
(Mature Content 18+ sampai 21+. Cerita ini bersambung dan saling berkaitan antar chapternya. Jadi diharapkan untuk mengikuti alur ceritanya yaa supaya bisa dipahami)
Brendan berdecih sinis, mengalihkan pandangannya ke arah lain, menggeser sepatu mahalnya agar tidak terkena kotoran yang dimuntahkan wanita itu. Nyalang tatapannya begitu remeh dengan senyum miring. Tangannya terangkat, menjambak rambut wanita itu kembali hingga mendongak menatap ke arahnya. Giginya bergemeletuk, menahan gejolak kemarahan...
Love Behind The Badge
1
2
1
Berlanjut
Brendan Algara Inosensia (28) diberikan mandat oleh ayahnya, Diego Raymond Inosensia untuk memimpin perusahaan bayangan agen rahasia di Indonesia. Tetapi, ketika mendengar nama seorang Amora Lalitha tersiar di televisi ruang kerja, entah kenapa Brendan merasa ada getaran lain di dalam diri. Dirinya seakan ingin menarik perempuan itu untuk berada di dekatnya, menjadikan satu-satunya yang bisa ia miliki. Akankah Amora Lalitha akan menjadi tujuan akhir bagi seorang Brendan untuk berubah dari segala tingkah di luar nalarnya yang senang sekali mempermainkan perempuan?Amora Lalitha Gautama (23), putri bungsu empat bersaudara dari keluarga Gautama. Entitas keluarganya tidak ia bawa ketika terjun ke dunia entertainment, sehingga publik mengenalnya sebagai Amora Lalitha—saja. Terlahir sebagai seorang putri di keluarga terhormat membuat dirinya memiliki banyak batas dan aturan ketat. Sedangkan Amora senang melakukan sesuatu yang memacu adrenalin. Misalnya— setelah malam itu. Entah bagaimana semua bisa terjadi. Amora tidak menyangka jika pria yang tidur satu ranjang pada kamar private club malam itu justru akan menjadi bodyguard pribadinya.Dia Brendan Algara.
3,542 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Spesial Chapter Done For Me | Kembalinya Lio dan Nose
7
1
(Mature Content 💦🔞 Noted: Chapter ini merupakan spesial chapter dari AU Done For Me bagian 89 & 90)“LIO, ASTAGA!! TIDAK BISA KAH KAMU PELAN-PELAN SIALAN!!!”Aksel langsung menggerakkan tubuhnya maju mundur. Meja besar itu bergoyang kasar seiring brutalnya gerakan yang ia lakukan. Tubuh Brianna terhentak-hentak di atas meja. “Tidak bisa. Aksel hanya memberi saya waktu sebentar.”“Oh! Oh! Ya, Tuhan! Milikku bisa robek, Lio!!”“Aku bisa menjahitnya,” jawab Aksel tenang. Tak sedikitpun memelankan tempo. “Kamu pikir aku ini pakaian!” jerit Brianna keras. “Sialan—nggh!” Tangannya mencengkeram erat pinggiran meja, kepalanya terangkat menatap cermin di depan menampakkan pantulan keduanya. Tak sadar Brianna menelan ludahnya kasar, melihat bagaimana Aksel terus menggerakkan pinggulnya dengan—seksi? Sesekali menggigit bibirnya lalu terdengar desisan pelan dari belakang.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan
