Rekam Jejak Runtuhnya Dinasti Umayyah

Libya merupakan salah satu negara di Afrika Utara yg terkenal akan sumber dayanya yg melimpah dengan rakyat yg makmur sentosa.  Kemakmuran yg luar biasa ini dimulai sejak Muammar Khadafi mengambil alih kekuasaan Libya dari Raja Idris 1 lewat jalur damai.  Saat Khadafi memimpin, rakyat dimanjakan dengan segala fasilitas yg disediakan negara, ada listrik gratis, ada pendidikan gratis, ada fasilitas kesehatan gratis, ada BBM murah, ada give away uang kalo punya anak baru, bisa utang tanpa ada bunga, sampe dibangunin rumah kalo terlalu kere.Libya era KhadafiLibya sebelumnya merupakan negara yg kere, namun saat Raja Idris 1 masih memimpin, ditemukanlah sumber daya minyak yg melimpah.  Minyak ini dimanfaatkan benar2 oleh Khadafi, bahkan jika asing ingin membeli minyak dari Libya, mereka harus membayarnya dengan emas, karena Khadafi sangat anti dengan namanya dollar.  Selain itu, Khadafi juga sangat berani menentang kekuasaan antek2 Barat, bahkan ia pernah mengusir orang2 Italia dari Libya.Muammar KhadafiNamun disamping itu semua, rakyat Libya juga mulai bosan akan kepemimpinan diktator Khadafi.  Rakyat menganggap Khadafi sangat mengekang kebebasan mereka, dengan hanya memperbolehkan punya 1 rumah, mengubah perusahaan perorangan jadi milik negara, sampe gk boleh ambil uang di bank seenaknya.Seiring waktu berjalan, emosi rakyat Libya semakin meningkat dan akhirnya meledak setelah terjadinya Arab Spring pada 2011.  Arab Spring timbul atas emosi rakyat Timur Tengah yg disebabkan karena: Bosan akan rezim otoriter yg terlalu lama memimpin, kesenjangan sosial, pengekangan kebebasan rakyat oleh pemerintah, dan keinginan untuk memperbaiki pemerintahan.  Gejolak ini terjadi di beberapa negara Timur Tengah, dan Libya merupakan salah satu negara yg terkena dampaknya.Akhirnya rakyat Libya memberanikan diri turun kejalan, untuk menggulingkan kekuasaan Khadafi.  Namun, pemerintahan Khadafi merespon aksi masyarakat itu dengan senjatanya, sehingga Libya jatuh ke pusaran perang Saudara.Seperti kata pepatah, ada gula ada semut, ada minyak ada Amerika, dan ada Amerika pasti ada NATO.  Layaknya super hero, Amerika dengan cepat masuk ke tanah Libya dengan dalih kemanusiaan.  Sementara itu, PBB juga mendukung dan mengizinkan Amerika untuk melakukan intervensi militer di Libya.   Sebelumnya Amerika mendapat ijin hanya untuk melindungi warga sipil Libya.  Namun seiring berjalannya waktu, Amerika juga ikut membombardir tentara Libya.  Hal itu menyebabkan penduduk sipil ikut terkena dampak serangan, padahal hal itu sangat bertentangan dengan misi Amerika sebelumnya.  Amerika juga mendanai, dan men give away persenjataan kepada para pemberontak yg ingin melengserkan Khadafi.  Tak lama, NATO pun ikut masuk ke dalam wahana konflik Libya.Libya sebelum dan sesudah NATO ikut konflikSetelah dikeroyok sana sini, akhirnya perajurit Khadafi tak sanggup lagi meladeni.  Khadafi pun tertangkap di kota Sirte, dan segera diamankan ke kota Misrata oleh pasukan pemberontak.  Saat otw, pasukan pemberontak dicegat oleh pasukan Khadafi yg tersisa.  Baku tembak pun terjadi, namun sayangnya, Khadafi mokad setelah kepalanya ketabrak peluru saat baku tembak itu berlangsung.Kini, Libya telah terlanjur jatuh ke pusaran konflik tanpa henti.  Meskipun dalam kepemimpinannya penuh dengan kekurangan, namun banyak rakyat Libya yang kini menyesal telah menggulingkan Khadafi.  Nasi udah terlanjur jadi bubur, negeri yang makmur telah menjadi hancur lebur.  Semoga Libya bisa instal aplikasi Reverse, agar buburnya bisa kembali ke nasi.  Aamiin. #closinggajeSc: Liputan6 Kompas.com Tirto.id Grid.idTerima kasih sudah membaca, yuk selalu dukung Uncover History agar selalu bisa menyuguhkan edukasi sejarah yg asik dan menarik.🕵‍♀️