
Deskripsi
Lagi berasa punya banyak cerita, tapi kok mau nulis caption Instagram saja sering bingung gak jelas ya? Apalagi kalau sedang mengerjakan beberapa akun medsos personal yang perlu update bercerita secara berkala, mendadak ide seolah lenyap tak berjejak! Padahal stok foto sudah aman, dengan berbagai pose, ekspresi wajah bermulti-angle, plus beda-beda editan! Ibarat sudah tahu mau ngomongin apa saja pas ketemuan, tapi begitu duduk bareng cuma cengengesan garuk-garuk bahas warna langit. Eh, masih mending...
700 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Bacain Buku: #SatuMendua (Joker—Ada Lelucon Di Setiap Duka)
0
0
Bermula dari corat-coret belakang buku tulis tahun 1994, saya menulis cerpen kisah pembunuhan anak band 'Kecoa Terbang', mengirimkannya ke beberapa majalah. Ditolak semua. Aduh!10 tahun kemudian, cerpen itu saya tulis ulang dan dikembangkan jadi novel berjudul asli Kecoa Tuna Susila.Melalui bantuan Icha Rahmanti, draft bergulir dari Mas Moammar Emka ke tangan editor andal: Windy Ariestanty, lalu terbit tahun 2007 di GagasMedia dengan ide judul baru dari Icha: Joker, yang saya tambahkan: Ada Lelucon Di Setiap Duka.(Foto dari Mbak Reina Wulandari)Perjalanan novel perdana saya banyak kejutan, dari mendapatkan nominasi Khatulistiwa Literary Award 2007 untuk Penulis Muda Berbakat, lalu diterbitkan ulang dengan sampul baru tahun 2012.Kini, Joker—Ada Lelucon Di Setiap Duka sudah berhenti dicetak, makin susah dicari. Ketimbang beli bajakan yang bikin hati sedih, sini saya bacain, khusus buat kamu! Rencananya saya akan bacain setiap ± 10 halaman / ± 10 menit, seharga minimal @ 4500 rupiah, bisa via OVO atau Gopay. Terima kasih buat dukunganmu, semoga terbalas berkah berlimpah!Selamat mendengarkan dan berkenalan dengan Brama dan Alia!
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan