
Bagian ini aku bercerita tentang hari-hari terakhir mama
Mama seperti tahu dia akan segera pergi meninggalkan kami. Dia banyak memberi pesan-pesan untuk Novi dan diriku. Novi dipesannya untuk tidak usah balik saat mama meninggal, kalau Novi sudah pulang ke Amerika, tidak ada gunanya lagi jauh-jauh terbang dari Amerika sampai ke Medan untuk melihat pemakaman mama. Mama uda sangat senang, di saat dia masih bernafas, Novi , adikku dan anak-anaknya sengaja pulang menemani mama. ( Ada cerita sedikit tidak masuk akal untuk ini, nanti akan aku ceritakan di bab setelah mama meninggal) .
Untukku , mama berpesan agar aku terus membayar biaya suster salah seorang tante mama yang tinggal di rumah jompo, jangan tidak dibayar. Uang mama yang ada direkeningnya, mama pesankan setelah dia meninggal di bagi untuk adiknya yang tidak menikah, untuk Lasmi pembantu setianya dan untuk Tante Trisnya juga anak angkatnya. Beberapa peninggalannya , tas-tas dia pesan agar aku membaginya kepada mereka yang membutuhkan. Mama juga berpesan agar aku menulis kesaksian tentang tuhan Yesus yang menjamah dirinya sejak dulu, saat dia meninggal. ( kisah ini akan aku ceritakan di bab berikutnya)
Tanggal 26 sehari setelah, hari Natal, aku mengajak mama pulang kembali ke rumah Acek, aku bilang , aku akan mempersipakan semuanya untuk mama, supaya mama nyaman, aku membeli dua oksigen, membeli tempat tidur yang bisa di reclining seperti tempat tidur rumah sakit agar mama nyaman. Aku juga uda menghubungi dokter yang bisa visit ke rumah, bila mama perlu diberi suntikan anti sakit supaya bisa tidur nyenyak. Kenapa aku memutuskan untuk membujuk mama pulang, karena terus-terusan di rumah sakit, di saat tidak ada yang bisa menjaga mama, karena aku harus pulang kembali ke Jakarta dan Novi juga harus kembali ke Amerika setelah hampir sebulan kami menemani mama. Mama seperti biasa dengan penuh pengertian mengatakan “ iya, mama mengerti, kalian pulanglah, jangan khawatirkan mama, kalian harus bisa menjaga kehidupan kalian sendiri, kalian punya suami dan anak yang harus diperhatikan, jadi pulanglah. Mama akan baik-baik saja sampai lewat tahun baru.”
Kata-kata mama tentang lewat tahun baru, pada awalnya memberiku harapan kalau mama akan sembuh dan baik-baik saja, sampai tahun-tahun berikutnya.. tapi ternyata maksud mama itu, lewat tahun baru tepat tanggal 2 jam 1 malam, aku menerima telepon dari dokter visit yang mengabari, kalau dia mendapat telepon dari Acek, kalau mama ingin di bawa ke rumah sakit karena sangat susah bernafas, dokter meminta izinku, kalau sampai di rumah sakit apakah mama mau dipasang ventilator? Dengan hati sedih, dan ingat pesan mama, aku menolak dan mengatakan, mama tidak ingin dipasang ventilator, tolong buat mamaku nyaman saja. Mama karena memang niatnya tidak mau meninggal di rumah Acek, sehingga dia bertahan sampai ambulance mengantarnya ke rumah sakit dan dia di dorong ke ruang perawatannya, baru mama memejamkan mata dengan tenang tepat di tgl 2 jam 2 malam tahun 2019 , itu yang mama artikan lewat tahun baru.
Sebelum mama menghembuskan nafas terakhirnya, Tante Trisna yang ada di rumah sakit, meneleponku dan mendekatkan teleponnya ke telinga mama, aku bilang pada mama “ Aku rela..mama.. Aku rela.. Jangan khawatirkan aku dan Novi, kami akan baik-baik saja. Terimakasih mama.. Terimakasih untuk semua pengorbananmu dan terimakasih sudah mendidik kami menjadi seperti sekarang ini. Pergilah dengan tenang mama, supaya mama tidak kesakitan lagi.” Dan nafas mamamu berhenti. Itulah kisah akhir perjalanan seorang wanita hebat yang aku panggil mama. Selamat jalan Mama. Kami akan mengenangmu sebagai mama terbaik selamanya.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
