
"Ahhhhh" keluh Woni yang di sosor oleh Saka dan diremas tetenya.
"Sayangg jangan plss!!" ujar Woni.
"Plss puasin aku ya? Sebentar aja, udh lama kita ga ngeseks!!" ucap Saka sepontan.
"Tapi jangan dimasukin ya??"
"Mmmhhh" Saka mencium lehernya Woni dan membuat tanda kiss mark.
"Mmmhh yangg, shhh" desah Woni yang malu-malu.
Influencer salah pergaulan chapter 2
0
0
3
Berlanjut
"Woni luu hari ini ada photo shoot ya, kalo bisa dateng, soalnya ini ada orang terkenal mau photo shoot sama lu." ucap rekannya."Ouu ok boss, jam 9 kaya biasa kan?" tanya nya."Jam 1 siang kamu kesini" jawabnya."Ok thanks infonya" ucap Woni sembari mematikan panggilan telepon.**"Plsss masa iya tiba tiba banget, pengen diremes!!" ucap monolog Woni."Rasanya kek sesek banget ya?" ucap Woni namun di denger oleh Deren."Apanya yang sesek Won?" tanya Deren"Barang aku..." jawab Woni."Mau ke UKS?" tanya Deren."Tapi gendong aku, ga kuat jalan lemes banget" jawab Woni."Ya udah ayo!!" ucap Deren menggendong Woni."Lo ga sange??" tanya Woni."Enggak" seru Deren dengan suara seraknya."Mau main sama aku?" tanya Woni."Enggak, ngapain. kita akrab" jawab Deren."maksudnya aku," Woni ditaruh di ranjang UKS oleh Deren, namun ditunggu tidak di tinggal. UKS tersebut cukup sepi, jauh dari ruang guru, dan ruang kelas lain."Ya udah disini cantik, duduk dulu, masih sesak apa ga nafasnya??" tanya Deren."Udah ga sesek, cuman e" jawab Woni."Cepet bilang apa?" tanya Deren.Deren yang sengaja memasukkan dua jarinya ke memek Woni, membuat Woni kaget. Dia seperti menahan desah."mmmphh" ucap Woni."Ga perlu ditahan, aku tau kamu sange, tete mu butuh di isep makanya tadi nangis. Ga usah nangis lagi, ini aku bantuin." seru Deren."i-iyaaa" jawab Woni."Basah banget, pernah dimasukin?" tanya Deren."Belum!" jawab sontak Woni."Ga perlu tinggi in suara cantik, kalo mau aku sodok bayar 10 k persodokan, kecuali kamu jadi pacarku" jawab Deren."Aku pikir pikir dulu" sembari melepas tangan Deren yang menusuk-nusuk pepeknya.
285 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Dewasa
Selanjutnya
JORDYANA BAB 1
2
0
Seorang pria paruh baya berjalan menuruni tangga di rumahnya, dia seperti mencari seseorang untuk melakukan suatu hal yang sangat besar. “Dimana Ana?” tanya pak Jihan.“Dia sedang nge gym?” jawab Ibunya Ana. “Udah umur 18 kenapa ga nyari kerja? Harusnya udh kerja.” ucap pak Jihan kakek dari Ana. “Bisakah nanti Ana kamu suruh kerja, apa untung sudah ga pinter, beasiswa aja dapat nya setengah!!” ucap pak Jihan. “Ngandelin beasiswa apa bisa makan?” ucap monolog pak Jihan. “Iya paa!!” jawab ibunya Ana. “Dewi kamu jangan terlalu memanjakan si Ana, Ana sekarang jadi liar!!” sanggah Herodian selaku ayahnya Ana. “Gimana aku ga manjain dia?? Dia anak aku satu satunya, kalo emang kalian ga suka sama Ana biar aku suruh Ana pergi dari rumah!!”“Kalian pikir Ana mau kerja rodi buat nafkahin kalian, maksa anak ku kerja diusianya yang baru masuk 18?” “Dimana hati nurani kalian, harusnya kamu kepala keluarga mencari nafkah untuk anak dan istri mu? Aku merantau di negara orang cuman buat ini rumah sama sekolahin Ana, tapi apa pernah suami ku nafkahin aku sepeser pun??” ucap Dewi yang sangat merah wajahnya karena ekspresi marah. “Aduh dewiiii kamu jangan perhitungan sama suami mu!” sarkah pak Jihan. “Kalo aku perhitungan ga mungkin ini rumah jadi?” jawab Dewi yang langsung ingin bergegas pergi menjemput Ana di tempat dia gym.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan