
Rumah Kosong yang sangat besar yang terletak di ujung jalan Dusun Sentani menyimpan misteri yang besar. Tanaman semak belukar dan pohon Beringin tua menambah keangkeran rumah yang sudah lama ditinggalkan penghuninya ini. Warga dusun tidak ada yang berani mendekati rumah kosong ini karena jalanan di depan rumah kosong ini selalu gelap di malam hari. Ujung Dusun Sentani adalah hutan yang luas, jadi akses masuk dusun hanya melalui jalanan di depan dekat pusat dusun.
Warga sering mendengar suara-suara...
RKDDA Bab 1. Rumah Kosong di Dusun Sentani
Dusun Sentani merupakan dusun terpencil yang terletak di ujung wilayah yang berbatasan dengan hutan yang lebat dan luas. Dusun ini jarang dikunjungi pendatang dari luar kota karena letaknya yang sangat jauh dari kota terdekat. Pendatang dari luar kota yang datang ke dusun ini biasanya bukan berkunjung ke dusun ini tapi menuju hutan di ujung Dusun Sentani.
Sebenarnya pemandangan di dusun ini cukup indah dengan pematang sawah yang bertebaran di sisi kiri dan kanan jalan masuk ke dusun ini. Pepohonan juga tampak asri dengan dedaunan hijau yang sangat menyejukkan mata.
Selain warga dusun, hanya segelintir orang yang mengetahui sejarah Dusun Sentani. Dusun ini tadinya merupakan hutan rimba yang ditebang pepohonannya untuk dijadikan persawahan. Hutan di belakang dusun tidak pernah lagi dimasuki oleh warga dusun karena mereka menganggapnya keramat dan tidak boleh dimasuki. Tapi buat pendatang dari luar kota diijinkan oleh warga asalkan tidak melibatkan warga sama sekali serta tidak membuat keributan.
Rumah warga yang agak berjauhan satu sama lain ditambah juga penerangan listrik yang seadanya membuat dusun ini agak gelap gulita di malam hari. Padahal di siang hari pemandangan rumah warga yang terbuat dari kayu ini menambah pesona keindahan dusun ini. Warga dusun sangat ramah satu sama lain, juga terhadap pendatang dari luar kota yang kadang mempunyai kepentingan di hutan ujung dusun ini.
Kadang sampai berhari-hari di hutan, barulah pendatang dari luar dusun ini muncul kembali. Warga dusun tidak peduli dengan yang dilakukan pendatang ini sepanjang tidak mengusik ketenangan mereka. Hutan di ujung dusun memang menyimpan sejuta misteri yang juga tidak ingin diungkit warga dusun karena menyangkut leluhur mereka.
Di ujung dusun ini tampak sebuah rumah besar yang sangat berbeda dengan rumah-rumah warga yang terbuat dari kayu. Rumah ini sangat besar dengan bangunan betonnya dan halaman yang sangat luas.
Rumah ini terlihat sangat mewah di tengah rumah warga yang biasa saja. Walaupun sudah terlihat kusam dengan cat yang sudah mengelupas namun melihat kokohnya rumah ini dapat dipastikan rumah ini dahulu adalah rumah yang megah yang memiliki halaman yang cukup luas untuk ukuran rumah di desa.
Sayangnya rumah ini tidak berpenghuni. Tampak semak belukar yang sudah tinggi menutupi keseluruhan halaman rumah ini. Bahkan jalan menuju pintu depan rumah juga terhalang rumput yang tinggi. Tidak ada yang tahu siapa pemilik rumah ini. Menurut cerita rumah ini pernah dimiliki saudagar kaya yang memiliki perkebunan di dusun ini. Ada juga yang mengatakan rumah ini milik orang kaya yang sudah tidak tinggal di dusun ini. Lambat laun cerita inipun menghilang dan hanya meninggalkan kesan horor di dusun ini jika malam menjelang dan jalanan di depan rumah kosong ini gelap gulita.
Tidak ada penduduk dusun yang berani mendekati rumah ini jika hari sudah malam. Cerita yang beredar menyebutkan ada warga dusun Sentani yang melihat penampakan wanita cantik berambut panjang dan berpakaian serba merah dengan gaun panjangnya yang duduk di teras rumah. Ada juga cerita yang menyebutkan melihat raksasa besar yang menjadi penunggu pohon besar yang tumbuh di halaman rumah ini. Ada juga yang sering mendengar suara seperti desahan dan bisikan yang pelan yang berasal dari dalam Rumah Kosong ini. Masih banyak cerita-cerita seram yang beredar di dusun ini namun tidak ada yang terbukti kebenarannya.
Rumah di sebelah Rumah Kosong ini juga rumah yang cukup besar walaupun tidak sebesar rumah di sebelahnya. Berbeda dengan rumah sebelahnya yang tampak kusam tak terawat, rumah ini begitu kontras dengan cat warna-warninya yang menambah keindahan rumah ini. Halamannya pun dipenuhi tanaman bunga dan tanaman buah yang terawat rapi. Rumah ini tampak bersih walaupun banyak pepohonan dan taman bunga di halaman rumah.
RKDDA Bab. 2 Kisah Ningsih
Rumah Kosong di Dusun Sentani menjadi salah satu rumah yang ditakuti oleh warga dusun karena cerita yang beredar selalu menyeramkan mengenai rumah yang sudah tidak berpenghuni ini. Namun uniknya masih ada rumah yang berpenghuni yang berada di dekat Rumah Kosong ini yang masih terawat rapi.
Rumah ini menjadi satu-satunya rumah yang berpenghuni di dekat ujung dusun karena selain rumah kosong yang dikenal angker, tidak ada lagi tetangga di sekeliling rumah itu. Mungkin juga karena keangkeran cerita rumah kosong ini membuat warga dusun ini tidak berani tinggal di sekitarnya dan memilih tinggal di dekat pusat dusun saja biar lebih aman dari gangguan hal-hal yang berbau spiritual.
Rumah besar ini ternyata hanya dihuni satu orang saja yaitu seorang wanita setengah baya bernama Ningsih yang juga merupakan penduduk asli dusun ini. Rumah yang ditempatinya pun merupakan rumah warisan dari pendahulunya yang sudah dia perbaiki menjadi rumah yang lebih besar dan kuat. Hanya 2 rumah ini yang terbuat dari bangunan beton yang kuat, sangat bertolak belakang dengan rumah-rumah penduduk yang hanya terbuat dari kayu saja.
Sepeninggal suaminya, Ningsih tinggal sendirian di rumah ini. Anak-anaknya juga tidak pernah kelihatan mengunjunginya. Entah konflik keluarga apa yang menyertai kehidupan mereka di masa lalu sehingga di masa tuanya Ningsih harus tinggal sendirian di dusun ini.
Sudah puluhan tahun Ningsih mendengar cerita yang beredar mengenai Rumah Kosong di sebelahnya tapi dia tidak menjumpai kebenaran cerita-cerita seram yang beredar dari mulut ke mulut itu. Selama tinggal di rumahnya tidak pernah sekalipun dia diganggu oleh suara-suara maupun penampakan yang katanya berasal dari rumah kosong di sebelahnya.
Semua terasa normal-normal saja hingga beberapa hari belakangan ini Ningsih sering mendengar percakapan di malam hari yang berasal dari Rumah Kosong ini. Apa rumah kosong ini sudah ada penghuninya ya?. Begitu pikiran Ningsih yang kemudian memberanikan diri keluar melihat ke arah rumah kosong yang gelap gulita ini. Tapi suara-suara yang dia dengar kemudian menghilang. Hanya terdengar suara angin malam dan binatang malam yang meramaikan sunyinya malam di ujung dusun ini.
Ningsih yang kemudian kembali masuk ke rumahnya mendengar lagi suara percakapan beberapa orang yang dia yakin berasal dari rumah kosong. Suara-suara yang semula terdengar seperti orang yang sedang berbicara itu berubah menjadi suara desahan yang hampir mirip bisikan. Suara inilah yang sangat mengganggu pikiran Ningsih.
Wanita ini berusaha mengabaikan suara-suara ini yang dia khawatirkan hanya ada di pikirannya saja. Tidak mungkin rumah kosong yang yang tidak berpenghuni itu yang membuat suara-suara gaduh ini. Semakin lama suara ini makin membuat kepalanya sakit dan merasa depresi.
Ningsih kemudian melaporkan kejadian ini ke kepala dusun yang langsung menanggapi serius laporannya. Wanita ini khawatir suara-suara gaduh ini diciptakan seseorang untuk membuatnya tidak betah dan pergi meninggalkan rumah peninggalan almarhum suaminya ini.
Bukan hal yang mustahil jika Ningsih beranggapan seperti itu. Sejak 2 minggu lalu sebelum dia pertama kali mendengar suara-suara aneh ini, ada tawaran dari pengusaha luar daerah yang sangat berminat untuk membeli kediamannya. Walaupun sudah ditolak berkali-kali mereka tetap datang berusaha membujuk dirinya sehingga akhirnya Ningsih mengusir mereka dengan amarah yang besar. Hanya di rumah ini dia merasa aman merasakan kehadiran almarhum suaminya sehingga dia memilih bertahan di rumahnya yang sekarang. Dia juga tidak tahu maksud pengusaha ini ingin membeli rumahnya ini. Mungkin untuk tempat persinggahan saat mereka pergi ke hutan di ujung rumah ini untuk melakukan ritual kekayaan atau memang ada hal khusus yang tidak diketahui Ningsih mengenai rumah ini yang membuat pengusaha itu tertarik membelinya.
Beberapa warga yang berani menawarkan diri memasuki rumah kosong ini atas ijin kepala dusun untuk menemukan rekaman atau audio yang dipasang di rumah kosong ini yang menyala di malam hari yang diduga mengganggu ketenangan Ningsih. Tapi mereka tidak menemukan tanda-tanda ada orang yang masuk ke dalam rumah kosong ini karena lantainya sangat berdebu dan tidak ada jejak kaki siapapun di rumah ini.
Warga Dusun Sentani lambat laun sudah lupa dengan masalah Ningsih karena menganggap mungkin wanita ini memang mengalami halusinasi karena rindu dengan almarhum suaminya. Hingga pada suatu pagi seorang warga dusun menemukan wanita yang posisinya tergantung di pohon besar rumah kosong ini. Setelah penduduk dusun beramai-ramai menurunkannya ternyata sosok yang tergantung itu adalah Ningsih, wanita yang pernah mereka anggap mengalami halusinasi.
Kepala dusun segera menyarankan menutupi wajah Ningsih dengan kain karena wajahnya terlihat agak mengerikan dengan mata yang melotot seakan melihat sesuatu yang sangat menakutkan dirinya sebelum ajal menjemputnya.
Kejadian ini kemudian menggemparkan Dusun Sentani yang tenang itu. Sejak kejadian itu banyak warga dusun yang mengakui melihat Hantu Ningsih yang berkeliaran di Rumah Kosong itu. Kadang mereka melihatnya juga di rumah bekas tempat tinggal Ningsih.
Cerita beredar dari mulut ke mulut ini membuat rumah kosong ini semakin mengerikan untuk warga dusun, apalagi sekarang rumah di sebelahnya juga sudah tidak berpenghuni. Jalanan di sekitar rumah kosong ini menjadi gelap dan sangat menyeramkan jika malam tiba. Tidak ada seorangpun warga dusun ini yang berani lagi melewati rumah kosong ini baik di siang hari maupun malam hari.
*****
Sereem tidak membaca narasinya ….
Ditunggu saja ya lanjutannya …
Bab 1-2 ini masih gratis ya … jadi segera membacanya …
Jika suka bisa memberikan tips seadanya, jika tidakpun tidak apa-apa asalkan menikmati ceritanya.
Bersambung ….
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
