
Malam itu, entah mengapa Pak Satria masih merasa janggal dengan perasaannya. Padahal, ia sudah pulang ke rumah tanpa teror Sekar lagi yang mengejarnya. Ia yang saat itu tengah menghabiskan satu batang rokoknya dan segelas kopi di ruang tamu tiba-tiba dikejutkan dengan suara istrinya yang teriak-teriak dari dalam kamar. Sontak Pak Satria dengan cepat menyusulnya ke dalam kamar. Disitu, ia melihat istrinya Asih sedang duduk menangis ketakutan, menjerit-jerit dengan tubuh gemetaran.
Pak Satria semakin...
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Sekar Pati
Selanjutnya
SEKAR PATI #7
1
0
Sayup-sayup suara adzan Subuh bersahutan menggema. Suara burung-burung pun sudah mulai berkicauan. Waktu sudah menunjukkan pukul empat pagi, artinya sang fajar sebentar lagi akan terbit dari ufuk timur. Namun, diantara pagi yang sebentar lagi membangunkan orang-orang agar mulai beraktivitas, Yuda malah masih melek dengan matanya yang enggan terpejam sedikitpun semalaman suntuk. Malam itu perasaannya kacau. Hal itu disebabkan karena baru saja ia mendapati kekasihnya Sekar tergeletak di dalam kamar kosnya bermandikan darah tak bernyawa. Yuda dihantui rasa takut sekaligus bersalah akibat masalah itu.“Arrrgggghhh… Bangsat!” teriak Yuda sambil memaki, seolah memaki dirinya sendiri.Keringat dingin tak berhenti bercucur melewati dahi dan seluruh tubuhnya juga semakin basah kuyup oleh keringat dinginnya sendiri. Yuda terus-terusan berteriak, memaki dirinya sendiri.“Tidak…. Aku tidak bersalah…” gumamnya dalam hati.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan