GERALD FORD 02

0
0
Deskripsi

Namanya populer sebagai si badut tongkrongan.
Sahabat sejati dari ketua geng 'Black Rose' serta si kesayangan gadis kecil yang selalu menempel kemanapun ia pergi.

"Hai, baby girl."

"Jangan tinggalkan aku sendiri kak!"

"Kenangan kita akan kubawa pergi oke, jangan lupakan aku teman."

"Kau pembohong besar."

Hai untuk kalian para pembaca yang baik hati serta rajin menabung dan gemar membaca cerita.
Dimohon untuk tidak melakukan screenshoot, mengcopy tulisan, menyebarluaskan cerita ini kepada pihak manapun ya. Dengan demikian kalian menghargai karya hasil tulisanku ini. Terimakasih banyak atas kunjungannya.

*Enjoy for reading this story my baby❤


Part 2.

Sementara di tempat lain Alexa dibawa oleh Gerald menuju ruang tempat berkumpul mereka disudut sekolah megah ini, saat sampai Gerald dengan hati-hati menurunkan Alexa disalah satu sofa namun gadis itu masih menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Gerald.

"Beby turun dulu oke terus ganti baju dulu biar gak masuk angin." Ucap Gerald seraya mengusap lembut kepalanya.

Alexa melepas pelukannya dan mengangguk lucu di hadapan Gerald, membuat pemuda tersebut gemas lantas mencubit pelan pipi gembul Alexa.

Devan dan Regan tiba di ruangan tersebut diikuti kedua teman mereka dengan terengah-engah.
Regan mendekati gadis yang sebagian bajunya basah kuyup karena semangkuk es campur.

Ia mengusap lembut kepala Alexa dan mengucapkan "maafkan aku." Katanya.

Tangan Regan ditepis oleh Gerald yang masih berada dihadapan Alexa dan berujar "jangan suka pegang-pegang bayi gue sembarangan."

Alexa terkekeh kecil melihat kedua teman kakaknya berselisih karena dirinya. Ia merentangkan kedua tangan kearah Devan kakak kandungnya.

Devan yang mengerti keinginan Alexa berjalan menghampiri gadis itu dan dengan mudah menggendongnya menuju sebuah kamar yang tersedia didalam ruangan tersebut.

Regan menatap datar kedua kakak-beradik itu pergi sementara Gerald menggerutu kesal karena bayi kesayangannya dibawa oleh devan.

Evan dan Leo lebih memilih bersantai tiduran diatas karpet yang tergelar di hadapan sebuah televisi, sepertinya mereka semua memilih untuk membolos pelajaran karena satu-satunya gadis diantara mereka sudah diusik orang.

Devan keluar kamar seorang diri membiarkan adik perempuannya itu berganti pakaian.
Ia berjalan menghampiri teman-temannya yang duduk diantara sofa juga karpet yang ada di ruangan tersebut.

Alexa sendiri telah selesai membersihkan seluruh tubuhnya, ia lebih memilih untuk tidur didalam kamar karena tidak akan ada orang yang berani mengusik ketenangan orang-orang di ruangan ini karena pamannya adalah pemilik sekolah tersebut.

"Oh iya Van elu tadi lihat ngga ada murid baru pas kita nyusul mereka kesini?" Tanya Leo.

"Yang pake tindik di alis kirinya bukan sih?" Ujar Evan balik bertanya.

"Hooh yang itu, cakep bener ya tuh cewek." Ucap Leo.

"Lah bukannya sekolah kita kagak ngebolehin pake tindik, tuh cewek berani bener ngelanggar aturan, mana di alis pula." Ujar Evan menggebu-gebu.

"Tapi cakep kan?" Ucap Leo.

Evan pun cengengesan mendengar ucapan temannya seraya mengangguk setuju, sementara ketiga orang yang berada disitu hanya mendengarkan obrolan duo curut tongkrongan mereka.

Waktu pun berlalu begitu cepat hingga tak terasa kini sudah waktunya pulang sekolah, Devan beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar yang tertutup rapat.
Disana ia melihat adiknya tertidur pulas dengan tubuh yang ditutupi selimut.

Devan menyibak selimut yang menutupi tubuh adiknya dan dengan perlahan ia menggendong ala bridal style seraya berjalan keluar dari ruangan tersebut.

Saat tiba didepan teman-temannya ia memberi isyarat pada mereka untuk pergi dari tempat itu.
Leo membukakan pintu keluar untuk Devan yang sedang menggendong Alexa.
Gerald sendiri menutupi tubuh Alexa dengan jaket miliknya agar panas matahari tidak langsung menyengat bayi kesayangannya.

"Bro gue ngambil motor dulu ya." Ucap Gerald berjalan menuju arah lain.

"Nyuk elu mau kemana gue ikut." Ujar Evan yang ingin mengikuti Gerald namun ditahan oleh Leo yang berujar "ambil tas dulu di kelas bego, elu mau maen pergi-pergi aja." Ungkapnya.

"Oh iya lupa nyet gue belom ngambil tas, lah terus si Gerald udah bawa tas aja tuh." Ucap Evan.

"Lah kan emang kagak masuk kelas dia mah." Ujar Leo.

"Eh iya si kunyuk kan telat masuk sekolah terus malah bolos pelajaran lagi." Runtuknya.

"Elu juga bolos bego!" Seru Leo.

"Lah pan elu juga nyet." Umpat Evan.

Kedua orang tersebut terus menerus berdebat tentang hal yang tidak penting, sementara Regan sedang membuka pintu mobil agar Devan bisa menaruh Alexa didalamnya.

Saat Devan sudah menaruh Alexa dengan nyaman di mobilnya ia pun keluar dan berjalan memutari mobil untuk masuk ke kursi pengemudi.

Lain halnya Regan yang menundukkan kepalanya seraya mencium kening gadis tersebut dengan perlahan agar tak mengusik tidurnya yang lelap.

Suara deru motor sport terdengar menghampiri mereka dan berhenti tepat disamping mobil Devan.
Disaat itu juga Leo dan Evan juga tiba dengan tas milik mereka yang tersampir dipundak sementara tas lain mereka jinjing saja yang mana tas itu milik Alexa,Devan dan Regan.

Regan mengambil tasnya yang dibawa oleh Leo dan berucap "terimakasih." Pada pemuda didepannya.

Leo hanya mengangguk pelan dan segera menaiki motor sport yang terparkir rapi disana, diikuti Evan dan Regan yang sama-sama menaiki motor sport.

Deru mesin motor bersahut-sahutan, saat mobil milik Devan melaju di jalanan diikuti oleh keempat temannya yang mengendarai kendaraan mereka masing-masing.

Diperjalanan banyak orang yang memberikan gestur menyapa ataupun yang menegur langsung dengan berteriak. Yang hanya ditanggapi oleh teman-teman Devan saja karena ia tidak mungkin harus selalu membunyikan klakson mobil untuk menyahuti sapaan anggota geng motor miliknya.

Lagipula ada adiknya yang sedang tertidur pulas di sampingnya, maka dari itu ia sebisa mungkin tidak mengusik gadis di sampingnya.

Setelah beberapa saat berkendara mereka semua tiba di mansion milik Devan dan Alexa karena mereka memang hanya tinggal berdua di dalam sana.
Kedua orangtua mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing hingga jarang pulang.

Tapi mereka masih memberikan perhatian dan kasih sayang untuk mereka berdua walaupun dengan mencuri waktu senggang dari pekerjaannya.

Gerald tiba terlebih dahulu lantas membuka helm dan turun dari motor miliknya seraya berjalan menuju pintu mobil dimana Alexa tertidur disana.

"Beby wake up." Ucapnya lembut.

Devan membiarkan temannya itu membangunkan adik perempuannya yang sudah terlalu lama menjelajahi alam mimpinya. Ia memilih turun dari mobil dan menenteng tas masuk kedalam rumah.

Gerald masih terus membangunkan Alexa dengan mencubit pipi dan hidung milik Alexa, sehingga gadis itu terusik dan membuka mata cantiknya.

Matanya sayu masih mengantuk namun Gerald tidak membiarkan gadis itu tertidur lagi, Gerald lebih memilih membujuknya dengan mengatakan "ayo kita beli susu kotak dan cokelat untukmu."

Alexa terbangun dengan lesu dan merentangkan kedua tangannya meminta untuk digendong. Gerald dengan senang hati menuruti keinginannya.

"Kemarilah beby, kakakmu sudah menunggu didalam rumah." Ucap Gerald.

Alexa dengan linglung mengedarkan pandangan melihat sekitarnya ternyata ia berada di dalam mobil dan kini digendong oleh Gerald masuk menuju kerumah.

Saat sampai dirumah Gerald menurunkan gadis tersebut dipangkuan regan sementara ia pergi menuju kamar mandi terlebih dahulu.

"Bangun sayang." Ujar Regan.

"Diamlah aku mengantuk." Ucap Alexa bersandar di dada Regan.

"Kau sudah tertidur cukup lama." Ucapnya.

"Biarkan saja." Tegur Devan yang baru saja selesai berganti pakaian.

"Aku lapar, ayo kita pesan makanan." Ucap Leo.

Mendengar ucapan Leo gadis yang berada dipangkuan Regan tiba-tiba bangkit dan duduk diantara Leo serta Evan.

"Ayo ayo." Ucap Alexa.

"Ada apa ini? Kenapa kau duduk disitu Beby." Ujar Gerald tiba di ruang keluarga.

"Pesan makan." Jawabnya seraya menunjukkan ekspresi menggemaskan.

"Baiklah, bro gue balik duluan ya." Ucap Gerald pada Devan yang sibuk dengan ponselnya.

"Kak Gerald mau kemana? Beby ikut." Ujar Alexa menarik-narik ujung kemeja Gerald.

"Lain kali ya sayang." Ucap Gerald.

"Hiks.. hiks.. hiks ikuutt." Rengeknya.

Gerald memeluk Alexa yang tidak ingin ditinggalkan olehnya, ia memberi isyarat kepada teman-temannya agar membujuk Alexa.

"Alexa ayo kita pesan pizza bagaimana?" Bujuk Evan.

"Leo belikan susu kotak satu kardus mau? Di tambah coklat sama strawberry ya" Sahut Leo.

Alexa menggelengkan kepalanya dan tetap memeluk erat Gerald karena tak ingin ditinggalkan. Karena kemanapun pemuda itu pergi ia akan mengikutinya.
Sejak dulu ia sudah seperti itu, karena Gerald dan kakaknya sudah berteman sejak mereka kecil.

Devan yang melihat adiknya tidak ingin melepaskan Gerald akhirnya menghampiri mereka berdua dan membujuk gadis itu agar mau membiarkan temannya itu pergi.

"Gerald tidak akan pergi meninggalkanmu, ia hanya pulang kerumahnya saja. Jangan menangis sayang disini ada aku dan yang lainnya." Ucap Devan.

"Hiks.. hiks.. hiks tidak, aku ingin ikut kak Gerald." Jawabnya.

"Lihat aku Alexa." Tegur kakaknya.

Alexa memalingkan wajah pada Devan tanpa melepaskan pelukannya dari Gerald. Matanya sembab dengan hidungnya yang memerah serta jejak air mata di kedua pipi gembul miliknya.

"Aku tidak pernah melarangmu mengikuti Gerald kemanapun ia pergi, sejak dulu aku selalu membiarkanmu bersamanya. Tapi kau sudah mulai dewasa sayang, Gerald juga punya urusan miliknya sendiri yang kita sendiri tidak bisa selalu bersamanya, jadi biarkan ia pergi alexa, sejauh apapun ia pergi kau tetap ada dihatinya, maka tak usah khawatir oke." Terang Devan.

Ya itulah Devan, kulkas berjalan yang akan menghangat saat bersama teman-teman dan adik perempuan satu-satunya ini. Alexa masih erat tak ingin melepas Gerald.

"Beby sayang." Panggil Gerald.

Alexa menengadah menatap wajah Gerald dengan masih bercucuran air mata.
Gerald menghapus air mata itu dengan lembut dan penuh kasih sayang. Lantas bertanya pada gadis itu "Beby ingin ikut?"

Gadis itu mengangguk-anggukkan kepalanya, yang diikuti oleh Gerald lalu dilanjutkan dengan " kakak tidak akan meninggalkanmu sendiri, lagipula disini ada Devan, Regan, Leo dan Evan yang akan menjagamu juga." Ucapnya.

"Mereka akan selalu bersamamu, sekarang biarkan kakak pulang ya, besok kita akan bertemu lagi disekolah dan kakak akan membawakan banyak susu kotak untukmu." Bujuk Gerald.

"Ta-tapi biasanya kak Gerald selalu disini, atau atau aku yang ikut kak Gerald, kenapa hari ini aku tidak boleh ikut?" Ucap Alexa.

Ya biasanya Gerald akan selalu menghabiskan banyak waktu menemani Alexa bersama Devan, jikalau ia harus pergi maka Alexa akan ikut bersamanya.

Devan sama sekali tidak keberatan jika adiknya selalu mengikuti Gerald karena ia percaya bahwa pemuda itu akan menjaga adik kecilnya itu.

Dan hari ini Alexa tidak diperbolehkan untuk ikut bersama Gerald tentu saja itu hal yang tidak biasa untuk gadis tersebut karena seperti yang sudah dijelaskan bahwa Alexa selalu ikut kemanapun Gerald pergi.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya GERALD FORD 03
0
0
Namanya populer sebagai si badut tongkrongan. Sahabat sejati dari ketua geng 'Black Rose' serta si kesayangan gadis kecil yang selalu menempel kemanapun ia pergi.Hai, baby girl.Jangan tinggalkan aku sendiri kak!Kenangan kita akan kubawa pergi oke, jangan lupakan aku teman.Kau pembohong besar.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan