Menembus Batas Batiniah

2
0
Deskripsi

Buku ini adalah karya antologi puisi bertema spiritual dan sufistik untuk healing dan menemani keresahan jiwa pembaca.

Sebuah karya persembahan untuk almarhum Ibuku tercinta Siti Rukana.

 

Menembus Batas Batiniah

(Puisi : Wildan_Rukana)

 

Engkau menerawang sajakku yang kosong,

Mengetuk pintu hati ini,

Menggerakkan puisi,

Melampaui sanubari.......

 

Dan usiaku,

Tak lebih panjang dari sajak-sajakku,

Dan diriku tetaplah diriku,

Hanya perpindahan,

Menembus batas batiniah,

Menuju Engkau......

 

Dunia, 7 Januari 2021

.

Bintang...

MENEMBUS BATAS BATINIAH

(Sebuah antologi puisi spiritual untuk menemani resah jiwamu)

Ditulis Oleh: Wildan_Rukana

Menembus Batas Batiniah

(Puisi : Wildan_Rukana)

Engkau menerawang sajakku yang kosong,

Mengetuk pintu hati ini,

Menggerakkan puisi,

Melampaui sanubari.......

Dan usiaku,

Tak lebih panjang dari sajak-sajakku,

Dan diriku tetaplah diriku,

Hanya perpindahan,

Menembus batas batiniah,

Menuju Engkau......

Dunia, 7 Januari 2021

*****************************

Hidup yang Puisi

(By: Wildan_Rukana)

Aku mencintai hidup yang puisi

Ia digdaya dalam haluan angin tak tentu

Aku mencintai hidup yang puisi

Ia tegak berdiri dalam bayang hidup tak tentu

Aku mencintai hidup yang puisi

Ia menari dalam remang harap tak tentu

Aku mencintai hidup yang puisi

Ia tenang dalam alir fana waktu

Tak ada hidup yang tanpa bahaya

Tak ada bahaya yang tanpa solusi

Tak ada solusi yang tanpa bahaya

Tak ada bahaya yang tanpa ilusi

Para penyair berpikir perlahan...

Dan biarlah tetap pelan....

Walau zaman menolak berlari lamban...

Rayakanlah alir perjalanan...

Gelora (by : Wildan_Rukana)

Dan Gelora di hati menampakkan adiwarna-adiwarna yang tak pernah ku kenal sebelumnya....

Jiwa dari jiwaku menginginkan jiwaku beristirahat sejenak dari perburuan-perburuan....

Ia ingin disenangi sampai benar-benar senang....

Ia ingin jatuh cinta hingga benar-benar jatuh cinta...

Hati yang berhati-hati memang butuh dinasehati....

Ia tak mungkin terus dituruti....

Hidup tidak mungkin akan tanpa bahaya ....

Dan kelumrahan hidup memang harus diterima....

Terlihat lebih indah jika bersalah tanpa penyesalan....

Tapi tak ada manusia biasa yang setangguh pandawa...

Sejak zaman purba hingga zaman maju sempurna...

Kehidupan, harapan, ketakutan....

Manusia memang suka bermain-main dengan ketakutan....

(Jember, 24 Desember 2020)

*********************

Hidup tak mungkin tanpa bahaya

(Puisi Wildan_Rukana)

Hidup tak mungkin tanpa bahaya...

Para prajurit mati di medan-medan laga...

Para buronan perang mencari suaka...

Berharap tak diperbudak dan mati sia-sia...

Hidup tak mungkin tanpa bahaya...

dan prajurit hebat pun takut dengan bendera anarki...

dan sibuk melindungi raja-raja...

dan menjadi kucing bagi diri sendiri....

Hidup tak mungkin tanpa bahaya....

Di medan-medan laga pasti ada yang terluka...

Hidup tak mungkin tanpa bahaya...

Tanpa bahaya hidup tidak ada....

(Jember, 26 Desember 2020)

*********************

Pertapaan Sunyi

(Puisi Wildan_Rukana)

Dalam pertapaan-pertapaan sunyi,

Engkau akan mendengar rembulan dengan bahasa yang asli,

Bahasa ibu dari rembulan,

Bahasa ibu dari kenyataan....

Dalam pertapaan-pertapaan sunyi,

Semua yang lalu tak akan kau peduli,

Ia menyatu dengan angin,

Ia menyatu dengan angan....

Dalam pertapaan-pertapaan sunyi,

Engkau temukan cara-cara sejati,

Untuk mengguncang raja-raja,

Merebut mahkotanya....

Belajar pada pada raja-raja Persia,

Belajar pada dewa-dewi Yunani,

Pada yang menang dengan mahkota

Pada yang kalah dengan penglihatan sejati...

****************

Penyair Kecil

(Puisi Wildan_Rukana)

Ia berkelana dalam pengembaraan sunyi tanpa rencana,

Dilewatinya hutan-hutan gelap tanpa tau ujungnya,

Sang Penyair kecil memang suka bermain-main dengan aliran waktu yang fana,

Ia bermain-main dengan permainan yang itu-itu saja....

Seorang penyair besar bersyair : "yang fana adalah waktu"

Seorang penyair besar bersyair : "aku menulis di atas tulisan"

Seorang penyair besar bersyair : "kubakar cintaku dalam sampai sunyi-Mu"

Dan sang penyair kecil bersyair : "ku main-main kan diriku karena tak mengenali-Mu"

Iya...

Dan setidaknya....

Ia mau mengenali diri....

Sekali lagi, sekali lagi,sekali lagi....

(Jember, 29 Desember 2020)

***********

Menantang Badai

(by : Wildan_Rukana)

Bila hujan lebat tiba....

Harapkanlah ia besar menjadi badai...

Jangan berharap ia reda....

Hatimu tak akan pernah bisa damai....

Walau sakitnya melebihi mati...

Berdirilah hidup dan jangan mati...

Teriakkan pada dirimu sendiri....

"Telah kita lampaui berjuta anarki"...

Tantanglah, tantanglah, harapkanlah ia menjadi badai...

Genggamlah kebebasan....

Tolaklah kematian....

Atas nama jiwa, tantanglah berjuta badai...

(Jember, 29 Desember 2020)

**********

Petualang Mistik

(Puisi: Wildan_Rukana)

Dan engkau petualang mistik,

Hendak menjangkau seluruh cakrawala pencerahan,

Melampaui intuisi-intuisi,

Melampaui magis-magis raja-raja...

Kau jelajahi semua gua-gua yang sunyi,

Semua gunung yang tinggi,

Semua laut yang menantang,

Semua langit yang menjulang....

Dan kau petualang mistik,

Sampai kapan akan bertahan dalam pertapaan sunyi,

Sudah saatnya beranjak,merebut mahkota,

Dan kau yang pernah kalah, menanglah.....

Lunasi hidupmu...

Dan kau petualang mistik...

Sudah tak perlu sembunyi...

(Jember, 1 November 2020)

*********

Kebanyakan Pilihan

(Puisi Wildan_Rukana)

Kita manusia kebanyakan pilihan,

Saking banyaknya hilang maknanya,

Kita manusia kebanyakan pilihan,

Saking banyaknya bingung dibuatnya....

Kita manusia kebanyakan pilihan,

Saking banyaknya kita takut dibuatnya,

Kita manusia yang kebanyakan pilihan,

Saking banyaknya kita diam dibuatnya....

Kita manusia yang kebanyakan pilihan,

Banyak pilihan banyak pertimbangan,

Kita manusia yang kebanyakan pilihan,

Banyak pilihan lama perenungan...

Pilih satu lalu lupakan...

Pilih satu jangan pertimbangkan...

Pilih satu jangan dibayangkan...

Pilih satu jangan ditakutkan...

(Jember, 26 Desember 2020)

***********

Pangkal Sejati

(Puisi Wildan_Rukana)

Dan daun-daun hatinya berguguran di lembah-lembah pencarian terdalam,

Mengikuti alir sunyi di lembah muara hakiki,

Mencari-cari persinggahan sang Khidir sejati,

Ia bawanya itu rindu kuda-kuda batin tanpa dendam...

Ia tenun pakaian jiwanya dengan ilmu luhur sang Idris,

Entah alir mengalir ke mana lagi itu rasa tanpa alasan,

Akar-akar hatinya ikut pula mencari-cari gua perenungan Ibrahim,

Entah ke mana ia bawa itu waktu....

Umur tak tahu jelas pangkal temunya,

Ilmu tak tahu jelas pangkal sejatinya,

Amal tak tahu jelas pangkal ikhlasnya,

Yakin tak tahu jelas pangkal sampainya....

Dan segala upaya,

Dan segala rasa,

Di mana ?

Di mana ?

Dunia, 16 Maret 2021

***********

Tombak Machiavelli

(Puisi Wildan_Rukana)

Dan ia genggam tombak sejati Machiavelli,

Berkeris siasat Ken Arok Sang raja,

Ia tunggangi kuda Troya penuh nyali,

Sang Penakluk tak boleh kalah...

Bahwa menang segala cara,

Bahwa kalah itu bahaya,

Tak ada peradaban milik orang kalah,

Sejak zaman purba hingga maju sempurna...

Orang-orang kalah dikubur di peti mati,

Tidak ada yang membaca mereka,

Kecuali orang dengan penglihatan sejati,

Yang melihat menang dan kalah dari segala arah...

Sang penakluk tidak mengalah dengan kehidupan,

Segala cara menuju kesucian,

Segala cara menuju kemuliaan,

Segala cara menuju kemenangan...

Hanya kemenangan yang suci,

Tidak ada kata kembali,

Tidak ada kata seri,

Orang kalah di peti mati....

Dunia, 15 Maret 2021

*********

Gemuruh

(Puisi Wildan_Rukana)

Gejolak diri,

Gemuruh dihati,

Ingin menangi,

Hidup ini....

Gejolak diri,

Gemuruh dihati,

Ingin menangi,

Ketenangan surgawi...

Gejolak diri,

Gemuruh dihati,

Ingin menangi,

Mahkota sejati...

Gejolak diri,

Gemuruh dihati,

Ingin menangi,

Pertapaan abadi...

Gejolak diri,

Gemuruh dihati,

Ingin menangi,

Puisi Rinjani...

Gejolak diri,

Gemuruh dihati,

Ingin menangi,

Jati diri....

(Jember, 30 Desember 2020)

.

Menembus Gua

(Puisi Wildan_Rukana)

.

Bayang-bayang persembunyian,

Bayang-bayang pelintasan,

Bayang-bayang karang,

Bayang-bayang temaram....

.

Lampu kota membayang sunyi,

Inti hati membayangi sendiri,

Angin menghembus ke telaga,

Batin menembus gua-gua samudera....

.

Dan puisi-puisi Emha membelah suara,

'Akan kemanakah angin berarah'

Dan kucari gua-gua sejati,

Kucari-cari Ashabul Kahfi....

.

(Badean, 30 Desember 2020)

.

Melintas Batin

(Puisi Wildan_Rukana)

.

Kulintasi jalan batinmu...

Rindang tenang aroma arcapada....

Dan suasana hatimu...

Juwita menembus maya....

.

Cahaya,

Irama,

Adiwarna,

Bunga di zaman purba....

.

Bunga,

Aurora,

Dan duri,

Pembangun kematian yang suri...

.

Dunia,28 Januari 2021

.

Hidup Hanya sekali

(Puisi Wildan_Rukana)

.

Hidup hanya sekali,

Dan mengapa tak coba rampas selir-selir cantik para raja,

Hidup hanya sekali,

Dan mengapa harus termenung termakan usia....

.

Engkau merenung tergerus waktu,

Dan sang ratu masih bisa diburu,

Tusuklah sang raja tiran dari belakang kursi singgasananya,

Rebutlah ratu dan selir-selir cantiknya....

.

Tak ada nilainya hidup yang tanpa keberanian,

Tak ada nilainya hidup yang tanpa kesadaran,

Kita hajar raja tiran yang sudah tua,

Tak berguna

.

(Jember, 23 Desember 2020)

.

Hati dan Mahkota

(Puisi Wildan_Rukana)

.

Di langit-langit sukmaku,

Bintang gemintang bertaburan,

Dalam lingkar rusa merahku,

Ia telah melampaui kenyarisan-kenyarisan....

.

Hidup akan selalu begitu,

Tak ada mahkota tanpa bahaya pedang,

Tombak-tombak ksatria buru memburu,

Semua tak mau mati sebelum menang...

.

Para saudagar berkongsi dengan raja-raja,

Para begawan mengabdi pada raja,

Dikiranya hati menginginkan mahkota,

Semuanya hanya mau berjaya...

.

Tapi hati yang sebenarnya,

Tak menuntut apa,

Telah bermahkota,

Dengan sendirinya.......

(Jember, 19 Januari 2020)

Melampaui Bahaya

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Hidup adalah bahaya,

Ada aral dan bunga,

Ada aral berbunga,

Ada aral berbunga-bunga....

.

Hidup adalah bahaya,

Tanpa bahaya tak ada nyawa,

Tanpa bahaya tak ada upaya,

Tanpa bahaya tak ada rencana....

.

Hidup adalah bahaya,

Tak ada hidup yang tak bahaya,

Hidup tak mungkin tanpa bahaya,

Semua hidup berbahaya....

.

Jangan lari dari bahaya,

Tak ada jalan tanpa bahaya,

Tanpa bahaya jalan tak ada,

Rayakan setiap bahaya...

(Jember, 31 Desember 2020)

Hidup Tak Mungkin Sesuai Rencana

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Hidup tak mungkin sesuai rencana,

Aral dan bunga tak ada bedanya,

Hidup tak mungkin sesuai rencana,

Fana dan nyata apa bedanya ?

.

Dan Kau penarik pena,

Dan aku pejalan puisi,

Dan Kau penarik suara,

Dan aku pejalan sunyi....

.

Dan aku berjalan di atas puisi,

Dan pena,

Melampaui rencana,

Kembali lagi,

Sunyi.....

(Jember, 21 Mei 2021)

Rahasia

(Puisi : Wildan_Rukana)

Pikiran dari pikiranku memikirkan Mu

Dan rahasia,

Terjaga,

Puisi Mu

Dan diriku,

Adalah keakraban,

Dan jua keterasingan,

Rahasia Mu...

(Jember, 31 Desember 2020)

Makhluk Sastrawi

(Puisi : Wildan_Rukana)

Kita bercumbu dalam bahaya,

Ketidakpastian,

Kebimbangan,

Harapan-harapan....

Aku dan dirimu adalah makhluk sastrawi,

Kita berbeda karna berbudaya tinggi,

Beradab dan berestetika,

Kita adalah makhluk yang bersastra....

(Dunia, 28 Februari 2021)

Ruh

(Puisi : Wildan_Rukana)

Kucari-cari,

Ruh dari ruhku,

Agar tak lari-lari,

Lagi,

Agar tak sembunyi - sembunyi,

Lagi......

Kucari-cari,

Ruh dari ruhku,

Agar tak pergi-pergi,

Lagi,

Agar tak kucari-cari,

Lagi.....

Kucari-cari,

Ruh dari ruhku,

Ruh dari ruh dari ruhku,

Ruh dari ruh dari ruh dari ruhku,

Ruh dari ruh dari ruh dari ruh dari ruhku,

Ruh-ruh-ruh-ruhku,

Kucari-cari - cari.....

(Jember, 03 Januari 2021)

Melintas Waktu

(Puisi : Wildan_Rukana)

Aku dan dirimu,

Dipisahkan kata-kata,

Dan peluru,

Setiap waktu,

Memburu..........

Dan warna,

Tak ada,

Dan makna,

Apa jadinya.....

Dan agama,

Semoga tetap sejati,

Abadi,

Misteri,

Dan Tuhan,

Semoga melindungi.........

Dan diri,

Dari diriku,

Melintas waktu,

Membelah peluru,

Pemburu...............

(Jember, 06 Januari 2021)

Melankolia

(Puisi : Wildan_Rukana)

Tak semua yang puitis,

Melankolis,

Kebanyakan ia hati,

Yang tekad menjadi-jadi......

Ia gejolak luar dalam,

Ia gemuruh lahir batin,

Ia tegang tak padam-padam,

Mungkin melankolia yang maskulin,

Ekspresi diri yang berani,

Hidup, mati, dan hidup lagi......

Ia menantang diri sendiri,

Menantang hidup ini,

Sebab tiada hidup yang tak bahaya,

Dan sabar sejati itu tiada batasnya.....

(Jember, 06 Januari 2021)

Alifku Tegak

(Puisi : Wildan_Rukana)

Alifku tegak,

Lebur,

Lenyap,

Ruang,

Waktu,

Dan kau,

Tak bisa usik....

Tegak,

Tak terusik,

Lebur,

Dan lenyap,

Ruang,

Waktu,

Dan rahasia,

Alifku terjaga......

(Jember, 06 Januari 2021)

Mengiyakan hidup

(Puisi : Wildan_Rukana)

Tuhanku,

Ku tempuh hidupku,

Walau,

Tak ku mau......

Tuhanku,

Kuterabas ketidakjelasan,

Kupeluk kegelapan,

Agar sampai sukmaku........

Aku meniti hamparan,

Pedang,

Dan peluru,

Kuterabas sunyi,

Dan kutelan air mataku sendiri.....

Kenyanglah ia,

Mengiyakan hidup,

Dan,

Mantapkan hatinya.....

(Dunia, 01 Januari 2021)

Lembaran

(Puisi : Wildan_Rukana)

Dan lembaran membarasuara,

Terbanglah sajakku,

Usah pulang,

Menebarlah,

Usah gelisah,

Bersujudlah,

Usah terusik,

Takdirmu,

Dan Nasibmu,

Usah peduli,

Lagi.....

(Jember, 01 Januari 2021)

Walau Remang

(Puisi : Wildan_Rukana)

Walau Remang,

Tapi ia tak bisu,

Ia kicau,

Lagu sunyi,

Ia nada,

Puisi hati,

Kembara jiwa,

Asmaradana.......

Ia sunyi,

Di alir melodi,

Simfoni surgawi,

Tak tersentuh,

Dunia tua,

Yang lapuk,

Tak tercela,

Tipu daya........

(Jember, 04 Januari 2021)

Ngopi

(Puisi : Wildan_Rukana)

Hidup,

Hanya,

Sekedar,

Ngopi.....

Habis,

Ngopi,

Jangan,

Mati......

Habis,

Ngopi,

Hidup,

Lagi.........

.

Lagi,

Lagi,

Ngopi,

Lagi.......

Ngopi,

Lagi,

Hidup,

Lagi.......

Lagi,

Lagi,

Lagi,

Ngopi

Dunia, 06 Januari 2021

Bayang Juang

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Kau,

Ingin,

Menang,

Tapi,

Juang,

Hanya,

Bayang,

Tapi,

Juang,

Masih,

Bayang-bayang,

Tak,

Menang,

Tak,

Terkenang.......

.

(Jember, 06 Januari 2021)

Menerawang Mistis

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Ia,

Hidup,

Puitis,

Hidup,

Magis,

Hidup,

Mistis,

Dan,

Kesadaran,

Membatin,

Dan,

Perbatasan,

Menerawang,

Terang.........

.

(Jember, 07 Januari 2021)

Hanya

(Puisi: Wildan_Rukana)

.

Kita,

Hanya,

Penginjak,

Jejak......

.

Kita,

Hanya,

Pelintas,

Batas.......

.

Kita,

Hanya,

Pemburu,

Waktu......

.

Kita,

Hanya,

Tamu,

Temu......

.

Kita,

Hanya,

Jejak,

Pijak.......

.

Kita,

Hanya,

Batas,

Melintas......

.

Kita,

Hanya,

Waktu,

Satu......

.

Kita,

Hanya,

Temu,

Tak Tentu.....

.

Jember, 06 Januari 2021

Yakin Usaha Terurai

(Puisi: Wildan_Rukana)

.

Pegang,

Tegaklah,

Penaku,

Goreslah,

Segala,

Magis,

Mistis,

Ode,

Dan Komedi......

.

Hidup yang sekali,

Tak pernah usai,

Selesai,

Sampai,

Bagai,

Kata,

Yakin Usaha Terurai

.

(Jember, 07 Januari 2021)

Himalaya

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Kulepas,

Semua,

Bangga,

Hamparan,

Kebenaran,

Bebas......

.

Kulampaui,

Semua,

Angkuh,

Jalan,

Tampak,

Terasa,

Landai,

.

Kubebaskan,

Kata-kata,

Makna,

Nyata,

Dan fana,

Tanpa beban.....

.

Hidup jujur,

Mujur,

Hidup akur,

Manjur,

Hidup terukur,

Syukur,

Amanah,

Tanpa,

Cela........

.

Amanah,

Tanpa hingga,

Amanah,

Tanpa bangga.......

.

Lenyap batas,

Usai sudah waktu,

Terbebas,

Sayapku.........

.

Lenyap batas,

Usai sudah waktu,

Terbangkan,

Sudah,

Himalaya.....

.

Jember, 08 Januari 2021

Puisi-puisi Tak Berhenti

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Dan pena,

Tak bisa berhenti bicara,

Tertarik aku ini,

Tak bisa henti.......

.

Puisi dan dan sastra,

Penyembuh jiwa,

Ia ajak aku membumi,

Puisi-puisi......

.

Dan diriku ini,

Adalah kewarasan,

Dan jua kegilaan,

Terkendali.......

.

Jember, 04 Januari 2021

.

Batas

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Ku batasi batas-batasku,

Dan irama memecah,

Sakit menjadi-jadi,

Tumpah ruah,

Merah,

Marah,

Tumpah,

Ruah,

Semua,

Asa......

.

Jember, 05 Januari 2021

Warna Suara

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Dalam kemilau,

Warna suara,

Kodrat dari kodratku,

Terurailah,

Segala pilu…..

.

Hidup tak akan mengulurkan tangan,

Dan rahasia tak mesti kau lihat jelas,

Merasuk,

Jiwa yang kacau,

Bulan,

Terjaga lah dari tidur panjangmu,

Hidup begini adanya,

Jangan ditolak sampai mati,

Biarkan hidup adanya begini.....

.

Jember, 07 Januari 2021

Bunga dan Pedang

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Ada aral di setiap arah,

Bagai bunga pedang Medan perang,

Dan kau,

Tak mungkin,

Bertemu dengan manusia,

Berurusan dengan manusia,

.

Tidak ada ketenangan abadi,

Sejati,

Hakiki,

Tidak ada kemenangan abadi,

Sejati,

Hakiki,

Tak lekang waktu,

Di dunia ini,

Engkau berurusan dengan manusia.....

.

Jember, 07 Januari 2021

Magis

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Bayang-bayang,

Bertaburan,

Bintang gemintang,

Berbayang-bayang.....

.

Bergentayangan,

Kebenaran yang sunyi,

Lagu sunyi,

Kebenaran yang sembunyi,

Puisi......

.

Bergentayangan,

Bayang-bayang,

Gemintang,

Pantang,

Halang,

Terbang.......

.

Jember, 12 Januari 2021

Adikodrati

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Kurasa,

Di sini,

Kurasa pernah,

Ternyata misteri.......

.

Kurasa,

Di sana,

Kurasa pernah,

Nyata rahasia......

.

Kurasa,

Di situ,

Kurasa pernah,

Tak tentu......

.

Ku rasa tahu,

Tapi,

Tak tahu,

Adikodrati.......

Dunia,10 Januari 2021

Bertahan

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Bertahan,

Tak,

Menyerang,

Dan,

Tertegun,

Hanya,

Tertegun,

Hanya,

Diam,

Padam,

Lenyap......

.

Jember, 11 Januari 2021

Mengembarai Sukma

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Bunga,

Melati,

Pergi,

Terbanglah,

Merpati,

Jua,

Matahari,

Meninggi,

Memenara,

Mengembara,

Sukma......

.

Kalbuku,

Padamu,

Selalu,

Walau,

Musim,

Layu,

Walau,

Musim,

Sayu,

Walau,

Hidup,

Redup.....

.

Tetaplah,

Kalbuku,

Tetaplah,

Kamu......

.

Jember, 11 Januari 2021

Dunia Puisi

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Kumasuki,

Dunia,

Puisi,

Hati,

Nuansa,

Tapa........

.

Nelangsa,

Hilang,

Derita,

Pulang,

Bahagia,

Datang,

Tak,

Bersyarat.......

.

Jember, 08 Januari 2021

Sang Perahu

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Dan perahu,

Berlayar keliru,

Menyasarlah,

Samudera,

Dan kau,

Tak peduli,

.

Sang pelaut,

Kalut,

Tak takluk,

Samudera,

Dan tak,

Ada matahari,

.

Dan badai,

Menghantui,

Semua,

Lara hati,

Bercampurlah,

Aduk,

Duka,

Luka,

Pun Laras hati....

.

Dan perahu,

Tetaplah layar,

Walau keliru,

Membiru.....

.

Dunia, 16 Januari 2021

Nyaris Saja

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Nyaris saja,

Daun,

Gugur,

Dan,

Tak mungkin,

Lagi,

Ada,

Puisi,

Tapi,

Ia,

Teruskan,

Itu,

Sunyi,

Tampaklah,

Utuh,

Tampaklah,

Segala,

Rindang....

.

Jember, 01 Januari 2021

Mimpimu Awang Gemawang

(Puisi : Wildan_Rukana)

Dan matahari ayun temayun....

Dan kau lihat jendela dari menara dan gedung pemerintahan yang Awang gemawang...

.

Tanganku menerawang waktu.....

.

Mengapa sulit sekali kau rumuskan undang-undang untuk dirimu sendiri ?...

Sebenarnya hendak ke mana engkau akan pergi dari kolong langit ini ?...

.

Engkau ingin melukis adiwarna...

Mengalahkan semua bizurai di setiap penjuru langit kota...

Iya, tapi hatimu masih di situ-situ saja...

Awang gemawang tak tahu arahnya...

.

(Jember, 25 Desember 2020)

Hakekat Menyederhana

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Puisi sederhana ini,

Tak kubaca di depanmu,

Dan kau tak perlu jatuh cinta,

Hanya karena membaca.....

.

Ia hanya kata,

Bukan nyata....

.

Puisi sederhana ini,

Tak kubaca di depanmu,

Dan kebenaran yang sembunyi,

Tak bisa kau terawang,

Hanya karena mencintai....

.

Ia hanya kata,

Bukan nyata...

.

Kita di takut-takuti,

bayang-bayang sendiri....

.

Dan gagal mencintai,

Hidup,

Sadar,

Hakekat,

Dan puisi....

.

Jember, 16 Januari 2021

Utuh

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Kuingin,

Adalah engkau,

Mencintai,

Manusia,

Yang,

Utuh,

Memandang,

Hidup....

.

Kuingin,

Adalah engkau,

Mencintai,

Manusia,

Yang,

Paripurna,

Memandang,

Manusia.....

.

Kuingin,

Adalah engkau,

Mencintai,

Manusia,

Yang,

Sempurna,

Memandang,

Cinta....

.

Jamber, 7 Januari 2021

Pulang

(Puisi: Wildan_Rukana)

.

Angan ku,

Tak muara,

Tak suara,

Lagi...

.

Ia keliru aliri,

Tak tepat sungai,

Tak tepat waktu,

Melompat tahap,

.

Dan ia kembali,

.

Mengulang,

Pulang,

Juang,

Mengulang,

Pulang,

Juang,

Mengulang,

Juang,

Pulang...

.

Jember, 5 Januari 2021

Semua Bahasa

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Semua,

Bahasa,

Menuju,

Engkau,

.

Semua,

Kata,

Menjadi,

Kepemilikan Mu

.

Wahai,

Sang,

Penguasa,

Bahasa,

Ajari,

Aku,

Puisi....

.

Jember, 07 Januari 2021

Lenyap batas

(Puisi : Wildan_Rukana)

.

Lenyap batas,

Usai sudah waktu,

Kugenggam inti kalbu,

Dan segala melepas.

.

Menyala,

Lepas,

Bebas,

Aku....

.

Jember, 16 Januari 2021

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya SERPIHAN SURGA
1
0
“Aku pernah memasuki lorong waktu ketika keindahan mulai bias, manusia merasa hampa dan serpihan surga jatuh dari asalnya. Serpihan surga itu awalnya kecil lalu dia membesar dan kemudian beranak pinak menjadi ribuan daratan. Manusia belum tahu bahwa itu adalah tempat yang baru. Iya, barangkali Tuhan sengaja menurunkan serpihan surga itu ke bumi agar manusia tidak merasa jenuh dengan segala tempat di dunia yang begitu-begitu saja waktu itu.”.Kumpulan cerita pendek dan anekdot ini akan di update secara berkala. Nikmati healingmu dengan membaca karya ini.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan