SAVE ME BAB 2

1
0
Deskripsi

“Ayo kita buktikan” tantang Moa sambil menyapukan tangannya dengan lembut menggoda dada bidang David yang sudah terbuka.

David kembali mencecap bibir Moa dengan rakus, lidah pria itu menyerusuk masuk kedalam dan bermain-main di dalam rongga mulut Moa, lidah pria ity menjelajah di dalam sana kemudian lidahnya saling berbelit dengan lidah Moa di dalam rongga mulut hingga saliva keduanya banjir keluar dari bibir. Disela cumbuan mereka tangan David tidak diam saja, tangan pria itu menggerayangi kulit...

“Ayo kita buktikan” tantang Moa sambil menyapukan tangannya dengan lembut menggoda dada bidang David yang sudah terbuka.

David kembali mencecap bibir Moa dengan rakus, lidah pria itu menyerusuk masuk kedalam dan bermain-main di dalam rongga mulut Moa, lidah pria ity menjelajah di dalam sana kemudian lidahnya saling berbelit dengan lidah Moa di dalam rongga mulut hingga saliva keduanya banjir keluar dari bibir. Disela cumbuan mereka tangan David tidak diam saja, tangan pria itu menggerayangi kulit halus Moa dari atas hingga bawah.

Mereka terus saling berpagutan sambil berjalan menuju ranjang  David menjatuhkan Moa dengan mendorong tubuh Moa hingga jatuh terlentang di atas ranjang.

Moa berbaring terlentang di tengah ranjang sambil memandang menggoda pada David. 

"Kemarilah" rayu Moa dengan suara mendesah bertanda bahwa dirinya sedang sangat bernafsu. tangannya diletakkan pada pangkal pahanya yang terbuka lebar dan mengelus-elus pangkal pahanya menggoda David yang berdiri ditepi ranjang mengamati kegiatan Moa itu.

David menatap tubuh menggoda Moa dengan tatapan penuh damba, beberapa kali pria itu telah mereguk salivanya tidak tahan melihat tubuh telanjang Moa yang begitu sensual menggodanya.. Pria itu segera menanggalkan sisa pakaiannya yang masih melekat. 

Dengan tubuh bugil David menaiki ranjang  untuk bergabung bersama Moa, dia merangkak mendekati tubuh Moa yang menantinya di tengah Ranjang. Pandangan David berhenti diatas pangkal paha Moa sambil meneguk salivanya. Tatapan matanya seolah sangat kelaparan menatapi pangkal paha Moa seolah-olah belahan di pangkal paha itu adalah makanan yang sangat diinginkannya.

“Kamu ingin menjilatinya?” goda Moa dengan suara mendayu dan sengaja menaikkan pinggulnya agar lebih dekat pada wajah David.

“Ya…” jawab David dengan cepat penuh nafsu, pria itu sudah seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, pria itu sudah benar-benar dibawah kendali Moa.

"Jilatlah" perintah Moa sambil membuka lebar kedua pahanya menampilkan Belahan menggoda di pangkal pahanya. Kemudian Jari Moa membuka belahan itu hingga menampilkan klitoris nya yang berwarna merah jambu. Mata David semakin berkabut disuguhi pemandangan yang menggoda seperti itu.

Tanpa diminta dua kali David segera menjulurkan lidahnya membelai klitoris Moa yang tersaji di hadapannya.

"Asshhh..ouhhhhh." Moa mendesah nikmat, tubuhnya menggelinjang geli menerima sentuhan dari lidah David pada pangkal pahanya. tubuhnya meremang nikmat merasakan lidah panas David yang basah bermain-main dibawah sana.

“shhhh….” Moa terus mendesis sambil memrjamkan matanya, Lidah dan bibir David terus bergerilya di inti tubunya itu sedangkan tangan pria itu bergerak meremas-remas payudara Moa yang kenyal dan montok.

"Ougghhh..ahhh. Nikmat sekali, lidahmu sungguh hebat" desah Moa merasakan sensasi yang nikmat dengan permainan lidah David di bawah sana dan juga nikmat pada payudaranya yang diremas-remas dengan gemas oleh David. Moa memejamkan matanya menikmati setiap jilatan lidah David. 

“Ouhhh….aku mau lebih..” erang Moa dengan tubuh menggelinjang dan tangannya meremas-remas kepala David yang berada dipangkal pahanya. Mulutnya terus menerus mengumandangkan jeritan dan desahan-desahan kenikmatan.

"Akkkkhhhhhhh..." Jeritan nikmat yang Panjang keluar dari bibir Moa dan tubuhnya menggelinjang saat jari David menyeruak masuk ke dalam liang vaginanya. 

"aahh..aahhh..." suara desahan Moa keluar setiap jari David keluar masuk dari liang vaginanya, dari satu jari pria itu menambah terus jarinya hingga tiga jari yang masuk ke dalam liangnya. Kemudian tangan pria itu mulai mempercepat tempo pergerakan tangannya memompa liang kenikmatan Moa.

“Ouuhhhggggg..” lenguh Moa saat David semakin mempercepat sodakan tangannya di dalam liang vaginanya. 

“Ooohhhhh…ohhhh……akuuu mau keluarrr…” eranggg Moa melengkungkan tubuhnya keatas seiring gerakan tangan David yang semakin kasar dan tak beraturan.

“aaaahhhh…” Jeritan nikmat yang Panjang keluar dari bibir Moa dan tubuhnya mengejang saat puncak kenikmatan digapainya. Cairan pun menyembur dari pangkal paha Moa dan membasahi ranjang. Tapi mereka tidak mempermasalahkan hal itu. 

David sudah tidak bisa lagi menahan gairahnya, pangkal pahanya sudah mengejang sempurnya dan berkedut hebat.

"Aku sudah tidak tahan" erang David yang segera bangkit dan berjongkok di depan Moa memposisikan dirinya untuk memasuki tubuh Moa.  Batang penis pria itu telah mengeras sempurna siap untuk memasuki liang kenikmatan milik Moa.

“Wow…milikmu luar biasa” Moa menatap takjub bata benda pusaka kebanggaan David yang besar dan sudah menegang, otot-otot menonjol di sekeliling batang penis David.

“Masukkan, aku juga sudah tidak sabar merasakan milikmu yang perkasa itu” rayu Moa dengan suara mendayu.

“Kamu pasti akan menjerit-jerit nikmat merasakan milikku ini” seringai David dengan penuh percaya diri pada benda pusaka kebanggannya itu.

David melebarkan kedua paha Moa untuk mempermudahnya memasuki Moa, Liang vagiana  Moa yang basah sudah sangat siap untuk menerima pemasukan darinya.

"Oouugghhh.." Erang David saat penisnya dengan susah payah memasuki lubang kenikmatan milik Moa 

"Punya mu sempit sekali...ukhhh" Desis David takjup, padahal baru saja dia sudah memasukkan tiga jarinya ke dalam lubang itu, tapi tetap saja terasa begitu sempit saat memasukinya.

“ouuhhhhh…punyamu nikmat sekali” erang David dengan mata yang merem melek saat merasakan sensai nikmat saat batang penisnya mulai melesat memasuki liang vagina milik Moa. 

“ouuwhhh….Punya mu juga luar biasa besar, terasa begitu penuh di dalamku..sangat luar biasa” puji Moa dengan suara yang merangsang disela desahannya, dia sengaja memuji-muji David agar pria itu merasa bahwa Moa begitu memuja keperkasaan pria itu. Bukankah semua pria suka dipuja?. Dan lihat saja dari hasil pujiannya, nafsu birahi David semakin membara.

“Aahhhh….” David terus melenguh nikmat setiap batang penisnya masuk semakin dalam dam akhirnya masuk sepenuhnya didalam Moa hingga ujung pangkal pahanya.

Setelah masuk sepenuhnya David menghentak menekan lebih dalam ke dalam liang vagina Moa berkali-kali hingga tubuh Moa terlonjak-lonjak.

“aahhh..aahhh…” Moa mendesah disetiap tumbukan pangkal paha David pada pangkal pahanya yang terasa begitu penuh terisi dengan batang penis David.

David mulai menggoyangkan pinggulnya menggenjot batang penisnya di dalam liang vagina Moa, menarik dan memasukkan kembali batang penisnya ke dalang liang vagina Moa dengan tempo lambat. Meresapi setiap pergesekan bang penisnya dengan dinding vagina Moa yang begitu ketat menjepit batang penisnya.

"Oughhh...ahh...." David mengerang dengan penuh kenikmatan." Punya mu  nikmat sekali. begitu sempit dan ketat menjepit punyaku. benar-benar seperti yang digosipkan orang-orang, bercinta dengan mu sungguh sangat nikmat" 

“Aku senang kalau kamu merasakan nikmat…teruslah bergerak” 

Moa menatap David dengan tatapan sayu penuh birahi yang minta dipuaskan, sambil bibirnya terus menerus mendesah mengiringi setiap hentakan David pada pangkal pahanya. Suara desahan keduanya yang memburu dan suara pertemuan kedua pangkal paha mereka mendominasi suara di  ruangan itu.

Tempo hentakan David pun semakin lama semakin meningkat.

“oohhhh yaaa…” erang Moa saat tempo hentakan David semakin cepat.

"ahhh...ahhh.,,,.lebih cepat" Moa semakin menggila sambil menggerak-gerakkan pinggulnya menyelaraskan diri dengan mengikuti hentakan David.

David semakin mempercepat tempo hentakannya seiring puncak kenikmatan yang akan semakin dekat untuk digapainya. Nafasnya pun semakin memburu dan kasar. Hentakan-hentakan bokongnya semakin kasar dan tak beraturan seperti deru nafasnya yang memburu.

"Oughhh...akhhh..aku mau keluar…arrrghhhh….." erang david keras, tubuhnya mengejang kemudian tampa bisa ditahan lagi David menyemburkan lahar panas dari ujung penisnya didalam tubuh Moa.

Setelah semua cairan nikmatnya telah disemburkan hingga beberapa kali, David menjatuhkan tubuhnya di samping Moa sambil mendesah puas, keduanya beristirahat sejenak untuk mengatur nafas yang masih memburu.

Setelah  selesai beristirahat Moa kini yang bergerak ke pangkal paha David 

“Ronde Berikutnya” seringai Moa dengan tatapan menggoda pada David yang masih terbaring lemah.

Tangan Moa meraih batang kemaluan David yang masih lemas, tangannya memainkan benda itu, mengurut benda itu dengan ahli naik turun. 

“ Milikmu ini sungguh luar biasa” desah Moa sambil menjulurkan lidahnya menjiati batang penis itu sambil menatap David dengan tatapan erotis.

“sshhhh…” David mendesis nikmat saat lidah Moa bermain-main di batang kemaluannya, tatapan menggoda Moa membuat nafsu birahi David terbangkitkan lagi, tidak butuh lama bagi Moa untuk merangsang benda itu untuk kembali mengeras dan siap untuk bertempur lagi.

Moa memasukkan batang itu ke dalam rongga mulutnya dan mengulum batang itu dengan penuh nikmat seperti sedang memakan permen.

"Mmmpphh.." mulut Moa mengemut batang kemaluan David dengan nikmatnya, mulutnya naik turun terus menyedot batang itu membuat sang pemilik merem melek kenikmatan.

"Oughhh..." erang David dengan tubuh menggelinjang nikmat saat batang penisnya berada dalam rongga mulut Moa. Dengan Lihainya mulut Moa memberi kenikmatan dunia yang tiada tara pada David, membuat mata pria itu merem melek keenakan, dan mulutnya terus menerus mengeluarkan desahan nikmat. Baru kali ini David merasakan oral yang begitu nikmat.

" OUghhhh..aaahhhkkkkhhhh…..." David seketika menyemburkan kembali lahar panasnya tanpa bisa dia kendalikan lagi, kali ini dia menyemburkannya di dalam rongga mulut Moa beberapa kali.

"aaahhh..." desah David setelah semua cairan nikmatnya sudah tersembur semua  dan dia kembali terkulai lemah.

" Maaf….Aku tidak bisa menahannya. Oral mu begitu nikmat" ujar David merasa tidak enak karena dia tidak bisa menahan dirinya untuk menyemburkan cairan nikmatnya di dalam rongga mulut Moa. Kuluman Moa pada batang penisnya terasa begitu nikmat. Baru kali ini dia begitu cepat mencapai puncak kenikmatannya hanya dari oral. 

"Tidak apa-apa. AKu sudah terbiasa." Jawab Moa setelah menelan cairan yang disemburkan David tanpa rasa jijik. TIdak ada pria yang mampu bertahan lama jika Moa sudah mengulum batang penis mereka. Pasti akan berakhir seperti David barusan.

Tangan Moa kembali memainkan penis David agar berdiri lagi, kali ini Moa tidak akan mengulum benda itu lagi. Setelah penis David mengeras kembali hanya dengan tangan. Moa segera memposisikan dirinya diatas batang kemaluan David dan menuntun benda itu untuk tepat dibawah liangnya. 

“AAhhhhhh….” Perlahan tubuh Moa turun, batang penis David mulai masuk ke dalam lobang vagina Moa 

Keduanya mendesah bersaaan saat akhirnya lobang vagina Moa sudah melahap batang penis David hingga pangkalnya.

Setelah semua masuk hingga pangkal pahanya, Moa mulai meggerakkan pinggulnya naik turun. "Ahhh...ahhh..."bibir Moa terus mendesah disetiap hentakan pinggulnya diatas pangkal paha David. sedang David di bawahnya terus mendesah nikmat menerima hentakan-hentakan dan liukan tubuh yang begitu menggebu Moa diatas tubuhnya.

“aahhh…ahahhh..” Moa terus bergerak naik turun dengan tempo yang semakin cepat….dadanya yang bergoyang seiring hentakan-hentakan tubuhnya tidak dilewatkan oleh David. Sementara tubuh Moa terus menggenjot, tangan David terus meremas-remas benda padat itu.

“Oohhh…aahhhh…. Aku mau kelaurrrr…” erang Moa sambil terus menggenjot semakin liar dan menggila.

“ aaahhh..aahhh..aku jugaaa…aaakkhhh aku sudah tidak tahaann..” erang David kemudian tubuhnya mengejang dan untuk kesekian kalinya lagi cairan kenikmatan tersembur kluar membasahi ranjang.

Keduanya pun jatuh terlentang diatas ranjang dengan nafas memburu dan tubuh kelelahan.

Hari semakin Panjang dan larut, tidak menyurutkan gairah kedua insan di dalam kamar itu yang masih menggebu-gebu. Berbagai posisi percintaan mereka lakukan. 

Entah sudah berapa Kali David menyemburkan lahar panasnya. tapi Moa seakan tidak kenal lelah terus meminta dipuaskan. 

“Sudahhh … aku lelahhh…” David menyerah saat Moa hendak mengajaknya lanjut ke ronde berikutnya. Tubuhnya benar-benar sudah tidak bertenaga lagi dan benar-benar mengantuk.

Tidak lama kemudian David memejamkan matanya langsung terlelap karena kelelahan, Dia sudah tidak sanggup lagi mengimbangi nafsu Moa yang begitu besar. 

 

 

 

 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya SAVE ME BAB 3 & 4
1
0
Moa menatap wajah David yang terpejam dalam waktu lama, pria itu tampaknya sudah benar-benar kelelahan dengan perasaan puas. Setelah memastikan bahwa David benar-benar telah pulas. Moa beranjak turun dari ranjang dan memunguti pakaian David yang teronggok di lantai.Moa merogoh-rogoh celana David mencari telepon genggam pria itu. Setelah menemukannya gadis itu mengotak atik telepon itu, untung saja telepon genggap David hanya membutuhkan sidik jari untuk membuka kunci pengamannya. Setelah membuka kunci pengaman dengan menggunakan sidik jari David. Moa mengotak-atik telepon itu, mencari sesuatu yang menjadi tujuannya dari awal. Tidak butuh lama Moa menemukan apa yang dia cari.Moa kemudian melakukan panggilan menggunakan telepon genggam miliknya sendiri. Setelah beberapa kali panggilan akhirnya panggilannya diangkat.“Aku sudah mendapatkannya” Kata Moa tanpa menunggu sahutan dari lawan bicaranya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan