
Cerita tentang kejadian kejadian di Rumah Duka
Aku sampai di Medan, jam dua siang, saat itu mama sudah selesai dimandikan dan tampak cantik di peti matinya yang berwarna putih. Tante Trisna yang membantuku menyiapkan semuanya saat aku belum tiba di Medan. Pepatah berkata, manusia mati meninggalkan nama, begitu juga dengan mamaku, setiap hari ratusan orang yang datang melayat. Teman-teman mama yang dari Jakarta juga sengaja terbang dari Jakarta menuju Medan untuk memberikan penghormatan terakhir. Aku tidak menyangka bisa seramai itu. Sehingga saat pertama, aku hanya menyewa VVIP A untuk ruangan dukanya, jadi saat melihat hari pertama ,pelayat begitu banyak, sampai meluber keluar dan tidak ada tempat duduk, aku berencana menyewa ruangan di sebelahnya lagi, agar semua pelayat bisa memberikan penghormatan terbaik kepada mamaku.
Taukah kalian, apa yang dikatakan oleh petugas rumah duka.
“ Sementara Ibu tidak usah sewa dulu, karena memang tiga ruangan disebelahnya itu belum ada yang sewa untuk ,jadi ibu bisa pakai free, tiga ruangan itu, Kalau ada yang jenazah yang masuk, kita akan kasih ruangan VVIP C, sehingga ibu tetap bisa pakai free VVIP B.
” Kalau VVIP B ternyata ada yang masuk gimana Pak" tanyaku.
“ Yakin deh Bu, Nggak ada yang masuk, aku sudah pengalaman mengurusi jenazah, jadi percayalah, mama anda pasti dilancarkan.”
Aku pun percaya padanya, mungkin dia ada six sense yang bisa tahu karena uda lama bekerja di rumah duka dan memang sampai mama di kremasi, empat hari di rumah duka, tiga ruangan VVIP ABC tidak ada jenasah baru yang masuk sehingga semua pelayat bisa duduk dengan nyaman di tiga ruangan itu, tanpa harus menunggu di luar dan berdesak-desakkan. Aku berpikir, mungkinkah ni terjadi karena kebaikan hati mama selama hidupnya? Tuhan membalasnya dengan cara yang luar biasa sehingga tuhan mempermudah dan memperlancar mama menuju rumahNya.
Cerita dari Novi, lebih menakjubkan lagi. Saat tgl 1 malam waktu Amerika, dia menerima telepon dari tante Trisna yang mengabari mama telah meninggal. Novi langsung pesan tiket American Airlines untuk kembali lagi ke Medan, padahal dia juga tanggal 29 baru tiba di Amerika, meskipun mama sudah melarangnya kembali , tapi dia ingin membantah mama dan ada di saat mama di kremasi. Novi meneleponku menanyakan, apakan sempat, menunggu dia sampai baru di kremasi.
Aku jawab " sempat, tapi kamu bakalan sangat capek, toh mama berpesan, kamu tidak usah balik lagi, kamu sudah menemani mama selama dia hidup, itu lebih penting, Nggak usah hadir Vi, Cici sanggup mengurus semuanya sendiri, kamu jaga kesehatan.”
Novi menjawab “ Tapi aku uda pesan tiket pesawatnya ,”
“ Refund aja, meskipun kena potongan enggak apa-apa. Kamu juga harus jaga kesehatanmu, baru tiba tanggal 29, ini harus kembali lagi, naik pesawat hampir 28 jam, kamu bakalan sangat capek. Belum habis jetlag dari Indonesia harus kembali lagi. Mama juga uda berpesan kamu tidak usah balik. Kirim doa aja dari sana, sama aja " Kataku pada Novi
Akhirnya Novi, setuju. Dia pun membuka website American Airlines dan memasukkan kode bookingnya untuk merefund tiketnya. Taukah teman-teman, nggak tahu ada keajaiban apa, nggak tahu ada campur tangan siapa. Kode booking Novi tidak ditemukan. Jadi tidak ada pemesanan tiket atas nama Novita menuju Indonesia. Novi tentu saja kaget, karena sudah ada notif di handphonenya, kalau kartu kreditnya akan dihold sesuai harga tiket. Lalu Novi menelepon American Airles dan bertanya tentang hal ini. Petugas juga mengatakan ." Tidak ada kode booking atas namamu." . Novi bersikeukeh “Tapi aku sudah dapat kode bookingnya ini dan ada pemberitahun hold di kartu kreditku ” Petugasnya menjawab “ mungkin ada kesalahan sistem.” . Novi meneleponku kembali dan berkata “ mama benar-benar hebat, web American Airlenes pun bisa dia hack, karena aku tidak mengikuti perintahnya, mau pulang , padahal dia tidak mengijinkanku pulang.” Kami berdua sungguh tidak mengerti, mengapa ini bisa terjadi, yang hanya kami yakini, semua ini terjadi karena campur tangan mama dan tuhan dari atas sana, dia tidak ingin Novi terkena refund fee yang cukup gede, sehingga ntah bagaimana caranya sistem airline nya yang jadi error, sehingga kode bookingnya tidak ada sama sekali di sistem.
Setiap hari begitu banyak pelayat yang datang. Ada salah satu pelayat yang tampak menangis begitu perih, dan aku tidak kenal siapa dia, banyak teman-teman mama yang aku kenal baik, karena saat di Medan, aku sering menemani mama mengunjungi mereka, atau melihat foto mereka bersama mama yang mama upload di FBnya. Tapi tante ini aku tidak kenal . Aku lalu duduk di sampingnya.
Setelah saling memperkenalkan diri, dia berkata “ Mamamu adalah orang yang paling baik .”
“ Yiyi ( tante dalam bahasa mandarin) kenal mamaku di mana” Aku bertanya
“ Aku adalah penjual tahu di pasar. Mamamu sering beli tahu dariku. Mamamu selalu minta diantar tahu ke rumahnya, meskipun dia ada supir untuk mengambil tahu kalau mamamu tidak sempat ke pasar. Mamamu selalu memberiku ongkos lebih untuk mengantar tahu, lain dengan uang tahunya. Aku tahu tujuan mamamu, agar aku jalan-jalan sehabis jualan, agar aku tidak stress dengan penyakit kanker payudaraku. Jadi kalau aku sampai di rumah mamamu, dia takan menjamuku dengan makanan enak, tidak membiarkanku langsung pulang dan saat sore, baru dia suruh supir mengantarku pulang ke rumahku. Mamamu itu, bahkan uang operasi kanker payudaraku, mamamu yang kasih. Sungguh susah mencari teman seperti mamamu, yang tidak menganggapku hanya sekedar penjual tahu, tapi menganggapku sebagai teman. Makanya aku sangat sedih, memamu meninggal. Besok aku akan ikut ke krematorium, mengantar mamamu sampai tempat terakhirnya."
“ Yiyi ngak jualan?” Tanyaku
“ Nggak apa-apa, aku akan libur sehari, Aku harus mengantar mamamu” Katanya sambil menghapus air matanya
Air mataku juga mengalir, bukan karena sedih tapi karena haru dan bangga. Ternyata mamaku kebaikannya begitu harum sampai semua orang ingin mengantarnya ke peristirahatan terakhir.
Tapi sifat manusia itu macam-macam, bukan hanya orang yang memuji mama atas kebaikannya saat melayat di rumah duka, tapi ada juga yang melayat untuk menjelek-jelekkan mamaku, mungkin karena iri hati.
Siapakah dia? Akan aku ceritakan di bab berikutnya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
