
Deskripsi
• Honeymoon •
Gemerlap malam pemandangan Kota Toronto dari lantai 10 Hotel The Ritz-Carlton yang begitu memukau, memikat Arwaa untuk tak mengalihkan pandangannya.
Sampai sepasang tangan yang memeluknya dari belakang membuat Arwaa terkejut.
"Ma-as..."
Pria yang sudah sah menjadi suaminya itu terkekeh melihat kegugupan sang istri.
"You'll get used to it Baby," [Kamu akan terbiasa dengan hal ini sayang]
Sebuah kecupan kecil menempel di kepala Arwaa membuat wajah perempuan itu seketika memerah. Terlihat...
Post ini tidak mengandung file untuk diunggah/baca ataupun tulisan panjang.
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Pengantin Yang Terbuang (47)
0
0
• Honeymoon 2 • Keesokan harinya Attalaric membawa Arwaa pergi berjalan-jalan ke tempat yang istrinya itu inginkan. Destinasi yang sudah mereka pilih adalah Toronto Botanical Gardens dan Ripley's Aquarium of Canada. Oh, lebih tepatnya yang telah Arwaa pilih karena Attalaric ingin memanjakan istri tercintanya tersebut.Alasan Arwaa memilih Toronto Botanical Gardens sama seperti alasan para perempuan lainnya yang menyukai bunga. Di sana Arwaa dan Attalaric sama-sama menikmati keindahan bunga-bunga yang ada di tempat itu. Mereka juga memasuki beberapa cafe yang memiliki konsep berbeda-beda dan mencoba setiap hidangan spesialnya.Arwaa terlihat lebih bersemangat lagi ketika akhirnya mereka bisa mengunjungi Ripley's Aquarium of Canada. Jujur saja Arwaa sangat menyukai kehidupan laut yang menurutnya sangat misterius karena masih banyak populasi laut yang belum teridentifikasi.Bahkan sempat berpikir ingin menjadi ahli kelautan, tapi apa mau dikata dirinya memiliki thalasophobia atau ketakutan berlebih terhadap lautan dalam, atau danau maupun sungai yang tidak terlihat dasarnya. Bahkan Arwaa tidak bisa naik kapal laut karena dirinya pasti akan langsung mengalami serangan panik akibat ketakutan berlebih terhadap laut. Jadi Arwaa hanya bisa melihat kehidupan laut ya hanya dari tempat yang sekarang tengah ia kunjungi bersama kekasih halalnya.Senyuman bahagia tidak pernah hilang dari wajah tampan Attalaric tiap kali ia mendengar cerita-cerita yang disampaikan istrinya itu. Sayang sekali, padahal sebelumnya Attalaric berencana ingin mengajak Arwaa untuk makan malam romantis di Kapal Pesiar yang direkomendasikan oleh seorang teman.Jadilah akhirnya Attalaric memutar otak mencari tempat yang tepat untuk memberi kejutan makan malam romantis untuk wanita istimewanya. Sampai akhirnya ia menampilkan seringai kecil ketika akhirnya mendapat ide, membuat Arwaa menoleh dan memandang heran suaminya yang terlihat aneh.Kamu kenapa Mas? Tanya Arwaa membuat Attalaric sedikit berjengit kaget. Namun langsung ia kendalikan ekspresinya agar tetap terlihat cool di depan sang istri.Bukan apa-apa sayang. Mas lagi bahagia saja.Attalaric tersenyum tenang lalu mencuri ciuman singkat di pinggir bibir Arwaa membuat istrinya itu seketika menengok kanan-kiri memastikan tidak ada yang melihat apa yang tadi dilakukan suaminya.Maaas, jangan lakukan itu lagi di tempat umum. Maluu, rajuk Arwaa cemberut.Gak ada orang ko, santai Attalaric memeluk istrinya erat, Maaas...Ada yang liat tau!Mana? Siapa? Attalaric pura-pura menengok kanan-kiri mencari orang yang dimaksud istrinya.Noh ikan-ikan pada liat, kesal Arwaa semakin membuat Attalaric gemas terhadapnya sehingga suaminya itu malah terus tambah menggoda Arwaa karena kebetulan di palung tempat mereka melihat ikan-ikan sedang tak ada orang melainkan mereka berdua. ***
Cinta adalah caraku bercerita tentang dirimu, caraku mengikuti langkahmu, dan caraku tersenyum, saat menatap indah wajahmu. - Attalaric.
__________________________________________
Mas harus banget ya mata aku ditutup begini?Iya dong sayang. Kan biar surprise.Tapi kalau aku jatuh gimana? Gak bisa lihat jalannya ini.Kamu tenang saja cintaku. Cukup kamu tetap berpegangan pada tangan Mas, maka semuanya akan baik-baik saja karena Mas akan menjagamu, ucap Attalaric menenangkan istrinya yang mulai tak nyaman karena penutup mata yang dipakainya.Arwaa sendiri sempat ingin menolak ketika suaminya itu meminta dia memakai penutup mata sejak dari hotel, bahkan sampai ketika mereka berangkat ke tempat tujuan sang suami.Kalau gak ditutup, nanti kamu tau jalan yang kita lewati. Gak akan ada surprise dong sayang, begitu katanya.Jadilah Arwaa manut saja, dan ikuti perintah sang suami. Entah mau dibawa ke mana dirinya oleh Attalaric yang jelas ia cukup bisa percaya bahwa suaminya ini memang akan selalu menjaganya.Oke, kita sampai...Sampai Mas? Tanya Arwaa meraba-raba sekitarnya begitu mereka telah sampai di suatu tempat membuat Attalaric terkekeh kecil melihat kegemasan sang kekasih hatinya.Iya. Setelah Mas hitung sampai 3, kamu boleh buka penutup matanya.Alright. Satu... Dua... Tigaaa! Ayoo buka!Perlahan Arwaa mulai membuka penutup matanya. Ia mengerjapkan matanya sejenak, menyesuaikan mata dengan cahaya di sekitarnya.Arwaa langsung menutup mulutnya dengan tangan begitu ia melihat pemandangan memukau di CN Tower yang merupakan menara tertinggi di dunia dengan ketinggian 533 meter dari permukaan tanah.Panorama yang disuguhkan sungguh membuat hati Arwaa berdesir. Dengan fine dining romantis yang sudah tersedia, alunan musik jazz yang memanjakan telinga. Ditambah dengan adanya sosok pria yang selalu menjadi do'a disetiap malamnya yang sekarang telah benar-benar menjadi kekasih halalnya yang senantiasa terus menjaga dan mencintai dirinya dengan tulus.Surprise!!Attalaric mendekati Arwaa dengan kedua tangan yang masih tersembunyi di belakang punggungnya. Disentuhnya pipi Arwaa setelah ia beri kecupan kemudian Attalaric berlutut dan mengeluarkan sebuket bunga yang begitu cantik dengan satu kotak beludru bewarna merah.Maas... Lirih Arwaa.Matanya mulai berembun. Pertama kalinya ia dapat merasa begitu dicintai dan dihargai oleh pria yang berstatuskan suaminya. Tidak seperti dulu.Seketika Arwaa menggeleng agar dirinya tak lagi mengingat-ingat masa lalunya karena saat ini di hadapannya ada seorang pria yang selalu menatapnya penuh cinta, bahkan sejak dulu sebelum dirinya sendiri sadar.Terimalah bunga indah ini yang seperti dirimu sayang. Begitu indah, cantik, dan harum. Sama halnya dengan cincin ini Mas berikan padamu.Attalaric beranjak setelah Arwaa mengambil buket bunga mawarnya. Sehingga Attalaric dapat memasangkan cincin di jari manis sang istri.Mas tidak perlu repot melakukan ini, lirih Arwaa menyeka air matanya yang mulai mengalir.Tidak sayang. Mas sama sekali tidak merasa repot untuk menyiapkan segala hal yang berhubungan denganmu. Mas melakukan ini adalah murni karena Mas mencintaimu dan ingin membahagiakanmu.Attalaric membawa Arwaa ke dalam dekapannya. Membuat istrinya itu malah mulai terisak.Kenapa nangis sayang? Kamu gak suka?Seketika Arwaa menggeleng dan menatap mata suaminya.Suka. Suka sekali. Hanya saja aku merasa ini semua seperti mimpi. Tidak percaya rasanya sekarang ada sosok suami yang dengan tulus mencintaiku.Attalaric tersenyum lembut dan memberikan mencium kening istrinya dalam.Ini sama sekali bukan mimpi sayangku karena kenyataannya suamimu ini berada di sini. Memeluk dirimu.Terimakasih Mas...Tidak sayang. Mas yang berterimakasih karena kamu senantiasa menjaga dirimu dan hatimu selama ini. Meski banyak pria yang mengharapkan dirimu di luaran sana, tapi Mas-lah yang akhirnya menjadi pemilik hatimu.Mereka saling bertatapan panjang. Menyelami netra masing-masing. Menikmati cahaya cinta yang terpancar dari mata masing-masing.Aku mencintaimu Mas, ucap Arwaa berjinjit dan mencuri ciuman singkat di bibir sang suami membuat suaminya itu tersenyum bahagia.Mas juga sangat mencintaimu sayang.Jika saja ini bukan di tempat umum. Attalaric pasti sudah memangut bibir ranum sang istri. Namun seketika dia menyadarkan dirinya dan menjinakkan gejolak panas yang pelan-pelan mulai menjalari tubuh. Jangan sampai dia hilang fokus. Saat ini dirinya hanya sedang ingin makan malam romantis dengan Arwaa. Dan memperbincangkan tentang rencana masa depan bersama sang istri tercinta. *** Attalaric mengelap pinggiran bibir sang istri. Menatapnya penuh cinta.Mereka baru saja selesai menikmati hidangan spesial yang disediakan oleh chef di sana.Terimakasih Mas.Arwaa menampilkan senyum lembutnya membuat Attalaric ikut tersenyum juga karena adanya kehangatan yang menjalari hati begitu ia melihat senyuman indah sang istri."Hsst! It's okay sayang. You deserve all this beautiful things. [Kamu memang berhak mendapatkan semua keindahan ini]That right Baby. Apa yang kamu inginkan setelah ini?Arwaa terkekeh kecil menanggapi pertanyaan sang suami yang menurutnya lucu.Mas aku sudah sah menjadi istrimu, dan kamu adalah Imamku sekarang dan selamanya akan begitu. Jadi aku akan selalu menuruti keputusanmu Mas.Attalaric mengusap lembut pipi istrinya.Mas ingin membawamu kembali ke Jakarta sayang. Mas ingin sekali bisa memberikan keluarga yang lengkap untuk Hanna, ucap Attalaric sendu.Tapi Mas tidak akan memaksamu. Apalagi kamu juga masih berkuliah di sini kan sayang. Mas akan selalu menghargai keputusanmu selama itu adalah hal yang baik.Inshaallah aku akan menerima keputusan Mas jika Mas memang menginginkannya. Apalagi jika memikirkan Hanna, bukankah akan lebih baik jika aku ikut Mas ke Jakarta? Aku juga ingin mengurus Mas dan Hanna. Merasakan cinta dari suami dan anakku. Lagipula jika tentang perkuliahan, di Jakarta juga ada banyak universitas, atau mungkin jika Mas ingin, aku bisa berhenti berkuliah.Tidak sayang tidak.Attalaric menggeleng. Meraih dan menggenggam erat kedua tangan Arwaa.Kamu berhak mendapatkannya. Mas sama sekali tidak melarangmu untuk melanjutkan pendidikan. Kalau begitu bagaimana jika kamu pindah bersama Mas ke Jakarta dan meneruskan kuliahmu di sana? Agar Mas juga bisa selalu menjagamu dari dekat.Arwaa mengangguk, Inshaallah jika memang itu keputusan Mas, aku akan menurutinya.Attalaric tersenyum bahagia dan membawa sebelah tangan istrinya ke dekat mulut lalu mengecupnya, Terimakasih istri shalihah ku. Hanna pasti nanti sangat senang melihat kedatangan Bundanya dan juga inshaallah calon adiknya, ucap Attalaric menegerlingkan matanya nakal membuat pipi Arwaa menjadi semerah tomat.I-inshaallah Mas jika Allah berkehendak. Aku juga sangat merindukan Hanna.Ya, karena itulah kita harus terus berusaha memberikan adik untuk Hanna.Um... I-iya Mas.Attalaric terkekeh geli melihat Arwaa yang menundukkan wajahnya karena malu.Yang banyak ya.Eh?Sebelas!!Arwaa mengangkat kepalanya dan menatap suaminya tak percaya, Maaaas...Hahahaha...Tawa Attalaric pecah namun sejurus kemudian ia terdiam dan menatap lekat sang istri dengan penuh cinta.Mas mencintaimu bidadariku. ***
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan