebuah ramalan, “Suatu hari akan ada manusia yang menyatukan semua Divine Beast serta pengikutnya di Benua Bintang Timur di bawah pimpinannya.”

 

Dua manusia dewa itu kemudian menurunkan ilmu pada bangsa manusia, ilmu yang membuat manusia dapat menyerap energi dunia yang disebut Qi, manusia yang mampu menyerap Qi disebut cultivator dan masuk ke jalan keabadian.

 

Selepas banyak manusia yang menjadi cultivator, dua manusia dewa ini menghilang dan pengikut Divine Beast yang tersisa menampakan diri kembali setelah sebelumnya bersembunyi karena takut dengan keduanya.

 

Dimulailah era manusia dan para pengikut Divine Beast yang dikenal sebagai Demonic Beast terus berperang selama ratusan tahun sampai akhirnya manusia keluar sebagai pemenang serta penguasa baru Benua Bintang Timur.

 

Ribuan tahun telah berlalu sejak hari itu, sejarah dan ramalan yang dikatakan manusia dewa telah mulai dilupakan manusia, dunia memasuki zaman sesama manusia dan cultivator saling membunuh demi mendapatkan sumber daya.

 

**

 

“Kenapa gelap sekali? Di mana aku?”

 

Li Hao kecil membuka matanya lebar namun tidak bisa melihat apa-apa, hal terakhir yang diingatnya adalah dia sedang berenang untuk menangkap ikan. Li Hao berusaha merasakan sekitarnya, dia kemudian menyentuh gumpalan daging berlendir dan kakinya juga menginjak sesuatu yang kenyal.

 

“Hm… Sepertinya aku di makan sesuatu lagi…” Li Hao mengambil kesimpulan, ini bukan pertama kali dia mengalami ini.

 

Li Hao mulai menghentakan kakinya dengan keras, serta memukul dinding daging di dekatnya sekuat tenaga. Tidak lama daging di sekitarnya mulai bergetar hebat dan akhirnya tubuh Li Hao mulai terdorong.

 

Beberapa saat kemudian Li Hao melihat cahaya, dia telah dimuntahkan oleh makhluk yang menelannya, seekor makhluk berbentuk buaya.

 

Buaya itu terlihat marah sekaligus kesakitan, dia menyesal tidak mengunyah Li Hao sebelum menelannya. Buaya itu tidak berpikir bocah mungil di hadapannya memiliki kekuatan yang amat besar.

 

“Dasar ikan nakal, beraninya kau memakanku.” Li Hao mendengus kesal sebelum berlari dan memukuli buaya tersebut.

 

Dalam hitungan menit, buaya itu tumbang ke tanah, tidak lagi bergerak.

 

Li Hao mengangkat ekor buaya itu dan menyeretnya menuju rumahnya. Li Hao adalah seorang anak berusia lima tahun, dia tinggal di Gunung Bunga Persik sepanjang hidupnya bersama seseorang yang dipanggilnya Paman Liu.

 

Sepanjang hidupnya atau sejauh dia bisa mengingat, Li Hao selalu tinggal di Gunung Bunga Persik tanpa pernah meninggalkannya. Li Hao tidak pernah mengetahui dunia di luar gunung tersebut.

 

Gunung Bunga Persik sendiri memiliki semua yang Li Hao butuhkan, ada pohon-pohon buah, terdapat danau yang ikannya tidak pernah habis serta hewan-hewan buas yang enak dagingnya. Ya, sejauh yang Li Hao ketahui, hidup adalah untuk menikmati makanan setiap harinya.

 

Sudah setahun sejak Li Hao disuruh oleh Paman Liu berburu makanannya sendiri, awalnya Li Hao hanya bisa memetik buah-buahan, lalu dia mulai berburu hewan-hewan kecil dan makanan kesukaannya adalah ikan-ikan yang ada di danau.

 

Ada berbagai jenis ikan, namun Li Hao tidak pernah membedakannya, bahkan buaya yang sedang diseretnya pun dianggapnya sebagai ikan.

 

“Paman Liu! Aku sudah pulang! Aku bawa ikan besar untuk kita makan hari ini.” Li Hao berseru riang, “Paman Liu? Kenapa kau tidak menjawabku? Apa kau tidur siang lagi?”

 

Li Hao menoleh ke atas, matahari masih tepat di atas kepalanya. Dia kemudian membuka pintu rumahnya, bangunan sederhana yang harus diperbaiki setiap hujan lebat karena kerapuhannya.

 

Rumah Li Hao tidaklah besar, sebab hanya digunakan untuk tidur, jadi selain tempat tidur, hampir tidak ada perabotan lain. Biasanya Paman Liu akan tiduran di ranjang sambil menunggu Li Hao membawakan makanan untuknya namun kali ini rumah tersebut kosong.

 

Li Hao menggaruk kepalanya, sedikit kebingungan karena Paman Liu tidak terlihat. Li Hao memeriksa di kolong tempat tidur namun tidak menemukannya juga. Beberapa saat kemudian barulah Li Hao menyadari ada selembar kertas di atas tempat tidur.

 

Li Hao meraih kertas yang berisi catatan yang sepertinya ditinggalkan oleh Paman Liu. Li Hao menggaruk kepalanya lebih keras dari sebelumnya, ekspresi wajahnya juga berubah menjadi keheranan, “Apa Paman Liu lupa bahwa aku belum bisa membaca?”

 

**

 

Lima tahun telah berlalu sejak Li Hao menemukan kertas di atas tempat tidur dan sejak hari itu Paman Liu tidak pernah terlihat lagi, membuat Li Hao sering bertanya-tanya apa yang tertulis di kertas tersebut.

 

Berusia sepuluh tahun, tubuh Li Hao telah berkembang menjadi lebih tinggi dan kuat. Meskipun terkadang merasa rindu pada Paman Liu, setidaknya Li Hao masih semangat menjalani hari-harinya selama beberapa tahun terakhir.

 

“Grooooarrr!”

 

Suara raungan keras membangunkan Li Hao dari tidurnya, dia melemaskan otot-ototnya, “Ah, sudah pagi ya ternyata?”

 

Selepas melakukan pemanasan ringan, Li Hao meninggalkan rumahnya untuk mandi pagi dan mencari sarapan tetapi baru selangkah keluar dari rumah, Li Hao terkejut melihat langit masih gelap.

 

“Hm? Apa ayam itu bangun terlalu awal? Kenapa dia berkokok saat masih gelap?” gumam Li Hao sambil menatap langit.

 

Tepat setelah Li Hao berkata demikian, sebuah petir menyambar dengan keras. Li Hao sampai melompat mundur karena terkejut, dia baru menyadari langit gelap di atasnya karena mendung namun Li Hao belum pernah melihat awan segelap ini dan menutupi seluruh langit sepanjang hidupnya.

“Apa langit murka?” Li Hao menelan ludahnya.

 

Hujan mulai turun dengan deras, membuat Li Hao hanya bisa duduk menunggu dalam rumahnya. Pada saat yang sama, suara keras yang sedikit berbeda dengan petir mulai terdengar mengisi udara. Suara itu terus berulang dan menjadi semakin sering terdengar.

 

“Kenapa suara petir hari ini begitu berbeda?”

 

Ketika Li Hao menoleh ke atas, dia menemukan ada dua sesuatu yang meluncur turun dari langit.

 

 

Ch. 2 – Pedang dan Racun

 

Di tengah awan hitam dan sambaran halilintar, dua orang sedang melayang dalam kondisi terluka. Salah satunya adalah seorang pria yang terlihat berusia empat puluhan tahun, berwajah tegas dan memiliki pembawaan yang berwibawa sementara yang lain terlihat seperti pria berusia dua puluhan tahun awal, yang paling mencolok dari penampilannya adalah rambut yang berwarna merah darah serta wajah tampannya.

 

“Apakah semua harus berakhir seperti ini?” pria berwajah tegas menghela nafas.

“Fang Mu, kau sudah mengetahui sendiri, perang kali ini berbeda dengan sebelumnya. Perang ini hanya akan berakhir ketika salah satu dari kita mati.” Pria berambut merah menggelengkan kepala sambil tertawa kecil, tidak peduli darah yang menetes dari pinggir bibirnya semakin deras.

 

Fang Mu menatap pria tampan di hadapannya dengan dalam sebelum memejamkan mata, teringat masa lalu yang terjadi diantara keduanya.

 

“Fang Mu, apa menurutmu ini waktu yang tepat untuk memejamkan mata? Kau meremehkanku? Ingat, dengan pertandingan terakhir kita, jumlah kemenangan dan kekalahanku padamu masih imbang.” Pria berambut merah itu masih bisa bersikap bercanda.

“Xiao Fan, ini semua salahku, andaikan aku lebih berusaha di masa lalu…” Fang Mu mengepalkan tangannya keras.

“Fang Mu, tidak perlu membohongi dirimu sendiri, sejak aku membunuh Xue Bai ratusan tahun yang lalu, kita sama-sama menyadari tidak ada jalan kembali untukku dan hari seperti ini akan tiba.”

 

Fang Mu mengigit bibirnya, air matanya menetes ketika Xiao Fan menyebutkan nama Xue Bai, perempuan yang menjadi tunangannya ratusan tahun yang lalu.

 

“Kita sudah hidup lebih dari lima ratus tahun, kita adalah sahabat masa kecil namun setelah menjadi cultivator, kita menjalani pilihan yang berbeda. Kau mencapai puncak dengan caramu, aku dengan jalan yang kupilih sendiri…” Xiao Fan menatap ke atas, “Lima ratus tahun adalah waktu yang panjang, sudah saatnya kita mengakhiri tali hubungan yang rumit ini.”

 

Fang Mu mengayunkan pedangnya, namun tangannya bergetar, berbagai pikiran memenuhi kepalanya sampai akhirnya dia tidak bisa menahannya lagi.

 

“Xiao Fan, ikut denganku kembali ke Heaven Mountain Sect. Biarpun aku tidak bisa membersihkan semua dosamu, setidaknya aku yakin bisa memastikan dirimu tetap hidup. Tebuslah dosa-dosamu dan mungkin… mungkin kita bisa kembali seperti dulu.”

 

“Jangan sebut nama tempat terkutuk itu di hadapanku!” Xiao Fan yang awalnya tenang berubah ekspresinya, Heaven Mountain Sect, tempat Fang Mu berasal hanya menyimpan kenangan buruk baginya, selama beberapa tahun Xiao Fan menghabiskan hidupnya sebagai pelayan dan ditindas di sekte tersebut, “Fang Mu, apa kau buta?! Heaven Mountain Sect yang kau bela itu mengirimmu untuk mati!”

 

Fang Mu diam seribu bahasa, situasinya dalam perang ini memang tidak menguntungkan. Bantuan yang seharusnya tiba untuk menolongnya belum juga sampai, sebab Patriarch Heaven Mountain Sect menahan bantuan tersebut.

 

“Bocah Ji itu terlalu takut padamu, dia pikir kau akan mengambil posisi Patriark darinya setelah perang ini usai! Dia ingin kau mati di perang ini! Sampai kapan baru kau menyadarinya?!” Xiao Fan melemparkan semua kemarahannya dan Fang Mu tidak melawan.

 

“Xiao Fan… Aku…”

“Fang Mu, cukup…” Xiao Fan melepaskan qi dalam jumlah besar dan mengumpulkannya dalam kepalan tangan kanannya, “Mari kita akhiri ini semua sekarang, aku akan menggunakan serangan terbaikku.”

 

Fang Mu memejamkan mata sebelum mengalirkan qi ke pedangnya, membuat pedang tersebut bercahaya keemasan. Fang Mu membuka matanya, yang dipenuhi dengan kesedihan.

 

Perlahan-lahan di sekeliling Fang Mu mulai bermunculan pedang-pedang terbang berwarna keemasan, berawal dari belasan berubah menjadi ratusan lalu ribuan pedang cahaya keemasan.

 

“Xiao Fan, kau tidak bisa menang dariku…”

“Katakan itu pada pukulanku, Life Banishing Fist!” Xiao Fan melepaskan pukulan yang seolah mengerakan seluruh dunia bersamanya.

“Rising Yang Thousand Sword!” Fang Mu mengarahkan ribuan pedang cahaya untuk menghadang Xiao Fan.

 

Ribuan pedang itu ternyata tidak bisa menghentikan pukulan Xiao Fan, pada akhirnya pukulan pria berambut merah itu mendarat di tubuh Fang Mu. Secara bersamaan, pedang Fang Mu menembus tubuh Xiao Fan.

 

Satu hal yang mengejutkan Fang Mu, pukulan Xiao Fan tidak sekuat yang dia duga, meskipun melukainya tidak akan membuatnya terbunuh, ketika itulah dia menyadari Xiao Fan tersenyum lebar padanya.

 

“Xiao Fan! Kau!”

 

Xiao Fan tidak bisa menanggapi Fang Mu karena dia telah kehilangan kesadarannya, sementara Fang Mu yang ingin bereaksi lebih jauh terhenti karena sebuah petir besar menyambar keduanya secara bersamaan.

Jika pada kesempatan lain, petir seperti itu tidak akan mampu melukai keduanya namun kondisi mereka tidak biasa, keduanya sama-sama mengalami luka yang serius.

 

Fang Mu dan Xiao Fan tidak bisa terus melayang, keduanya mulai jatuh ke bawah. Fang Mu merasa menghantam sesuatu di udara sebelum ikut kehilangan kesadarannya.

 

**

 

Li Hao menjadi penasaran setelah menyadari sesuatu yang jatuh dari langit menyerupai manusia, tidak peduli hujan deras, Li Hao mulai berlari menuju salah satu lokasi jatuhnya sesuatu tersebut yang tidak terlalu jauh dari rumahnya.

 

Li Hao menemukan seorang pria paruh baya yang sedang tidak sadarkan diri, wajahnya mengingat Li Hao pada paman Liu yang sudah lama menghilang.

 

“Paman, Apa kau baik-baik saja?” Li Hao berusaha menyadarkannya.

 

Entah karena Li Hao mengoncang tubuhnya terlalu kuat atau deras air hujan yang turun, pria itu akhirnya sadar. Pria itu menatap Li Hao dengan keheranan.

 

“Nak, Kenapa kau…” belum selesai dia bicara, pria itu memuntahkan darah cukup banyak.

 

Pria itu kemudian mengambil botol giok dari jubahnya, lalu mengosongkan pil itu dalam mulutnya. Pria itu mengambil posisi duduk bersila sebelum mengatur pernafasannya, Li Hao menyaksikannya dalam diam, mengamati tindakan yang menurutnya membingungkan.

 

Tidak lama pria itu membuka matanya sambil mengerutkan dahi, dia menyadari ada sesuatu yang salah, dirinya kesulitan mengumpulkan qi ke tubuhnya, “Tempat apa ini? Kenapa qi di tempat ini tipis sekali?”

 

Li Hao tidak memahami apa yang pria itu bicarakan, dia hanya menggaruk kepalanya dengan canggung.

 

Perhatian pria itu kemudian tertuju pada Li Hao, “Anak muda, apa kau menemukan orang lain yang jatuh bersamaku?”

“Belum paman, orang yang anda maksud mungkin jatuh di sana…” Li Hao menunjuk ke satu arah, “Aku melihat kalian berdua jatuh dari langit, Bagaimana kalian bisa di atas sana?”

 

“Nak, ini bukan waktu yang tepat untuk menjelaskannya, aku membutuhkan bantuanmu untuk membawaku ke lokasi tersebut, bisakah kau membantuku?” Pria itu berusaha bangkit tapi kesulitan.

“Tidak masalah, aku akan membawa paman ke sana.” Li Hao mengangkat pria itu dengan mudah, membuat pria itu sedikit terkejut.

 

 

Ch. 3 – Penyelamat Kecil

 

“Paman, Apa manusia memang bisa terbang atau paman bukan manusia? Bisakah aku terbang seperti paman?”

“Aku manusia, namaku Fang Mu, jika ada kesempatan, aku akan mengajarimu untuk terbang, bisakah kita menemukan temanku dulu?”

 

Sudah cukup lama sejak Li Hao memiliki teman bicara sehingga dia bersemangat, dia berlari sambil menggendong Fang Mu di pundaknya.

 

Sebenarnya banyak pertanyaan di kepala Fang Mu terkait Li Hao namun prioritasnya saat ini adalah Xiao Fan.

 

Dalam waktu relatif singkat, keduanya tiba di lokasi Xiao Fan terjatuh. Tidak sulit bagi Li Hao menemukannya karena sudah menghapal wilayah Gunung Bunga Persik di luar kepalanya.

 

“Xiao Fan!” Fang Mu turun dari gendongan Li Hao, berjalan dengan susah payah ke samping Xiao Fan.

 

Kondisi Xiao Fan lebih buruk, terutama karena pendarahan hebat yang dialaminya. Fang Mu mengeluarkan beberapa pil dan memasukannya ke mulut Xiao Fan sebelum mengalirkan qi untuk membantu Xiao Fan menyerap khasiat pil-pil tersebut.

 

Setiap pil yang Fang Mu gunakan amat berharga, dia bahkan tidak menggunakan pil itu untuk menolong dirinya sendiri karena jumlah yang dimilikinya terbatas.

 

Nafas Xiao Fan menjadi lebih stabil sebaliknya Fang Mu lebih pucat dari sebelumnya.

 

“Paman Fang, wajahmu memutih.” Li Hao menyadari perubahan pada Fang Mu.

“Aku akan baik-baik saja setelah beristirahat sejenak, adakah tempat untuk berteduh?”

“Rumahku tidak jauh dari sini, tapi aku tidak bisa membawa kalian berdua sekaligus ke sana.”

 

Meskipun memiliki kekuatan yang besar, tubuh Li Hao terlalu kecil untuk mengangkut dua orang bersamanya.

 

Fang Mu meminta Li Hao untuk membantu Xiao Fan lebih dulu, Li Hao bisa menjemputnya belakangan. Li Hao menuruti permintaan itu, dia menggendong Xiao Fan menuju rumahnya.

 

**

 

Yang pertama kali Xiao Fan lihat saat membuka mata adalah Fang Mu yang sedang duduk sambil menatapnya.

 

“Ah, Kau ikut mati bersamaku? Tubuhmu terlalu lemah, aku sudah mengurangi kekuatanku lebih dari separuh…” Xiao Fan mencoba berdiri kemudian menyadari seluruh tubuhnya terasa sakit dan sulit digerakan, “Rasa sakit ini… Aku masih hidup?”

 

Fang Mu memijat keningnya, “Bisa dibilang demikian… Ceritanya cukup rumit…”

 

“Berapa lama aku tidak sadarkan diri?”

“Sekitar beberapa jam, kau menelan beberapa Heaven-grade pill namun tetap membutuhkan waktu selama ini untuk pulih.” Fang Mu menggelengkan kepala.

“Apa kau yakin kualitas pilmu tidak terlalu buruk?” Alis Xiao Fan naik turun.

“Pilku jelas yang terbaik, selain Pill Immortal, siapa yang bisa membuat pil lebih baik dariku? Tubuhmu saja yang terlalu lemah.”

“Fang Mu! Kau!”

“Apa?”

 

Keduanya saling bertatapan tajam selama beberapa saat sebelum sama-sama tertawa lepas. Selama ratusan tahun keduanya selalu bertarung setiap kali bertemu, sulit untuk menghilangkan kebiasaan itu dalam waktu singkat namun dalam hati terdalam mereka masing-masing masih menganggap satu sama lain sebagai sahabat terdekat.

 

Saat keduanya berhenti tertawa, Li Hao membuka pintu dan memandangi Xiao Fan.

 

“Oh, Paman rambut merah sudah sadar? Aku membawakan kalian air bersih untuk diminum.” Li Hao meletakan mangkok kayu berisi air di samping Fang Mu dan Xiao Fan.

“Hm? Siapa anak ini?” Xiao Fan menoleh pada Fang Mu.

“Dia yang menolong kita berdua…” Fang Mu belum selesai bicara saat suara keras mengisi udara.

 

“Groooaaaarr!”

 

Fang Mu dan Xiao Fan menjadi siaga, mereka belum pernah mendengar raungan yang begitu kerasnya.

 

“Suara apa itu?!” Xiao Fan dan Fang Mu bertanya serempak.

“Ah, Paman berdua tidak pernah mendengar suara ayam? Suara itu menandakan hari sudah pagi dan matahari sebentar lagi akan terbit.” Li Hao menjelaskan dengan santai.

“Suara ayam?!” Xiao Fan dan Fang Mu melotot ke arah Li Hao, hampir mengumpat.

 

Xiao Fan menatap Fang Mu, pandangannya seolah bertanya apa yang salah dengan Li Hao namun Fang Mu hanya tersenyum tipis.

“Kalian berdua pasti lapar, aku akan pergi mencari makanan untuk kalian.” Tanpa menunggu jawaban keduanya, Li Hao bergegas meninggalkan rumah.

 

Xiao Fan ingin menghentikannya, namun perutnya tiba-tiba berbunyi, sesuatu yang tidak pernah dirasakannya selama ratusan tahun tiba-tiba kembali dialaminya.

 

“Apa-apaan? Kenapa aku merasa lapar?” 

 

Xiao Fan sulit percaya, ketika cultivator mencapai tahap tertentu, mereka tidak membutuhkan makanan lagi untuk bertahan hidup, kalaupun mereka makan hanya untuk memuaskan lidah saja. Rasa lapar yang menyerangnya membuat Xiao Fan amat kebingungan.

 

Kriuukk…

 

Xiao Fan menoleh ke Fang Mu yang sedang mengelus perut, seperti dirinya, Fang Mu juga merasakan lapar.

 

“Sudah kukatakan ceritanya cukup rumit…” Fang Mu menghela nafas.

“Apa ini berkaitan dengan anak itu?”

“Namanya Li Hao, seperti yang terlihat, dia berusia sepuluh tahun. Katanya tempat ini bernama Gunung Bunga Persik dan dia telah berada di sini seumur hidupnya…”

 

Fang Mu menceritakan semua informasi yang didapatkan dari Li Hao serta yang berhasil ditemukannya.

 

“Gunung Bunga Persik, Kenapa aku tidak pernah mendengarnya?” Xiao Fan berusaha mengingat-ingat tapi tidak berhasil menemukan informasi terkait Gunung Bunga Persik.

“Tidak perlu memikirkannya, tempat ini memang belum pernah ditemukan sebelumnya. Aku mengetahui benar lokasi pertarungan kita, tidak ada Gunung Bunga Persik di daerah ini seharusnya…”

“Ah, apakah itu artinya tempat ini adalah Pocket Realm yang belum ditemukan?”

“Setidaknya itu kemungkinan terbesar untuk saat ini… Yang menariknya dimensi ini hanya memiliki sedikit qi…”

 

Fang Mu kemudian menceritakan cara Li Hao membawa mereka ke rumahnya, Li Hao menunjukan kekuatan yang umumnya tidak dimiliki anak seusianya.

 

“Aku akan lebih mudah menerimanya kalau dia seorang cultivator namun bocah bernama Li Hao ini tidak memiliki sedikitpun qi dalam tubuhnya.” Fang Mu mengetukan jari di lututnya.

“Maksudmu dia memiliki tubuh khusus seperti Sword Spirit Body milikmu dan Thousand Poison Body milikku?”

“Ya, tetapi aku belum pernah melihat tubuh seperti ini sebelumnya jadi aku tidak mengetahui jenisnya…”

 

Xiao Fan memperhatikan ekspresi Fang Mu yang terus berubah-ubah, seolah gelisah.

 

“Kau tidak berpikir untuk membawanya ke Heaven Mountain Sect bukan? Sekte kalian memiliki aturan hanya menerima anak berbakat berusia lima tahun ke bawah… Dengan usianya, dia tidak akan…”

“Kita berdua masuk sekte pada usia 12 tahun, selalu ada pengecualian…”

“Apa kau ingin dia berakhir sepertiku?!” Xiao Fan memukul kasur di sampingnya.

“Dengan pengaruh yang kumiliki sekarang aku akan memastikan kejadian itu tidak terulang, dia akan menjadi murid langsungku… Lagipula tidak mungkin kau membawanya ke Five Poison Valley kan?”

 

Ketika keduanya hampir mulai berdebat lagi, Li Hao membuka pintu sambil tersenyum lebar, pandangan keduanya terarah pada bocah kecil tersebut.

 

“Paman-paman, aku sudah membawakan kalian makanan, bisa bantu aku untuk mengulitinya?”

 

 

Ch. 4 – Sapi? Kelinci?

 

Fang Mu dan Xiao Fan mematung cukup lama di depan hasil buruan Li Hao. Keduanya kemudian memandangi Li Hao dengan penuh penasaran.

 

Xiao Fan menepuk punggung Fang Mu, “Hei, aku tidak salah lihat kan? Apa kau melihat yang kulihat?”

 

Fang Mu menatap Xiao Fan sejenak sebelum mengalihkan pandangannya pada hasil buruan Li Hao, “Nak, apa kau tau makhluk apa yang kau buru ini?”

 

Li Hao yang sejak tadi memperhatikan reaksi keduanya sedikit terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari Fang Mu, “Eh, Eh, Apa ya? Aku lupa, kalau tidak salah namanya sapi atau kelinci, apakah namanya penting? Aku yakin ini bisa dimakan dan rasanya enak.”

 

“Sapi?”

“Kelinci?”

 

Fang Mu dan Xiao Fan kembali saling berpandangan lalu menatap lagi buruan Li Hao, keduanya cukup yakin bahwa makhluk yang terbaring tidak bernyawa itu adalah sejenis beruang bahkan bukan beruang biasa melainkan Demonic Beast berjenis beruang.

 

“Ada yang salah dengan akal sehat anak ini…” Xiao Fan menggaruk keningnya.

 

Fang Mu tidak berkomentar lebih jauh, dia mengajak Xiao Fan memeriksa makhluk itu lebih teliti. Tidak butuh waktu lama sebelum keduanya menemukan bahwa makhluk tersebut memang Demonic Beast. Fang Mu menggunakan pedangnya untuk membuka dada beruang tersebut, mengeluarkan sebuah kristal berwarna kemerahan.

 

“Ah, ada benda itu lagi di dalam dagingnya ya. Paman, itu terlalu keras untuk dimakan, biasanya aku membuangnya.” Li Hao mengenali kristal merah di tangan Fang Mu.

 

Fang Mu dan Xiao Fan mengerutkan dahi, pernyataan Li Hao membuat kepala mereka mulai terasa sakit.

 

“Nak, kristal ini bernama Demonic Core, hanya bisa ditemukan dalam tubuh Demonic Beast. Benda ini memiliki banyak kegunaan dan merupakan sumber daya berharga bagi cultivator… Kau membuangnya?” tanya Fang Mu dengan mengangkat alis.

“Oh, kalau Paman merasa itu berharga, paman bisa menyimpannya. Aku tidak membutuhkannya.”

“Bagi seseorang ditingkatku ini tidak berharga tetapi…” Fang Mu kesulitan menjelaskannya.

Li Hao menatap dan mendengarkan Fang Mu penuh perhatian namun penjelasan tersebut tidak bisa dipahaminya dalam waktu singkat, sebab semua adalah hal baru bagi Li Hao.

 

Di sisi lain, Xiao Fan memeriksa Demonic Core yang baru mereka temukan, “Jika dilihat dari ukuran dan kemurniannya, Demonic Beast ini seharusnya memiliki kekuatan setara dengan Forging Qi tingkat 3, membunuh makhluk ini tanpa qi…”

 

“Forging Qi? Apa itu sesuatu yang bisa dimakan?” Li Hao menghisap jari telunjuknya, dia sebenarnya sudah lapar tetapi kedua paman di hadapannya terus saja berbicara dan mengulur waktu untuk makan.

“Forging Qi adalah tingkatan dalam kultivasi… Sudahlah nanti kami akan jelaskan lebih jauh, mari kita makan dulu…” Fang Mu menggelengkan kepala, tidak hanya Li Hao yang merasa lapar, dia dan Xiao Fan juga.

 

Li Hao dengan antusias memotong Demonic Beast dan memisahkan dagingnya untuk dimasak sementara Fang Mu dan Xiao Fan masih berdiskusi terkait Demonic Beast tersebut.

 

“Anak ini tidak memiliki qi sedikitpun, walau memiliki tubuh khusus, membunuh makhluk yang berada di Forging Qi tingkat 3... Sulit dipercaya…” Xiao Fan menggelengkan kepalanya.

 

Demonic Beast terkenal haus darah dan hidup di alam liar, umumnya mereka lebih kuat dari manusia pada tingkat praktik yang sama.

 

“Tempat ini memiliki qi yang amat sedikit, bisa jadi Demonic Beast menjadi lebih lemah. Menurut perkiraanku setidaknya Demonic Beast di tempat ini hanya bisa menggunakan paling banyak sepuluh persen kekuatan penuh mereka.” Fang Mu menyampaikan analisanya.

“Menurutku tetap tidak masuk akal, sepuluh persen kekuatan Forging Qi tingkat 3 tetap saja bukan sesuatu yang bisa dihadapi manusia biasa tanpa qi. Jenis tubuh apa yang dimilikinya?”

“Sepertinya dugaanku salah, anak bernama Li Hao ini tidak memiliki tubuh khusus… Kekuatannya berasal dari faktor lain.”

“Apa maksudmu? Faktor lain…” Xiao Fan tersadar maksud Fang Mu, “Kau tidak berpikir…”

 

Fang Mu dan Xiao Fan lalu memandangi tumpukan daging di depan mereka.

“Daging Demonic Beast dikenal memiliki khasiat baik bagi orang yang mengkonsumsinya, meningkatkan kualitas tubuh terutama otot dan tulang namun tidak banyak cultivator yang rutin mengkonsumsi Demonic Beast, kita lebih memilih mengkonsumsi pil, spirit herb atau magic plant bukan?”

 

Fang Mu lalu mengalihkan pandangan pada Li Hao.

 

“Bayangkan, Li Hao ini mengatakan bahwa telah menghabiskan seumur hidupnya di tempat ini, dengan kata lain selama bertahun-tahun, setiap harinya dia mengkonsumsi daging Demonic Beast, tidak heran jika dia memiliki kekuatan fisik yang hebat.”

 

Xiao Fan menggaruk kepalanya, “Di sekte bintang sepuluh seperti Five Poison Valley ataupun Heaven Mountain Sect mu saja mungkin hanya beberapa orang yang bisa mendapatkan sumber daya seperti anak ini.”

“Baginya yang tidak tergabung dalam sekte, tentu ini adalah berkah namun dalam jangka panjang, dia tidak akan bisa mengimbangi mereka yang berasal dari sekte besar hanya dengan mengandalkan daging Demonic Beast.”

“Tekadmu sudah bulat untuk membawanya ke Heaven Mountain Sect?”

“Kita akan lihat situasinya lebih jauh.”

 

Li Hao melambaikan tangan pada keduanya sambil memegang daging bakar berukuran besar di tangan lainnya, “Paman-paman, dagingnya sudah matang!”

 

Fang Mu dan Xiao Fan tertawa kecil melihat tingkahnya, keduanya merenung pada waktu bersamaan, berusaha mengingat kapan terakhir kali mereka bisa tertawa dan merasa tenang seperti ini.

 

**

 

“Groooaarrr!”

 

Suara auman keras kembali terdengar seperti biasa, Fang Mu dan Xiao Fan membuka mata dengan malas. Keduanya sudah tidak pernah tidur selama ratusan tahun namun beberapa hari terakhir mereka tidak bisa menahan rasa kantuk yang menyerang pada masa pemulihan.

 

Seminggu telah berlalu sejak Fang Mu dan Xiao Fan jatuh di Gunung Bunga Persik, melihat tidak ada orang-orang yang mencari mereka memperkuat dugaan bahwa tempat ini memang terpisah dari dunia yang mereka kenal.

 

Kondisi Fang Mu dan Xiao Fan sudah menjadi lebih baik, setidaknya keduanya sudah bisa berjalan sendiri tanpa masalah dan memiliki sedikit qi.

 

Satu hal yang mengejutkan Fang Mu dan Xiao Fan adalah mereka tidak bisa memulihkan qi dengan bantuan dari luar seperti pil atau spirit stone. Keduanya harus mengandalkan kemampuan mereka sendiri untuk menyerap qi yang tidak seberapa di tempat ini.

 

Hubungan keduanya dengan Li Hao juga semakin dekat, mengingat Li Hao telah banyak membantu mereka berdua.

 

“Hao’er, kami berdua sudah cukup baik, bisakah kau membawa kami turun gunung?”

“Ah, Paman-paman sudah ingin pulang?” Li Hao menggaruk kepalanya, terlihat sedikit sedih.

 

Fang Mu mengelus kepala Li Hao sambil tersenyum lebar, dia tidak berniat meninggalkan Li Hao di tempat ini sendiri.

 

“Hao’er, ada yang harus kami lakukan…”

“Baiklah, aku akan membawa paman-paman setelah makan pagi.”

 

 

Ch. 5 – Rahasia Gunung Bunga Persik

 

“Apakah perjalanannya masih jauh?” tanya Xiao Fan dengan nafas terputus-putus.

Fang Mu tidak bertanya namun dia mengelap keningnya yang basah karena keringat, tidak satupun dari keduanya yang menduga bahwa Gunung Bunga Persik begitu besar dan luas. Mereka sudah berjalan cukup lama namun belum menemukan ujung dari tempat ini.

 

“Aku tidak yakin paman, aku hanya pernah ke sana sekali bersama Paman Liu… Aku tidak pernah pergi sejauh ini untuk mencari makan.”

 

Fang Mu dan Xiao Fan sudah mendengar tentang paman Liu serta surat yang ditinggalkannya, masalahnya Li Hao lupa dimana dia meletakan surat tersebut sehingga belum bisa mengetahui pesan terakhir paman Liu sebelum menghilang.

 

Kisah paman Liu ini yang membuat Fang Mu dan Xiao Fan berpikir ada jalan keluar dari tempat ini.

 

Sekitar satu jam kemudian barulah mereka tiba di batas Gunung Bunga Persik, Fang Mu dan Xiao Fan terperanjat atas pemandangan yang ada di hadapan mereka.

 

“Kenapa Paman-paman ingin keluar dari Gunung Bunga Persik, di luar sana selalu malam hari bukan?” Li Hao menunjuk kegelapan pekat yang berada di luar batas Gunung Bunga Persik.

 

Fang Mu dan Xiao Fan berjalan mendekati perbatasan tersebut sampai keduanya hanya tersisa satu langkah dari kegelapan pekat tersebut.

 

“Tempat ini sungguh terpisah dari Benua Bintang Timur…” Fang Mu bergumam pelan.

“Tidak hanya itu.” Xiao Fan mengulurkan tangannya, kemudian dia merasakan ada sebuah dinding energi yang membatasi Gunung Bunga Persik dan kegelapan itu, “Ada dinding pembatas, tidak akan mudah menembusnya.”

 

Fang Mu dan Xiao Fan menghabiskan waktu cukup lama untuk mempelajari dinding pelindung tersebut, keduanya mendapat kesimpulan bahwa mereka hanya bisa menembus paksa jika menggunakan kekuatan penuh mereka berdua bersama-sama.

 

“Paman Liu yang bersama Hao’er, mungkinkah dia cultivator?” Xiao Fan mengerutkan dahinya.

“Jika iya, dia pasti lebih kuat dari kita berdua.” Fang Mu mengelus dagunya, masih memandangi dinding energi di depannya.

“Tidak mungkin, apa paman Liu yang dimaksud oleh Hao’er adalah Pill Immortal? Hanya dia yang mungkin melebihi kita.”

“Aku tidak yakin… Kudengar Pill Immortal bermarga Yao.”

 

Keduanya meneliti dinding pembatas itu lebih lanjut sampai hari mulai gelap, keduanya akhirnya mengambil kesimpulan bahwa mereka tidak bisa meninggalkan tempat ini.

 

“Kita tidak sengaja masuk ke sini ketika terjatuh dari udara, sepertinya masuk kemari lebih mudah daripada keluar…” Fang Mu menggelengkan kepala, terlihat kecewa.

 

Berbeda dengan Fang Mu, Xiao Fan justru tertawa lantang, membuat Fang Mu keheranan.

 

“Adakah sesuatu yang lucu?” Fang Mu mengangkat alisnya.

“Mungkin ini yang terbaik…” Xiao Fan menghela nafas setelah tertawa, “Lagipula salah satu dari kita seharusnya mati dalam pertempuran itu, anggap saja kita berdua sudah mati dan ini alam lain. Yang kuyakini perang akan berhenti dengan kematian kita berdua bukan?”

 

Fang Mu ingin mengatakan sesuatu tetapi akhirnya mengurungkan niatnya.

 

“Aku mengerti, berbeda denganmu, tidak ada yang benar-benar berarti bagiku meskipun kembali ke Five Poison Valley. Satu-satunya yang berarti bagiku, Guru She juga sudah terlalu tua, beliau tidak akan hidup terlalu lama lagi.” Xiao Fan tersenyum pahit, “Kau memiliki kehidupan yang lebih baik di Heaven Mountain Sect, kita akan cari cara untuk membiarkanmu keluar dari tempat ini.”

“Tidak perlu, kau benar, kita berdua sudah mati. Jika kita tidak bisa kembali, itu sudah takdir.”

 

Fang Mu dan Xiao Fan saling berpandangan sampai akhirnya mulai tertawa bersama. Li Hao daritadi duduk jongkok sambil menyaksikan keduanya.

 

“Paman, apa masih lama kita di sini? Aku sudah lapar…” Li Hao mengelus perutnya.

 

**

 

Beberapa hari lainnya berlalu setelah Fang Mu dan Xiao Fan menemukan dinding pembatas, keduanya yang memutuskan untuk hidup di Gunung Bunga Persik telah membangun rumah mereka masing-masing karena tidak ingin tinggal bersesakan bersama Li Hao.

 

Baik Fang Mu maupun Xiao Fan belum memulihkan cukup kekuatan untuk berburu makanan sendiri sehingga keduanya harus bergantung pada Li Hao. Mereka menghabiskan waktu dengan saling bercerita satu sama lain sambil menunggu Li Hao pulang dengan hasil buruannya, terkadang Li Hao juga mendengarkan cerita mereka berdua.

 

Tidak heran, keduanya sudah menghabiskan ratusan tahun sebagai musuh tanpa memiliki kesempatan berbicara sebagai teman, banyak hal yang bisa mereka ceritakan satu sama lain.

 

“Aih, setiap kali memikirkannya aku merasa malu, tidak kusangka suatu hari aku harus menggantungkan hidupku pada seorang anak kecil seperti sekarang ini…” Xiao Fan mengeluh ketika melihat Li Hao yang sedang memotong daging Demonic Beast di kejauhan.

 

Fang Mu tidak berkomentar namun sebenarnya dia merasakan hal yang sama.

 

“Fang Mu, pagi ini kau banyak diam. Kenapa?” Xiao Fan menyadari ada yang berbeda dengan Fang Mu hari ini.

“Aku masih terpikir pertanyaan yang dilontarkan Hao’er semalam…”

 

Pada malam sebelumnya, Xiao Fan sedang bercerita tentang dia membunuh beberapa orang yang berusaha mengambil sumber daya darinya dan salah satu orang yang terbunuh adalah sosok yang terkenal di dunia cultivator pada masanya.

 

Li Hao mendengarkan cerita itu, selama beberapa hari mendengar kisah Fang Mu dan Xiao Fan, dia mulai memahami arti cultivator dan jalan keabadian yang mereka kejar.

 

Seorang manusia bisa melatih diri menyerap qi dan memperpanjang usia mereka demi mencapai keabadian, itulah cultivator.

 

Saat mendengarkan kisah Xiao Fan, tiba-tiba Li Hao melontarkan sebuah pertanyaan, “Paman, jika memang seseorang menjadi cultivator untuk mengejar keabadian, kenapa cultivator saling membunuh? Bukankah itu berlawanan dengan tujuan awalnya?”

 

Fang Mu dan Xiao Fan tidak bisa menjawab untuk waktu yang lama, tentu saja mereka paham jawaban sederhananya karena sumber daya yang dimiliki dunia terbatas, semua orang memperebutkan untuk mencapai keabadian namun di satu sisi pertanyaan Li Hao menyadarkan keduanya bahwa dunia cultivator sudah berubah.

 

Seseorang bukan lagi menjadi cultivator demi keabadian namun demi kekuatan agar dapat melindungi dirinya sendiri dari orang yang mungkin menjadi cultivator. Dunia berubah menjadi mereka yang kuat bisa bertahan dan lemah akan selamanya tertindas.

 

“Xiao Fan, menurutmu apa mungkin dunia cultivator bisa menjadi tempat yang damai? Tidak ada lagi perang dan semua orang hidup bersama?”

“Lupakan saja, dunia cultivator sudah terbelah menjadi dua kelompok besar, aliran hitam dan putih, kecuali ada seorang cultivator yang memahami dua aliran itu dalam waktu bersamaan, tidak mungkin kedamaian akan tercipta, masalahnya cultivator mana yang bisa mempelajari ilmu aliran putih sekaligus aliran hitam?” Xiao Fan mengerutkan dahinya.

 

Xiao Fan dan Fang Mu saling berpandangan sampai akhirnya keduanya tersadar sesuatu, tatapan keduanya terarah pada Li Hao.

 

 

Ch. 6 – Jalan Keabadian

 

Li Hao menggaruk kepalanya, dia tidak mengerti apa yang merasuki Fang Mu dan Xiao Fan sampai tiba-tiba keduanya menginginkannya menjadi cultivator.

 

“Hao’er, bukankah kau ingin terbang? Selama kau berlatih dengan giat, itu tidak mustahil untuk dicapai.” Rayu Xiao Fan.

 

Li Hao menggelengkan kepalanya, dia tidak lagi terlalu berminat terhadap hal tersebut.

 

“Bagaimana dengan umur panjang? Kau bisa hidup lebih lama jika menjadi cultivator.” Fang Mu melakukan pendekatan lain.

“Paman, untuk apa aku hidup begitu lama? Aku mungkin menghabiskan hidupku di Gunung Bunga Persik.”

“Selain umur panjang, kau bisa menjadi lebih kuat.” Xiao Fan menambahkan.

“Paman, jika menjadi cultivator memang membuat dirimu jadi lebih kuat, kenapa kalian tidak bisa mencari makanan sendiri?”

 

Fang Mu dan Xiao Fan tersedak nafas mereka sendiri, kata-kata Li Hao bagaikan jarum yang menusuk-nusuk hati mereka.

 

“Lagipula paman, bukankah kalian mengatakan soal menyatukan dunia cultivator atau sejenisnya? Kita bahkan tidak bisa keluar dari Gunung Bunga Persik, untuk apa kalian mengajariku?”

 

Fang Mu dan Xiao Fan saling berpandangan, keduanya tentu tidak lupa terhadap situasi mereka namun mereka tidak mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, sebab itu mereka ingin menaruh harapan pada Li Hao. Lagipula keduanya belum memiliki penerus sebelumnya dan tidak ingin semua yang telah dipelajari selama ratusan tahun menjadi sia-sia.

 

“Hao’er, anggaplah ini untuk kami mengisi waktu dan membalas budi karena dirimu sudah menolong kami berdua.” Xiao Fan berkata pelan, kepercayaan dirinya memudar.

 

Xiao Fan dan Fang Mu merasa ingin mengali lubang lalu bersembunyi di dalamnya, keduanya adalah jagoan terhebat di dunia, tidak terhitung jumlah orang yang ingin berguru pada mereka namun Li Hao justru menganggap kesempatan itu sebagai sesuatu yang merepotkan.

 

“Paman, aku tidak terlalu memahami dunia yang kalian ceritakan tetapi seingatku Paman pernah bilang untuk seseorang menjadi cultivator harus memiliki sesuatu yang disebut Spirit Root bukan? Bagaimana jika aku tidak memilikinya?”

 

Selepas Li Hao berkata demikian barulah Fang Mu dan Xiao Fan menyadari hal tersebut, keduanya merasa terlalu terburu-buru sampai melupakan masalah dasar.

 

Fang Mu mengeluarkan sebuah alat berbentuk bola kristal dan meminta Li Hao meletakan tangannya di atas alat tersebut, tidak lama alat tersebut menunjukan lima warna berbeda yang membuat raut wajah Fang Mu dan Xiao Fan menjadi buruk.

 

“Apakah ada yang salah, Paman?” Li Hao menyadari perubahan ekspresi keduanya.

“Tidak Hao’er, kau memiliki Spirit Root, hanya saja Spirit Rootmu memiliki lima unsur.” Jawab Fang Mu pelan.

 

Fang Mu menjelaskan Spirit Root bisa terdiri dari satu sampai lima unsur, semakin sedikit unsur yang dimiliki maka semakin murni kualitas Spirit Root tersebut. Dalam dunia cultivator, bakat seseorang dinilai dari kualitas Spirit Root yang dimilikinya.

 

“Spirit Rootmu memiliki unsur api, air, logam, kayu dan tanah. Jika melihat satu sisi, ini artinya kau bisa menggunakan hampir semua teknik yang ada namun cultivator lebih baik mendalami satu bidang sampai dia ahli.” Xiao Fan ikut menambahkan.

 

Xiao Fan menjelaskan bahwa seseorang biasanya akan mengikuti jalan yang sesuai dengan Spirit Rootnya. Xiao Fan misalnya memiliki Spirit Root dengan dua unsur, bakatnya di atas rata-rata dan memiliki tubuh khusus bernama Thousand Poison Body membuatnya memilih jalan sebagai Poison Cultivator.

 

Selain menjadi cultivator yang mendalami ilmu racun, Xiao Fan memiliki unsur tanah dan logam dalam Spirit Root membuatnya berlatih teknik yang memperkuat tubuhnya setelah menguasai ilmu racun hingga puncak dan menjadi salah satu Body Cultivator terhebat yang ada.

 

“Poison Cultivator… Body Cultivator… Bagaimana dengan paman Fang?” Li Hao menoleh ke Fang Mu.

“Aku juga memiliki Spirit Root dengan dua unsur yaitu api dan kayu, membuatku cocok mempelajari ilmu Alchemy dan menjadi Alchemist. Seperti Xiao Fan, aku memiliki tubuh khusus yang dikenal sebagai Sword Spirit Body, membuatku sempurna untuk mendalami ilmu pedang dan menjadi Sword Cultivator…”

 

Menurut penjelasan Fang Mu, cultivator memiliki berbagai jenis, tergantung dari jalan yang mereka tempuh seperti Beast Cultivator, Ghost Cultivator, Demon Cultivator, dan masih banyak lagi.

 

“Sword Cultivator dikenal sebagai cultivator terbaik karena tidak akan bisa dikalahkan oleh cultivator lain pada tingkat praktik yang sama, sekaligus cultivator yang paling umum ditemui di aliran putih.” Fang Mu berkata dengan sedikit bangga.

“Hmph! Apa bagusnya? Sword Cultivator kebanyakan tidak menguasai Daoist Magic, membuat mereka kesulitan menghadapi lawan dalam jumlah besar sekaligus. Poison Cultivator adalah yang terbaik, tidak hanya kami bisa meracuni orang yang tingkat praktiknya lebih tinggi, kami tidak kesulitan menghadapi banyak musuh sekaligus.” Xiao Fan mendengus keras.

 

Alis Fang Mu langsung naik turun mendengarnya, “Xiao Fan, apa maksud perkataanmu itu?”

“Aku tidak bermaksud apa-apa, aku hanya tidak ingin kau menyesatkan Hao’er dengan dustamu.”

“Dusta?! Siapa yang berdusta?!”

“Tentu saja kau!”

 

Li Hao menggelengkan kepala, ‘Mereka mulai lagi…’

 

Selama beberapa hari terakhir, Li Hao sudah menyaksikan keduanya bisa mulai berdebat bahkan bertarung karena perselisihan kecil, membuat Li Hao bingung bahwa sebenarnya keduanya ini memiliki hubungan dekat atau bermusuhan.

 

Fang Mu dan Xiao Fan mulai berdebat cukup lama sampai Li Hao menguap dan akhirnya ketiduran dalam posisi duduk bersila.

 

“Sudah cukup, ini bukan saatnya kita bertengkar…” Fang Mu akhirnya bisa mengendalikan dirinya.

“Aku belum selesai…” Xiao Fan ingin berkata lebih jauh namun perutnya mulai berbunyi keras.

 

Berdebat cukup lama membuat keduanya menjadi lapar, Li Hao terbangun karena mendengar suara perut mereka.

 

“Ah, Paman sudah selesai bertengkar? Bagaimana kalau kita makan dulu baru melanjutkannya?”

 

Fang Mu dan Xiao Fan hanya bisa menghela nafas panjang sebelum mengikuti Li Hao menyiapkan makanan. Beberapa saat kemudian, ketiganya menikmati makanan bersama.

 

“Spirit Root lima unsur ya…” Fang Mu hanya makan sedikit sebelum mulai larut dalam pikirannya.

“Tidak ada yang aneh, hanya satu dari sepuluh manusia yang memiliki Spirit Root dan separuh cultivator baru setiap tahunnya memiliki Spirit Root lima unsur…” Xiao Fan bisa mendengar gumaman pelan Fang Mu, dia memilih untuk terus makan.

 

Xiao Fan memahami perasaan Fang Mu karena dia mengalami kekecewaan yang sama, mereka tidak menyalahkan Li Hao tetapi menyalahkan harapan mereka yang terlalu tinggi.

 

Tidak peduli sehebat apapun mereka berdua mengajari Li Hao, dengan Spirit Root seperti itu maka masa depan Li Hao sebagai cultivator amat terbatas.

 

“Meskipun tidak bisa mengharapkan masa depan padanya, tidak ada salahnya mengajari dia satu atau dua hal bukan? Lagipula, tidak ada ruginya juga.” Xiao Fan berusaha menghibur Fang Mu.

 

 

Ch. 7 – Tingkat Kultivator

 

Beberapa hari berlalu sejak Fang Mu dan Xiao Fan menemukan bahwa Spirit Root Li Hao memiliki lima unsur. Sejak hari itu, Fang Mu mengurung diri di rumahnya dan hanya keluar untuk mengisi perut saja.

 

“Paman Xiao, apa aku membuat paman Fang tidak nyaman?” Li Hao yang merasakan perubahan Fang Mu beberapa hari terakhir menjadi khawatir.

“Tidak perlu menyalahkan dirimu, Fang Mu memang seperti itu. Dia sulit menerima sesuatu yang tidak berjalan seperti harapannya, dia menginginkan semua sempurna.” Xiao Fan mengelus kepala Li Hao, berusaha menenangkan bocah kecil itu.

 

Selama beberapa hari terakhir, Xiao Fan secara perlahan mulai mengajari Li Hao tentang dunia cultivator lebih jauh, memberinya pemahaman terhadap dunia tersebut.

 

“Seorang cultivator dibagi menjadi berbagai tingkat, seseorang yang berhasil menjadi cultivator akan memulai dari tingkat Forging Qi…”

 

Menurut penyampaian Xiao Fan, cultivator memiliki tingkatan dimulai dari Forging Qi kemudian menjadi Foundation Realm, berikutnya adalah Core Formation dan terakhir Nascent Soul.

 

“Sebenarnya diyakini ada tingkat yang lebih tinggi dari Nascent Soul namun selama ribuan tahun terakhir belum ada yang berhasil menembusnya…”

 

Forging Qi sendiri dibagi menjadi 15 tingkat namun tidak semua orang bisa mencapai tingkat tertinggi dari alam ini.

 

“Sebagian besar cultivator hanya bisa mencapai tingkat ke sembilan, sebagian yang cukup berbakat bisa mencapai tingkat dua belas dan hanya mereka yang terpilih bisa mencapai tingkat lima belas…”

 

Jika seseorang cultivator ingin mencapai tingkat Foundation Realm, setidaknya dia harus mencapai Forging Qi tingkat sembilan.

 

“Cultivator yang memasuki Foundation Realm pada tingkat Forging Qi tingkat sembilan akan membentuk Mortal Foundation, mereka yang memasukinya di tingkat dua belas akan membentuk Earth Foundation sementara yang berhasil mencapai puncak Forging Qi memiliki kesempatan membentuk Heaven Foundation.”

 

Xiao Fan menjelaskan tahap Forging Qi dan Foundation Realm sangat penting bagi setiap cultivator karena akan menentukan masa depan mereka di jalan keabadian. Seseorang yang kurang berbakat mungkin akan berakhir di Mortal Foundation, sebab ketika seseorang membentuk Mortal Foundation maka tidak ada harapan baginya untuk mencapai alam berikutnya yaitu Core Formation.

 

“Seseorang yang bisa mencapai Heaven Foundation hanya muncul beberapa ratus tahun sekali namun sekitar lima ratus tahun yang lalu, aku dan Fang Mu berhasil membentuk Heaven Foundation.”

 

Jika dilihat dari catatan sejarah, setiap orang yang berhasil membentuk Heaven Foundation akan memiliki masa depan yang cerah, contohnya Fang Mu dan Xiao Fan yang masing-masing menjadi jagoan terhebat di alirannya.

 

“Fang Mu terpukul karena kau memiliki Spirit Root lima unsur, sembilan dari sepuluh cultivator dengan bakat sepertimu hanya bisa mencapai Forging Qi tingkat sembilan dan satu lainnya cukup beruntung untuk membentuk Mortal Foundation namun langkahmu akan berhenti di sana…” Xiao Fan menjelaskan kondisi yang belum dipahami Li Hao.

 

Seseorang dengan Mortal Foundation bisa menjadi Tetua di sekte kecil, sementara di sekte menengah dia mungkin masih memiliki peran yang cukup serius ketika mencapai puncak kemampuannya namun di sekte besar seperti Heaven Mountain Sect, mereka tidak lebih dari pesuruh atau pekerja biasa.

 

“Sekte kecil mungkin hanya memiliki beberapa cultivator Mortal Foundation tetapi di sekte besar jumlah mereka puluhan bahkan ratusan ribu…”

 

Li Hao menggaruk kepalanya, “Sederhananya, aku mengecewakan Paman Fang?”

“Ehm… Dia kecewa karena berharap yang belum pasti. Sudah kubilang tidak perlu menyalahkan dirimu sendiri.” Xiao Fan menggelengkan kepala.

 

Selepas memberi pemahaman dasar tentang dunia cultivator, Xiao Fan mengajarkan Li Hao membaca, menulis serta berhitung sebab Li Hao belum pernah mendapatkan pendidikan tersebut.

 

“Kalau kau ingin menjadi cultivator dan mempelajari lebih jauh maka kau harus bisa membaca dan menulis, banyak hal juga berkaitan dengan perhitungan seperti meracik racun dan lain sebagainya…”

 

Li Hao tidak terlalu memahaminya tetapi dia mempelajari semua yang Xiao Fan ajarkan untuk mengisi waktu, sesi belajar itu menjadi pengalaman baru sekaligus menarik bagi Li Hao.

 

‘Hao ini sungguh memiliki kecerdasan yang luar biasa…’ Xiao Fan mengamati perkembangan belajar Li Hao, meskipun tidak memiliki dasar tentang membaca, menulis, dan berhitung tetapi Li Hao bisa memahami semua yang diajarkan dengan cepat.

 

Menurut perkiraan Xiao Fan, Li Hao setidaknya sepuluh kali lebih cepat mempelajari sesuatu dibandingkan anak seusianya. Hal ini membuat Xiao Fan berdecak kagum sekaligus amat menyayangkan bakat Li Hao yang demikian terbatas.

 

‘Andaikan Spirit Root miliknya memiliki tiga unsur saja… Dia mungkin bisa mencapai Core Formation bahkan ada harapan mencapai Nascent Soul dengan kecerdasannya serta sumber daya yang bisa kami berikan…’ Xiao Fan menghela nafas dari waktu ke waktu, dia mencoba tidak memikirkannya namun sulit melewatkannya begitu saja.

 

Beberapa hari lainnya berlalu, Li Hao sudah menguasai dasar-dasar dari membaca, menulis dan berhitung. Xiao Fan mulai dilema, harus mengajar tentang kultivasi atau tidak.

 

“Paman Xiao, Apa yang terjadi dengan Paman Fang?” bisik Li Hao.

 

Pertanyaan Li Hao membuat Xiao Fan tersadar dari lamunannya.

“Apa maksudm…” Xiao Fan tersedak nafasnya sendiri saat menoleh ke arah Fang Mu yang duduk tidak jauh darinya.

 

Rambut Fang Mu terlihat berantakan, lingkaran hitam di bawah matanya begitu tebal serta wajah yang kusut. Matanya yang kemerahan dan kering menunjukan sudah cukup lama sejak terakhir kali Fang Mu tidur.

 

Xiao Fan tidak memperhatikan sebelumnya karena beberapa hari terakhir Fang Mu makan sambil menundukan kepala dengan cepat lalu kembali ke dalam rumahnya.

 

Melihat kondisi Fang Mu, Xiao Fan bukan bertanya melainkan berpindah posisi duduk menjadi lebih jauh darinya. Tidak lama Fang Mu yang selesai makan bangkit lalu kembali ke rumahnya.

 

“Paman Xiao, Apa kau akan membiarkannya begitu saja?”

“Hao, kau bisa melihat sendiri. Dia sepertinya tidak sedang berpikir jernih, salah tindakan maka aku dan dia mungkin akan bertarung lagi sampai mati.”

 

Xiao Fan menggelengkan kepala, dia paham bahwa sahabat masa kecilnya itu selalu serius dalam menghadapi semua situasi, sehingga mudah tertekan.

 

“Hari ini sebaiknya kita menyegarkan pikiran agar tidak bernasib sama. Bagaimana kalau kita pergi memancing?” Selama ini Xiao Fan belum pernah pergi ke danau tempat Li Hao menangkap ikan-ikan yang biasa mereka makan.

 

Li Hao menatap Xiao Fan dari atas sampai ke bawah dengan pandangan ragu. Li Hao menggaruk pipinya sebelum menghela nafas panjang.

 

“Apa? Kenapa kau melihatku seperti itu?” Xiao Fan mengangkat alisnya, tentu mempertanyakan sikap Li Hao.

“Ehm… Bagaimana ya, Paman?” Li Hao terlihat ragu menyampaikannya, “Aku tidak keberatan mengajakmu memancing tetapi aku bisa berpesan satu hal?”

“Pesan apa?”

“Hm… Jangan mati?”

 

 

Ch. 8 –Nine Heaven Manual

 

“Aku tidak akan memancing lagi seumur hidupku!”

 

Xiao Fan terus mengumpat sepanjang perjalanan pulang dari danau tempat dia dan Li Hao memancing, Xiao Fan tidak menduga bahwa dia akan hampir kehilangan nyawa karena memancing.

 

Danau yang keduanya datangi ternyata dipenuhi oleh Demonic Beast yang tinggal di air, Xiao Fan nyaris ditelan hidup-hidup oleh salah satu Demonic Beast berbentuk ikan jika saja Li Hao terlambat menyelamatkannya.

 

“Sudah kubilang Paman, untung kau tidak mati…” Li Hao menggelengkan kepala sambil memikul ekor ikan berukuran pria dewasa bersamanya.

“Pada masa puncak kekuatanku, aku bisa membunuh seluruh penghuni danau terkutuk itu dengan satu jentikan jari! Bahkan sekarang pun aku masih bisa menggunakan racunku untuk melakukan itu jika tidak memikirkan mereka sebagai sumber makanan!” Xiao Fan berkata geram.

 

Li Hao hanya mengangguk-angguk tanpa terlalu mengambil hati. Xiao Fan terus mengeluh dan membela dirinya sepanjang perjalanan, mulutnya baru berhenti ketika mereka sudah sampai di dekat rumah. Alasan Xiao Fan berhenti bicara karena sesuatu terjadi di hadapannya.

 

“Aku menemukannya! Aku menemukannya!”

 

Terlihat Fang Mu berteriak histeris sambil berlari melingkari rumahnya sendiri. Fang Mu menunjukan antusiasme yang luar biasa serta wajah yang terlihat puas.

 

“Hm… Jadi seperti ini yang dirasakan orang-orang ketika melihatku menemukan racun baru…” gumam Xiao Fan pelan.

“Paman berkata sesuatu?” Li Hao sama terkejutnya dengan Xiao Fan melihat tindakan Fang Mu.

“Ah, aku hanya teringat, aku juga pernah sepertinya ketika penemuanku berhasil. Meskipun terlihat seperti orang gila, tetapi itu reaksi yang menunjukan kabar baik.” Xiao Fan mengangguk pelan.

 

Li Hao menggaruk kepalanya, terkadang dia tidak bisa mengerti pola pikir Fang Mu dan Xiao Fan. Baginya, Fang Mu saat ini terlihat seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.

 

**

 

“Nine Heaven Manual?” Xiao Fan mengorek kupingnya, memastikan dirinya tidak salah mendengar ucapan Fang Mu.

 

Saat dirinya kembali tenang, Fang Mu menjelaskan penemuannya pada Xiao Fan dan Li Hao. Fang Mu merasa telah menemukan solusi untuk masalah Spirit Root Li Hao yang memiliki lima unsur, jawabannya adalah Nine Heaven Manual.

 

“Paman, Apa yang dimaksud dengan manual ini?” Li Hao sama sekali tidak memahami penjelasan Fang Mu.

 

Fang Mu menarik nafas dalam-dalam sebelum mulai menjelaskan dengan sabar, dia paham bahwa Li Hao masih amat awam terhadap dunia cultivator.

 

“Ada banyak jalan yang bisa ditempuh oleh cultivator untuk berlatih keabadian, ada banyak petunjuk yang bisa digunakan sesuai dengan keperluan si cultivator…”

 

Secara singkat manual adalah petunjuk bagi seseorang untuk menjadi cultivator, setiap manual memiliki ciri khas dan kelebihannya sendiri. Selain itu manual juga bersifat kecocokan, ada manual yang bisa mempercepat perkembangan orang yang memiliki Spirit Root unsur air sampai lima kali lipat tetapi jika dipelajari mereka yang berunsur api justru akan dipenuhi hambatan.

 

“Ada berbagai macam manual, ada manual yang hanya mendalami Forging Qi, ada yang manual yang hanya untuk Nascent Soul tetapi manual yang hebat akan memiliki paduan untuk semua tingkat kultivasi…”

 

Li Hao mengangguk pelan, mulai sedikit memahaminya.

 

Xiao Fan kemudian menambahkan, “Manual mungkin salah satu pondasi paling penting bagi cultivator, sebuah manual bisa meningkatkan derajat sekte atau kelompok yang mempelajarinya. Semua sekte besar di Benua Bintang Timur memiliki manual-manual hebat yang membantu mereka mencapai tingkat tertinggi…”

 

Tanpa manual, tidak peduli betapa berbakat seseorang, dia akan tiba pada tembok yang tidak bisa dilewatinya karena itu semua orang berusaha memasuki sekte yang besar dan kuat agar bisa mendapatkan manual yang sesuai kebutuhan mereka.

 

“Hao, apa kau masih ingat tentang sejarah dunia yang kuceritakan padamu beberapa hari lalu? Tentang dua manusia dewa yang membebaskan umat manusia dari jajahan Divine Beast?” tanya Xiao Fan.

 

Li Hao mengangguk, dia sangat menyukai cerita tersebut sehingga dia mengingat jelas semuanya.

 

“Ketika dua manusia dewa ini mengajarkan kultivasi pada umat manusia agar bisa menghadapi para Demonic Beast, mereka menurunkannya dalam bentuk sepuluh manual. Dari sepuluh manual ini kemudian lahir berbagai manual baru berdasarkan pengalaman para cultivator…” Xiao Fan menjelaskan.

 

“Diantara sepuluh manual pertama hanya ada dua yang masih tersisa di Benua Bintang Timur sementara delapan lainnya telah sirna di makan waktu. Dua manual ini adalah Nine Heaven Manual dan Nine Hell Manual.” Fang Mu menambahkan penjelasan Xiao Fan.

 

Fang Mu mengatakan Nine Heaven Manual dan Nine Hell Manual sebenarnya dianggap sudah sirna juga sampai beberapa ratus tahun lalu kedua manual ini ditemukan kembali. Setelah perjuangan panjang, Heaven Mountain Sect berhasil mendapatkannya sementara keberadaan Nine Hell Manual tidak diketahui jelas, namun diyakini diperebutkan sekte aliran hitam.

“Dalam Nine Heaven Manual, terdapat petunjuk untuk berlatih dari Forging Qi sampai Nascent Soul, selain itu ada sekitar tiga puluh halaman yang belum berhasil diterjemahkan, diyakini naskah yang bahasanya belum dipahami ini adalah kunci untuk mencapai tingkat lebih tinggi dari Nascent Soul.”

 

Fang Mu mengeluarkan buku yang sampulnya memancarkan cahaya keemasan, di sampul buku tersebut tertulis, ‘Nine Heaven Manual’.

 

“Kalau demikian, Apakah paman mempelajari manual ini? Sepertinya manual ini terdengar sangat hebat.”

 

Pertanyaan Li Hao membuat Fang Mu dan Xiao Fan tersenyum canggung. Li Hao menyadari ada sesuatu yang salah.

 

“Nine Heaven Manual memang diyakini sebagai manual terbaik di dunia cultivator, hanya Nine Hell Manual yang bisa menandinginya… Awalnya banyak yang berusaha merebut manual ini dari tangan Heaven Mountain Sect tetapi akhirnya mereka berhenti.”

 

Fang Mu terlihat ragu-ragu menjelaskannya sehingga Xiao Fan ikut bersuara.

 

“Nine Heaven Manual membentuk qi yang amat murni bagi mereka yang mempelajarinya, seseorang yang berlatih Nine Heaven Manual tidak akan terkalahkan pada tingkat yang sama. Masalahnya, untuk naik tingkat praktik, berlatih dengan manual ini membutuhkan sepuluh kali lebih banyak qi daripada manual pada umumnya…”

 

Li Hao mendengar penjelasan Xiao Fan dengan serius tetapi dia tidak berhasil menemukan masalahnya.

 

“Bukankah itu artinya hanya berlatih lebih lama dan keras dari orang lain? Apa masalahnya?” Li Hao bertanya dengan lugu.

 

Fang Mu dan Xiao Fan saling berpandangan sebelum Fang Mu menjelaskan.

 

“Dalam dunia cultivator, kecepatan adalah sesuatu yang amat penting, demikian juga sumber daya. Sepuluh kali lebih banyak qi yang dibutuhkan mungkin tidak terlalu berarti di tingkat Forging Qi namun berbeda ceritanya ketika sudah memasuki alam praktik berikutnya, terutama saat mencapai Nascent Soul…” 

 

Hal tersebut yang menyebabkan tidak ada yang mencoba berlatih dengan Nine Heaven Manual yang menghabiskan terlalu banyak sumber daya. Heaven Mountain Sect sekalipun tidak ingin mengambil resiko membuang sumber daya menjadi sia-sia.

 

 

Ch. 9 – Menyerap Qi

 

“Hm… Kalau demikian kenapa Nine Heaven Manual ini menjadi jawaban untuk kondisi Spirit Rootku?”

 

Li Hao justru merasa semakin bingung setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari Xiao Fan dan Fang Mu, dia merasa tidak ada jawaban yang dicari sebelumnya.

 

“Dalam Nine Heaven Manual ini terdapat sebuah teknik yang memiliki kemampuan merubah takdir…” Fang Mu membuka Nine Heaven Manual dan menunjukan sebuah halaman di kitab tersebut.

 

Pada halaman tersebut dijelaskan, ketika seseorang mendalami Nine Heaven Manual dan mencapai batas karena kualitas Spirit Root, orang tersebut bisa menggunakan teknik yang tertulis untuk membentuk kembali Spirit Root miliknya menjadi kualitas lebih baik.

 

“Kau bisa membentuk Spirit Root satu unsur dengan teknik ini, yang juga dikenal sebagai Pure Spirit Root…”

 

Di antara berbagai jenis Spirit Root, yang terbaik adalah yang memiliki satu unsur dan hanya satu dari sejuta cultivator yang memilikinya.

 

“Tidak hanya itu, teknik ini juga membuatmu memiliki kemungkinan membentuk lebih dari satu Pure Spirit Root. Dalam dunia cultivator, ada satu dari sekitar seratus juta cultivator yang memiliki Dual Spirit Root.”

Fang Mu menjelaskan dengan antusias pada Li Hao yang sebenarnya tidak terlalu memahaminya.

 

“Fang Mu, kau hanya mengatakan yang manis-manisnya saja. Dia harus mengetahui semuanya.” Xiao Fan yang daritadi diam akhirnya menghela nafas.

 

Li Hao menoleh ke arah Xiao Fan sebelum kembali pada Fang Mu yang kini tersenyum canggung, sulit berkata-kata.

 

Xiao Fan menggelengkan kepala lalu membuka mulutnya, “Teknik itu bukan tanpa resiko, proses membentuk ulang Spirit Root amatlah menyakitkan, melebihi tribulasi yang harus dihadapi cultivator ketika naik ke alam praktik berikutnya. Sejak Heaven Mountain Sect mendapatkan Nine Heaven Manual, sudah ada tiga orang yang mencoba menggunakan teknik itu, tetapi semua tewas dalam kondisi mengenaskan.”

 

Meskipun Heaven Mountain Sect berusaha menutupi informasi tersebut, pada akhirnya kabar itu tersebar ke seluruh dunia, membuat semua orang akhirnya menilai bahwa Nine Heaven Manual sebenarnya tidak sehebat yang dipikirkan.

 

Penjelasan Xiao Fan membuat Li Hao mengerutkan dahi, lalu memandangi Fang Mu, “Paman, apa aku melakukan sesuatu padamu? Kenapa kau ingin membunuhku?”

“Hao! Jangan salah paham!” Fang Mu sedikit panik, “Dalam dunia cultivator, selalu penuh bahaya dan resiko, lagipula kau tidak harus menjalani teknik ini…”

 

Fang Mu berusaha menjelaskan, dia memang berharap banyak pada teknik merubah takdir namun memahami juga resikonya. 

 

Di sisi lain, Fang Mu berpikir bahwa Nine Heaven Manual merupakan manual terbaik, mungkin jika Li Hao berlatih berdasarkan manual tersebut, dia bisa melewati batasan Forging Qi tingkat 9 meskipun memiliki Spirit Root lima unsur.

 

“Hao, kau tidak perlu buru-buru memutuskan. Jika kau tidak bersedia, tidak akan ada yang memaksamu.” Xiao Fan menepuk pundak Li Hao sebelum memberikan pandangan tajam pada Fang Mu, memberi tanda agar tidak membahas masalah ini lebih jauh.

 

Li Hao merenung cukup lama setelah itu.

 

**

 

“Apa keputusanmu sudah bulat?”

 

Dua hari setelah Fang Mu mengenalkan Nine Heaven Manual, Li Hao akhirnya memutuskan untuk mempelajarinya. Menurut Li Hao tidak ada salahnya mencoba hal yang baru, apalagi tidak ada keharusan baginya untuk melakukan teknik yang membahayakan nyawanya itu.

 

Li Hao menyampaikan keputusannya dan berjanji akan berlatih dengan giat, Fang Mu kemudian menyerahkan Nine Heaven Manual padanya.

 

Li Hao mulai membuka halaman demi halaman dari Nine Heaven Manual, kemudian bertanya pada Fang Mu dan Xiao Fan ketika menemukan sesuatu yang tidak dia pahami.

 

“Inti dari menjadi cultivator adalah menyerap qi yang ada di sekitar kita ke dalam tubuh, ada yang mengatakannya sebagai energi dunia atau alam semesta tetapi kita mengenalnya sebagai qi…” Fang Mu mengangkat tangannya dan mengalirkan qi, seketika kepalan tangannya memancarkan cahaya berwarna ungu.

 

Mata Li Hao melebar, “Inikah yang disebut qi?”

 

“Benar, pada umumnya qi yang masuk ke tubuh seseorang akan memancarkan cahaya kebiruan tetapi ketika seorang cultivator mempelajari teknik tertentu atau manual khusus, warna qi nya akan berubah, milikku berwarna ungu karena Alchemy yang kukuasai…” Fang Mu melirik pada Xiao Fan.

 

Xiao Fan mengangkat tangan dan menunjukan qi yang berwarna kemerahan lalu memberikan penjelasan, “Cultivator aliran putih kebanyakan memiliki qi berwarna biru tetapi yang dialiran hitam lebih umum ditemukan qi berwarna merah darah atau hitam karena manual yang mereka gunakan untuk berlatih…”

 

Teknik pernafasan adalah cara paling dasar untuk menyerap qi ke dalam tubuh, Li Hao berlatih beberapa jam sesuai dengan petunjuk dalam Nine Heaven Manual namun belum ada tanda-tanda qi memasuki tubuhnya.

 

“Jumlah qi yang ada di tempat ini terlalu tipis, entah berapa hari yang akan dibutuhkannya sebelum berhasil menyerap qi…” Fang Mu menggelengkan kepala melihat Li Hao yang duduk sambil memejamkan mata selama beberapa jam.

 

Gunung Bunga Persik memiliki kondisi yang aneh, selain jumlah qi yang sedikit, seseorang tidak bisa memulihkan qi menggunakan spirit stone maupun pil. Hal itu juga berlaku untuk seseorang yang mencoba meningkatkan qi dalam tubuhnya.

 

“Semua butuh waktu, kita sendiri butuh beberapa hari sebelum akhirnya dapat menyerap qi dalam tubuh bukan?” Xiao Fan menepuk pundak Fang Mu.

 

Tepat setelah selesai Xiao Fan berkata demikian, tubuh Li Hao mengalami perubahan. Li Hao membuka mata dan memeriksa tubuhnya.

 

“Aku merasakan sesuatu dalam tubuhku… Paman, apakah ini yang namanya qi?” Li Hao menoleh pada Fang Mu dan Xiao Fan.

 

Fang Mu kemudian memeriksa tubuh Li Hao dan menemukan qi berbentuk benang tipis yang berwarna keemasan.

 

“Ini… Qi yang sangat murni…” Fang Mu tidak pernah menemukan qi berwarna emas sebelumnya.

 

Xiao Fan memeriksa Li Hao setelah Fang Mu dan wajahnya menunjukan keterkejutan yang sama.

“Fang Mu, Apa Hao sungguh memiliki Spirit Root lima unsur? Bukankah bakatnya terlalu tinggi?” bisik Xiao Fan.

 

Pada umumnya, orang dengan Spirit Root lima unsur membutuhkan tujuh sampai sepuluh hari latihan pernafasan sebelum bisa menyerap sedikit qi dalam tubuh mereka.

 

Fang Mu sebenarnya juga heran, tetapi tidak memikirkannya lebih jauh karena ini pertanda baik, Li Hao terbukti cocok dengan Nine Heaven Manual, “Hao, jika benang qi dalam tubuhmu bertambah tebal sampai sepuluh kali lipat dari sekarang maka kau bisa dibilang telah mencapai Forging Qi tingkat satu dan resmi menjadi cultivator…”

 

Fang Mu memberikan beberapa masukan tentang teknik pernafasan, dia terlihat antusias karena perkembangan Li Hao melebihi harapannya.

 

Di sisi lain, Xiao Fan justru larut dalam pikirannya sambil menatap Li Hao. Banyak hal yang terlintas dalam pikirannya.

 

 

Ch. 10 – Guru

 

Beberapa hari setelah Li Hao pertama kali melakukan latihan pernafasan, dia bersujud pada Fang Mu dan Xiao Fan tiga kali untuk menjadi murid mereka berdua.

 

Xiao Fan merasa upacara formalitas seperti itu tidak perlu namun Fang Mu memaksa. Fang Mu tersenyum demikian lebar setelah Li Hao resmi menjadi muridnya.

 

“Akhirnya aku memiliki seorang penerus…” Hari itu Fang Mu terlihat amat bahagia, mungkin sudah puluhan bahkan ratusan tahun sejak terakhir kali dia merasa demikian.

 

Fang Mu dan Xiao Fan belum bisa mengajarkan ilmu mereka sebelum Li Hao mencapai Forging Qi tingkat satu sehingga keduanya secara bergantian menjelaskan berbagai hal tentang dunia cultivator dan manusia biasa secara lebih mendalam.

 

Salah satu yang diajarkan Xiao Fan pada Li Hao adalah konsep tentang uang, di dunia manusia nilai tukar adalah uang koin dan kertas sementara dunia cultivator lebih mengenal spirit stone sebagai nilai tukar yang umum.

 

“Banyak orang yang saling membunuh karena ini? Kenapa?” Li Hao memandangi koin emas dan kristal biru berukuran seperti kerikil, dia lalu mencoba mengigit koin emas, “Ini tidak bisa dimakan.”

 

Xiao Fan tertawa kecil, “Ini memang tidak bisa dimakan tetapi dengannya kau bisa membeli banyak makanan.”

“Oh, kalau demikian masuk akal.” Li Hao mengangguk sambil memperhatikan spirit stone dan koin lebih teliti.

 

Di antara semua penjelasan Xiao Fan, Li Hao paling tertarik tentang Benua Bintang Timur, terutama ketika Xiao Fan menjelaskannya seperti ini, “Gunung Bunga Persik seperti sebuah pohon dan Benua Bintang Timur adalah Gunungnya.”

 

Memang sejak mendengar cerita Xiao Fan atau Fang Mu tentang kehidupan mereka di luar Gunung Bunga Persik, Li Hao menjadi penuh rasa penasaran.

 

Menurut penjelasan Xiao Fan, Benua Bintang Timur dibagi menjadi tiga wilayah besar yang dikuasai oleh pemerintahan yang berbeda yaitu Ironwood Empire, Black Moon Empire, dan Heaven Star Empire.

 

“Heaven Mountain Sect yang menjadi tempat tinggal Fang Mu berada di Heaven Star Empire sementara aku tinggal di Five Poison Valley yang ada di Black Moon Empire.”

 

Xiao Fan mengatakan sekte-sekte terkuat aliran putih memang membangun sekte utama mereka di Heaven Star Empire sementara sekte-sekte terkuat aliran hitam berada di Black Moon Empire.

Di antara ketiga Kekaisaran ini, Ironwood Empire dikenal paling lemah dan kecil kekuatannya sementara Heaven Star Empire memiliki pondasi paling kuat serta tertua bahkan ada masanya ketika Benua Bintang Timur dikuasai sepenuhnya oleh Heaven Star Empire.

 

“Ketiga Kekaisaran ini memang memiliki cultivator dan menjaga wilayah mereka dengan bantuan cultivator namun jika dibandingkan dengan sekte-sekte bintang sepuluh ataupun sembilan, mereka tidak ada apa-apanya.”

“Sekte bintang sembilan? Bintang sepuluh? Apa maksudnya?”

 

Xiao Fan lalu menjelaskan bahwa sekte di Benua Bintang Timur dibagi menjadi sepuluh tingkat, dimulai dari bintang satu yang terlemah sampai bintang sepuluh yang terkuat. Sekte bintang satu sampai tiga bisa dibilang sekte kecil, sementara bintang empat sampai enam adalah sekte menengah, sekte bintang tujuh ke atas dikenal sebagai sekte besar.

 

“Heaven Mountain Sect dan Five Poison Valley adalah sekte bintang sepuluh. Saat ini hanya ada dua belas kelompok yang termasuk dalam sekte bintang sepuluh.” Xiao Fan berkata dengan nada sedikit bangga.

 

Xiao Fan ingin menyombongkan lebih banyak tentang Five Poison Valley namun sesuatu menghentikannya.

 

“Grroooaaarr!”

 

Xiao Fan dan Li Hao terkejut, suara yang disebut Li Hao sebagai suara ayam itu terdengar tidak pada jam biasanya, mengingat matahari sudah tepat di atas kepala.

 

“Apa yang terjadi? Mengapa dia meraung pada waktu ini?” Xiao Fan menyipitkan mata, berusaha mencari sumber suara.

 

Raungan itu tidak hanya terdengar sekali, setiap beberapa menit raungan itu kembali terdengar.

 

Li Hao yang biasanya tenang sekalipun menjadi pucat karena dia tidak pernah mengalami situasi seperti ini sebelumnya.

Fang Mu berlari ke arah Xiao Fan dan Li Hao setelah raungan itu berbunyi untuk kesekian kalinya. Ketiganya sama-sama kebingungan dan tidak mengetahui harus berbuat apa.

 

“Fang Mu, apa yang harus kita lakukan?”

“Kau bertanya padaku, aku harus bertanya pada siapa?”

 

Ketika Xiao Fan dan Fang Mu mulai berdebat, langit di atas kepala mereka mulai menjadi gelap. Tanpa alasan yang jelas, awan hitam mulai berkumpul menutupi matahari, membuat Gunung Bunga Persik diselimuti kegelapan.

 

Pada waktu hampir bersamaan setelah langit menjadi seluruhnya gelap, hujan mulai turun dengan derasnya dan raungan tersebut semakin terdengar keras setelah hujan turun.

 

“Apa langit murka?” Li Hao menoleh ke atas, fenomena seperti ini sungguh mengejutkannya.

“Jangan melamun, mari kita berteduh. Hujan ini tidak akan reda dalam waktu singkat.” Xiao Fan mengajak Li Hao dan Fang Mu untuk kembali ke rumah.

 

Ketiganya kemudian berteduh di rumah Li Hao.

 

**

 

Hujan turun dengan deras selama tiga hari tanpa henti, genangan air mulai terbentuk di seluruh Gunung Bunga Persik.

 

Suara raungan juga terus terdengar setiap beberapa waktu sekali, membuat Xiao Fan dan Fang Mu begitu cemas.

 

Di sisi lain, Li Hao yang merasa bosan memilih berlatih pernafasan sambil menunggu hujan reda. Apalagi dia tidak terlalu jauh dari Forging Qi tingkat satu.

 

“Apakah tidak ada sesuatu untuk di makan?” Xiao Fan mengelus perutnya yang sudah tidak diisi beberapa hari.

“Ssttt! Hao’er sedang dalam bagian penting untuk memasuki Forging Qi, jangan mengganggunya.” Bisik Fang Mu.

 

Tidak lama kemudian, tubuh Li Hao mengeluarkan cahaya keemasan selama dua detik sebelum cairan kental berwarna hitam keluar dari pori-pori tubuhnya.

 

Li Hao membuka matanya, merasakan cairan yang lengket serta berbau busuk menutupi seluruh tubuhnya, “Guru Fang, Guru Xiao, Apa ini?”

 

“Itu tanda kau telah berhasil memasuki Forging Qi, setiap kau naik tingkat akan semakin banyak cairan itu yang keluar dan tubuhmu akan semakin kuat serta usiamu menjadi lebih panjang.” Fang Mu menjawab.

 

Li Hao bangkit dari tempat duduknya, dia berniat membersihkan diri dengan mandi hujan.

 

“Aku akan mencari makanan juga, perutku lapar…”

 

Baru beberapa langkah Li Hao meninggalkan rumah, petir mulai menyambar dan mengejutkan Li Hao. Tiga hari terakhir, meskipun hujan demikian deras tidak ada satupun petir yang terlihat tetapi kini tiba-tiba ada petir yang menyambar.

 

Tidak berhenti di sana, petir demi petir terus menyambar seolah bersahut-sahutan. Li Hao kembali masuk ke rumah karena ketakutan melihat begitu banyak petir yang menyambar Gunung Bunga Persik.

 

Pada waktu yang sama terdengar raungan panjang, “Grroooaarrr!”

 

Gunung Bunga Persik bergetar hebat bersamaan dengan raungan yang panjang itu. Fang Mu dan Xiao Fan menjadi waspada sementara Li Hao mencari tempat untuk bersembunyi.

 

“Lihat! Apa itu?!” Xiao Fan menunjuk ke langit dengan mata terbuka lebar.

 

 

Ch. 11 – Identitas sang Ayam

 

Fang Mu dan Xiao Fan mematung dengan mulut terbuka lebar ketika keduanya melihat seekor naga hitam yang memiliki panjang ratusan meter meninggalkan Gunung Bunga Persik dan terbang menuju ke atas langit.

 

Naga itu mengeluarkan raungan yang terdengar tidak asing di telinga Xiao Fan dan Fang Mu. Suara raungan itulah yang membangunkan mereka setiap pagi.

 

“Fang Mu, kita tidak sedang bermimpi bukan?” Xiao Fan mencolek Fang Mu.

“Xiao Fan, apa menurutmu ini waktu yang tepat untuk bertanya demikian?” Fang Mu berkata dengan suara lemas.

 

Fang Mu dan Xiao Fan adalah cultivator terhebat di aliran putih dan hitam, keduanya bisa dibilang berada di puncak sehingga sudah puluhan tahun sejak keduanya merasakan takut namun dihadapan naga yang perkasa itu, tubuh mereka bergetar hebat meskipun naga itu berada di kejauhan.

 

“Naga itu, Apakah mungkin dia adalah salah satu Divine Beast dalam legenda?” Fang Mu berkata dengan terbata-bata.

 

Memang diantara sembilan Divine Beast yang dulu menguasai Benua Bintang Timur, salah satunya berwujud naga dan ciri-cirinya sesuai dengan naga yang ada di hadapan Fang Mu dan Xiao Fan.

 

“Jika benar naga itu adalah salah satu Divine Beast, maka itu menjelaskan banyak hal…” gumam Xiao Fan.

 

Fang Mu menyadari sesuatu setelah mendengar gumaman Xiao Fan, seperti yang Xiao Fan katakan jika naga itu adalah Divine Beast maka terjawab sudah alasan Gunung Bunga Persik memiliki sedikit qi serta membuat pil dan spirit stone tidak bekerja semestinya.

 

“Tempat ini bukan Pocket Realm saja, tetapi sebuah segel Divine Beast?” Fang Mu sulit percaya dengan fakta yang ada di hadapannya.

“Bisa jadi demikian, Kau lihat itu?” Xiao Fan menunjuk ke langit.

 

Saat Sang Naga hampir mencapai langit, awan-awan hitam mulai berubah menjadi kemerahan dan melepaskan banyak petir berwarna merah ke arah Sang Naga.

 

“Heaven Thunder?! Naga itu sedang menghadapi tribulasi?”

 

Petir berwarna merah berbeda dengan petir pada umumnya, petir itu dikenal sebagai Heaven Thunder di dunia cultivator yang biasanya menyambar ketika seseorang mencoba membentuk Heaven Foundation. Heaven Thunder sendiri memiliki daya hancur hampir seratus kali petir biasa.

 

“Apa kau pernah melihat Heaven Thunder sebanyak itu?” Xiao Fan menelan ludah dan berkeringat dingin.

 

Ketika Xiao Fan dan Fang Mu membentuk Heaven Foundation, keduanya sama-sama disambar satu petir merah dan rasa sakit yang dirasakan saat itu masih teringat jelas. Banyak jenius yang akhirnya gagal menahan Heaven Thunder sehingga tidak bisa membentuk Heaven Foundation.

 

Satu Heaven Thunder cukup untuk melukai seorang jagoan Nascent Soul, namun saat ini langit di hadapan Xiao Fan dan Fang Mu dipenuhi oleh Heaven Thunder. Setidaknya ratusan petir merah itu menyambar sang naga pada waktu bersamaan. Kekuatan sebesar itu cukup untuk membuat jagoan seperti Fang Mu maupun Xiao Fan terluka serius pada puncak kekuatan mereka.

 

Gerakan naga itu terhenti sejenak setelah ratusan petir merah menyambarnya, tetapi setelah beberapa saat dia kembali terbang ke udara. Bisa menahan petir yang begitu banyaknya menunjukan naga tersebut memiliki kekuatan yang dahsyat.

 

Naga hitam yang perkasa itu meraung semakin keras, membuat petir-petir merah yang ingin kembali menghujaninya sirna sebelum menyentuh tubuhnya. Kemampuan Sang Naga berhasil membuat Fang Mu dan Xiao Fan terpana.

 

“Menurutmu dia bisa keluar dari dimensi ini?” Xiao Fan melirik Fang Mu.

“Jika dia berhasil melakukannya, maka tamat riwayat Benua Bintang Timur…” kata-kata Fang Mu terhenti sebab dia menyadari langit di atas mereka mulai berubah warna.

 

Naga yang sedang terbang juga terhenti, melihat awan-awan yang sebelumnya berwarna kemerahan mulai berubah menjadi keunguan. Yang berikutnya terjadi, puluhan petir berwarna ungu menyambar turun ke arah sang naga.

 

“Violet Heaven Thunder?!” jerit Fang Mu dan Xiao Fan bersamaan.

 

Keduanya belum pernah melihat petir berwarna ungu seperti itu tetapi mereka pernah membaca catatan sejarah, dikatakan bahwa ribuan tahun lalu saat manusia mencoba menembus Nascent Soul maka akan turun petir yang jauh lebih hebat daripada Heaven Thunder yaitu Violet Heaven Thunder.

 

Sang Naga kembali meraung keras, beberapa petir ungu menghilang karena raungan tersebut tetapi sisanya menghantam tubuh sang naga.

 

Suara keras terdengar setiap kali petir ungu menghantam tubuh sang naga, raungan sang naga semakin keras terutama setelah sisik-sisiknya yang berwarna hitam pekat terkoyak oleh petir-petir tersebut.

 

Semua berlangsung begitu cepat, sang naga terlihat terluka parah setelah petir-petir itu menghilang. Darah mengalir dari sekujur tubuhnya, darah berwarna keemasan namun sang naga seolah tidak peduli.

 

Sang naga kembali berusaha naik ke langit sambil bersiap menghadapi hujan petir berikutnya namun petir-petir ungu tidak lagi turun melainkan langit berubah menjadi keemasan.

 

“Apa yang terjadi?” Fang Mu dan Xiao Fan menoleh ke atas, melihat langit yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.

 

Li Hao yang sebelumnya sembunyi akhirnya menampakan diri, dia belum pernah melihat langit yang demikian indah.

 

Sang Naga berhenti di udara, berbeda dengan Fang Mu, Xiao Fan dan Li Hao yang terpana serta kagum melihat langit berwarna keemasan tersebut, sang naga justru terlihat ketakutan.

 

Secara tiba-tiba sebuah petir berwarna keemasan turun dan menyambar sang naga, waktu seolah terhenti saat itu terjadi. Petir emas itu melewati tubuh sang naga dan akhirnya menghantam Gunung Bunga Persik, membuat gunung tersebut bergetar hebat untuk waktu yang lama.

 

Rumah Li Hao yang pondasinya lemah tidak mampu bertahan terhadap guncangan itu, Xiao Fan dan Fang Mu buru-buru membawa Li Hao keluar sebelum rumah itu runtuh.

 

Tidak hanya rumah Li Hao, rumah Fang Mu dan Xiao Fan bernasib sama. Ketika ketiganya menoleh kembali ke langit, sang naga sudah tidak terlihat dan perlahan-lahan awan yang menutupi langit mulai memisahkan diri.

 

Dalam waktu singkat, langit kembali cerah seolah tidak terjadi apa-apa meskipun Gunung Bunga Persik masih tergenang air setelah hujan sepanjang tiga hari terakhir.

 

Li Hao melihat rumahnya lalu menggaruk kepala, “Di mana aku harus tinggal sekarang?”

 

“Hao, bukan waktunya memikirkan itu sekarang…” Fang Mu menepuk pundak Li Hao, “Apa kau mengetahui lokasi naga itu jatuh?”

“Naga? Makhluk yang seperti ular tadi namanya naga? Kupikir itu ayam.”

 

Fang Mu dan Xiao Fan saling bertatapan, sebelum menghela nafas panjang.

 

“Hao, kita harus memastikan kondisi naga itu, jika dia masih hidup maka nyawa kita bisa terancam.” Fang Mu sebenarnya penasaran dengan petir berwarna emas yang muncul sekejap itu tetapi tidak ada waktu untuk memikirkan hal tersebut.

 

Li Hao mengangguk sebelum menuntun Fang Mu dan Xiao Fan menuju lokasi yang kemungkinan tempat jatuhnya sang Naga.

 

 

Ch. 12 – Telur Divine Beast

 

Li Hao, Fang Mu, dan Xiao Fan mendatangi tempat yang seharusnya menjadi lokasi jatuhnya Sang Naga namun mereka tidak menemukan naga tersebut.

 

“Tidak salah lagi, ini tempatnya jatuh…” Fang Mu memperhatikan bekas sambaran petir yang membakar tanah di hadapan mereka. Selain itu ada sebuah retakan besar pada daratan yang diyakini akibat jatuhnya Sang Naga atau petir emas.

 

Xiao Fan memperhatikan sekitar namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Sang Naga.

 

“Sungguh aneh, kalau naga ini pergi seharusnya ada jejak yang terlihat…” Xiao Fan tidak berhasil menemukan jejak dari Sang Naga, seolah naga itu tiba-tiba menghilang bagaikan asap.

 

“Mungkin ayam itu pulang ke rumahnya? Eh, naga ya?” Li Hao yang sedang jongkok sambil memperhatikan Fang Mu dan Xiao Fan berkomentar.

“Rumahnya? Hao, kau mengetahui rumah dari naga ini?” Fang Mu mengangkat alisnya.

 

Li Hao kemudian menceritakan bahwa dia pernah karena rasa penasaran meminta Paman Liu yang dulu tinggal bersamanya untuk melihat ayam yang membangunkan mereka setiap pagi. 

 

Paman Liu kemudian membawa Li Hao ke sebuah gua yang berukuran besar, tetapi sebelum melihat isi gua tersebut, Li Hao merasa ketakutan karena raungan yang keras tiba-tiba terdengar, sejak hari itu Li Hao tidak pernah mendekati tempat tersebut.

 

Fang Mu meminta Li Hao membawa mereka ke gua yang dimaksud, ternyata gua itu tidak terlalu jauh dari lokasi mereka berada.

 

Ukuran gua itu memang amat besar, Fang Mu dan Xiao Fan sampai terpana melihatnya. Keduanya tidak heran jika memang Sang Naga tinggal di dalamnya.

 

“Fang Mu, kami akan menunggu di sini. Kau coba periksa apakah naga itu ada di dalam.” Xiao Fan menarik Li Hao ke sampingnya.

“Hm? Kenapa harus aku yang memeriksanya?” protes Fang Mu.

“Bukankah kalian dari aliran putih selalu mengatakan hidup harus dijalani dengan keberanian, ini saatnya membuktikan itu.”

“Kenapa kau tiba-tiba mengungkit hal itu? Sejak kapan kau percaya dengan hal itu?”

 

Fang Mu dan Xiao Fan mulai kembali berdebat, membuat Li Hao menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Setelah lima menit memandangi keduanya, Li Hao melangkah menuju mulut gua sendirian.

 

“Tidak ada naga di sini…”

 

Perkataan Li Hao menyadarkan Fang Mu dan Xiao Fan, keduanya saling berpandangan sejenak sebelum sama-sama menunduk menahan malu. Keduanya kemudian mengikuti Li Hao dan memeriksa gua yang sungguh tidak berpenghuni itu.

 

“Apa kau merasakan yang kurasakan?” Fang Mu melirik Xiao Fan.

“Ya, tempat ini dihuni cukup lama oleh makhluk yang amat kuat…”

 

Fang Mu dan Xiao Fan bisa merasakan sisa-sisa gelombang qi di dalam gua tersebut, gelombang ini menunjukan makhluk yang tinggal di dalamnya setidaknya memiliki kekuatan di puncak Nascent Soul.

 

“Guru Fang, Guru Xiao, aku menemukan sesuatu!”

 

Li Hao yang masuk ke wilayah lebih dalam berseru lantang, membuat Fang Mu dan Xiao Fan bergegas menyusulnya.

 

“Ini…” Fang Mu dan Xiao Fan mematung saat menemukan hasil temuan Li Hao, sebuah telur yang ukurannya separuh tubuh Li Hao.

“Guru, apa telur ini bisa dimakan? Aku belum pernah melihat telur sebesar ini…” Li Hao menyentuh telur itu dengan jarinya.

“Tidak, ini terlalu berharga untuk dimakan, kemungkinan ini adalah telur Divine Beast.”

“Divine Beast?”

“Kami akan menjelaskannya nanti, mari bawa telur ini keluar dari tempat ini.” Xiao Fan meraih telur itu dengan hati-hati setelah memastikan telur itu masih hidup.

 

**

 

Li Hao dan dua gurunya meninggalkan gua sambil membawa telur yang mereka temukan, telur yang memiliki cangkang berwarna hitam serta memiliki motif sisik seperti naga. Ketika ketiganya sudah cukup jauh dari gua tersebut, Li Hao kembali bertanya tentang Divine Beast.

 

“Dalam dunia cultivator, terdapat hewan buas yang mampu menyerap qi dalam tubuh, mereka dibagi menjadi tiga jenis utama yaitu Spirit Beast, Demonic Beast dan Dao Beast…” Xiao Fan mulai menjelaskan.

 

Demonic Beast adalah makhluk yang mengumpulkan qi dari alam maupun memangsa makhluk yang memiliki qi, dalam tubuh Demonic Beast terdapat kristal yang dikenal sebagai Demonic Core.

 

Demonic Beast memiliki kemampuan setara dengan cultivator Forging Qi, Demonic Beast yang lebih kuat disebut sebagai Demonic Lord Beast yang memiliki kemampuan seperti Foundation Realm sampai Core Formation sementara Demonic Beast yang mampu mencapai kekuatan setara Nascent Soul disebut sebagai Demonic King Beast.

 

Beberapa ratus tahun terakhir para Beast Cultivator memang berhasil menjinakan dan melatih Demonic Beast tetapi secara naluri, Demonic Beast tetap membenci dan ingin menghabisi manusia.

 

“Makhluk yang setiap hari kita makan adalah Demonic Beast, namun tidak semua Demonic Beast bisa mencapai tingkat Demonic Lord Beast ataupun Demonic King Beast, tergantung jenisnya maka potensi mereka juga terbatas. Beruang atau babi hutan yang kau buru misalnya, mereka tidak akan memiliki kekuatan lebih dari Forging Qi tingkat 9…”

 

Berbeda dengan Demonic Beast, Spirit Beast adalah makhluk-makhluk yang lahir dengan Spirit Root, mereka hidup berkelompok dengan sesama jenis mereka. Disebabkan memiliki Spirit Root, mereka lebih ahli menyerap qi serta dapat menggunakan Daoist Magic yang umumnya dipakai cultivator manusia.

 

“Tergantung jenisnya, ketika mencapai tingkat praktik tertentu, Spirit Beast dapat membentuk Spirit Core. Spirit Beast yang memiliki Spirit Core dapat menjelma menjadi manusia…”

 

Jika Spirit Beast berubah menjadi manusia, maka mereka tidak terlihat berbeda dengan manusia umumnya. Demonic Beast sebenarnya bisa menjelma menjadi manusia juga ketika praktik mereka mencapai puncak Nascent Soul, tetapi Demonic Beast yang mengambil wujud manusia tetap akan memiliki satu bagian kecil yang merupakan wujud aslinya.

 

Spirit Beast lebih umum dijadikan sebagai peliharaan oleh para Beast Cultivator namun karena jumlah Spirit Beast yang terus menurun memaksa Beast Cultivator mulai menjinakan Demonic Beast.

 

“Dao Beast adalah Spirit Beast yang hidup di Pocket Realm, eksistensi mereka lebih rumit untuk dijelaskan, aku akan menceritakannya lain waktu. Sekarang waktunya menjawabmu tentang Divine Beast…”

 

Diantara Spirit Beast dan Demonic Beast, ada beberapa makhluk jenis langka yang diyakini dapat berkembang sampai mencapai kekuatan yang melebihi Nascent Soul. Spirit Beast atau Demonic Beast yang memiliki potensi seperti ini dikenal sebagai Divine Beast.

 

“Divine Beast bisa dibilang juga sebagai Spirit Beast atau Demonic Beast yang telah melampaui Nascent Soul, saat ini di Benua Bintang Timur terdapat sekitar seratus Spirit Beast dan Demonic Beast yang memiliki potensi menjadi Divine Beast…” Fang Mu kemudian menunjuk telur yang ada di tangan Xiao Fan, “Jika telur ini adalah telur naga, maka dia akan menjadi salah satu calon Divine Beast berikutnya.”

 

 

Ch. 13 – Surat Paman Liu

 

Telur yang dicurigai sebagai telur naga itu akhirnya di simpan dengan baik di dekat kediaman Li Hao dan lainnya.

 

“Telur Divine Beast ini akan menetas sendirinya ketika sudah cukup umur, kita hanya perlu meletakannya di tempat yang aman dan tidak membiarkannya pecah…” Fang Mu mengelus telur besar itu, “Meskipun aku ragu ada makhluk yang bisa memecahkan telur ini.”

 

Fang Mu bisa merasakan cangkang telur yang mereka temukan ini sangat keras, mampu menahan serangan dari cultivator yang berada di Foundation Realm sekalipun.

 

“Biarkan saja telur itu di sana, dia tidak akan menetas dalam waktu dekat terutama dalam lingkungan dengan qi setipis ini.” Xiao Fan mengangkat beberapa batang kayu, “Ada yang lebih penting untuk kita lakukan.”

 

Fang Mu tidak lupa, akibat fenomena naga melawan langit itu, tempat tinggal mereka ambruk sehingga harus dibangun kembali.

 

Li Hao tidak tertarik dengan telur yang tidak bisa dimakan tersebut, dia yang paling pertama mulai membereskan puing-puing reruntuhan rumahnya. Dia memang tidak mengetahui cara membangun rumah tetapi Xiao Fan berjanji akan membantunya.

 

Saat sedang membersihkan puing-puing tersebutlah Li Hao menemukan sesuatu yang dipikirnya telah hilang, surat yang dulu ditinggalkan Paman Liu untuknya.

 

“Ah, akhirnya aku bisa membacanya…” Perlahan Li Hao membuka surat itu, isinya membuat dahinya mengerut, dia kemudian memanggil Fang Mu dan Xiao Fan.

 

“Ini surat dari Paman Liu yang pernah tinggal bersamamu?” Fang Mu melirik kertas di tangannya.

 

Li Hao mengangguk pelan, Fang Mu dan Xiao Fan membaca surat itu bersama, isinya berhasil mengejutkan keduanya.

Dalam surat itu hanya tertulis beberapa baris kata, tidak ada pesan khusus untuk Li Hao.

 

‘Jika kau membaca surat ini maka ada yang telah mengajarimu membaca, aku yakin mereka tidak akan mencelakaimu karena Gunung Bunga Persik membuat mereka tidak berdaya.

 

Andai suatu hari kau ingin keluar dari Gunung Bunga Persik, datangi pohon bunga persik terbesar yang ada, di bawah pohon itu kusimpan kunci untuk keluar dari tempat ini.’

 

“Kunci untuk keluar dari Gunung Bunga Persik? Artinya kita bisa keluar dari tempat ini?” Xiao Fan merasa bersemangat.

“Ini pasti tidak semudah yang kita pikirkan…” Fang Mu menggeleng sebelum melirik Li Hao, “Hao, apa kau mengetahui lokasi pohon persik terbesar yang dimaksud?”

 

Li Hao menjelaskan dia mengetahuinya tetapi lokasinya cukup jauh dan dipenuhi hewan buas yang berbahaya.

 

“Sebaiknya kita memperbaiki rumah dulu, baru mengunjungi tempat itu.” Xiao Fan menyarankan.

 

Fang Mu setuju kemudian membantu Li Hao untuk membangun kembali rumahnya.

 

**

 

“Guru, itu pohon persik yang tertua…” Li Hao menunjuk pohon besar yang berada jauh dari mereka namun terlihat cukup jelas, “Kita tidak bisa melangkah lebih jauh lagi dari sini.”

 

“Ya, kami bisa melihatnya… Pelankan suaramu” Xiao Fan terbatuk pelan.

 

Li Hao dan dua gurunya bersembunyi di semak-semak, sebab tidak jauh dari mereka ada beberapa Demonic Beast yang jauh lebih kuat daripada yang biasanya Li Hao buru.

 

“Dari gelombang qi yang mereka pancarkan… Kekuatan Demonic Beast ini setidaknya berada di Forging Qi tingkat 7 bahkan 8…” Fang Mu bergumam pelan sambil memperhatikan beberapa Demonic Beast tersebut.

 

Li Hao mengatakan semakin dekat dengan pohon itu, maka Demonic Beast yang berkeliaran juga semakin kuat.

 

Ketiganya memilih pulang setelah tidak menemukan solusi untuk lebih dekat ke pohon tersebut. Dalam perjalanan pulang, Fang Mu dan Xiao Fan mulai berdiskusi sambil membuat rencana.

 

“Paman Liu yang dulu menemani Hao jelas cultivator, selain itu dia sengaja meletakan kunci untuk keluar dari tempat ini di tengah-tengah Demonic Beast karena ingin Hao meninggalkan Gunung Bunga Persik setelah memiliki cukup kekuatan untuk melindungi dirinya sendiri…” Xiao Fan berpendapat.

 

Fang Mu setuju dengan Xiao Fan, dengan kata lain Li Hao baru bisa meninggalkan Gunung Bunga Persik jika bisa menghadapi para Demonic Beast tersebut.

 

“Hao, kau harus berlatih lebih giat mulai dari sekarang. Kami berdua akan mengajarkan semua hal yang kami kuasai padamu.” Fang Mu mengelus kepala Li Hao.

“Kau sudah resmi menjadi cultivator, meskipun masih Forging Qi tingkat satu, kami akan mengajarimu secara bergantian.” Xiao Fan mengelus dagunya.

 

Fang Mu dan Xiao Fan mulai berdiskusi lebih jauh tentang latihan yang akan Li Hao jalani. Disebabkan Li Hao masih merupakan cultivator Forging Qi tingkat satu, qi yang dimilikinya masih terlalu sedikit namun kekuatan fisiknya jauh lebih kuat dari cultivator yang setingkat dengannya.

 

Fang Mu dan Xiao Fan akhirnya sepakat, untuk pertama kali, selain mengajarkan ilmu pengetahuan umum tentang dunia, Fang Mu akan mengajarkan Li Hao ilmu pedang sementara Xiao Fan mengajarkan ilmu bertarung tangan kosong serta memperkuat tubuh.

 

Latihan Li Hao menjadi cultivator akhirnya di mulai.

 

**

 

“Guru Fang, apa yang sedang kau buat?” Li Hao menggaruk kepalanya saat melihat Fang Mu memasukan berbagai tanaman ke dalam sebuah tungku besar dan mulai memanaskannya dengan api.

 

Sebelumnya, Fang Mu meminta Li Hao mengambil air di danau untuk mengisi tungku itu sampai penuh. Li Hao pikir Fang Mu ingin menggunakannya untuk mandi atau setidaknya merebus daging.

 

“Gunung ini memiliki sejenis formasi sihir yang membuat pil dan spirit stone tidak bisa memberikan qi pada kita tetapi kurasa menggunakan Magic Plant dan Spirit Herb bisa membantumu meskipun sedikit, air ini akan dibutuhkan nanti setelah kau selesai latihan.”

 

Fang Mu mengatakan masih butuh sekitar sepuluh jam lagi sampai tungku itu siap, Fang Mu menyuruh Li Hao untuk menghadiri latihannya dengan Xiao Fan. Li Hao mengangguk sebelum pergi menuju lokasi Xiao Fan berada.

 

Hari itu Xiao Fan berniat mengajarkan Li Hao cara bertarung dengan benar, menggunakan ilmu bela diri.

 

“Hao, selama ini kau bisa berburu dengan mudah mengandalkan kekuatan fisikmu tetapi semua itu berhasil karena buruanmu jauh lebih lemah daripada kekuatanmu sementara untuk menghadapi lawan yang seimbang atau lebih kuat, kau harus bisa menguasai teknik bertarung…”

 

Xiao Fan mengambil kuda-kuda dan meminta Li Hao memperhatikannya, “Kekuatan tubuhmu terlalu lemah untuk mempelajari jurus fisik terkuat milikku jadi kita bisa mulai dari dasar, aku akan memperagakan salah satu jurus paling dasar yang ada dalam bela diri.”

 

Xiao Fan mulai melakukan beberapa gerakan yang lincah ditambah melepaskan beberapa pukulan yang menimbulkan suara keras. Kepalan tangan Xiao Fan juga berubah menjadi sedikit kemerahan setelah melepaskan beberapa pukulan.

 

“Nama jurus ini adalah Red Stone Fist, apa kau menghapalkan gerakan yang kuperlihatkan?”

 

 

Ch. 14 – Kemampuan Li Hao

 

Xiao Fan mematung dengan mulut terbuka lebar karena menyaksikan Li Hao mengulangi gerakan Red Stone Fist secara sempurna dalam sekali percobaan.

 

Biarpun kepalan tangan Li Hao tidak berubah menjadi merah serta menimbulkan suara keras seperti Xiao Fan namun semua gerakan diulang tanpa kesalahan sedikitpun.

 

“Bagaimana kau melakukannya?” Xiao Fan masih sulit percaya.

“Aku hanya mengingat yang Guru tunjukan…” jawab Li Hao santai.

 

Xiao Fan menggaruk pipinya, setelah saling bertatapan canggung selama beberapa menit, Xiao Fan menyuruh Li Hao untuk terus mengulangi gerakan itu.

 

Li Hao terus berhasil melakukan gerakan Red Stone Fist, Xiao Fan lalu menjelaskan pada Li Hao bahwa harus mengalirkan qi agar memperkuat pukulannya dan beberapa hal penting lainnya.

 

Tidak terasa waktu berjalan cepat, lima jam berlalu dan Li Hao telah mengulangi gerakan Red Stone Fist sampai lebih dari seratus kali. Pada percobaan terakhirnya, Li Hao belum berhasil membuat tangannya menjadi kemerahan namun suara yang cukup keras terdengar saat dia melepaskan pukulan.

 

Xiao Fan hanya bisa menelan ludah melihat perkembangan Li Hao yang demikian cepatnya.

 

Selesai beristirahat sejenak, Li Hao melanjutkan latihannya dengan Fang Mu. Xiao Fan tidak memberitahu Fang Mu tentang kemampuan yang Li Hao perlihatkan, bisa saja itu hanya kebetulan.

 

Fang Mu bisa melihat Li Hao cukup kelelahan setelah berlatih selama lima jam dengan Xiao Fan jadi dia membiarkan Li Hao duduk di tanah untuk memulihkan diri sambil mendengarkan penjelasannya.

 

Fang Mu mengeluarkan sebuah pedang kayu dan menunjukannya pada Li Hao, “Ini disebut sebagai pedang, ada berbagai macam bentuk dan ukuran pedang…”

Selama kurang lebih satu jam, Fang Mu menjelaskan secara rinci tentang pengertian pedang hingga sejarah dan jenis-jenisnya. Li Hao mendengarkan sambil terus mengangguk pelan dan bertanya ketika ada yang tidak di pahaminya.

 

“Gerakan pedang sebenarnya sederhana, dasarnya adalah tusukan, tebasan, dan memotong. Kombinasi dari ketiga gerakan inilah yang menciptakan seni pedang, sementara cultivator mengembangkannya lebih jauh dengan bantuan qi dan menyebutnya Sword Dao…”

 

Fang Mu menjelaskan cara memegang pedang dengan benar serta memberi contoh gerakan-gerakan dasar, setelah Li Hao terlihat sudah berkurang rasa lelahnya, Fang Mu membiarkannya mencoba menggunakan pedang.

 

Li Hao memegang pedang secara antusias, selama ini yang Li Hao ketahui hanyalah pisau untuk memotong daging, pedang baginya hanyalah pisau yang lebih besar tetapi setelah melakukan beberapa gerakan dengan pedang kayu, Li Hao menyadari perbedaan serta menjadi lebih paham terhadap menjelasan Fang Mu.

 

“Kau memiliki posisi tubuh yang bagus, kau belajar dengan cepat Hao…” Fang Mu mengangguk puas.

 

Sesi latihan pertama itu, Fang Mu membiarkan Li Hao terbiasa dulu dengan pedang sehingga tidak menemukan keanehan pada Li Hao seperti yang ditemukan Xiao Fan.

 

Selesai latihan, Fang Mu meminta Li Hao berendam dalam tungku yang telah disediakannya. Air dalam tungku tersebut sudah berubah warna setelah dicampur berbagai tanaman obat oleh Fang Mu, aroma wangi juga tercium dari air tungku tersebut.

 

Tidak lama setelah Li Hao berendam di dalamnya, air dalam tungku itu mulai mengeluarkan gelembung-gelembung besar. Li Hao merasakan nyeri di seluruh tubuhnya namun Fang Mu mengatakan semua itu demi kebaikannya.

 

“Spirit Cleansing Liquid? Kau sungguh habis-habisan…” Xiao Fan yang tiba belakangan sedikit terkejut ketika melihat cairan yang mengisi tempat Li Hao berendam.

“Hao mengkonsumsi demikian banyak daging Demonic Beast, meskipun memperkuat tubuhnya tetapi perlahan merubah meridiannya. Spirit Cleansing Liquid akan membantu meringankan dampak tersebut…”

 

Li Hao mendengarkan tetapi tidak berpendapat, dia mengetahui meridian adalah jalur qi dalam tubuh manusia, ada 108 meridian dalam tubuh seorang cultivator. Alasan Li Hao merasakan nyeri karena meridiannya sedang dibersihkan.

 

Xiao Fan berdecak kagum, “Hao, satu tungku ini setidaknya senilai sepuluh ribu spirit stone, hanya jenius di sekte bintang sepuluh yang bisa menikmatinya.”

 

Xiao Fan lalu melirik Fang Mu, tidak menemukan tanda-tanda rekannya itu berniat menceritakan sesuatu jadi Xiao Fan berpikir Li Hao tidak menunjukan kemampuan yang sebelumnya dilihat olehnya.

 

‘Apakah hanya kebetulan atau Hao berbakat menjadi Body Cultivator?’ Xiao Fan mengelus dagunya sambil melihat Li Hao yang kesakitan.

 

**

 

“Guru Xiao, Apa kau yakin ini ide yang bagus?” 

 

Li Hao menelan ludahnya ketika melihat Demonic Beast berbentuk babi hutan di depannya yang jelas tidak senang terhadap kehadirannya.

 

“Untuk menangkap esensi bela diri dengan sempurna, kau membutuhkan latihan langsung, jangan khawatir kau akan baik-baik saja!” Xiao Fan berseru dari atas pohon yang posisinya cukup jauh dari Li Hao.

 

Li Hao memang bisa melakukan gerakan Red Stone Fist dengan sempurna, namun dia belum berhasil mengalirkan qi yang dimiliki ke kepalan tangannya. Menurut Xiao Fan hanya pertarungan sulit yang bisa membantu perkembangan latihan Li Hao.

Selama ini Li Hao selalu berburu Demonic Beast yang berkekuatan Forging Qi tingkat 3 ke bawah, sementara yang ada di hadapannya sekarang adalah Demonic Beast yang memiliki kekuatan Forging Qi tingkat 5.

 

Andaikan Li Hao menggunakan seluruh kekuatan fisiknya, dia mungkin bisa menghabisi babi hutan di hadapannya meskipun susah payah tetapi Xiao Fan ingin Li Hao bertarung dengan menggunakan Red Stone Fist saja.

 

“Dengan bela diri yang sesuai, kau akan bisa dengan mudah mengalahkan lawan yang setingkat atau di atasmu, ilmu tingkat tinggi akan membuat orang yang memiliki sedikit qi sekalipun mampu mengalahkan orang yang jumlah qi nya jauh lebih banyak.” Ujar Xiao Fan.

 

Jumlah qi memang penting bagi cultivator namun teknik yang digunakan juga penting, bukan sesuatu yang aneh ketika generasi muda sekte besar yang berada di Forging Qi mampu mengalahkan cultivator Foundation Realm yang berasal dari sekte kecil.

 

Ketika jumlah qi dan tingkat praktik memang penting, kualitas fisik, variasi jurus serta berbagai pusaka juga sangat berperan dalam pertarungan antara cultivator.

 

“Fokus, Hao! Fokus!” Xiao Fan yang berada di atas pohon sebenarnya khawatir juga jika Li Hao sampai kalah karena dengan kemampuannya sekarang, dia hanya akan jadi makanan empuk bagi Demonic Beast berbentuk babi hutan tersebut.

 

Li Hao merapatkan giginya dan mulai melakukan gerakan Red Stone Fist, Demonic Beast juga mulai bergerak.

 

Pertarungan antara keduanya cukup sengit, Li Hao memang melepaskan pukulan yang keras namun kulit Demonic Beast itu juga amat tebal dan keras, membuat pukulan Li Hao hampir tidak memberikan kerusakan atau rasa sakit pada makhluk itu.

 

Li Hao terus berusaha menghindar sambil melepaskan pukulan demi pukulan, jika dia tidak bisa menggunakan Red Stone Fist dengan sempurna maka dia akan kesulitan untuk memenangkan pertarungan ini.

 

 

Ch. 15 – Ilmu Pedang

 

“Apa yang kau pikirkan?!”

 

Fang Mu benar-benar naik darah saat melihat Xiao Fan membawa Li Hao pulang dalam kondisi luka parah. Xiao Fan menceritakan semua yang terjadi dan Fang Mu merasa Xiao Fan kelewatan.

 

“Kau bisa memarahiku nanti, sebaiknya obati dulu lukanya Hao.”

 

Fang Mu ingin mengumpat namun melihat kondisi Li Hao menyadarkan dirinya untuk memprioritaskan pengobatan terlebih dahulu. Fang Mu mengeluarkan berbagai salep dan tanaman yang bisa meredakan rasa sakit serta mempercepat penyembuhan luka.

 

“Nine Heaven Manual sepertinya tidak sekuat yang kita pikirkan…” Xiao Fan mengamati Fang Mu mengobati Li Hao sambil bergumam pelan.

 

Li Hao akhirnya berhasil menggunakan Red Stone Fist dengan sempurna, dia mengalirkan qi miliknya dan membuat kedua kepalan tangannya menjadi merah serta memiliki kekuatan yang lebih besar namun kekuatan serangannya masih tidak cukup untuk menembus kulit Demonic Beast yang dihadapinya.

 

Untungnya setelah mengetahui pukulannya tidak memberi dampak yang diinginkan, Li Hao menganti cara bertarungnya dan menyerang bagian terlemah dari Demonic Beast tersebut, Li Hao gagal membunuh makhluk itu tetapi berhasil membuatnya kabur dengan bayaran yang mahal.

 

Andaikan Xiao Fan tidak menghentikan pendarahannya menggunakan qi, mungkin Li Hao bisa dalam kondisi kritis sekarang.

“Tentu saja! Qi yang dimiliki cultivator Forging Qi tingkat 1 tetap saja terlalu sedikit meskipun menggunakan Nine Heaven Manual! Kau menyuruhnya menghadapi Demonic Beast yang setara dengan Forging Qi tingkat 5 dengan tangan kosong tidak ada bedanya dengan bunuh diri!”

 

Fang Mu yang biasanya bersikap tenang tidak bisa menahan dirinya lagi, Xiao Fan menggaruk kepalanya dan tidak membantah karena memang ini kesalahannya.

 

Fang Mu terus mengomel sampai sekitar lima menit, dia baru mulai berhenti ketika Li Hao terlihat terganggu dengan omelannya.

 

**

 

“Body Cultivator memang tidak kalah dengan jenis cultivator lainnya namun mereka baru sungguh-sungguh bisa menunjukan keunggulannya ketika berhasil mencapai setidaknya Earth Foundation. Selama masih menjadi cultivator Forging Qi, sebaiknya kau menggunakan alat bantu untuk menghadapi lawan-lawanmu terutama Demonic Beast…”

 

Butuh dua hari untuk Li Hao benar-benar pulih dari luka pertarungannya dengan Demonic Beast, Fang Mu kemudian mengambil alih pelatihan Li Hao secara penuh sampai Xiao Fan berhasil membuat rencana latihan yang tidak membahayakan nyawa pemuda itu lagi.

 

“Jika kau ingin menghadapi Demonic Beast itu lagi, lebih baik menggunakan ilmu pedang yang akan kuajarkan ini…”

“Guru Fang, pukulanku bisa memecahkan batu tetapi tidak bisa melukai babi hutan itu, apa pedang ini bisa melukainya?” Li Hao memandangi pedang kayu di tangannya dengan ragu.

 

Fang Mu menanggapinya dengan tertawa, “Pedang kayu di tanganmu bukanlah pedang biasa melainkan Spirit Tool…”

 

Fang Mu menjelaskan di dunia cultivator terdapat berbagai macam senjata, pelindung, peralatan dan sebagainya yang dibuat dari bahan-bahan khusus yang umumnya digunakan oleh cultivator. Pusaka-pusaka ini disebut sebagai Spirit Tool.

 

Spirit Tool demikian juga pil yang biasa dikonsumsi oleh cultivator dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu dimulai dari Mortal, Profound, Earth, Heaven, Ancient, dan Immortal tetapi yang umumnya beredar di dunia cultivator hanya sampai tingkat Heaven sementara pil yang diatas tingkat Heaven diyakini telah punah.

 

“Sekilas pedang ini memang seperti kayu biasa namun sebenarnya lebih keras dan tajam daripada pedang yang digunakan manusia biasa.” Fang Mu menjelaskan sambil menunjuk pedang di tangan Li Hao.

“Oh, apakah pedang ini termasuk Heaven-tier?” Mata Li Hao melebar.

 

Fang Mu batuk pelan, “Tentu tidak, kau pikir Spirit Tool Heaven-tier itu seperti rumput yang ada di mana-mana, pedang ini termasuk Mortal low-tier.”

 

Fang Mu menambahkan setiap tingkat Spirit Tool dibagi lagi menjadi tiga kelas kecil yaitu low, mid, dan top.

 

“Ada juga peralatan yang memiliki kekuatan sihir yang dibuat oleh manusia tetapi tidak bisa dibandingkan dengan Spirit Tool, kita menyebutnya sebagai Magic Tool.”

 

Li Hao mencoba mengayunkan pedang kayu beberapa kali tetapi masih tidak yakin dengan perkataan Fang Mu. Perasaannya itu terlihat jelas di wajahnya dan disadari oleh Fang Mu.

 

“Hao, hari ini aku pastikan kau memahami bahwa Sword Dao adalah yang terbaik…”

“Omong kosong!”

 

Xiao Fan yang duduk cukup jauh dari mereka tiba-tiba berseru. Dia bisa mendengar semua perkataan Fang Mu dari kejauhan.

 

“Diam! Jangan mengganggu kelasku!” Fang Mu mengayunkan pedangnya ke arah Xiao Fan sementara Xiao Fan hanya menjulurkan lidahnya.

 

Li Hao menepuk jidatnya, kalau dipikir lagi Fang Mu dan Xiao Fan hampir tiap hari berdebat karena hal-hal kecil.

 

Fang Mu memusatkan kembali perhatiannya pada Li Hao, dia meminta Li Hao memperhatikannya dengan baik, “Aku hanya bisa melakukan ini sekali dengan jumlah qi yang kumiliki sekarang…”

 

Fang Mu mengangkat tangannya, seketika muncul pedang qi berwarna ungu yang berukuran sekitar enam puluh sentimeter. Fang Mu melemparkannya ke sebuah batu yang terletak tidak jauh dari tempatnya berdiri.

 

Pedang itu melesat cepat dan akhirnya menancap ke batu besar itu sebelum perlahan menghilang namun meninggalkan bekas retakan yang cukup besar pada batu tersebut.

 

“Disebabkan kondisi qi yang kumiliki, aku tidak bisa menggunakannya dengan sempurna…” Fang Mu menghela nafas dan wajahnya menunjukan kekecewaan, “Hao, ini adalah salah satu bagian dari Yang Divine Sword, ilmu pedang cultivator yang terhebat di seluruh Benua Bintang Timur.”

 

Fang Mu menjelaskan pada masa puncak kekuatannya, satu pedang yang diciptakan Fang Mu bisa merubah batu besar itu menjadi debu. Fang Mu menambahkan membutuhkan pemahaman pedang tingkat tinggi untuk mempelajari Yang Divine Sword sehingga dia akan mengajarkan jurus lain untuk membangun pondasi Li Hao.

 

“Yang Divine Sword memang terlihat sederhana tetapi untuk memunculkan Sword Qi seperti yang kulakukan, kau harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang Sword Dao…”

 

Xiao Fan yang duduk di kejauhan tersenyum tipis saat melihat ekspresi Li Hao yang biasa saja, sebab dia mengetahui bahwa jumlah cultivator yang gugur karena Yang Divine Sword milik Fang Mu sudah tidak terhitung lagi.

‘Yang Divine Sword harusnya hanya diajarkan pada satu orang setiap generasinya, jika Fang Mu mengajarkannya pada Hao, secara tidak langsung Hao adalah penerus Heaven Mountain Sect…’ Xiao Fan merenung sendiri.

 

Sesuai perkataan Fang Mu, Yang Divine Sword adalah ilmu pedang cultivator terbaik di Benua Bintang Timur selama ratusan tahun terakhir sekaligus satu dari dua ilmu paling tinggi yang dimiliki oleh Heaven Mountain Sect.

 

Seorang penerus Yang Divine Sword akan dihadapkan dengan dua pilihan, menjadi Patriark atau Grand Elder dari Heaven Mountain Sect.

 

‘Jika Fang Mu mengajar dengan sepenuh hati, kurasa aku harus menurunkan Thousand Poison Art ku juga…’

 

 

Ch. 16 – Bakat Li Hao

 

Fang Mu baru selesai melakukan serangkaian gerakan yang membuatnya terlihat menari sambil membawa pedang.

 

“Hao, meskipun aku belum bisa menurunkan Yang Divine Sword tetapi aku tidak akan menurunkan sembarang jurus padamu. Jurus yang baru kutunjukan padamu bernama Snow Eagle Dance, salah satu jurus pedang yang hanya bisa dipelajari Inner Disciple Heaven Mountain Sect.”

 

Li Hao sudah pernah mendengar dari Xiao Fan bahwa dalam sebuah sekte terdapat struktur yang menjelaskan posisi setiap anggota sekte. Pada umumnya anggota sekte dibagi menjadi dua jenis yaitu pengurus sekte dan murid.

 

Pengurus sekte terdiri dari para Tetua dengan berbagai pekerjaannya, pelindung, pengajar, termasuk Patriark dan Grand Elder.

 

Murid adalah mereka yang masih belajar, umumnya yang berusia dibawah tiga puluh tahun untuk yang berada di Forging Qi.

 

Murid sendiri dibagi menjadi beberapa kelas yaitu dari yang terbawah Outer Disciple, Inner Disciple, sampai Core Disciple. Tingkat ini menentukan bakat, potensi serta status murid, sekaligus menentukan seberapa banyak mereka mendapat sumber daya serta jurus yang bisa mereka pelajari sampai manual yang mereka gunakan.

 

Terkadang para pengurus akan mengambil satu murid khusus untuk menjadikan murid tersebut penerus mereka, ini yang disebut sebagai Legacy Disciple.

 

Li Hao bisa dibilang termasuk Legacy Disciple dari Fang Mu dan Xiao Fan.

 

“Snow Eagle Dance ini merupakan ilmu pedang yang tidak mengandalkan qi melainkan murni mendalami seni pedang, setiap serangannya tajam dan sulit ditebak serta membuat lawan sulit menemukan celah. Kurasa ini adalah jurus yang tepat untukmu memulai…”

 

Snow Eagle Dance terbagi menjadi delapan jurus yang disebut tarian pertama sampai tarian kedelapan, meskipun termasuk ilmu tingkat tinggi namun tiga tarian pertama bisa dibilang cukup sederhana.

 

Fang Mu telah memperagakan tarian pertama kemudian meminta Li Hao mencobanya.

 

Li Hao mengambil posisi sebelum mulai menirukan gerakan yang dilakukan Fang Mu sebelumnya, Li Hao mengingat setiap gerakan dengan jelas dan mengulanginya tanpa kesulitan berarti.

 

Fang Mu yang awalnya tersenyum puas melihat gerakan awal Li Hao perlahan kehilangan senyumannya setelah Li Hao menyelesaikan separuh tarian pertama dan akhirnya mengusap matanya saat Li Hao menyelesaikan tarian pertama Snow Eagle Dance.

 

“Hm? Apa aku salah melihat?” Fang Mu masih mengusap matanya.

“Oh, jadi kau belum menyadari kemampuan Hao yang ini?” Xiao Fan menepuk pundak Fang Mu, dia sudah berjalan mendekat saat Li Hao sepertinya berhasil melakukan tarian pertama dalam sekali percobaan.

“Apa maksudmu? Kau…”

 

Fang Mu kemudian tersadar sesuatu, dua hari yang lalu Li Hao terluka parah karena menghadapi Demonic Beast dengan Red Stone Fist. Fang Mu baru ingat Li Hao baru mulai mempelajari jurus tersebut sehari sebelumnya.

 

“Hao menguasai Red Stone Fist dalam satu hari?!” Fang Mu melotot ke arah Xiao Fan.

“Tidak bisa dibilang demikian, dia meniru gerakannya dengan sempurna, setelah mengulang beberapa kali dia bisa menimbulkan suara pada setiap pukulannya tetapi dia baru bisa memanfaatkan qi dalam serangannya saat menghadapi Demonic Beast…”

“Tetap saja itu terlalu cepat!”

 

Xiao Fan tidak heran dengan keterkejutan Fang Mu karena dia juga bereaksi kurang lebih sama pada saat pertama kali berada di situasi tersebut.

 

“Dari yang kulihat Hao lebih berbakat dalam ilmu pedang daripada ilmu tangan kosong, dia menirukan Tarian Pertama Snow Eagle Dance dengan sempurna dalam sekali percobaan. Dia butuh sepuluh kali untuk melakukan Red Stone Fist dengan baik.”

 

Xiao Fan menambahkan, dia memang sudah mengetahui bahwa Li Hao adalah anak yang cerdas sebab ketika mengajari Li Hao menulis, membaca, dan lainnya, Xiao Fan hanya perlu mengajarinya sekali dan Li Hao langsung memahaminya.

 

Fang Mu dan Xiao Fan lalu mencoba bertanya dengan Li Hao, alasan dia bisa mempelajari semuanya secepat itu.

 

“Aku sendiri tidak memahaminya Guru, tetapi seingatku Paman Liu pernah mengatakan sesuatu terkait hal ini, bahwa apapun yang kulihat, aku tidak akan bisa melupakannya. Aku bisa mempelajari sesuatu dalam sekali lihat.” Li Hao menunjuk matanya.

“Mungkinkah Heavenly Eyes?” Xiao Fan mengerutkan dahinya sebelum melirik Fang Mu.

“Tidak, hanya ada 72 Heavenly Eyes dan aku hapal semuanya, tidak ada Heavenly Eyes yang memiliki kemampuan seperti ini.” Fang Mu menggelengkan kepalanya.

“Heavenly Eyes? Apa itu?” Li Hao yakin belum pernah mendengar istilah ini sebelumnya.

 

Fang Mu menjelaskan Heavenly Eyes adalah mata khusus yang biasanya muncul pada bayi yang memiliki orang tua sepasang cultivator. Heavenly Eyes adalah ciri lain yang menunjukan seseorang akan menjadi cultivator jenius seperti Pure Spirit Root.

 

“Heavenly Eyes sangatlah langka, hanya satu dari seratus ribu jenius yang memilikinya.” Fang Mu memiliki wawasan yang luas karena hobinya membaca, jadi dia hapal semua jenis Heavenly Eyes, lagipula dia pernah melawan beberapa cultivator yang memilikinya.

 

“Fang Mu, bukankah di sektemu ada jenius muda yang memiliki Heavenly Eyes? Kudengar jenisnya adalah Violet Cloud Eyes yang bisa melihat semua ilusi.”

 

Fang Mu mengangguk pelan tetapi tidak membahasnya lebih jauh karena jenius yang dimaksud Xiao Fan adalah murid dari seseorang yang tidak ingin Fang Mu ingat dalam situasi mereka saat ini.

 

Xiao Fan baru ingat ketika melihat reaksi Fang Mu, dia kemudian tersenyum canggung dan bersikap seolah tidak mengatakan apa-apa sebelumnya.

 

“Hao, coba peragakan lagi beberapa kali tarian pertama.” Fang Mu memecahkan keheningan diantara mereka.

 

Li Hao mengangguk kemudian mulai mengulangi tarian pertama Snow Eagle Dance sementara Fang Mu dan Xiao Fan mengamatinya.

 

“Kau menyadari sesuatu?” Fang Mu melirik Xiao Fan.

“Ehm, ya… Kupikir hanya perasaanku saja.”

 

Fang Mu dan Xiao Fan menemukan sesuatu yang menarik ketika mengamati Li Hao melakukan tarian pertama. Fang Mu kemudian meminta Li Hao melakukannya beberapa kali lagi untuk memastikan temuan mereka.

 

“Sungguh tidak bisa dipercaya…”

“Apakah mungkin…”

 

Li Hao tidak hanya bisa mengulangi Snow Eagle Dance dengan sempurna tetapi setiap kali dia mengulang, semakin tajam gerakannya.

 

Fang Mu yang memiliki Sword Spirit Body saja tidak bisa melakukannya secepat Li Hao.

 

“Fang Mu, kau yakin tidak salah memeriksa kualitas Spirit Root Hao?”

“Bukankah kau juga memeriksanya sendiri?”

“Bagaimana dengan tubuhnya? Dia sungguh tidak memiliki tubuh khusus?”

“Aku tidak yakin…”

 

Li Hao sungguh terlalu berbakat bagi Fang Mu dan Xiao Fan, keduanya sudah hidup ratusan tahun, sudah melihat ribuan jenius tetapi belum pernah ada yang bakatnya sehebat Li Hao.

 

“Andaikan dia memiliki Pure Spirit Root, dia pasti menjadi jagoan terhebat di seluruh Benua Bintang Timur…”

“Kau bercanda? Kurasa dia bahkan bisa menembus alam yang lebih tinggi dari Nascent Soul.”

 

 

Ch. 17 - Perempuan

 

Ketika Fang Mu dan Xiao Fan sibuk mendiskusikan betapa berbakat dirinya, Li Hao terus mengulangi gerakan tarian pertama. Meskipun awalnya tidak tertarik, perlahan-lahan dia menemukan bahwa bermain pedang adalah sesuatu yang menyenangkan.

 

“Sebaiknya kita tidak terlalu bersemangat atau cepat menilai, dia baru mempelajari tarian pertama. Coba kau turunkan tarian-tarian berikutnya, kita perlu melihat sejauh mana kemampuannya menghapalkan dan meniru gerakan dalam sekali lihat…” Xiao Fan berpendapat.

 

Fang Mu setuju, dia kemudian menurunkan tarian kedua dari Snow Eagle Dance pada Li Hao yang lagi-lagi dikuasai dalam sekali lihat, Fang Mu melanjutkan pada tarian ketiga yang lebih rumit tetapi Li Hao tetap berhasil menirunya.

 

“Menguasai tiga tarian dalam satu hari…” Fang Mu sampai kehabisan kata-kata, “Dan mereka bilang aku berbakat ilmu pedang, di depan Hao, aku…”

“Jangan bandingkan dirimu dengannya, kurasa tidak akan ada yang sepertinya lagi di Benua Bintang Timur…”

 

Fang Mu tidak melanjutkan ke tarian empat, dia cukup yakin Li Hao bisa meniru tarian keempat bahkan kelima dalam sekali lihat juga tetapi menurutnya mempelajari terlalu banyak dalam waktu singkat tidak akan berdampak baik pada perkembangan Li Hao, di sisi lain juga tidak baik bagi kesehatan Fang Mu.

 

Fang Mu mengatakan akan mengajarkan Li Hao lebih banyak esok hari, dia butuh waktu untuk menenangkan jiwanya. Xiao Fan membantu Fang Mu yang kakinya terasa lemas kembali ke rumahnya.

 

Li Hao sendiri tidak langsung pulang, dia memilih terus berlatih sendirian karena hari belum gelap. Selama itu juga Li Hao mengulangi tiga tarian pedang yang dipelajarinya hari itu.

 

**

 

“Kenapa Hao belum kembali? Hari sudah gelap…” Fang Mu berdiri di depan rumahnya, terlihat cemas.

 

Melihat Li Hao tidak kembali ke rumah setelah matahari tenggelam cukup lama, Fang Mu mengajak Xiao Fan untuk mencari Li Hao.

 

Keduanya kemudian menemukan Li Hao masih di lokasi yang sama dengan beberapa jam sebelumnya, berlatih pedang.

 

“Hao, kau bisa melanjutkan latihanmu bes…” Xiao Fan memanggil Li Hao namun Fang Mu tiba-tiba menarik pundaknya.

“Tunggu!” Fang Mu menyadari sesuatu pada gerakan yang Li Hao lakukan, “Itu bukan Snow Eagle Dance yang kuajarkan…”

 

Xiao Fan mengerutkan dahi sebelum memperhatikan Li Hao lebih teliti, ternyata benar meskipun sekilas Li Hao seperti melakukan gerakan Snow Eagle Dance namun ada perbedaan dibandingkan sebelumnya. Gerakannya menjadi lebih mengalir dan tajam, Snow Eagle Dance tidak menunjukan kemampuan ini seharusnya.

 

“Ah, Guru Fang, Guru Xiao…” Li Hao baru menyadari kedatangan keduanya setelah menyelesaikan jurusnya, Li Hao kemudian menoleh ke atas dan menyadari hari sudah malam, “Ternyata hari sudah gelap, aku sampai lupa waktu…”

“Hao… Bagaimana kau… Apa yang membuat gerakanmu berubah seperti itu?” Fang Mu bertanya dengan terbata-bata.

“Oh, gerakanku tadi? Aku berencana bertanya pada Guru esok hari, setelah beberapa kali mengulangi tarian pertama sampai ketiga, aku menyadari gerakan ini tidak terlalu cocok dengan bentuk tubuhku, meskipun bisa melakukannya dengan baik tetapi seperti ada kekurangan yang tidak kupahami…”

 

Li Hao menjelaskan ada beberapa bagian dimana dia merasa gerakannya tidak semulus yang lainnya, dia menemukan masalah tersebut dan solusi untuk memperbaikinya muncul begitu saja dalam pikirannya.

 

“Jadi maksudmu gerakan Snow Eagle Dance kurang cocok dengan kondisi fisikmu?”

“Ya bisa dibilang seperti itu Guru, Apakah aku salah?”

“Tidak, kau sangat benar…”

 

Fang Mu menjelaskan Snow Eagle Dance memang sebenarnya adalah jurus pedang yang diciptakan untuk perempuan, untuk melakukan gerakan ini sepenuhnya membutuhkan tubuh perempuan. Ketika laki-laki menggunakannya maka mereka hanya bisa menggunakan paling banyak delapan puluh persen kekuatan penuh jurus ini.

 

Alasan Fang Mu menurunkan jurus ini pada Li Hao disebabkan Snow Eagle Dance merupakan salah satu ilmu pedang terbaik yang bisa digunakan sepenuhnya tanpa qi, belum lagi ilmu pedang ini bisa dipakai meskipun seseorang telah mencapai Nascent Soul.

 

Tidak berlebihan jika Snow Eagle Dance dikatakan sebagai ilmu pedang terbaik di tingkat Forging Qi, karena cultivator Forging Qi tidak memiliki cukup qi untuk bertarung menggunakan teknik pedang cultivator dalam waktu yang lama.

 

“Snow Eagle Dance ini diciptakan sekitar lima sampai enam puluh tahun yang lalu sehingga belum sempurna, tapi kau…” Fang Mu bisa melihat Li Hao menyempurnakan tiga tarian pertama dari Snow Eagle Dance agar dapat digunakan oleh pria sepenuhnya belum lagi teknik tersebut mungkin lebih baik dari aslinya.

 

Li Hao menunjukan raut wajah kebingungan, Xiao Fan yang pertama menyadarinya.

 

“Hao, sepertinya ada yang membuatmu bingung, tanyakan saja.” Xiao Fan mengingatkan.

“Ya, apa itu pria dan wanita?”

 

Fang Mu dan Xiao Fan saling berpandangan lalu menepuk jidat mereka masing-masing, keduanya baru teringat Li Hao hidup di tempat ini sejak dia bisa mengingatnya dan sangat sedikit pengetahuannya tentang dunia luar.

 

“Kau tau Hao, pria itu seperti kita, memiliki bur…” Xiao Fan belum selesai bicara saat Fang Mu menjitak kepalanya.

“Jangan jelaskan seperti itu!” Fang Mu melotot ke Xiao Fan.

 

Malam itu Fang Mu dan Xiao Fan menjelaskan secara panjang lebar pada Li Hao tentang jenis kelamin yang juga terdapat pada hewan dan makhluk lainnya. Li Hao merasa seperti menemukan dunia baru saat mendengarkan penjelasan keduanya.

 

“Ternyata begitu banyak yang belum kuketahui tentang dunia…” gumam Li Hao pelan.

“Dunia memang terlalu luas untuk seseorang mengetahui semua misterinya, kami yang sudah hidup lima ratus tahun lebih pun masih bisa menemukan hal yang mengejutkan seperti dirimu misalnya…” Fang Mu tersenyum canggung.

 

Saat mereka tiba di perumahan, Li Hao izin untuk istirahat, dia bahkan menambahkan tidak sabar menunggu esok hari.

 

“Menurutmu sejauh mana Hao bisa berkembang?” Xiao Fan menoleh ke Fang Mu setelah Li Hao memasuki rumahnya.

“Aku… Tidak yakin tetapi satu hal yang kuketahui adalah bakat pedangnya mungkin yang terbaik pernah kutemukan di Benua Bintang Timur… Bukankah kau juga merasa demikian?”

 

Meskipun Xiao Fan bukan Sword Cultivator namun selama ratusan tahun terakhir dia bertarung dan membunuh begitu banyak Sword Cultivator yang menjadi lawannya. Xiao Fan akui dia bisa melihat Li Hao mungkin akan menjadi Sword Cultivator yang lebih baik daripada Fang Mu sekalipun.

 

“Sayang sekali, padahal aku berharap dia bisa menjadi penerusku tetapi sepertinya dia akan mengambil mantel Sword Sage darimu daripada Poison King milikku.” Xiao Fan tertawa kecil.

“Aku rasa masih terlalu cepat berkata demikian, kita belum mengetahui bakat Hao hanya terbatas pada pedang atau lebih luas lagi…”

“Maksudmu?”

“Sebaiknya kita mengajarkan semua bidang yang kita kuasai padanya dan lihat sejauh mana dia bisa menyerapnya.”

 

 

Ch. 18 – Seni Racun

 

“Kenapa kau terlihat kecewa?”

 

Xiao Fan mengangkat alisnya ketika menatap wajah lesu Li Hao.

 

“Kupikir hari ini Guru Fang akan mengajarkan lebih banyak ilmu pedang.”

“Salahmu sendiri, kecepatan perkembanganmu mengejutkannya sampai dia butuh waktu untuk memulihkan hatinya.” Xiao Fan tertawa mengejek.

 

Li Hao menggaruk kepalanya, dia kemudian meletakan pedang kayu yang dibawanya karena sadar tidak akan menggunakannya hari ini.

 

“Tenang saja, aku akan mengajarkan sesuatu yang tidak kalah menarik dari ilmu pedang. Hari ini kita akan belajar seni racun.”

“Racun? Apa itu?”

“Akan lebih mudah menunjukan padamu…”

 

Xiao Fan kemudian mengajak Li Hao pergi mencari satu Demonic Beast berukuran kecil, mereka kemudian menemukan Demonic Beast berbentuk sapi.

 

“Kita bisa menjadikan sapi itu sebagai kelinci percobaan…” Xiao Fan mengosok kedua tangannya.

“Oh, racun bisa merubah sapi menjadi kelinci?”

 

Xiao Fan menepuk jidatnya dan meminta Li Hao agar memperhatikannya. Xiao Fan mengendap-endap untuk mendekati sapi tersebut setelah cukup dekat, Xiao Fan melepaskan bubuk putih dari tangannya menuju ke sapi tersebut.

 

Dalam hitungan detik, sapi itu mulai meronta dan menggulingkan badannya ke tanah.

 

Mata Li Hao melebar saat melihat tingkah tersebut, dia menjadi penasaran, “Guru Xiao, apa yang kau lakukan padanya?”

Xiao Fan terkekeh, “Aku menggunakan racun gatal, jika tidak mendapat penawarnya maka sapi itu akan merasa gatal sampai dua belas jam ke depan.”

 

“Ini baru dimulai, akan kutunjukan sesuatu yang lebih menarik.” Xiao Fan kembali mendekati sang sapi dan kali ini dia bahkan tidak mencoba mengendap-endap sebab sapi itu terlalu sibuk menggaruk tubuhnya.

 

Xiao Fan melemparkan bubuk lainnya, kali ini bukan hanya meronta, sapi itu mulai tertawa geli. Xiao Fan menjelaskan itu adalah racun tertawa, Xiao Fan lalu memberikan racun lainnya yang membuat sapi itu tertidur.

 

“Ada puluhan ribu jenis racun di dunia ini, mereka yang baru mempelajari seni racun akan berusaha mempelajari racun yang mematikan namun bagi mereka yang memahami esensi racun akan sadar bahwa seni racun jauh lebih besar daripada itu…”

 

Xiao Fan mulai menyebutkan berbagai jenis racun serta fungsinya. Li Hao mendengarkan dengan antusias karena racun ternyata jauh lebih menarik dari dugaannya. Saat Xiao Fan sedang menjelaskan ilmu racun, Demonic Beast yang sebelumnya tertidur sudah bangun.

 

Demonic Beast berwujud sapi itu sudah berhenti tertawa namun tubuhnya masih terasa amat gatal, dia kemudian menatap Xiao Fan penuh kemarahan karena mengetahui penyebab penderitaannya adalah pria berambut merah itu.

 

Sapi itu bersiap menyerang Xiao Fan namun sebelum dia bisa mulai berlari, tubuhnya terasa amat kesakitan dan akhirnya makhluk itu memuntahkan darah dalam jumlah besar lalu tumbang ke tanah, tidak lagi bernafas.

 

“Tidak ada cara yang lebih mudah untuk membunuh orang yang lebih kuat dari kita selain menggunakan racun.” Xiao Fan tertawa sambil melirik bangkai sapi yang terbaring tidak jauh darinya.

 

Li Hao mengamati sapi itu dengan heran sebelum menatap Xiao Fan, “Guru Xiao, jika kau bisa membunuhnya dengan mudah, kenapa kau tidak pernah berburu makanan untuk kita?”

Senyuman Xiao Fan memudar, “Demonic Beast yang terkena racunku tidak lagi bisa dimakan oleh kalian, aku mungkin bisa memakannya karena Thousand Poison Body yang kumiliki tetapi kau bisa mati, lagipula racunku terlalu bernilai untuk membunuh Demonic Beast seperti ini.”

 

Li Hao merenung sejenak sebelum kembali bertanya, “Guru Xiao, bukankah kau bercerita bahwa telah bertarung dengan Guru Fang selama ratusan tahun, kenapa dia tidak bisa dikalahkan dengan racunmu?”

“Siapa bilang dia tidak bisa kukalahkan dengan racunku?! Dia hampir mati beberapa kali akibat racun buatanku.”

“Lalu kenapa Guru Fang masih hidup? Bukankah itu artinya racun Guru tidak sehebat yang Guru banggakan?”

 

Xiao Fan menahan diri untuk tidak menjitak kepala Li Hao, dia sadar anak muda ini tidak berusaha memanasinya namun bertanya demikian karena murni akibat rasa ingin tahunya.

 

“Bukankah Fang Mu pernah mengatakan selain Sword Cultivator, dia juga seorang Alchemist. Satu-satunya profesi yang mampu membuat penawar racun selain Poison Cultivator adalah Alchemist. Fang Mu adalah salah satu Alchemist terbaik yang dimiliki Benua Bintang Timur, hanya ada satu atau dua orang yang bisa melampauinya dalam bidang Alchemy.”

 

Xiao Fan menjelaskan bahwa Fang Mu mempelajari Alchemy untuk menghadapi ilmu racunnya sementara Xiao Fan menjadi Body Cultivator demi menghadapi Sword Dao yang dimiliki Fang Mu.

 

“Sama seperti Fang Mu yang terkenal kemampuan Alchemy miliknya di samping posisinya sebagai Sword Sage, aku juga memiliki reputasi sebagai salah satu Body Cultivator terkuat di Benua Bintang Timur selain menjadi Poison King.”

“Guru Xiao, kau dan Guru Fang seringkali menyebut Sword Sage serta Poison King, apakah ini sesuatu yang penting?”

 

Xiao Fan menahan diri untuk tidak mengumpat, “Hao, mungkin hanya kau lah di seluruh Benua Bintang Timur yang bisa bertanya demikian…”

 

Xiao Fan menjelaskan gelar Sword Sage yang disematkan pada Fang Mu disebabkan kemampuannya sebagai Sword Cultivator terbaik di Benua Bintang Timur.

 

“Sage adalah julukan untuk lima jagoan terkuat aliran putih dan netral, mereka dijuluki Five Sages. Fang Mu bukan hanya salah satu dari mereka melainkan yang terkuat. Itu sebabnya Fang Mu dikenal sebagai jagoan terhebat aliran putih…” Xiao Fan menjelaskan.

 

Xiao Fan menambahkan jika di aliran putih dan netral dikenal Five Sages, berbeda dengan aliran hitam. Cultivator aliran hitam Benua Bintang Timur mengenal Seven Kings, tujuh orang dengan kemampuan luar biasa dari aliran hitam, Xiao Fan adalah salah satunya dengan julukan Poison King.

 

Selain merupakan ahli racun terbaik di Benua Bintang Timur, Xiao Fan juga merupakan jagoan terkuat diantara Seven Kings. Sebab itu Xiao Fan dikenal sebagai jagoan terkuat aliran hitam sekaligus rival dari Fang Mu.

 

“Guru, aku masih tidak mengerti. Kenapa seseorang yang termasuk Five Sages atau Seven Kings ini dianggap penting?”

 

Xiao Fan menghela nafas panjang, “Dengar, aku malas mengakuinya tetapi Heaven Mountain Sect, tempat Fang Mu berasal, merupakan sekte terkuat di dunia karena memiliki dua Sage di dalamnya yaitu Fang Mu sebagai Sword Sage dan seorang lagi yang dijuluki White Sage.”

 

Sejak Fang Mu menjadi Sword Sage sekitar tiga ratus tahun yang lalu, posisi Heaven Mountain Sect terus menanjak sampai akhirnya tidak ada satupun sekte aliran putih dan netral yang membantah posisi mereka sebagai nomor satu di Benua Bintang Timur.

 

Li Hao mengangguk pelan, “Kalau begitu, apa sekte Guru Xiao juga berada di posisi pertama di aliran hitam?”

 

 

Ch. 19 – Para Jagoan

 

Alis Xiao Fan naik turun mendengar pertanyaan Li Hao, dia memperhatikan raut wajah Li Hao dengan teliti, memastikan bocah itu tidak sedang menguji kesabarannya.

 

“Five Poison Valley dikenal sebagai sekte terkuat aliran hitam karena keberadaanku namun kami menyadari kenyataannya tidak demikian…” Xiao Fan menghela nafas panjang, “Salah satu dari lima sekte bintang sepuluh di aliran hitam, Blood Cloud Clan adalah yang berada di puncak tetapi mereka memilih menyembunyikan kekuatan mereka dan memperkuat diri dalam diam.”

 

Xiao Fan mengingatkan pada Li Hao, jika suatu hari telah keluar dari Gunung Bunga Persik, Blood Cloud Clan adalah kelompok yang harus paling diwaspadai olehnya, lebih dari Five Poison Valley sekalipun.

 

“Blood Cloud Clan memiliki dua orang yang berada dalam Seven Kings yaitu Blood King dan Death King. Satu-satunya yang bisa menandingi kekuatan penuh mereka hanyalah Heaven Mountain Sect.” Xiao Fan menutup penjelasannya.

 

Li Hao menggaruk kepalanya, sebuah kebingungan mengisi hatinya, “Guru Xiao, setelah mendengar ceritamu selama ini, kurasa dunia cultivator aliran hitam memiliki cara kerjanya sendiri. Blood Cloud Clan seharusnya tidak terima ketika Five Poison Valley dikenal sebagai nomor satu, kalau kekuatan antara mereka dan Five Poison Valley berbeda jauh, kenapa mereka tidak menundukan sekte guru?”

 

Xiao Fan tertawa lantang, merasa puas dengan hasil analisa Li Hao, “Bagus Hao, kau sedikit memahami dunia cultivator sekarang. Benar, Blood Cloud Clan seharusnya tidak tinggal diam karena posisi nomor satu yang disematkan pada Five Poison Valley juga memberikan keuntungan yang tidak sedikit, terutama terkait sumber daya.”

 

Xiao Fan menjelaskan andaikan Blood Cloud Asura yakin bisa menundukan Five Poison Valley tanpa kerugian yang besar, mereka sudah melakukannya sejak lama.

 

“Aku sebagai Poison King berada di posisi pertama diantara Seven Kings, sementara Death King dan Blood King masing-masing menduduki posisi kedua dan ketiga. Mereka memiliki kekuatan yang cukup untuk menghadapiku, masalah mereka adalah salah satu dari Seven Kings lainnya adalah sahabat baikku…”

Ice King yang berada diurutan keempat dari Seven Kings, merupakan satu-satunya sahabat Xiao Fan di aliran hitam. Jika Blood Cloud Clan sungguh menyerang Five Poison Valley, Ice King tidak akan tinggal diam. Ice King bisa menjadi lawan yang merepotkan bagi Blood Cloud Clan.

 

“Guru, bukankah kau bilang tidak ada orang yang penting bagimu jikapun kau berhasil keluar dari sini? Bukankah sahabat yang Guru maksud termasuk orang penting juga?”

 

Xiao Fan tertawa lantang, namun tawanya tidak mengandung kebahagiaan, sebaliknya terasa sedih dan penyesalan, “Saudara Bing memang sahabat baikku, aku berhutang demikian banyak padanya. Saudara Bing kehilangan putra kesayangan dan menantunya karena membantuku dalam perang, aku tidak punya muka untuk bertemu dengannya lagi, kupikir mati di tempat ini bisa menjadi salah satu bentuk penebusanku.”

 

Li Hao tidak terlalu memahami emosi manusia, sebab selama ini dia tinggal seorang diri untuk waktu yang lama. Emosi yang ditunjukan Xiao Fan terasa asing baginya.

 

“Guru Xiao, sekarang aku mengerti tentang pentingnya Five Sages dan Seven Kings…” Li Hao tidak memahami cara menghibur Xiao Fan sehingga hanya bisa berkata demikian, “Berarti inilah orang-orang terhebat di dunia cultivator?” 

 

Xiao Fan tersenyum karena menyadari niat Li Hao, “Benar, tetapi ada satu lagi yang bisa mengimbangi nama besar dari Five Sages dan Seven Kings yaitu Three Immortals, mereka adalah tiga cultivator yang memiliki kekuatan luar biasa namun tidak tergabung dalam sekte.”

 

Three Immortals yang dimaksud adalah Pill Immortal, Jade Immortal, dan Talisman Immortal.

 

“Pill Immortal adalah Alchemist terbaik di Benua Bintang Timur, dia salah satu orang yang bisa mengalahkan Fang Mu dalam bidang Alchemy. Selain itu diyakini dia memiliki kemampuan yang luar biasa, tidak kalah dari Five Sages maupun Seven Kings. Pill Immortal tinggal menyendiri di Pulau Teratai Biru…”

 

“Jade Immortal adalah julukan untuk Permaisuri Ironwood Empire, dia adalah cultivator wanita terkuat di seluruh Benua Bintang Timur. Jika bukan karena dirinya, Ironwood Empire tidak akan bertahan dari dua Kekaisaran yang jauh lebih besar dari mereka yaitu Black Moon Empire dan Heaven Star Empire…”

 

“Talisman Immortal juga seorang pengelana, dia adalah Talisman Cultivator terbaik, diantara Three Immortal dia yang paling misterius serta jarang ditemui. Aku pun tidak mengetahui banyak tentangnya…”

 

Menurut penjelasan Xiao Fan, Three Immortal memiliki kemampuan yang tidak kalah dari Five Sages dan Seven Kings bahkan Pill Immortal diyakini adalah jagoan terkuat yang ada di Benua Bintang Timur sekaligus cultivator tertua yang masih hidup, usianya setidaknya sudah mencapai 800 tahun.

 

“Ehm… Guru Xiao, apa itu Talisman?”

“Talisman adalah… Tunggu dulu! Hari ini aku ingin mengajarimu racun, mengapa jadi membahas semua ini?”

 

Xiao Fan mengatakan Li Hao tidak perlu mengetahui Talisman untuk saat ini, dia melanjutkan pelajarannya tentang racun dan berencana melatih Li Hao meracik racun dalam waktu dekat.

 

Li Hao menjadi lebih memahami racun setelah mendapatkan lebih banyak penjelasan dari Xiao Fan namun ada suatu hal yang mengganggunya.

 

“Guru Xiao, sekarang aku lebih memahami ilmu racun, bukankah itu artinya kau bisa menggunakan racun untuk membunuh hewan-hewan kuat yang menghadang jalan kita ke pohon persik tertua?”

 

Xiao Fan tertawa lantang mendengarnya, “Hao, kau memang cerdas, cepat memahami hal ini. Ada alasan kenapa aku tidak melakukannya, suatu hari kau akan memahaminya.”

 

Li Hao menggaruk kepalanya, tidak memahami maksud Xiao Fan, “Itu artinya Guru Fang mengetahui alasan yang sama? Guru Fang pasti menyadari lebih cepat daripadaku bukan?”

 

Xiao Fan mengangguk, “Ya, setelah kau mendalami ilmu kami lebih jauh akan tiba waktunya kau untuk memahaminya walaupun kami tidak menjelaskan, sekarang mari kita coba buat racun yang sederhana.”

Xiao Fan mengeluarkan beberapa bahan lalu mengajarkan Li Hao untuk membuat racun bubuk gatal, Li Hao memperhatikan Xiao Fan, dia bisa melihat senyuman yang sedikit berbeda dengan biasanya Xiao Fan tunjukan, kali ini senyumannya terasa lebih tulus dan hangat.

 

“Guru Xiao, apa ada sesuatu yang membuatmu bahagia hari ini?”

“Hm? Entahlah, aku tidak mengerti juga. Kebanyakan orang mencariku untuk belajar ilmu racun demi membuat racun yang mematikan tapi menurutku lebih menyenangkan membuat racun yang seperti ini…”

 

Li Hao kembali menggaruk kepalanya, “Aku tidak mengerti Guru…”

“Kau tidak perlu mengerti.” Xiao Fan mengelus kepala Li Hao, “Aku hanya berpikir akan menarik jika suatu hari orang dengan wajah polos sepertimu membawa berbagai macam racun berbahaya di tubuhmu. Kau mungkin akan menjadi Poison Cultivator yang lebih baik dari diriku.”

 

Xiao Fan tertawa lantang, larut dalam imajinasinya sementara Li Hao hanya memandangnya dengan heran.

 

 

Ch. 20 – Naga Kecil

 

Selama beberapa bulan berikutnya Li Hao menunjukan bakat yang tidak berhenti mengejutkan Fang Mu dan Xiao Fan.

 

Kemajuan Li Hao dalam ilmu pedang dan racun demikian pesat, dia dapat menyerap semua yang diajarkan tanpa kesulitan.

 

Selain Snow Eagle Dance, Fang Mu mengajarkan beberapa ilmu pedang lain yang lebih rumit, membuat pondasi ilmu pedang Li Hao semakin matang.

 

Di sisi lain, Li Hao mampu menghapal komposisi pembuatan racun dalam sekali lihat, kini dia sudah bisa meracik hampir seratus jenis racun yang ringan.

 

Yang paling mengejutkan Fang Mu dan Xiao Fan adalah ketika mereka mengajari Li Hao, keduanya juga mendapatkan pemahaman baru dari ilmu yang mereka ajarkan. 

 

Li Hao membantu Fang Mu melihat beberapa sisi ilmu pedang yang tidak berhasil dia lihat sebelumnya dan membuat Xiao Fan menemukan beberapa kombinasi racun baru yang sebelumnya tidak pernah dia pikirkan.

 

Satu-satunya yang membebani pikiran Fang Mu dan Xiao Fan adalah perkembangan tingkat kultivasi Li Hao yang kini masih bertahan di Forging Qi tingkat 1.

 

Li Hao menyadari kecemasan kedua gurunya sehingga dia mengurangi waktu tidurnya dan lebih banyak berlatih pernafasan di malam hari untuk meningkatkan qi miliknya.

 

“Ah, cairan hitam ini, artinya aku sudah mencapai tingkat dua?” Li Hao memperhatikan cairan hitam yang keluar dari pori-pori kulitnya.

 

Suatu malam saat hujan sedang gerimis, Li Hao yang sedang berada di rumahnya akhirnya berhasil mencapai Forging Qi tingkat 2.

 

Li Hao kemudian keluar dari rumah untuk membersihkan diri dan menghilangkan bau busuk dari tubuhnya, dia membasahi diri dengan hujan sambil tersenyum lebar karena membayangkan wajah senang dari kedua gurunya.

 

Saat itulah Li Hao mendengar suara keras dari belakang rumahnya, “Hm? Suara apa itu?”

 

Li Hao pergi memeriksa sumber suara tersebut dan menemukan telur yang sudah hampir dia lupakan.

 

Fang Mu dan Xiao Fan meneliti telur yang didapatkan dari gua tempat tinggal naga selama beberapa minggu dan tidak berhasil menemukan apapun. Telur yang dianggap telur Divine Beast itu akhirnya dilupakan setelah beberapa bulan, tetapi kini telur yang sama mengeluarkan cahaya kehijauan.

 

“Guru Fang! Guru Xiao! Terjadi sesuatu dengan telur naga ini!” Li Hao berseru lantang, memecahkan keheningan malam.

 

Seruan itu tidak hanya membuat Fang Mu dan Xiao Fan terbangun tetapi sesuatu juga terjadi pada telur tersebut, setelah mendengar suara Li Hao, telur itu memancarkan cahaya kehijauan yang semakin terang dan akhirnya muncul retakan pada telur tersebut.

 

Sebelum Fang Mu dan Xiao Fan tiba di lokasi, telur itu sudah menetas dan sesuatu keluar dari dalam telur itu, Li Hao adalah yang pertama dilihatnya.

 

“Oak…”

 

**

 

“Hao, benarkah makhluk ini yang keluar dari telur Divine Beast?” Xiao Fan menunjuk makhluk mungil yang sedang digendong oleh Li Hao.

 

Li Hao mengangguk sebenarnya dia juga sama kebingungan dengan kedua gurunya.

 

“Fang Mu, Bagaimana menurutmu? Kenapa kau diam saja?” Xiao Fan melirik Fang Mu yang mematung melihat makhluk mungil itu.

“Ehm… Bagaimanapun kita melihatnya, bukankah binatang ini adalah bayi keledai? Bagaimana bisa bayi keledai keluar dari telur Divine Beast ini?”

“Kau bertanya padaku lalu aku harus bertanya pada siapa?” Xiao Fan melotot.

 

Ketika Fang Mu dan Xiao Fan kebingungan dengan fenomena tersebut, bayi keledai berbulu hitam itu justru bersikap manja dalam pelukan Li Hao. Mungkin karena Li Hao yang pertama kali dilihatnya, bayi keledai itu menganggap Li Hao sebagai orang tuanya.

 

“Bagaimanapun bayi keledai ini keluar dari telur naga, pasti ada sesuatu yang istimewa darinya.” Fang Mu mengelus dagunya.

Fang Mu mencoba memeriksa tubuh bayi keledai dengan jarinya namun makhluk itu meronta ketika Fang Mu mencoba menyentuhnya.

 

“Saat ini dia hanya menerima Hao, kita dianggapnya sebagai orang luar.” Xiao Fan menghela nafas pelan.

“Kalau begitu Hao, mulai sekarang kau yang harus mengurusnya.” Fang Mu menggelengkan kepala.

 

Li Hao menatap bayi keledai itu cukup lama, wajah keledai itu terasa manis baginya, “Dia lahir dari telur naga kan? Kalau begitu mulai sekarang namanya adalah Naga Kecil.”

 

**

 

Li Hao menghentikan latihannya selama tiga hari untuk mengurus Naga Kecil bersama Fang Mu dan Xiao Fan, mereka mencarikan susu untuk keledai mungil itu.

 

Naga Kecil tumbuh dengan cepat, dalam tiga hari dia sudah berukuran dua kali lipat dibandingkan pertama kali menetas, selain itu gigi-giginya juga sudah tumbuh.

 

Naga Kecil akhirnya membiarkan Fang Mu dan Xiao Fan menyentuhnya setelah keduanya memberikannya susu secara bergantian. Fang Mu dan Xiao Fan kemudian menemukan sesuatu yang mengejutkan.

 

“Keledai ini, sungguh tidak biasa…”

“Mungkin dia memang Divine Beast…”

 

Naga Kecil memiliki Spirit Root, menunjukan dirinya bukanlah Demonic Beast melainkan Spirit Beast. Selain itu Spirit Root yang dimiliki Naga Kecil hanya memiliki satu unsur yaitu unsur kayu, membuatnya menjadi Pure Spirit Root.

 

Naga Kecil juga memiliki energi kehidupan yang besar serta dalam darahnya mengalir darah naga walaupun tidak banyak. Fang Mu bisa merasakan beberapa tetes darah emas dalam tubuh Naga Kecil.

 

“Dengan sumber daya yang cukup, dia bisa mencapai kekuatan Nascent Soul tanpa kesulitan…”

“Aku tidak pernah mendengar keledai yang memiliki kekuatan Nascent Soul…”

 

Fang Mu dan Xiao Fan merasakan sakit kepala yang hebat, tidak bisa memutuskan harus senang atau sedih.

 

“Oak! Oak!” Naga Kecil merasa dirinya sedang direndahkan sehingga dia menunjukan kekesalannya.

“Guru Fang, Guru Xiao, dia memiliki nama, tolong jangan memanggilnya keledai terus, dia tidak suka dengan sebutan itu.”

 

Naga Kecil menunjukan senyum lebar sebelum mengeluskan tubuhnya ke kaki Li Hao, seolah senang karena Li Hao bisa memahami maksudnya.

 

Fang Mu menggaruk hidungnya, “Ya, setidaknya dia terbukti memiliki potensi yang besar, wujudnya tidak sebaiknya dipermasalahkan terlalu jauh.”

“Benar, suatu hari dia akan menjadi makhluk kuat yang bisa melindungi sekte bintang sepuluh sekalipun.”

 

Pada hari keempat, Naga Kecil sudah berhenti minum susu dan memilih makan rumput yang tumbuh di sekitar rumah Li Hao.

 

Satu hal yang mengganggu Fang Mu dan Xiao Fan, setiap kali selesai makan Naga Kecil akan buang angin yang beraroma rumput, itu sebabnya keduanya menamainya Keledai Tukang Kentut.

 

“Hao, kita sudah menunda latihanmu beberapa hari, Naga Kecil sudah bisa mengurus makanannya sendiri, saatnya kita melanjutkan latihanmu.” Fang Mu mengingatkan.

“Baik Guru, apakah aku akan belajar pedang atau racun hari ini?”

“Tidak keduanya, kau sudah mencapai Forging Qi tingkat 2, saatnya kau untuk mempelajari yang namanya Daoist Magic.”

 

 

Ch. 21 – Daoist Magic

 

“Daoist Magic?”

 

Li Hao baru pertama kali mendengar istilah tersebut dari mulut Fang Mu ataupun Xiao Fan.

 

“Benar, salah satu alasan terkuat seseorang ingin menjadi kultivator selain berusia panjang adalah Daoist Magic. Seorang kultivator bisa mempelajarinya ketika mencapai Forging Qi tingkat 2.”

 

Fang Mu menjelaskan kultivator amatlah berbeda dengan manusia biasa, pada dasarnya kultivator memiliki kekuatan untuk memanggil angin dan hujan atau menciptakan berbagai keajaiban lainnya.

 

“Memang ketika seseorang mendalami Dao yang tidak berhubungan terlalu banyak dengan sihir seperti Sword Dao milikku atau Poison Dao milik Xiao Fan, tidak lagi mendalami terlalu jauh Daoist Magic saat mencapai Core Formation tetapi Daoist Magic sangat berguna bagi mereka yang masih berada di Forging Qi dan Foundation Realm…”

 

Fang Mu dan Xiao Fan menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis Daoist Magic, yang paling umum dikenal sebagai Element Magic.

 

“Untuk menggunakan Element Magic, seseorang harus memiliki Spirit Root dengan unsur tertentu, misalnya jika dia ingin menggunakan Fire Magic…” Fang Mu memunculkan bola api kecil di telapak tangannya, “Untuk melakukan ini Spirit Rootmu harus memiliki unsur api.”

“Kalau begitu bukankah jika spirit root seseorang memiliki banyak unsur, semakin banyak juga jenis Element Magic yang bisa dia gunakan?”

“Memang benar, tetapi seperti yang kami sering katakan, kau lebih baik menggunakan waktumu untuk mendalami satu bidang saja.”

 

Selain Element Magic juga ada Beast Magic, sihir yang dipelajari kultivator saat membuat kontrak dengan Dao Beast.

 

“Snake Magic – Snake Hand!” Xiao Fan memperagakan Beast Magic pada Li Hao, tangan kanannya sejenak berubah wujud menjadi seperti ular dan mengigit batu yang ada di dekat mereka, gigitan tersebut berhasil memecahkan batu yang keras.

 

“Selain Element Magic dan Beast Magic, ada juga Demonic Magic, ini sihir yang umumnya digunakan oleh Demonic Beast tetapi terkadang ada kultivator yang mempelajarinya dengan bantuan Demonic Core, kita mengenal mereka dengan sebutan Demon Cultivator.”

 

Li Hao pernah mendengar tentang Demon Cultivator ini dari Xiao Fan, mereka adalah manusia yang memilih kehilangan kemanusiaannya demi mendapatkan kekuatan dengan cepat. Demon Cultivator memang mudah mendapatkan kekuatan yang besar namun sebagai gantinya wujud mereka tidak lagi terlihat seperti manusia.

 

Berikutnya adalah sihir yang umumnya digunakan oleh Ghost Cultivator dan Undead Cultivator yaitu Soul Magic, sihir yang mempengaruhi, mengendalikan atau melukai jiwa.

 

“Soul Magic termasuk dapat membuat ilusi atau mengendalikan dan membaca pikiran, tidak banyak yang menguasai Soul Magic hingga tingkat tinggi tetapi mereka yang menguasainya akan menjadi lawan yang merepotkan.”

 

Xiao Fan menambahkan bahwa pengguna Soul Magic terkuat saat ini di Benua Bintang Timur adalah Ghost King, salah satu dari Seven Kings sekaligus Patriach dari salah satu sekte bintang sepuluh di aliran hitam, Ghost Haunt Sect.

 

Ghost King sendiri menguasai Soul Magic untuk mengendalikan pasukan hantu dan mayat hidup, jika dia menguasainya untuk menyerang jiwa maka ada kemungkinan dia yang menduduki posisi Xiao Fan sebagai jagoan terkuat aliran hitam.

 

Pada kenyataannya Ghost King adalah yang terlemah diantara Seven Kings.

 

“Terakhir adalah Bloodline Magic, bisa dibilang ini adalah Daoist Magic yang paling unik dan kuat. Bloodline Magic hanya bisa digunakan oleh Klan tertentu, mereka merupakan sihir yang dipengaruhi oleh keturunan…”

 

Fang Mu kesulitan memberikan penjelasan tentang Bloodline Magic karena memang penggunanya amat langka.

 

“Hao, kau ingat Blood Cloud Clan yang kuceritakan? Salah satu alasan mereka adalah kelompok terkuat yang sebenarnya juga karena mereka memiliki Bloodline Magic, meskipun tidak semua keturunan Klan bisa menggunakannya tetapi Bloodline Magic yang mereka miliki amat merepotkan untuk dihadapi.” Xiao Fan menambahkan.

 

Fang Mu dan Xiao Fan kemudian mulai mengajarkan Li Hao sihir-sihir yang paling umum yaitu Element Magic.

 

**

 

“Ini bukan untukmu, jangan dekat-dekat, pergilah merumput…”

 

Fang Mu sedang membuat ramuan untuk Li Hao berendam, ramuan itu terbuat dari Spirit Herb dan Magic Plant yang berkhasiat memperkuat otot serta tulang. Saat Fang Mu sedang mengaduk ramuan dalam tungku itu, Naga Kecil mengendus ramuan itu dan berniat meminumnya.

 

Fang Mu tentu tidak membiarkan keledai itu meminumnya, dia mendorong Naga Kecil dengan pengaduk ramuan.

 

“Oak!” Naga Kecil mendengus kesal sebelum membalik badan, meninggalkan Fang Mu.

 

Tidak lama, Li Hao datang membawa beberapa potong daging Demonic Beast bersamanya, dia baru saja pulang berburu.

 

“Kau lagi-lagi menggunakan ilmu pedang? Bukankah sudah kami bilang untuk melatih Daoist Magic mu?” Fang Mu bisa melihat luka pedang pada daging-daging tersebut.

 

Li Hao menggaruk kepalanya sambil tersenyum canggung, “Guru Fang, qi milikku terlalu sedikit, hanya bisa mengeluarkan beberapa Daoist Magic saja. Itu tidak cukup untuk membunuh buruanku…”

 

Li Hao menarik pedang kayu yang ada di punggungnya, “Menggunakan ini jauh lebih mudah, satu dua kali ayunan, semua selesai.”

Fang Mu memasang muka masam, “Kau belajar pedang dariku tetapi sikapmu terhadap pedang lebih mirip Xiao Fan.”

 

Li Hao batuk pelan, dia sudah mengetahui kelanjutannya. Fang Mu mulai mengerutu tentang sikap yang Li Hao tunjukan.

 

“Hao, apa kau mengerti dimana letak kesalahanmu?”

“Ehm… Mungkinkah seperti yang Guru Xiao katakan? Kekuatan membutakan seseorang?”

 

Fang Mu menghela nafas sebelum mengelus kepala Li Hao, “Hao, bagi banyak orang, pedang adalah sumber kekuatan tetapi kau harus pahami, tidak peduli setajam apapun sebuah pedang, dia tidak memiliki kekuatan jika penggunanya tidak memiliki keberanian.”

 

Li Hao memahami bahwa yang Fang Mu katakan adalah sesuatu yang menginspirasi, dia juga akan merenung dengan mendalam andai saja perhatiannya tidak terpecah untuk melihat Naga Kecil yang sedang mencuri salah satu wortel biru yang dimiliki Fang Mu.

 

“Hm? Apa yang kau…” Fang Mu menoleh dan menemukan Naga Kecil yang sedang mengunyah wortel berwarna biru tanpa rasa bersalah, raut wajah Fang Mu segera berubah, “Apa yang kau lakukan?! Muntahkan itu Naga Kecil-!”

 

Dengan panik, Fang Mu berlari ke arah Naga Kecil. Keledai itu terkejut, dia memilih kabur karena berpikir telah membuat Fang Mu marah.

“Oak! Oak!” 

 

Naga Kecil menjerit-jerit sambil menoleh pada Li Hao, berharap pemuda itu membantunya menghindari hukuman.

 

“Jangan lari! Kubilang muntahkan itu Naga Kecil-!” Fang Mu berlari semakin cepat, jaraknya dengan Naga Kecil menipis.

 

Naga Kecil sadar dia akan tersusul oleh Fang Mu jadi dia memilih berlari ke arah Li Hao dan berlindung di belakang pemuda itu.

 

“Guru Fang, bukankah itu hanya sebatang wortel? Tidak perlu seperti ini.” Li Hao berusaha melindungi Naga Kecil.

“Kau tidak mengerti Hao! Jika Naga Kecil tidak memuntahkannya maka dia bisa mati!”

 

 

Ch. 22 – Kehebatan Naga Kecil

 

Li Hao tentu terkejut mendengar perkataan Fang Mu, dia menoleh dan menangkap Naga Kecil agar tidak lari lagi, “Naga Kecil, kau dengar apa yang Guru Fang katakan? Kau bisa terbunuh.”

 

Fang Mu berdiri di samping Li Hao dan Naga Kecil, menghela nafas melihat keledai nakal yang sekarang terlihat kebingungan.

 

“Guru Fang, Naga Kecil sepertinya baik-baik saja. Apa wortel itu beracun?” Li Hao memeriksa Naga Kecil tetapi keledai itu tidak menunjukan gejala yang aneh.

 

Fang Mu juga mengamati Naga Kecil dengan keheranan, “Naga Kecil memakan Winter Carrot, salah satu Spirit Herb yang mengandung qi tinggi, tidak boleh dikonsumsi mereka yang berada di bawah Forging Qi tingkat 5.”

 

Fang Mu menjelaskan di dunia ini terdapat berbagai macam sumber daya, yang paling umum digunakan oleh kultivator adalah Spirit Herb dan Magic Plant. Seringkali keduanya digunakan untuk membuat pil ataupun racun dan terkadang dikonsumsi secara langsung.

 

Spirit Herb dan Magic Plant memang bisa digunakan untuk meningkatkan praktik seorang kultivator tetapi bukan berarti bisa dikonsumsi sembarangan. 

 

Tergantung dari qi yang terkandung di dalamnya, seseorang harus mencapai tingkat atau alam praktik tertentu untuk mengkonsumsinya, jika tidak maka tubuhnya akan kelebihan qi dan bisa meledak.

 

Belum selesai Fang Mu memberi penjelasan, Naga Kecil tiba-tiba menunjukan reaksi yang kuat.

 

“Oak! Oak!”

 

Naga Kecil yang awalnya tenang kini berguling-guling di tanah, dua kaki depannya menyentuh perutnya yang mulai membesar secara tiba-tiba.

 

Li Hao menjadi panik setelah melihat situasi keledainya, “Naga Kecil, kau jangan membuatku takut, apa yang terjadi denganmu?”

“Gawat, dia sungguh tidak bisa menahan qi yang ada di dalam Winter Carrot…” Fang Mu menjadi ikut cemas.

“Guru Fang, apa yang harus kita lakukan? Kau harus menolong Naga Kecil.”

 

Fang Mu menggaruk kepala, dia bisa melakukan sesuatu pada manusia tetapi dia tidak mengetahui cara mengalirkan kelebihan qi pada hewan. Fang Mu jongkok di samping Naga Kecil dan memeriksa perutnya, sambil mencari cara untuk menolong keledai tersebut.

 

Tidak disangka, setelah beberapa saat Fang Mu mengelus perut Naga Kecil, sebuah suara keras mengudara.

 

BRROOOTTTT!!

Li Hao dan Fang Mu melompat mundur untuk menjauh setelah Naga Kecil melepaskan gas dalam jumlah besar.

 

“Oak…” Naga Kecil menunjukan wajah yang begitu bahagia, merasa lega telah mengeluarkan isi perutnya.

 

Fang Mu yang biasanya selalu menahan dirinya sampai mengupat karena begitu geramnya. Li Hao juga sampai kehabisan kata-kata.

 

Naga Kecil memasang senyum lebar tanpa rasa bersalah sebelum berjalan menjauh karena dia sendiripun tidak tahan dengan bau busuk dari gas yang dia lepaskan.

 

“Keledai sialan! Aku akan memakanmu jika kau berani kentut di depanku sekali lagi!” Fang Mu menunjuk Naga Kecil yang berjalan menjauh.

“Guru Fang, bukankah ada sesuatu yang berbeda dengan Naga Kecil?”

“Berbeda apanya? Dia semakin tidak bisa diatur yang a…” kata-kata Fang Mu terhenti, dia lalu menyadari maksud Li Hao.

 

Sekarang Naga Kecil memancarkan energi dari tubuhnya yang menunjukan keledai itu sudah berada di Forging Qi tingkat satu.

 

“Bagaimana bisa?” Fang Mu menggosok matanya, merasa sulit percaya dengan sesuatu yang ada di hadapannya.

“Guru Fang, mungkinkah ini salah satu kelebihan Naga Kecil sebagai Divine Beast?”

“Ah, aku sampai lupa keledai busuk ini lahir dari telur Divine Beast…”

 

Fang Mu menganalisa situasinya setelah dirinya tenang, dia mengambil kesimpulan Pure Spirit Root yang dimiliki Naga Kecil berunsur kayu sehingga ada kemungkinan dia bisa menyerap qi dalam Spirit Herb maupun Magic Plant dengan sempurna tanpa memikirkan tingkat pencapaian kultivasinya.

 

“Ketika ada kelebihan qi dalam Spirit Herb atau Magic Plant yang berlebihan bagi tubuhnya, dia akan membuangnya dengan cara seperti tadi…” Fang Mu mengeluarkan pendapatnya.

“Itu artinya meskipun Naga Kecil tidak berlatih, selama ada cukup sumber daya, dia bisa menjadi Divine Beast?” Li Hao memastikan.

“Ya, sepertinya demikian… Belum ada makhluk seperti ini sebelumnya, setidaknya aku belum pernah mendengarnya…” Fang Mu menggaruk kepalanya.

 

Hari itu keduanya sadar, keledai pemalas yang kerjanya makan, tidur, dan kentut ini memiliki jalan keabadian paling mulus dibandingkan semua makhluk yang lain.

 

**

 

Kejadian yang melibatkan Naga Kecil membuat Li Hao menjadi tertarik mempelajari Spirit Herb dan Magic Plant lebih jauh yang bisa dibilang pondasi dari Alchemy.

 

“Aku memang berniat mengajarkan Alchemy padamu tetapi untuk menjadi seorang Alchemist membutuhkan qi yang tidak sedikit jadi kau harus berada di Forging Qi tingkat 9 untuk benar-benar bisa memulai.”

 

Meskipun berkata demikian, Fang Mu tetap memberikan pengetahuan dasar tentang Alchemy pada Li Hao. Fang Mu juga menambahkan Alchemist selalu dihormati di dunia kultivator sebab kebutuhan utama kultivator adalah pil dan Alchemist yang memproduksinya.

 

Dengan kemampuan menghapal Li Hao, tidak sulit bagi pemuda itu untuk mengingat semua Spirit Herb dan Magic Plant serta penggunaannya dalam Alchemy. Belum lagi Li Hao aktif bertanya tentang hal-hal yang tidak dipahaminya.

 

Fang Mu yang merupakan salah satu Alchemist terbaik di Benua Bintang Timur saja kadang menemukan pertanyaan Li Hao tidak mudah dijawab.

 

“Hao, bakat terbaikmu mungkin bukan di pedang tetapi Alchemy…” Fang Mu punya firasat kuat setelah mengajari Li Hao selama beberapa hari terakhir.

 

Perkembangan pengetahuan dan pemahaman Li Hao terhadap Alchemy amatlah mengerikan, dalam beberapa hari dia mempelajari bahan yang orang lain butuh beberapa tahun untuk memahaminya.

 

“Kuharap suatu hari, kau bisa menyempurnakan Violet Furnace Formula…”

“Violet Furnace Formula?” Li Hao terlihat bingung.

“Ya, pada umumnya Alchemist membuat pil di dalam tungku seperti yang kugunakan untuk membuat cairan penguat tubuhmu, tetapi dengan Violet Furnace Formula, kau tidak akan membutuhkan tungku untuk membuat pil.”

 

Fang Mu menceritakan, beberapa ratus tahun yang lalu saat dia baru pertama kali mulai mendalami Alchemy, secara tidak sengaja dia menolong seseorang yang ternyata tidak lain adalah sosok yang dikenal sebagai Pill Immortal.

 

Fang Mu tidak menjelaskan secara rinci kisah antara dirinya dan Pill Immortal namun pada hari yang sama Fang Mu melihat Pill Immortal membuat pil tanpa menggunakan tungku.

 

Kejadian itu yang mendorong Fang Mu mendalami Alchemy hingga dia berhasil menciptakan Violet Furnace Formula. Meskipun telah dikembangkan selama lebih dari seratus tahun, Fang Mu merasa ilmunya ini jauh dari sempurna.

 

“Andaikan aku memiliki kesempatan untuk bertemu Senior Pill Immortal dan bertukar pikiran dengannya, mungkin situasinya akan berbeda namun dia amat sulit ditemui meskipun tempat tinggalnya bukanlah rahasia…” Fang Mu kemudian menepuk pundak Li Hao, “Aku menaruh harapan besar padamu Hao, kuharap kau bisa menyelesaikan yang tidak berhasil kuselesaikan.”

 

 

Ch. 23 – Lima Tahun

 

“Guru Xiao, apa yang sedang kau buat?”

 

Selama beberapa waktu terakhir Li Hao hanya belajar dari Fang Mu karena Xiao Fan mengatakan dirinya butuh waktu untuk mendalami pencerahan yang didapatkannya saat mengajari Li Hao.

 

Suatu hari Li Hao yang baru keluar rumah melihat Xiao Fan sedang duduk di depan rumah menulis sesuatu pada kertas berwarna kuning.

 

“Bukankah kau bilang ingin belajar tentang Talisman? Talisman bukan bidang yang kudalami tetapi pemahamanku tidak terlalu buruk, aku hanya perlu mengingat beberapa bagian dasarnya lagi.” Jawab Xiao Fan sambil tetap menatap kertas di hadapannya.

 

Li Hao mengambil salah satu kertas yang sudah selesai di tulis, “Ini yang namanya Talisman? Terlihat amat biasa…”

“Alirkan qi pada talisman itu kemudian lemparkan ke satu arah…” Xiao Fan berkata tanpa mengangkat kepalanya.

 

Li Hao menuruti Xiao Fan, dia mengalirkan qi sebelum melemparkan kertas itu ke satu arah, seketika kertas itu terbakar dan berubah menjadi bola api berukuran cukup besar.

 

“Itu namanya Fireball Talisman, bisa melepaskan bola api yang kekuatannya mengimbangi Forging Qi tingkat 3 atau 4.”

 

Mata Li Hao melebar, dia menemukan talisman juga sesuatu yang menarik untuk dipelajari.

 

“Talisman ini, Fang Mu juga mengetahui beberapa bagian. Kami berdua akan mengajarimu jika kau mau tetapi ingat Hao, kau harus bisa menguasai semuanya dengan baik.”

“Aku mengerti Guru Xiao…”

 

Hari itu, Li Hao juga mulai belajar membuat talisman dari Xiao Fan serta Fang Mu.

 

**

 

Waktu terasa berjalan begitu cepat ketika Fang Mu dan Xiao Fan mulai terbiasa hidup di Gunung Bunga Persik, tidak terasa keduanya sudah tinggal bersama Li Hao selama hampir lima tahun.

 

Li Hao telah tumbuh menjadi lebih dewasa, pada usianya yang menginjak lima belas tahun, Li Hao menunjukan paras yang tampan, hangat, serta menenangkan setiap orang yang melihatnya.

 

Naga Kecil juga sudah seukuran keledai dewasa, dia menjadi teman terbaik Li Hao selama beberapa tahun terakhir, keduanya tumbuh bersama dan menjadi tidak terpisahkan.

 

Setiap harinya Li Hao mempelajari hal baru dari Fang Mu maupun Xiao Fan, perlahan karakternya juga mengalami perubahan, tidak sepolos sebelumnya namun tentu saja Li Hao tetap menjadi anak yang ceria.

 

“Aku terkadang khawatir setiap melihat Hao’er akhir-akhir ini…” Fang Mu mengelus dagunya sambil melihat Li Hao membawa daging Demonic Beast bersamanya, Naga Kecil mengikuti Li Hao di belakang.

“Apa yang kau khawatirkan?” Xiao Fan menoleh pada Fang Mu.

“Pembawaan Hao’er memang tenang tetapi dia banyak terpengaruh olehmu juga, dia lebih banyak menghabiskan waktu untuk mendengar ceritamu sedangkan aku tidak banyak bercerita padanya.” Fang Mu menggelengkan kepala.

 

Xiao Fan mendengus kesal, dia merasa sedikit tersinggung, “Lebih baik dia mirip denganku, dunia kultivator amatlah kejam, jika dia naif seperti kebanyakan murid aliran putih maka hanya masalah yang akan ditemuinya.”

Fang Mu menggaruk kepalanya, “Kuharap kau benar soal ini…”

 

Li Hao telah mempelajari dan mendalami banyak keahlian selama beberapa tahun terakhir, meskipun belum pernah menginjakan kakinya dari Gunung Bunga Persik tetapi pengetahuannya tentang Benua Bintang Timur amatlah mendalam karena mendengarkan berbagai cerita dari Fang Mu serta Xiao Fan.

 

Satu-satunya hal yang mengganggu Fang Mu dan Xiao Fan adalah perkembangan kultivasi Li Hao berhenti di Forging Qi tingkat 5, tidak peduli apapun yang mereka lakukan, Li Hao tidak bisa mencapai tingkat 6 di Gunung Bunga Persik.

Padahal Fang Mu dan Xiao Fan saja sudah mendapatkan kembali kekuatan mereka sampai tingkat Foundation Realm setelah tinggal selama lima tahun di tempat itu. Keduanya sudah menjadi jauh lebih kuat daripada Li Hao.

 

Berkat itulah keduanya bisa menjadi teman latih tanding untuk Li Hao selama beberapa tahun terakhir.

 

“Kurasa sudah saatnya…” Fang Mu menghela nafas pelan.

“Kau juga berpikir demikian?”

“Apa kita punya pilihan lain?”

 

Xiao Fan menggelengkan kepalanya, keduanya membuat keputusan yang berat saat itu.

 

**

 

“Pohon persik tertua?”

 

Li Hao terlihat kebingungan saat kedua gurunya menyinggung tentang pohon persik tersebut.

 

“Hao’er, apa kau sudah lupa tentang kunci untuk keluar dari tempat ini ada di bawah pohon itu?” tanya Fang Mu.

“Aku tidak lupa Guru Fang, kupikir kalian sudah tidak berpikir untuk pergi dari tempat ini…” Li Hao menggaruk kepalanya.

 

Fang Mu dan Xiao Fan sudah memulihkan kekuatan mereka hingga Foundation Realm, tidak sulit bagi mereka untuk mendapatkan kunci tersebut jika keduanya menginginkannya.

 

“Ini adalah ujian yang kami siapkan untukmu. Kami ingin kau mengambil kunci itu untuk kami.” Xiao Fan menambahkan.

 

Li Hao akhirnya menuruti keinginan mereka berdua, dengan berbekal pedang kayu yang selama bertahun-tahun ini menemaninya, dia pergi menuju lokasi pohon persik tersebut berada.

Tidak butuh waktu lama sebelum Li Hao bertemu dengan sekelompok Demonic Beast berwujud serigala yang memiliki kekuatan Forging Qi tingkat 7.

 

Fang Mu dan Xiao Fan melihat Li Hao dari kejauhan, memastikan dia akan baik-baik saja.

 

Para serigala itu menjadi buas saat melihat Li Hao, mereka bergerak bersamaan untuk menyerangnya namun Li Hao menghindari mereka tanpa kesulitan. Kecepatan Li Hao tidak berbeda jauh dengan mereka, hanya saja dia bisa memprediksi serangan yang datang.

 

Li Hao menggunakan pedangnya untuk memukul kepala serigala, membuat makhluk itu kehilangan kesadaran.

 

“Hm? Kenapa dia tidak membunuh serigala itu?” Xiao Fan menyipitkan matanya.

“Aku mengajarkan padanya, hindari pembunuhan yang tidak perlu ketika menggunakan pedang.”

 

Rombongan serigala mulai gentar saat Li Hao memukul pingsan serigala ketiga, mereka memilih menjauh dan tidak lagi menghadang jalannya.

 

Li Hao melanjutkan langkahnya hanya untuk menemui Demonic Beast berbentuk beruang yang kekuatannya mengimbangi Forging Qi tingkat 9. Menghadapi beruang itu, Li Hao menyimpan pedangnya dan memilih bergulat dengan tangan kosong.

 

Kekuatan Li Hao dan beruang itu hampir berimbang. Berkat latihan Body Cultivator dan berendam di cairan penguat tubuh secara teratur dari Fang Mu, Li Hao bisa mengeluarkan kekuatan yang seimbang dengan Forging Qi tingkat 9 meskipun tidak mengalirkan qi miliknya.

 

Li Hao menangkap beruang itu sebelum membantingnya ke tanah, beruang yang ukurannya hampir tiga kali dirinya dan memiliki berat sepuluh kali lipat. Beruang itu meronta kesakitan, Li Hao memberikan beberapa pukulan lainnya dan membuat beruang itu kehilangan kesadaran.

 

“Hasil latihannya amat terlihat…” Xiao Fan mengangguk bangga.

Fang Mu tidak berkata apa-apa namun merasakan hal yang sama. Keduanya merasa Li Hao adalah murid yang berbakat dan tidak mengecewakan mereka.

 

Li Hao melanjutkan langkahnya, tidak ada yang bisa menghadangnya lagi sampai akhirnya dia tiba di pohon persik tertua di Gunung Bunga Persik.

 

 

Ch. 24 – Kotak Kayu

 

“Ternyata ada makhluk seperti ini yang tinggal di Gunung Bunga Persik…”

 

Wajah Fang Mu dan Xiao Fan menjadi lebih serius saat menyadari ada seekor Demonic Beast berbentuk harimau yang berbaring di bawah pohon persik tertua. Harimau itu memancarkan aura Foundation Realm, dengan kata lain harimau itu adalah Demonic Lord Beast.

 

“Menurutmu Li Hao bisa menghadapinya?” Xiao Fan sudah mengalirkan qi miliknya, bersiap ikut campur.

“Kita lihat saja dulu, jika dia kesulitan, kita akan membantunya.” Fang Mu terlihat tenang tetapi tangannya sudah berada di gagang pedangnya.

 

Harimau yang sedang tidur itu membuka matanya saat menyadari suara langkah kaki Li Hao. Harimau itu kemudian mengangkat kepala dan memamerkan gigi tajamnya.

 

Li Hao menelan ludahnya tetapi tidak menunjukan rasa takut, dia menarik pedang kayunya lagi.

 

“Grrr…” Harimau itu menatap Li Hao tajam, seolah menyuruhnya untuk pergi dari wilayahnya.

“Maaf, tetapi aku membutuhkan sesuatu yang ada di bawah pohon ini.” Li Hao tersenyum hangat.

 

Pandangan Li Hao dan harimau bertemu, keduanya diam cukup lama sampai akhirnya harimau itu melompat ke arahnya. Untungnya Li Hao siaga sejak awal melihat makhluk itu, dia berhasil menghindar meskipun kecepatan mereka terpaut cukup jauh.

 

Xiao Fan ingin bergerak untuk menolong tetapi Fang Mu menahannya, Fang Mu meminta Xiao Fan menunggu sejenak lagi.

 

Harimau tidak berhenti sampai di sana, dia kembali menyerang Li Hao namun seperti sebelumnya pola serangannya sudah terbaca. Li Hao memainkan pedangnya dan berhasil menebas harimau tersebut saat sedang menghindari serangan.

 

“Grroaar!” Harimau itu menjadi murka karena Li Hao berhasil mendaratkan serangan padanya walaupun tidak ada bekas luka yang terlihat.

 

Harimau itu mengaum keras sebelum menembakan gelombang suara yang kuat dari mulutnya, gelombang suara yang cukup kuat untuk melempar Li Hao mundur beberapa langkah.

 

Seluruh tubuhnya terasa ngilu, Li Hao tidak mengetahui bahwa kultivator biasa pada Forging Qi tingkat 5 bisa mengalami patah tulang sampai muntah darah jika menghadapi gelombang suara harimau itu dengan cara yang sama seperti Li Hao lakukan.

 

Melihat pedang kayunya tidak bisa melukai Sang Harimau, Li Hao mengalirkan qi miliknya untuk menyelimuti pedang tersebut, kini pedang kayu itu mengeluarkan cahaya keemasan.

 

Melihat raungannya tidak melukai Li Hao, Sang Harimau kembali melompat untuk menerkam Li Hao.

 

Li Hao melompat untuk menghindar sebelum mengayunkan pedangnya ke arah harimau, serangannya tersebut ternyata dibaca oleh harimau itu.

 

Sang Harimau mengerakan badannya sehingga ayunan pedang Li Hao tidak mengenainya tapi harimau itu tidak menyangka cahaya keemasan yang menyelimuti pedang kayu tersebut berubah menjadi pisau energi yang lepas dari pedang dan mengoyak kulitnya.

 

“Grrooaar!” Harimau melompat mundur sambil kesakitan, dia melihat bagian tubuhnya yang ditebas Li Hao, meskipun lukanya tidak besar tetapi darah yang keluar cukup banyak.

“Yang Divine Sword? Hao’er sudah menguasainya?” Xiao Fan melotot, mengenali teknik yang Li Hao gunakan.

“Dia bisa menggunakannya sedikit…” Fang Mu memahami keterkejutan Xiao Fan sebab Yang Divine Sword seharusnya baru bisa digunakan ketika seseorang setidaknya berada di Foundation Realm.

 

Bukannya ketakutan, harimau itu justru menjadi semakin buas setelah Li Hao melukainya. Saat itulah Fang Mu dan Xiao Fan berniat bergerak untuk menolong Li Hao tetapi sebelum keduanya bisa bertindak, sebuah suara terdengar.

 

“Oak!”

 

Harimau yang sebelumnya memamerkan giginya tiba-tiba mematung kemudian menoleh ke arah sumber suara untuk menemukan keledai hitam dekil yang sedang menatapnya geram.

 

“Naga Kecil, jangan kemari-! Ini berbahaya!” Li Hao terkejut melihat kehadiran Naga Kecil, dia sengaja meninggalkan keledai itu di rumah karena khawatir Naga Kecil akan terluka jika ikut dengannya.

 

Li Hao tidak menyadari perubahan ekspresi Sang Harimau saat mendengar suara Naga Kecil.

 

“Oak! Oak!” 

 

Naga Kecil menatap harimau dengan garang sambil menghentakan dua kaki depannya bergantian. Melihat itu, sang harimau membalikan badan sebelum pergi menjauh, tidak lagi menoleh ke belakang.

 

Sikap yang ditunjukan Sang Harimau berhasil membuat Li Hao, Fang Mu, dan Xiao Fan keheranan, ketiganya kemudian memandang Naga Kecil yang sekarang tersenyum sombong.

 

**

 

Sebuah kotak kayu tua ditemukan di bawah pohon persik, isinya adalah sebuah surat dan cermin seukuran telapak tangan.

Surat itu ditulis oleh Paman Liu, isinya berhasil membuat Fang Mu dan Xiao Fan mengerutkan dahi.

 

Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Li Hao bisa meninggalkan Gunung Bunga Persik dan kembali kapan pun dia inginkan karena dinding pelindung tidak akan menghalanginya.

 

Sementara cermin yang memiliki ukiran naga dan feniks bisa digunakan untuk membawa satu makhluk keluar atau masuk ke dalam dimensi Gunung Bunga Persik.

 

“Cermin ini juga berkaitan dengan asal usul Hao’er yang sebenarnya…” Fang Mu membaca surat itu dengan teliti sementara Xiao Fan mengamati cermin misterius itu.

“Dari ukirannya, ini jelas bukan cermin biasa… Ini merupakan spirit tool khusus, tetapi tidak peduli berapa banyak qi yang kualirkan, cermin ini tidak bereaksi apapun…” Xiao Fan meneliti cermin itu dengan penuh rasa penasaran.

 

Selesai membaca surat Fang Mu ikut mempelajari cermin tersebut, dia setuju dengan analisa Xiao Fan bahwa cermin itu bukanlah cermin sembarangan.

 

“Ukiran naga dan feniks seperti ini hanya dimiliki keluarga kekaisaran, mungkinkah?” Xiao Fan melirik Fang Mu.

“Keluarga Kekaisaran dari Heaven Star Empire memang bermarga Li tetapi apa kau percaya keluarga mereka bisa membuat tempat seperti ini?” Fang Mu mengangkat alisnya.

 

Tiga Kekaisaran yang ada di Benua Bintang Timur memang memiliki hubungan erat dengan dunia kultivator, sebagian besar anggota keluarga kekaisaran juga merupakan kultivator tetapi dibandingkan sekte-sekte besar yang ada, kekuatan mereka tidak sebanding.

 

Fang Mu telah tinggal lima tahun di Gunung Bunga Persik, dia amat yakin tempat ini tidak mungkin berkaitan dengan keluarga Li dari Heaven Star Empire.

 

“Bagaimanapun cermin ini bukan hanya kunci keluar dari tempat ini tetapi juga kunci latar belakang Hao’er…” Xiao Fan melirik ke Li Hao yang sejak tadi menatap keduanya dalam diam, “Hao’er, apa kau tidak ingin mengenal ayah dan ibumu?”

 

Li Hao menggaruk kepalanya, “Aku tidak yakin Guru, selama yang bisa kuingat, mereka tidak pernah hadir dalam hidupku. Aku tidak berpikir ada gunanya menemukan apapun tentang mereka. Keluargaku adalah Guru Fang dan Guru Xiao.”

“Oak! Oak!”

“Tentu saja, kau juga keluargaku Naga Kecil.” Li Hao mengelus keledai yang daritadi berbaring di dekatnya.

 

Fang Mu dan Xiao Fan saling berpandangan sambil tersenyum hangat, keduanya juga sudah lama menganggap Li Hao tidak hanya sebatas murid melainkan keluarga mereka.

 

 

Ch. 25 – Perjalanan Li Hao

 

“Guru, kenapa aku harus pergi? Aku ingin tetap tinggal bersama kalian.”

 

Li Hao menjadi bingung setelah mendengar bahwa Fang Mu dan Xiao Fan tidak berniat meninggalkan Gunung Bunga Persik tetapi mereka berdua berharap Li Hao pergi berkelana untuk dapat mengembangkan tingkat kultivasinya.

 

“Hao’er, kami sudah menghilang selama lima tahun dari Benua Bintang Timur, andaikan kami berdua muncul lagi, tidak akan ada hal baik yang terjadi. Sebaliknya ada kemungkinan Benua Bintang Timur akan sekali lagi jatuh dalam kekacauan.” Xiao Fan menjelaskan.

 

Fang Mu dan Xiao Fan sudah lama memahami bahwa mereka memiliki jalan untuk keluar dari Gunung Bunga Persik, hanya saja mereka memikirkan dampak andaikan mereka kembali ke dunia kultivator.

 

Fang Mu dan Xiao Fan tidak akan bisa menghentikan jika aliran hitam dan putih berniat untuk melakukan perang lagi. Jika itu terjadi maka Fang Mu dan Xiao Fan mungkin harus saling bertarung lagi demi membela kelompok mereka masing-masing.

 

“Hao’er, kau jelas memahami bahwa tingkat kultivasimu berhenti di Forging Qi tingkat 5, kau hanya bisa meningkatkannya jika berada di luar gunung ini. Selain itu untuk bisa melakukan ilmu perubahan takdir yang ada di Nine Heaven Manual, kau harus mempelajari lebih banyak ilmu di dunia terutama yang tidak bisa kami ajarkan padamu.” Fang Mu menambahkan.

 

Fang Mu dan Xiao Fan berharap Li Hao berhasil melakukan perubahan takdir dan mendapatkan Spirit Root baru, mereka tidak berharap tinggi untuk Li Hao memiliki Dual Pure Spirit Root tetapi setidaknya dia memiliki Pure Spirit Root.

 

Li Hao juga sadar, Fang Mu dan Xiao Fan masih berharap dirinya bisa membawa perubahan pada dunia kultivator, menjadi seseorang yang menghentikan perang antara aliran hitam dan putih untuk selamanya.

 

“Guru Fang, Guru Xiao, murid hanya tidak percaya diri bisa memenuhi semua harapan kalian…”

 

Fang Mu dan Xiao Fan saling berpandangan, Li Hao mungkin tidak percaya diri karena tidak memiliki perbandingan tetapi dua gurunya sudah melihat bakat luar biasa yang dia tunjukan selama beberapa tahun terakhir bahkan keduanya masih sulit percaya bahwa Spirit Root Li Hao memiliki lima unsur.

 

“Hao’er, jika kau tidak bisa percaya pada dirimu sendiri, percayalah pada kami berdua yang percaya bahwa dirimu bisa melakukannya.”

 

Tidak mudah bagi Fang Mu dan Xiao Fan untuk membuat Li Hao mengikuti keinginan mereka. Butuh waktu beberapa hari sampai akhirnya Li Hao setuju untuk meninggalkan Gunung Bunga Persik dan mencari lebih banyak pengalaman serta meningkatkan tingkat kultivasinya.

 

Tentu saja Li Hao tidak langsung pergi setelah dirinya setuju, dia tinggal di Gunung Bunga Persik selama kurang lebih sebulan lagi. Fang Mu dan Xiao Fan membuatnya mencatat semua hal penting yang perlu diingat dan diketahui olehnya selama berkelana di Benua Bintang Timur.

 

Tidak hanya itu Fang Mu dan Xiao Fan juga memberikan beberapa misi yang harus Li Hao selesaikan sebelum kembali ke Gunung Bunga Persik. Salah satunya adalah berhasil membentuk Heaven Foundation.

 

“Hao’er, kau tidak boleh mengatakan pada siapapun bahwa kita adalah guru dan murid kecuali pada satu orang…” Fang Mu membisikan nama orang tersebut kemudian memberikan Li Hao sebuah surat, “Jika kau bertemu dengannya, berikan surat ini padanya.”

 

Berbeda dengan Fang Mu, Xiao Fan memperbolehkan Li Hao menceritakan hubungan guru dan murid pada dua orang, yang pertama adalah guru Xiao Fan dan kedua adalah satu-satunya sahabat Xiao Fan, Ice King.

 

“Yang tidak kalah penting, kau tidak boleh mengambil guru baru yang lebih lemah dari kami berdua karena tidak ada gunanya.” Xiao Fan mengingatkan.

“Adakah orang yang lebih kuat daripada Guru Fang dan Guru Xiao?” tanya Li Hao.

 

Fang Mu dan Xiao Fan saling berpandangan sebelum menjawab serempak, “Pill Immortal.”

 

“Meskipun demikian Senior Pill Immortal tidak pernah mengambil murid…” Fang Mu mengusap dagunya.

“Ya, dia juga sangat sulit ditemui.” Xiao Fan mengangguk.

“Kalau begitu, aku tidak perlu mengangkat orang lain menjadi guruku bukan?”

“Benar sekali.” Jawab Fang Mu dan Xiao Fan bersamaan.

 

Li Hao kemudian mendapatkan pakaian baru berwarna merah dengan motif yang elegan, membuatnya terlihat dari keluarga bangsawan. Selain pedang kayu yang selalu dibawanya, Xiao Fan menyerahkan sebuah kantong kulit kecil.

 

“Benda ini namanya Spatial Bag, meskipun kecil dia dapat menyimpan banyak benda di dalamnya. Ada berbagai jenis Spatial Bag, ini yang tingkat terendah. Di dalamnya ada sedikit uang, talisman dan beberapa barang lainnya yang kau butuhkan dalam bertualang.”

 

Li Hao mencoba mengalirkan qi ke kantong tersebut dan benar saja dia bisa merasakan isi dari kantong tersebut serta bisa mengeluarkan isinya sekehendak hatinya.

 

Fang Mu juga menyerahkan sebuah cincin yang berwarna keemasan serta memiliki bentuk seperti naga yang melingkar, “Ini namanya Spatial Ring, fungsinya sama dengan Spatial Bag tetapi biasanya Spatial Ring memiliki ruang penyimpanan yang lebih besar. Selain itu Spatial Ring ini sedikit istimewa.”

 

Fang Mu mengatakan dia menyimpan semua hartanya dan juga milik Xiao Fan di dalam cincin tersebut tetapi Li Hao baru bisa menggunakan isi dari cincin tersebut ketika dia mencapai Foundation Realm.

 

“Isi cincin ini cukup untuk membantumu sampai tingkat Nascent Soul tanpa masalah walaupun tidak bergabung dengan sekte manapun, jangan pernah menunjukan cincin ini pada siapapun apalagi sampai kehilangan cincin ini.” Xiao Fan mengingatkan.

 

Li Hao mengangguk pelan sebelum menyimpan cincin itu dengan baik di tempat yang tersembunyi.

 

“Oak!”

 

Naga Kecil tentu tidak ketinggalan, karena Li Hao bisa membawa satu makhluk keluar bersamanya, Fang Mu dan Xiao Fan menyarankan Li Hao membawa keledai itu.

 

“Kami sudah menyerahkan semua harta kami, lagipula dia di sini hanya akan membebani hidup santai kami.” Xiao Fan mengangguk pelan.

“Oak!” Naga Kecil mendengus kesal.

 

Naga Kecil tidak hanya bisa menjadi teman seperjalanan Li Hao tetapi juga alat transportasinya, lagipula keledai dekil yang terlihat tidak berbahaya itu juga memiliki kekuatan Forging Qi tingkat 7 meskipun setiap hari yang dilakukannya adalah makan, tidur, dan kentut.

 

Darah naga yang ada di tubuh keledai itu juga semakin banyak seiring dengan meningkat kultivasinya, membuktikan Naga Kecil memang termasuk Divine Beast.

 

“Guru Fang, Guru Xiao, terima kasih atas semua ajaran kalian selama ini. Murid akan berusaha sekuat tenaga menyelesaikan semua tugas yang kalian berikan serta memenuhi harapan kalian.”

 

Li Hao bersujud tiga kali di depan Fang Mu dan Xiao Fan, keduanya mengelus kepala Li Hao bergantian.

 

Li Hao kemudian bersama Naga Kecil melewati dinding pembatas Gunung Bunga Persik, menuju ke Benua Bintang Timur. Petualangan Li Hao dalam jalan keabadian akhirnya dimulai.

 

Prelude – Anak dari Gunung Bunga Persik – END

 

Selanjutnya - Arc 1 Warisan Dua Jagoan

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori karya
Id
Sebelumnya Immortal Destiny Chapter 531 - 542
1k
939
Setelah melalui pertimbangan panjang, kami memutuskan melakukan penyesuaian perilisan Immortal Destiny. Bagian sebelumnya : Immortal Arc 22 - Gurun Pasir
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan