Bab 177. Wanita Utama Bagi Troy Bennet Extended (GRATIS)

10
4
Deskripsi

Pengantin barunya ada dua pasang. Siapa aja? Cekidoooot!

Troy tertegun, baru menyadari benar-benar akan pesona gadis muda yang dia nikahi. Mengenakan daster putih menerawang, lekuk tubuh indah itu benar-benar mempesona dan menggairahkan. Dia adalah wanita yang akan menemaninya dalam mengarungi sisa hidup mendatang. 

Ia melingkarkan tangan dari belakang, mengecup tengkuk dan pundak dengan penuh kelembutan. Dengus napas hangatnya menerpa, Terra menggelinjang manja.

“Kamu tahu, apa yang paling bikin aku nggak tahan setiap liat tubuh ini?”

Terra menatap pantulan mereka di cermin, Troy benar-benar lelaki jantan dan macho, yang bisa membangkitkan hasratnya begitu mudah. Membayangkan bentuk tubuh kekar itu menindih badannya saja sudah membuat Terra basah, apalagi mendapatkan sentuhan seperti sekarang?

“Eng-enggak,” jawabnya gugup, merasa canggung sekaligus tidak percaya diri. 

Terra merasa tubuhnya begitu standar, tidak memiliki keistimewaan apa pun.

“Pertama, aku bakal ngiler setiap ngeliat gundukan yang ini.” Tangan kokoh itu meremas payudara dengan lembut. Memainkan putting yang terhalang kain tipis dengan gerakan sensual.

Terra menggigit bibir, napasnya memburu saat gairahnya bangkit. 

“Kedua adalah ini ….” Troy menurunkan tangan ke bawah, mengelus paha lalu hinggap di pangkal lembab yang telah basah. “Bayangin mem*k merahmu, bikin aku pengen masukin terus menerus ….”

Jari itu menggesek, menguak belahan pelan menuju ke arah liang berkedut. Melesak sedikit ke dalam, Terra membuka mulut sambil memejamkan mata.

“Oooh, hhhmph ….” Ia menumpukan tangan di meja rias, menikmati sentuhan yang menggerayang tubuhnya.

“Aku sanggup menggarapmu sampe pagi, berhari-hari, kalo perlu kita nggak usah ngapa-ngapain.” Troy menatap Terra lewat pantulan kaca, menyukai ekspresi istrinya yang mendesah sambil menggigit bibir.

“Troooy ….” Terra memegang kepala suaminya, saat jari itu kian terasa nikmat. 

Gerakan itu berhenti, seiring Troy menjilati jarinya dengan lidah. Terra gemetar menahan nafsu yang membludak, tapi kali ini suaminya tidak terburu-buru.

Ia membalikkan tubuh Terra, melepas daster dan menaikkan wanitanya ke atas meja rias. Memagut dengan beringas, troy menurunkan jelajah mulutnya ke bawah. Melumat leher sambil meremas bukit kembar kenyal, ia tidak melewatkan seinci pun bagian dari tubuh istrinya. 

Lidahnya yang panjang mulai menyapu puncak payudara, mengulum dan mengisap dengan kuat. Rasa perih bercampur nikmat itu membuat Terra ketagihan. Dia menekan kepala suaminya agar lebih kuat mengisap lagi. 

Menatap Troy yang masih belum puas memainkan putingnya, Terra hanya bisa pasrah sambil merintih-rintih. Mendorong tubuh gadisnya ke belakang, sambil bersandar di kaca Terra membiarkan kedua kaki dinaikkan ke atas. 

Duduk di kursi tanpa sandaran, Troy menatap kemaluan Terra yang terhidang di depannya. Ia mengusap dengan jari, menguak belahan itu dengan pelan.

Troy geleng-geleng kepala, mengagumi bentuk vagina yang dulu membuatnya sering masturbasi sebelum menikah. Menjilat sambil mengisap pentilan merah, Troy menikmati momen itu sebagai hak istimewa tunggal yang dia miliki. 

Liang mungil yang membuatnya merem melek itu dia masuki lidah, menyebabkan erangan Terra semakin keras. Mengisap dan mengulum vagina yang menggairahkan, lama-lama Troy tidak sabar untuk memasukinya.

“Aku nggak kuat,” akunya sambil berdiri.

Ia melepaskan celana dan kaos, memegang batang kerasnya dengan napas tersengal. 

“Troooy ….” Terra membuka mulut, saat sang suami memainkan ujung kejantanan di liangnya.

Menekan dengan pelan, Troy memejamkan mata sambil membuka mulut.

“OOOH, shiiiiit!” lenguhnya gemetar. Jalaran nikmat merayap di sekujur tubuh, ketika semua batang uratnya melesak habis ke dalam.

“OOOUGH!” Terra membusungkan dada, pertanda dia juga merasakan hal sama.

Menautkan kaki ke belakang tubuh Troy, Terra memeluk lelaki itu seiring tubuhnya digenjot kuat-kuat. 

“Oooh, ooooh!” Suaranya berisik dan tidak terkendali. “Hmmm, ssss, ooooh, Trooooy …..” Rintihan manja dan menggemaskan itu benar-benar merangsang.

Terra menyusupkan kepala di leher suaminya, seiring Troy memompa tubuh dengan belalai gempal dan panjang. Rasanya setiap inci kemaluan tersentuh dan itu luar biasa!

Troy melumat pundak, menjilati telinga istrinya sementara menekan kuat-kuat. 

“Hek!” Terra mendelik, hantaman keras itu membuat perutnya benar-benar mulas!

Membiarkan pusakanya terbenam, Troy menggoyangkan dengan menekan terus. Terra meracau, menggigit pundak itu saking tidak tahan enaknya.

“Oooh, oooh, Troooy, enaaak bangeeeet! Oooh, ooooh, ak-ku ke-lu-aaaar!!!” Terra memekik histeris sambil menekan ke depan, Troy kian kuat membenamkan pusaka jumbonya.

Terra tersengal, menatap Troy yang melepaskan tautan tubuh mereka. Pria itu meminta mengubah posisi. Turun dengan gemetar, Terra membelakangi dan kembali menggigil saat Troy memasukkan benda tumpul ke dalam tubuh.

“Enak, Sayang?” bisik Troy sambil mengayun pinggulnya.

“Oooh, i-yaaaa! Te-ruuus, jangan ber-hen-tiiiii … Ooooh!” 

Troy menatap ekspresi itu dengan bahagia. Terra benar-benar terbuai, terlena dalam kendalinya. Terlebih lagi, payudara yang kini dia remas terlihat begitu menggairahkan. Melihat pantulan tubuh sendiri di kaca sedang bersetubuh, seperti menyaksikan film porno live.

Setengah jam berlalu, Troy kian kewalahan dengan rasa nikmat dan rangsangan yang dia lihat di kaca.

“AK-KU NGGAK KUAT!” erang Troy, terengah dengan napas cepat.

“Oooh, Troooy!” Terra sepertinya juga hampir sampai ke puncak berikutnya.

Memacu diri bersama-sama, ledakan itu menjadi perayaan yang mesra dan intim. 

“OOOH! OOOH!” Troy tampak gemetar, mengejang dengan wajah memerah.

“AAAAH!” Terra menjepit dan menimbulkan semprotan di rahimnya semakin membanjiri dan mulai meleleh ke paha.

Troy menopang tubuh istrinya yang terkulai, walau dia sendiri lemas. Menyeset tisu buru-buru, ia melepaskan penisnya dan semburan dari liang kecil itu mengalir.

“Gila, spermaku banyak banget,” ringisnya. Membersihkan pangkal paha Terra sampai tuntas, Troy berniat membopong tubuh itu.

“Aku mau cebok dulu, risih kalo lengket gini,” tolak Terra. Pria itu tersenyum, mengecup kening tersebut dan membiarkan istrinya ke kamar mandi.

[-]

Menjadi pengantin adalah hal yang paling menyenangkan untuk semua orang. Setiap sentuhan berakhir dengan cumbuan dan bercinta sampai lelah.

Malam itu mereka menikmati waktu santai di tempat barbekyu, hari terakhir sebelum besok pulang. Terra dan Troy tidak bisa berjauhan satu sama lain, terus menempel sambil menatap mesra.

Menjelang pukul dua belas, mereka mulai mengantuk. Simbah, Quir dan Noriel pamit tidur, sementara Terra dan Troy ingin menikmati pantai di malam hari. Widya tersenyum, membiarkan pasangan yang sedang berbahagia melangsungkan masa-masa indah berdua.

Dia memeriksa semua pintu, karena malam sudah larut. Ketika hendak menutup penghubung yang membatasi villa sewaan dengan tetangga, Widya kaget setengah mati.

Pasangan bule yang di teras itu sedang bersenggama dan tampak menikmati sekali sensasi bercinta di alam terbuka. Lampu yang remang-remang memang mendukung untuk melakukan hal-hal romantis seperti itu.

Di balik pagar yang tidak begitu tinggi, Widya dengan mudah melihat dua tubuh saling bertaut memberi nikmat. Menyaksikan pertunjukan langsung, wanita tersebut mengumpat kesal. Birahinya turut terpancing, terlebih lagi menatap kejantanan yang jelas terlihat menusuk liang di wanita dengan cepat.

“Wid ….”

Panggilan itu membuatnya menoleh, Widya menyilangkan tangan di bibir sambil menunjuk ke sebelah.

Krisna melotot dan menggelengkan kepala. “Sialan,” umpatnya keki. “Jadi pengen.”

Widya tertawa tanpa suara, membekap mulut buru-buru agar tidak meledak. Dia mengajak Krisna untuk berlalu. Melanjutkan bersantai, Krisna meracik minuman dan memberikan kepada Widya.

“Resep dari Troy,” cetusnya, setengah pamer.

“Hmm, enak,” puji Widya.

Mereka duduk di sofa tepi kolam, sambil menatap laut yang gelap. Sebagian lampu sudah dimatikan, sekeliling mereka tampak redup.

Mendadak Krisna mengusap paha Widya yang duduk di sebelah, mengenakan terusan mini model berkemben.

“Wid,” panggil Krisna.

“Hmm,” sahut Widya, menyesap minuman dengan santai.

“K*nt*lku ngaceng liat yang tadi, nggak mau turun.”

Mata Widya mendelik, melirik tonjolan yang kini diremas Krisna sendiri.

“Bercinta di sini, yuk?” ajak pria tersebut.

“Ngaco, kalo Terra sama Troy dateng, gimana?” tolak Widya.

“Tenang, menantumu lagi garap istrinya di bawah sana,” sahut Krisna. “Cowok model Troy, pasti lama keluarnya.”

Widya menggerutu keki. “Nggak usah diomongin kek, geli dengernya!”

“Sorry,” ringis Krisna. “Ayolah, udah nggak tahan.” 

Bujukan itu membuat Widya juga tertantang. Ia melepas celana dalam, menyembunyikan di bawah bantal.

“Gimana caranya?” tanya Widya, sementara Krisna sudah tidak sabar. 

“Sini, naik ke pangkuanku,” cetusnya. 

Widya bergeser, naik ke atas paha Krisna. Pria itu mulai menyentuh kemaluan dengan menyelipkan jari ke bawah.

“Gila, mem*kmu udah basah aja, Wid.”

“Hhhh, Kriiiiis ….” Widya merintih penuh birahi. “Aku juga pengen liat ooooh, bule tadiiii, aaaah, aaah. Masukin, ak-aku mau k*nt*lmu,” pintanya.

Krisna mengeluarkan penisnya yang membuat Widya tergila-gila. “Sini, tancepin, Sayang.”

Mengangkat bokong sedikit, Widya memasukkan tongkat yang tegak ke dalam dalam.

“OOOH!” Lenguhan terlontar bersamaan, mereka saling menatap dengan mulut mendesis.

“Enak banget, Wid. Ooooh …. Hhhmmm, aaah … goyang terus, Sayang. Kocok k*nt*lku sama mem*kmu …. Oooh, aaaah.” Krisna meracau, memegang pinggul Widya yang menggilas pangkuannya. 

Widya memejamkan mata, kepala itu mendongak penuh ekspresi nikmat. Krisna pun menurunkan kemben, lalu menarik keluar buah dada. Menahan punggung Widya yang sedang menggenjot di atas, mulut Krisna mengulum putingnya bergantian.

“Oooh, sinting! Ini enak banget …,” ringis Krisna, meremas bokong yang terus mengempot batangnya.

“Kriiiis, ak-ku … aku …. OOOH!” Widya mengejang, membetot batang itu dalam jepitan kuat. 

Selama beberapa detik menggapai klimaks, Widya terengah dan menumpukan kepala di pundak Krisna.

“Kamu nungging di sofa sini, aku entot dari belakang,” bisik Krisna.

Widya mengangguk, melepaskan tautan tubuh dan membetulkan kemben sebelum mengambil posisi nungging. Bertumpu pada lutut dan tangan, Widya membuka mulut penuh gairah, saat Krisna melesakkan kembali kejantanannya.

“Ooh, Wid … enak banget mem*kmu …. Oooh!” Krisna merem melek, menghajar kemaluan itu dengan cepat. Buah zakarnya bergerak mengikuti ayunan, menampar pantat Widya. Rasa nikmat bersetubuh di alam terbuka memang memiliki tingkatan berbeda. 

Krisna terus menyodok keras, memberikan multi orgasme pada wanitanya. Gerakannya memasukkan batang ke dalam semakin licin, Krisna tidak ingin segera berakhir. Akan tetapi, menyetubuhi Widya adalah hal paling membuatnya tidak tahan. 

“Ak-ku mau sampai!” erang Krisna. 

Widya mengangguk, di tengah rintih dan desahannya. Begitu pria itu menghunjamkan penis dalam-dalam sambil melenguh keras, Widya mengejang dan menjepit kejantanan sekuatnya.

“AAAAH! Kriiiiis!” Dia memekik kecil, menggelinjang dalam pungkasan menggetarkan.

Mereka menyudahi dengan wajah puas. Krisna membantu Widya membersihkan sisa-sisa lelehan putih kental. Duduk sambil tersenyum, Widya meraih celana untuk dipakai kembali.

“Wid, jangan dipake dulu,” pinta Krisna. “Aku mau nancepin aja, nggak usah diapa-apain, boleh?”

Widya menatap batang yang sedang dalam genggaman Krisna. Masih keras dan tampak menggiurkan untuk dia nikmati.

“Kalo dua anak itu dateng, gimana?” Lagi-lagi Widya cemas.

“Tutupin pake bantal, kan keliatannya kamu lagi aku pangku, kayak biasa.”

Krisna punya cara jitu rupanya.

Widya meraih bantal besar sekaligus sarung bali. Duduk di pangkuan sambil membelakangi Krisna, ia melesakkan kembali batang gempal itu ke dalam pelan-pelan.

“Sempit, Kris. Mem*kku belum basah,” ringis Widya.

“Pelan aja, sayang. Aaah, gilaaa … sempit memang, tapi anget dan enak banget,” rintih Krisna. Setelah menekan dengan perlahan, batang itu sukses terbenam. Krisna menatap Widya yang duduk bersandar santai di dadanya. 

“Pengen kayak gini terus-terusan,” bisiknya. “Nancepin k*nt*l ke dalam lubang kecilmu terus, jangan dilepas.”

Batang itu bergerak-gerak, membuat wanitanya mulai gelisah.

“Kris, jangan digerakin.”

“Nggak tahan, Wid.”

Tangan Krisna ke depan, menyentuh klitoris dengan jarinya. Widya blingsatan tidak karuan. Lendirnya mulai meluber dan pinggul itu otomatis bergerak. Sementara lubangnya tersumpal, pentilan dikocok dengan cepat, Widya merem melek keenakan. 

Keduanya kembali mengulangi ronde kedua, kali ini tidak buru-buru dan santai, walau Widya sudah menggapai puncak lagi.

Hhmm … yang pengantin siapa sih sebenarnya?

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Petualangan
Selanjutnya Bab `179. Ngambek! Extended
4
3
Urusan marah, berantem dan ngomel itu beda persoalan dengan kebutuhan Troy. Dia tidak mempedulikan Terra yang sedang menunjukkan aksi mogok bicara. Tujuannya hanya satu, menikmati tubuh yang membuatnya menjadi gila dan kehilangan sisi waras. Candu yang Terra berikan adalah racun paling indah untuk Troy Bennet.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan