004. Sifat-Sifat Kesaktian Mahluk Halus

0
0
Deskripsi

Dalam kehidupan mahluk halus di alam gaib, kekuatan dan kesaktian adalah sesuatu yang sangat penting. Hidup mereka banyak di dasarkan pada kekuatan yang di miliki. Sering kali di antara para mahluk halus terjadi perebutan wilayah dan tempat tinggal, maka siapa yang kuat, dia yang akan menang dan berkuasa. Siapa yang kuat, dia dapat menjadi pemimpin dan penguasa. Siapa yang lemah, dia harus tunduk kepada yang lebih kuat, atau menyingkir supaya tidak menjadi korban. Yang lemah akan mencari yang...

 

Dalam kehidupan mahluk halus di alam gaib, kekuatan dan kesaktian adalah sesuatu yang sangat penting. Hidup mereka banyak di dasarkan pada kekuatan yang di miliki. Sering kali di antara para mahluk halus terjadi perebutan wilayah dan tempat tinggal, maka siapa yang kuat, dia yang akan menang dan berkuasa. Siapa yang kuat, dia dapat menjadi pemimpin dan penguasa. Siapa yang lemah, dia harus tunduk kepada yang lebih kuat, atau menyingkir supaya tidak menjadi korban. Yang lemah akan mencari yang lebih kuat untuk menjadi tempat berlindung.

Di dunia manusia, kekuatan dan kesaktian adalah pengertian yang berbeda. Kekuatan menggambarkan tenaga / kekuatan tubuh manusia dan kesaktian menggambarkan kombinasi kemampuan manusia yang terkait dengan kekuatan tubuhnya, kemampuan olah gerak.

Di dunia mahluk halus, kekuatan dan kesaktian pengertiannya tidak banyak berbeda, karena semuanya tergantung pada kekuatan energi dan kemampuan untuk menembus benteng pertahanan lawannya. Kekuatan dan kesaktian 
mahluk halus ditentukan oleh besarnya, kepadatan dan ketajaman energinya.
 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya 005. Potret kehidupan jin
0
0
 Kata jin berasal dari kata janna (yang artinya bersembunyi atau tidak terlihat), maksudnya yaitu tersembunyi dari pandangan manusia. Jin merupakan makhluk ruhiyah (gaib) yang diciptakan Allah dari api, seperti diterangkan dalam Al Qur’an Surat Al Hijr ayat 26-27;Yang artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas”Sabda Nabi, “jin itu ada tiga jenis, yaitu jenis yang memiliki sayap dan terbang di udara, jenis ular dan kalajengking dan jenis yang berpindah-pindah.1. Jin yang dapat terbang adalah jin yang memiliki kemampuan dan kinerja sangat tinggi dibanding jin jenis lainnya, jin seperti ini bisa berbuat serupa dengan perbuatan seorang ahli kitab yang memindahkan singgasana kerajaan Ratu Balqis di Yaman ke Baitulmaqdis di palestina dalam sekejap mata pada jaman Nabi Sulaiman, seperti di jelaskan dalam Al Qur’an Surat An-Naml ayat 40,“Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip.” Maka tatkala Sulaiman melihat, singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia“.2. Jin yang menetap adalah jin yang suka menetap di sarangnya, karakternya seperti ular dan kalajengking. Jin berlaku seperti manusia, yaitu membutuhkan tempat. Mereka bisa menyatu dengan tempat tinggal kita, bisa di dapur, kamar tidur, atau tempat lain yang jauh dari keramaian manusia. Sabda Rasul: “Bangsa jin bertempat tinggal di tempat-tempat kotor dan sampah, karena mereka memakan sisa makanan manusia” Hadist riwayat (HR) Bukhari-Muslim. “Sesungguhnya tempat pembuangan kotoran didatangi jin, karena itu bila kalian ke kamar mandi hendaklah berdoa, “Allohuma inni a’udzubika minal khubutsi wal khabaaitsi” HR Abu Daud, Nasa’i, Ibnu Majah dan Imam Ahmad. Jin juga tinggal di lubang-lubang, Sabda Rasul, “Janganlah kalian kencing di lubang, Ia adalah tempat tinggal jin”, HR Abu Daud, Nasa’i, dan Imam Ahmad.3. Jin nomaden (tidak menetap). Jin tipe ini berpindah dari suatu tempat ke tempat lain, atau tipe pengembara.Agama bangsa jinBangsa jin terbagi pada beberapa kelompok: ada yang saleh, yang munafik bahkan yang kafir, dan mereka memiliki kafasitas iman yang berbeda-beda seperti halnya manusia, seperti diterangkan dalam Al Qur’an Surat Al Jin ayat 11. Belum pernah ada nabi atau rasul dari bangsa jin. nabi dan rasul mereka pun adalah dari manusia.Persamaan jin dan manusia:1). diciptakan untuk mengabdi pada Allah, Al Qur’an Surat Adz-Dzaariyat ayat 56, yaitu: Yang artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku”.2). memiliki kemampuan berpikir, Al Qur’an Surat Jin ayat 1-2; Yang artinya: 1) “Katakanlah (hai Muhammad): “Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: sekumpulan jin telah mendengarkan (Al Qur’an), lalu mereka berkata: “Sesungguhnya kami telah mendengarkan Al Qur’an yang menakjubkan, 2) (yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan seorang pun dengan Tuhan kami,3). ada yang saleh ada yang kufur, Al Qur’an Surat Jin ayat 11, yaitu: Yang artinya: Dan sesungguhnya di antara kami ada yang shaleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.4). mendapat pahala dan siksa, Al Qur’an Surat Jin ayat 15-16; Yang artinya: “15) Adapun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar api neraka Jahanam; 16) Dan bahwasanya: jika mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak).5). ada laki-laki dan perempuan, Al Qur’an Surat Jin ayat 6; Yang artinya: “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”.6). Berketurunan, Al Qur’an Surat Al Kahfi ayat 50; Yang artinya: “Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam”, maka sujudlah mereka, kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang dzalim”.7). membutuhkan makanan, HR Bukhari.Perbedaan jin dan manusia:1). Jin makhluk gaib, Al Qur’an Surat Al Araf ayat 27;Yang artinya: “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya `auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman”.2). Jin bisa berumur panjang, Al Qur’an Surat Al Araf ayat 14-15. Yang artinya: 14) Iblis menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan”, 15)Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang di beri tangguh.”Jin Qarin (jin pendamping manusia). Sabda Rasul: “setiap diri kamu punya pendamping dari jin dan malaikat” (HR Muslim dan Ahmad).  tidak usah perdulikan perkara jin Korin ini, tapi terus pokus lah pada belajar, kerja dan beramal ibadah sebagai pengabdianmu pada Allah.  jangan percaya ucapan orang orang yang mengatakan bahwa Bila yang mendampingi kita adalah jin muslim, tentu akan mendorong pada kebaikan, tetapi kalau kafir, tentu akan memerintah pada keburukan. sebab semua jin Korin itu adalah kafir,  kecuali jin korinnya rosul Saw.  dan semua malaikat itu sekalipun dia terpuji tapi kau tidak akan menjumpainya sampai kau tetap istiqomah dalam waktu yang lama setelah kau wushul pada allah.Penampakan jin. Jin bisa menyerupai bentuk manusia, binatang, HR Ibnu Hibban, Thabrani, Nasa’i. Jin dalam bentuk aslinya, tidak dapat di lihat oleh manusia, kecuali oleh para nabi yang sudah mendapat mukjizat dan para dukun dukun ilmu Hitam.Minta pertolongan pada jin.Pada Al Quran dibahas tiga pilar utama, yaitu:1) Al Aqaid (masalah yang berkaitan dengan keimanan (Iman pada Allah, malaikat, rasul, surga, neraka dll);2) Asy Syara’i (masalah yang berkaitan dengan hukum, seperti shalat, puasa, warisan, pernikahan, kenegaraan dll); dan3) Al Qashah (memaparkan kisah-kisah untuk diambil pelajaran bagi kehidupan). Contoh kisah pernikahan Asiah (seorang wanita solehah) dengan Fir’aun (seorang kafir yang dimurkai Allah). Kisah tersebut tidak bisa dijadikan dalil diperbolehkannya muslimah menikah dengan laki-laki kafir, karena isi kisah tersebut bukan berisi tentang ayat yang menyatakan hukum. Ayat tentang hukum menegaskan bahwa: “muslimah dilarang menikah dengan laki-laki kafir”, Al Qur’an Surat Al Baqarah ayat 221.Yang artinya: ”Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik walaupun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil pelajaran”.Contoh kisah Nabi Sulaiman yang bisa memerintah jin, Al Qur’an Surat Saba ayat 12-13.Yang artinya: “12) Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalanannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanannya di waktu sore sama dengan perjalanan sebulan (pula) dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya adzab neraka yang apinya menyala-nyala. 13) Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba Ku yang berterima kasih”.Kisah Nabi Sulaiman tidak bisa dijadikan dalil diperbolehkannya kita meminta tolong pada bangsa jin, karena betentangan dengan ayat yang mengharamkan meminta tolong pada jin, baik itu meminta pertolongan pada jin muslim apalagi jin kafir. Seperti dijelaskan dalam Al Qur’an Surat jin ayat 6: “Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan”.Hal tersebut juga dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Al-Baqarah, Al Qur’an Surat Al-Isra. Kesimpulannya, berdosa bila kita meminta pertolongan atau bekerja sama dengan jin.Kerasukan jin (kesurupan).Kesurupan bukan merupakan fenomena sakit jiwa, tetapi merupakan gangguan jin pada manusia, ada beberapa riwayat yang menerangkan hal ini, diantaranya:1) Usman bin Abi al-Ash menemui Rasulullah, “Wahai Rasullullah, aku melihat sesuatu dalam shalatku sampai-sampai aku tidak tahu sedang shalat apa”; Rasul bersabda “itu adalah setan (jin), mendekatlah padaku!’ maka aku pun mendekat kepada Rasul, lalu aku duduk. Lalu Rasul memukul dadaku dengan tangannya dan meniup mulutku sambil berkata “Keluarlah musuh Allah!” Nabi malakukannya sebanyak 3 kali (HR Ibnu Majah).2) Ya’la bin Murrah berkata, seorang perempuan datang kepada Rasul sambil berkata, “Anakku terkena penyakit gila sejak tujuh tahun yang lalu dan sembuh dua kali sehari. Rasul berkata: “dekatkanlah anakmu padaku”, lalu beliau menyembur dengan ludahnya sambil berkata “Keluarlah wahai musuh Allah, Aku adalah Rasulullah!”. Para ahlul sunah wal jama’ah bersepakat, bahwa jin bisa masuk pada tubuh seseorang dan dapat mengatakan apa yang tidak pernah dia pelajari.Roh gentayangan.Kita harus hati-hati berbicara tentang roh, karena roh merupakan ilmu Allah swt dan manusia hanya diberi sedikit sekali. “Dan mereka bertanya kepada mu tentang roh. Katakanlah, “roh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit’ Al Qur’an Surat Al Isra ayat 85. Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: “Tidak ada penularan, tidak ada mayat gentayangan menjadi hantu kuburan, tidak ada binatang tertentu yang yang muncul menyebabkan hujan, dan tidak ada tabu di bulan safar” HR. Muslim.Selain itu, diterangkan juga dalam Al Qur’an Surat As-Sajdah ayat 11; Fushilat ayat 30; Al Fajr ayat 27-30; Al An’am ayat 93; Al Muminun ayat 99-100. Sebagaimana berikut iniSurat As-Sajdah ayat 11;Yang artinya: “Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.Fushilat ayat 30;Yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu“.Al Fajr ayat 27-30;Yang artinya: 27) Hai jiwa yang tenang, 28) Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya, 29) Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku, 30) dan masuklah ke dalam surga-Ku.Al An’am ayat 93;Yang artinya: “Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: “Telah diwahyukan kepada saya”, padahal tidak ada diwahyukan sesuatu pun kepadanya, dan orang yang berkata: “Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya”Al Muminun ayat 99-100Yang artinya: 99) (Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), 100) agar aku berbuat amal yang shaleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan”.Dalil-dalil tersebut menegaskan bahwa semua roh, akan berada di alam barzah sampai terjadi kiamat. Bila kita menemukan orang yang kesurupan dengan gaya serta cara bicaranya sama dengan yang sudah meninggal, roh yang masuk pada orang tersebut bukanlah roh yang sudah meninggal atau roh gentayangan, tapi yang masuk pada orang itu adalah jin yang menyerupai almarhum.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan