
[Gratis] Perceraian itu memang berat dan membuat anak trauma bahkan depresi terlebih anak usia masih balita, Alya seorang gadis berusia 4 tahun harus mengalami kehidupan yang pilu dan sang ibu pun terpaksa membawanya pindah pergi jauh untuk melupakan semuanya dan memulai lembaran baru ke sebuah desa terpencil, mereka pun tinggal di rumah baru disana kebahagiaan senyum canda tawa menyelimuti hari-hari mereka sampai akhir nya berujung petaka, lantas misteri apa yang ada di rumah mereka itu?

Eps 1
"Maafkan mama ya nak, harusnya kamu nggak mengalami semua ini...?" Tangis sang ibu sambil memeluk Alya dalam mobil ketika berhenti di lampu merah. Dalam pelukan hangat sang ibu itu Alya masih belum mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada orang tuanya.
Cuaca Malam yang sangat dingin hujan rintik-rintik namun tidak begitu deras seolah alam pun memberi simpati atas perasaan sedih dan terpukulnya sang ibu atas semua yang menimpanya.
Alya yang usianya masih balita dimana ia masih berusia 4 tahunan lebih hanya bisa diam terduduk di dalam mobil disamping ibunya yang saat itu sambil menyetir. "Kita mau kemana mah?" Tanya Alya
"Kita mau pergi ke rumah baru sayang..? Jawab ibu.
"Kenapa papa gak ikut..?
Pertanyaan polos dari Alya membuat sang ibu sedih dan membuatnya kembali menangis meneteskan air mata.
Anak se belia itu harus menanggung akibat menjadi korban perceraian orangtuanya padahal ia masih sangat membutuhkan kasih sayang dari kedua orangtuanya.
"Ia sayang sabar ya, papa Alya pasti menyusul.. sekarang kamu tidur dulu ya, udah malam kemungkinan besok pagi baru kita sampai..?"
"Iya ma.. Alya kangen sama papa pasti Alya akan menunggu sampai papa datang..?"
Jauhnya perjalanan beda provinsi sehingga mereka harus menempuh perjalanan selama 10 jam, hingga pada akhirnya sampai di jam setengah 8 pagi di rumah baru itu..
Di satu kampung ya tidak terlalu banyak penduduk nya sang ibu dan Alya kini tinggal. Mendapatkan rumah yang lumayan besar dengan harga murah
Lagipula ibu Alya adalah seorang penulis bisa dibilang lumayan populer sehingga tidak perlu keluar rumah untuk pergi bekerja dan bisa sambil merawat menjaga Alya.
Perjalanan darat yang lumayan panjang membuat sang ibu sangat lelah tapi ia harus tetap kuat dan menata barang-barang dalam rumah setelah diturunkan oleh supir truk yang mengangkut barang mereka.
Hingga tak lama kemudian "Assalamualaikum.. Assalamualaikum..?"
"Iya walaikumsalam salam" sang ibu bergegas menghampiri membuka pintu
"Tetangga baru ya..? Kenalin nama saya Wati yang tinggal di rumah bawah itu" ucap tetangga baru itu sambil menunjuk rumah nya di bawah gunung yang jaraknya 50 meteran.
"Ada yang bisa saya bantu..?"
"Enggak usah mbak gak enak jadi ngerepotin.." jawab ibu
Namun melihat sang ibu yang kelelahan badannya berkeringat Wati Tetangga baru nya itu tetap ingin membantu.
"Gak papa Bu saya bantuin bersih-bersih biar sampean bisa cepat istirahat..?"
"Terima kasih banyak ya mbak"
Sembari menata ruang dan bersih-bersih mereka saling mengakrabkan diri mengobrol hingga lewat tengah hari akhirnya beres-beres selesai.
Dan sang ibu pun memasak untuk mereka makan bersama-sama. Sambil menaruh makanan di meja "monggo silahkan mbak maaf cuma bisa nyediain makanan nasi sama ayam instan kemasan.."
"Gak papa malah saya Terima kasih.. jarang banget saya makan ayam begini hari-hari cuma makan sayur kangkung sama tempe" ujar Wati sambil tertawa kecil.
"Ngomong-ngomong mana anaknya Bu..?"
"Oh iya sebentar saya panggilkan..
"Alya... Alyaa..."
Sang ibu memanggil-manggil namun tidak ada jawaban dari Alya.
"Sebentar saya panggilkan ya mbak, mungkin ketiduran di kamar, mana dia juga belum makan lagi.."
Di hampiri ke kamarnya namun Alya juga tidak ada dan ibunya terus memanggil namun ia juga tidak menjawab.. tapi, tepat diatas kamar nya dari arah loteng terdengar suara suara seperti langkah kaki.
Segera sang ibu keluar kamar dan naik tangga menuju loteng itu. tapi begitu keluar kamar Betapa kagetnya sang ibu tiba-tiba Alya sudah berdiri di depan pintu kamar.
"Darimana aja sih kamu nak..?" Tanya ibu
"Dari atas mah.. habis main tadi sama"
"Kan diatas itu gudang sayang main apa gak ada apa-apanya diatas situ..?" Ujar sang ibu memotong perkataan alya
Menggandeng tangan Alya menuju meja makan. "Waah anaknya cantik.. mbak boleh kenalan gak..? Tanya Wati
Merekapun makan bersama-sama sambil asyik mengobrol. Sang ibu juga banyak cerita tentang Kisahnya hingga harus bercerai dengan suaminya
"Wati turut prihatin ya Bu semoga sampean jadi ibu yang kuat, Insya Allah dibalik cobaan ada hikmah nya..?"
"Terima kasih ya Wati kamu itu baik banget..?
Di tengah-tengah obrolan hangat itu sang ibu menanyakan sesuatu
"Ngomong-ngomong rumah ini sebelumnya punya siapa ya.."
"Kok ibu nggak tau pemilik sebelumnya, memangnya ibu beli rumah ini dengan siapa..?" Jawab Wati menanggapi.
"Saya beli rumah ini dari bank dari menang lelang gitu..?"
"Ooh gituuu.. iya sebelum nya yang tinggal disini itu seorang perempuan dia itu dokter namanya dokter Maya.. dia itu orangnya baiiiiiiiiiiik banget Bu sering nolongin warga disini yang sakit, bahkan jika sama orang miskin dia juga sering gratiskan pengobatan" Jawab wati
"Lantas kenapa dia pindah dari sini..? Tanya sang ibu itu. Sontak Wati pun langsung terdiam dan matanya terfokus kesamping seperti orang yang sedang melamun.
"Eh Wati Kok kamu jadi diam gitu..?"
"Eee.. enggak kok Bu soal dokter Maya... Ee dia itu tiba-tiba pergi gitu Bu,, hehee..? Sangat terlihat dari raut ekspresi wajah Wati bahwa ada sesuatu yang disembunyikan,
Bersambung…
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
