
"Masukin Jen,"pinta Karina.
Jeno menelan ludah, "serius Kar?"
Jeno tahu Karina tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun. Itulah yang menghentikannya. Karina juga merupakan sosok yang belakangan ini Jeno kagumi akan ketenangan sekaligus keceriannya selama di lokasi. Seorang gadis pendiam yang mudah tertawa dan tawanya mencerahkan hari-hari.
"Jangan Kar, kamu masih perawan,"ujar Jeno, rasa malu mulai menjalar di tubuhnya.
Jeno hendak mengalihkan tubuhnya dari atas Karina ketika gadis itu memegang...
"Masukin Jen,"pinta Karina.
Jeno menelan ludah, "serius Kar?"
Jeno tahu Karina tidak pernah berhubungan badan dengan siapapun. Itulah yang menghentikannya. Karina juga merupakan sosok yang belakangan ini Jeno kagumi akan ketenangan sekaligus keceriannya selama di lokasi. Seorang gadis pendiam yang mudah tertawa dan tawanya mencerahkan hari-hari.
"Jangan Kar, kamu masih perawan,"ujar Jeno, rasa malu mulai menjalar di tubuhnya.
Jeno hendak mengalihkan tubuhnya dari atas Karina ketika gadis itu memegang kedua tangan Jeno yang menumpu di kanan kiri tubuh Karina.
"Masukin Jen,"pinta Karina lagi, kali ini dengan suara yang bergetar menahan tangis.
Jeno jadi bingung, kenapa Karina menangis?
"Ngelihat aku telanjang dan kamu ngelihat aku kurus kering jadi kamu berubah pikiran kan?"tanya Karina sambil menangis, "aku jelek kan makanya kamu nggak mau?"
Jeno membelalak kaget, "Nggak gitu Kar... aku cuma nggak pengin merawanin kamu,"
"Bohong! Kamu pasti mikir aku jelek makanya kamu udah nggak pengin lagi,"tangisan Karina semakin pecah.
Jeno jadi serba salah. Dia kini berbaring menyamping disisi Karina, bingung dengan situasinya dan tidak tahu harus berkata apa.
"A-aku... pengin banget Kar,"ujar Jeno jujur, "kamu cantik banget dimataku, tapi kamu masih perawan... aku ga tega ke kamunya Karina,"
"Aku udah mikirin ini Jen, aku mau nggak perawan malem ini,"racau Karina di tengah tangisannya, "tapi kamunya nggak mau karena aku jelek... aku jelek kan Jen?"
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
