
Judul : Marcel & Laura
Penulis : Zenny Arieffka
Genre : ROMANTIS DEWASA
BLURB :
Laura seorang gadis sederhana yang dimanfaatkan kehadirannya oleh Marcel, pria sempurna yang masih belum selesai dengan masalalunya. Laura sudah tulus memberikan segalanya yang dia miliki untuk Marcel, namun sayangnya, Marcel hanya memberikan sebagian kecil hatinya untuk Laura.
Masalah mulai muncul saat orang dalam masalalu Marcel kembali pada Marcel, padahal saat itu, Laura tengah mengandung anak Marcel.
apa yang...
PROLOG
“Lau? Udah siap, kan?” tanya Ira. Malam ini, Ira menjemput di tempat kostku. Rencananya, kami akan pergi sebuah acara klub motor tempat dimana pacar Ira berada. Katanya sih, di sana seru dan ramai karena akan ada balapan juga.
Ngomong-ngomong, ini bukan balapan liar ala anak-anak jalanan. Klub motor tempat dimana pacar Ira berada adalah klub motor elite. Dan balapan tersebut juga tidak diadakan di jalan umum, melainkan di tempat khusus dan juga akan dikawal oleh pihak berwajib.
Sebenarnya, aku cukup penasaran, darimana Ira mengenal pacarnya yang bernama Kak Radit itu? Karena jika kubayangkan dari yang diceritakan oleh Ira, Kak Radit bukanlah cowok biasa-biasa saja. Dia bukan anak kuliahan seperti kami dengan keuangan yang sangat terbatas.
Bahkan, beberapa kali aku melihat Ira mendapatkan hadiah yang cukup mahal dari pacarnya itu. Ditambah fakta bahwa Kak Radit masuk klub motor elite, tentu saja menambah keyakinanku bahwa pacar Ira itu bukan dari kalangan biasa-biasa saja seperti kami.
Namun sepertinya, Ira tidak mau menjawab pertanyaanku itu. Ya, akupun tak ingin memaksa.
Akhirnya, kamipun berangkat. Kami di jemput sebuah mobil yang rupaya itu adalah orang suruhan Kak Radit, kami pun menuju ke tempat acara itu berada.
****
Benar apa yang kubayangkan. Ini bukan sekedar acara klub motor biasa. acaranya sangat ramai. Banyak perempuan dan laki-laki di sana yang dari tanpangnya saja menunjukkan bahwa mereka adalah anak-anak dari kalangan konglomerat. Apa pacar Ira salah satunya?
Ira akhirya mengenalkanku pada Kak Radit. Iya, ini pertama kali kami bertemu, dan dari yang kulihat, aku yakin bahwa pacar Ira ini terlihat bukan dari kalangan orang biasa-biasa saja.
“Ayo, ikut, kukenalkan dengan teman-temanku,” ajak Kak Radit.
Kamipun mengikutinya. Dia mulai memperkenalkan kami dengan teman-temannya. Entah teman laki-laki ataupun teman perempuannya.
Hingga kemudian, langkahku terhenti dan tatapan mataku tertuju pada seorang pria dengan beberapa wanita di sisi kanan dan sisi kirinya.
Pria itu… juga tampak menatapku. Pandangan mata kami seolah terkunci satu sama lain. Cukup lama. Hingga akhirnya, sikutan Ira menyadarkanku dari lamunan.
“Apa yang kamu lihat?” tanyanya.
Aku menundukkan kepalaku, pipiku merona malu dan jantungku berdebar-debar. Sepertinya, aku tidak pernah melihat seorang pria dengan cara seperti ini, seolah-olah dia merebut semua perhatianku. Astaga… aku harus mengendalikan diriku.
“Cowok yang di sana itu ya? Jangan coba-coba, deh…” bisik Ira.
“Ahhh, enggak…” elakku. Memangnya kenapa?” tanyaku penasaran.
“Namanya Kak Marcel. Dia itu kayak bintangnya di klub motor ini, ya… aku ngerti sih kalau kamu tertarik sama dia… tapi jangan terlalu dipikirin ya. Dia itu tak tersentuh,” ucap Ira penuh arti.
Aku hanya mengangguk. Kuberanikan diriku untuk menatapnya sekali lagi, dan rupanya, dia masih melemparkan tatapannya padaku. Astaga… astaga… apa yang terjadi? Kenapa rasanya jantungku berdebar dan tak bisa dikendalikan?
*****************
Bab 1 – Aku hamil Anak Kak Marcel
Namaku Laura Amelia. Umur 20 tahun, aku mahasiswi jurusan sasta. Setidaknya dulu seperti itu sebelum aku mengenal dia dan kini mengandung anaknya.
Namanya Marcel Arya Wijaya, usianya mungkin sekitar 26 atau 27 tahun. Aku memanggilnya dengan panggilan Kak Marcel. Aku kenal Kak Marcel setahun yang lalu. Saat itu, temanku -Ira, mengajakku ke acara sebuah klub motor. ya, maklum saja karena pacar Ira yang bernama Kak Radit adalah salah satu anggota klub motot tersebut. Di sanalah, untuk pertama kalinya aku melihat Kak Marcel.
Kak Marcel adalah sosok yang tampan. Amat,sangat,tampan. Dia tampak keren dengan pakaian serba hitam dan motor gedenya yang berwarna hitam juga. Kata Ira, Kak Marcel adalah salah satu orang yang populer di klub tersebut. Banyak perempuan yang mengidolakannya, dan kemungkinan besar, aku akan menjadi salah satunya. hehehe.
Sebenarnya, di malam itu, kami tidak sempat bertegur sapa. Ya, memangnya siapa aku? Aku hanya gadis biasa dan tidak secantik perempuan-perempuan di sekitarnya malam itu. Kupikir, mungkin aku hanya bisa mengaguminya saja dari jauh.
Sedikit cerita tentang Kak Marcel, dia memang salah satu anggota klub motor itu. Namun, dia bukan anak motor seperti kebanyakan anak motor yang ada. Kata Kak Radit, Kak Marcel gabung di klub mereka karena dia suka otomotif, ditambah lagi dia kenal dengan pendiri klub motor elit tersebut. Dia berkumpul jika ada acara-acara besar seperti malam itu, sisanya, dia hampir tak pernah ikut kumpul-kumpul.
Itu semua karena Kak Marcel cukup sibuk. Masih kata Kak Radit, Kak Marcel bekerja di perusahaan keluarganya, salah satu perusahaan terbesar di negeri ini. Bayangkan saja, bagaimana dia tidak digandrungi oleh banyak perempuan, ganteng, keren, tajir melintir. hehehehhe dan sepertinya, alasan-alasan itu pulalah yang membuatku juga menginginkannya...
Hingga kini, aku masih tidak menyangka bahwa hubunganku dengan Kak Marcel akan sedekat ini. Maksudku, setahun yang lalu aku berpikir bahwa mungkin aku hanya akan bisa mengaguminya dari jauh tanpa dia ketahui, namun faktanya kini, Aku sedang mengandung darah dagingnya...
Ya. saat ini aku sedang hamil. Aku hamil anak Kak Marcel.
Kalian mau tahu gimana ceritanya? well, ceritanya cukup panjang, tapi aku bersedia menceritakan semuanya pada kalian. Tapi sebelum itu, aku ingin menghubungi Kak Marcel dulu.
Ya, siang ini adalah jadwalku untukmemeriksakan dedek bayi. Jadi, pagi ini aku mau mengirim pesan pada Kak Marcel dulu untuk mengajaknya ikut serta. semoga saja dia bisa.
Aku : Pagi Kak, sudah bangun?
Aku : uumm, hari ini aku mau ke Dokter, mau periksain Dedek bayi. Kamu mau ikut nggak?
Aku : kalau kamu sibuk, nggak apa-apa sih, aku bisa pergi sendiri.
Kak Marcel : Maaf, aku ada rapat hari ini.
Kak Marcel : Bakal sibuk banget.
Aku : Ohh, oke, nggak apa-apa, aku ngerti kok. Btw, aku mau bawain sarapan ke apart Kakak, mau kah?
Kak Marcel : Boleh, dateng aja.
Aku : Tapi cuma Nasi goreng, soalnya aku tadi ngidam nasgor, terus bikin sendiri, ehh kebanyakan hehehe
Kak Marcel : Ya udah, bawa aja ke sini, nanti kumakan.
Aku : Oke, sip!! Aku otewe yaa...
Kak Marcel : Oke.
Ya, memang seperti itulah interaksi kami. Tak ada yang special. Atau bisa dibilang, hanya aku yang antusias dengan semua ini. Sedangkan Kak Marcel tetap saja bersikap datar-datar saja.
Biasanya, Kak Marcel akan bersikap baik padaku ketika dia sedang menginginkan sesuatu dariku, seperti... ingin bercinta.
Ya, meski hubungan kami tidak jelas bagaimana statusnya, faktanya adalah, dia masih sering tidur denganku, dan bodohnya, aku tak pernah menolaknya.
Aku baru sadar bahwa cinta dan kebodohan itu rupanya berjalan seiringan. Aku telah jatuh cinta padanya, namun aku bodoh, karena meskipun aku tahu bahwa dia hanya memanfaatkanku, nyatanya, aku tetap bersedia berada di sisinya dan tetap mencintainya...
-TBC-
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
