Yes to Heaven Chapter 11

12
2
Deskripsi

Yang gak suka genre Harem boleh skip 🔥


Niatnya mau updatenya habis ending Wives from the Past, ternyata lanjut 1 bab lagi Karena ada komen di bab 10 bikin goodmood …. And finally ✨🥀


Hinata menggigit bibir bawahnya. “Apa itu artinya Yang Mulia Kaisar sudah merencanakan ini sejak awal, sebelum aku masuk ke mari untuk melakukan hal semacam ini?”

“Aku hanya berjaga-jaga, karena aku selalu kesulitan membiarkanmu tetap berpakaian saat berada di radius yang dekat denganku.”

##11 — Ritual dan Kehamilan


 

Kaisar Sasuke duduk di kursi kerjanya sambil membaca gulungan laporan yang sampai ke meja kerjanya di ruang baca seperti biasa. Ia mencoba mengabaikan selirnya, tapi matanya tak bisa berhenti melirik gadis cantik itu.

Berbeda dengan Sang Kaisar, Selir Hinata justru menikmati keberadaannya di ruang baca Kaisar. Ruang baca pribadi milik Kaisar menurut Hinata adalah harta berharga yang tak ternilai harganya. Buku dan ilmu pengetahuan di zamannya memang masih jadi barang yang sangat mahal.

“Apa yang kau baca? Kenapa kau banyak tersenyum setelah membaca buku puisi itu?” Tak tahan, Sang Kaisar mendekati selirnya.

Hinata menutup wajahnya menggunakan buku yang ia baca lalu menurunkannya pelan-pelan. Saat mendapati wajah Kaisar Sasuke yang terlampau dekat, ia mundur tapi justru punggungnya menabrak rak buku. 

Sasuke menahan rak buku agar tidak rubuh. Ia mengetuk kening Hinata —dengan jari telunjuk dan tengah yang ia rapatkan— lalu memperingatkan, “Kau harus berhati-hati!”

“Maaf,” Hinata memeluk buku yang ia pegang sedangkan dagunya ditarik oleh jemari Kaisar. 

Belum sempat berpikir, wajah Kaisar mendekat lalu melumat bibir selirnya. Ia memang tak bisa tenang jika berada di dekat Hinata. Rasanya ia ingin mencium bibirnya, menyentuh dadanya, atau bahkan menyatukan tubuh mereka.

Setelah ciuman itu berakhir, Kaisar Sasuke mengusap bibir Hinata lalu memeluk pinggangnya. “Kurasa kau tak boleh terlalu lama di sini. Keberadaanmu membuatku tak bisa bekerja sama sekali!”

“Yang Mulia Kaisar….” gumam Hinata.

Hinata mencoba menunduk tapi Sang Kaisar justru menarik dagunya lagi lalu melumat bibir bawahnya. Erangan Hinata lolos saat tangan Kaisar berpindah dari pinggang ke belahan pakaiannya. Ia memaksa diri untuk membukanya dan Hinata tak bisa menolak bahkan sampai menjatuhkan buku yang ia pegang.

“Yang Mulia, kita berada di ruang baca Anda. Bagaimana kalau ada yang ke mari lalu melihat kita….”

“Tak akan ada yang berani masuk. Aku sudah menyuruh Suigetsu berjaga untuk melarang siapapun masuk.”

Hinata menggigit bibir bawahnya. “Apa itu artinya Yang Mulia Kaisar sudah merencanakan ini sejak awal, sebelum aku masuk ke mari untuk melakukan hal semacam ini?”

“Aku hanya berjaga-jaga, karena aku selalu kesulitan membiarkanmu tetap berpakaian saat berada di radius yang dekat denganku.”

Sang Kaisar menjawab jujur lalu menyentuh rahang Hinata agar bisa dimiringkannya sesuai yang ia mau. Saat itulah ia menikmati bibir ranum Selir Hinata lagi dan lagi.

“Yang Mulia….” desah Hinata dalam.

Sang Kaisar menarik Hinata ke kursi peristirahatannya di ruang baca lalu memangkunya. Saat tangannya berhasil melepaskan obi yang dipakai Sang Selir, Sasuke kemudian melucuti seluruh pakaian Hinata dan pakaiannya sendiri.

Mereka menyatukan tubuh mereka dengan posisi duduk lalu saling beradu erangan dan desahan. Pipi hingga telinga keduanya memerah, tapi mereka tetap saling bergerak mencari puncak kenikmatan masing-masing.

Saat Hinata mencapai pelepasannya, Sasuke justru makin memaksa pinggang Hinata bergerak maju mundur di atas pangkuannya.

Hinata bahkan tak bisa menikmati pelepasan pertamanya dan akhirnya baru bisa menikmati setelah pelepasan keduanya bersama Uchiha Sasuke, Sang Kaisar.

Sementara dua sejoli itu memadu cinta yang penuh gairah di luar ruang baca itu, beberapa pelayan mulai salah tingkah. Kaisar mereka bersama Selir Hinata lagi-lagi melakukan kegiatan intim di saat yang tak terduga.

“Hari memang makin dingin,” ujar Suigetsu pada dirinya sendiri. “Pantas saja seseorang sedang mencari kehangatan.”

Mitarashi yang berdiri tak jauh dari Suigetsu pun berdehem. “Sebentar lagi musim dingin tiba.”

Kecanggungan itu terasa menyiksa, tapi mereka hanya bisa bergeming dan melakukan pekerjaan mereka sebagai pelayan istana.


 

***


 

Upacara ritual di bulan purnama akhirnya dilaksanakan.

Pendeta dari Kuil Uchiha bahkan didatangkan untuk upacara doa.

Uchiha Sasuke, Sang Kaisar yang Agung pun memakan bubur pertamanya lalu memukulkan sendok kayu yang ia gunakan di kedua paha Permaisuri. Doa dikhususkan untuk permaisuri agar segera mengandung dan memberikan keturunan anak laki-laki untuk Kaisar.

Setelah acara utama usai, para tamu dari sektor pejabat dan para selir pun ikut makan dengan lahap.

Hinata yang sudah makan beberapa suap mulai merasa mual yang luar biasa. “Huek….”

Mitarashi mendekat lalu membawa Hinata meninggalkan tempat duduknya.

Saat itulah para pejabat, selir, bahkan permaisuri mulai menyadari sesuatu. Selir baru milik Kaisar sedang mengandung.

Permaisuri memandangi Kaisar yang terus memandangi kepergian Hinata. Sorot mata pria itu terlihat lain, sudah jelas bahwa Kaisar sudah membagi cintanya pada wanita lain. 

‘Apa yang harus kulakukan? Kenapa bukan aku yang mengandung sekarang?’ tanya Permaisuri Sakura sambil meletakkan sendok kayu yang dipegangnya ke atas meja. Ia sudah tidak berselera lagi untuk menghabiskan makanannya.


 

***


 

Selir Ino yang malam itu memakai kimono berwarna ungu tua tersenyum lebar di bawah langit yang bertaburan cahaya bulan purnama. Ia menyukai kimono yang dipakainya dan tidak peduli dengan wajah tegang Permaisuri, Selir Karin, dan beberapa pejabat pemerintahan.

Saat Hinata kembali setelah meninggalkan upacara beberapa saat, ia sudah menjadi pusat perhatian dengan pakaian berwarna biru mudanya.

Selir Ino melihat ke arah Kaisar dan baru menyadari tentang pakaian keduanya yang serasi. Kaisar malam ini memakai pakaian kerajaan serba biru tua. Jika ia disandingkan dengan Hinata, keduanya pasti terlihat seperti Kaisar dan Permaisuri.

Sayangnya Hinata bukanlah seorang permaisuri. Posisinya hanyalah sebagai seorang selir.

‘Tapi selir yang mengandung anak Kaisar lebih baik jika dibandingkan dengan selir yang tak bisa hamil seperti diriku ini.’

‘Menyebalkan,’ Ino tersenyum kecut menyadari rasa iri yang mulai merongrong dirinya. ‘Baru sebentar menjadi selir Kaisar, Hinata sudah mendapatkan keistimewaan,’ batin Ino.


 

***


 

Tak jauh berbeda dengan pikiran Selir Ino, Selir Karin pun merasa marah dengan kenyataan. Ia sudah sebaik mungkin menggoda Kaisar. Walaupun Kaisar begitu teliti, ia tetap sering berdoa dan makan-makanan sehat agar waktu tidak suburnya tak pernah ada dan ia akan mendapatkan berkat kehamilan.

Namun, hal itu tak mungkin. Ia bukan wanita yang dicintai Kaisar.

Seberapa besar pengorbanannya, ia tak pernah dilihat. Ia tak diinginkan oleh Kaisar sebesar Kaisar menginginkan selir barunya yang berasal dari keluarga Hyuuga. 

‘Padahal keluargaku lebih baik dan selalu mendukung Kaisar, tapi aku tetap tak mendapatkannya.’

‘Aku juga ingin memiliki seorang putra dari Kaisar Sasuke untuk mengukuhkan posisiku di kerajaan ini sebagai seorang selir. Tak peduli bahwa anakku akan jadi seorang pangeran dan bukannya sosok putra mahkota. Aku tetap akan baik-baik saja.’

‘Tapi kenapa hanya Selir Hinata yang punya keistimewaan itu? Kenapa hanya dia yang diizinkan mengandung keturunan raja?’


 

***


 

Permaisuri Sakura tak bisa lagi tersenyum. Wajahnya masam dan ia marah pada keadaan.

Ia pikir, Kaisar hanya merasa tertarik biasa pada gadis dari keluarga Hyuuga itu. Namun siapa sangka perasaan itu lebih dalam bahkan mungkin artinya lebih besar untuk sang selir baru?

Kaisar memang memberitahunya soal rencananya untuk menikah lagi. Namun ia tak menyangka bahwa sang Kaisar berniat memiliki keturunan dari selir barunya.

Padahal dua selir sebelumnya lebih dewasa dan seksi, tapi ia justru lebih tertarik pada gadis yang biasa-biasa saja. Kelebihannya mungkin hanya usianya yang lebih muda dibanding dirinya dan dua selirnya yang lain.

‘Aku akan selalu mencintaimu,’ bayangan Kaisar dengan janji manisnya membuat Permaisuri Sakura tersenyum kecut. 

‘Kau memang mencintaiku, tapi kau membaginya sekarang.’ Sakura membatin. ‘Seharusnya aku tidak menerima rencanamu menikah lagi. Ini hanya membuatku terluka, Sasuke.’


 

***


 

Sementara di tempat paling tinggi, Kaisar Sasuke tersenyum bahagia.

Tabib utusannya baru saja memberi kabar setelah memeriksakan kondisi Hinata. Jadi, setelah Hinata pergi, ia memang dibawa ke tabib untuk memeriksakan dirinya.

Di sana, sang tabib pun mulai yakin dengan diagnosanya.

Tabib yang senantiasa mencatat waktu haid Hinata pun sudah menyadari keterlambatan datang bulan sang selir. Sebentar lagi akan ada bayi yang lahir sebagai keturunan Uchiha yang baru.

Meskipun tidak diketahui jenis kelaminnya, tapi Sasuke bahagia dengan berita yang didengarnya. Setelah 14 tahun yang lalu Sakura memberitahukan kehamilannya, kini ia mendapatkan berita kehamilan lagi dari wanita yang ia cintai.

“Sui,” Sasuke memanggil Suigetsu yang ada di dekatnya.

“Beritahu penghuni Paviliun Kamelia, setelah ini ia dilarang ke luar lagi dari kediamannya.”

Suigetsu yang mendengar perintah Sasuke menunduk patuh. Saat ia beranjak, Suigetsu merasa kasihan pada Selir Hinata yang mendapatkan kekangan dari Kaisar.

Terhitung sudah ketiga kali, ia akan menjadi tahanan di kediamannya sendiri.

Sasuke sendiri melakukan itu karena khawatir dengan kondisi Hinata. Ia sangat tahu kalau Hinata sangat aktif bergerak. Ia suka sekali berjalan ke sana ke mari bahkan sejak pagi hingga sore.

Jadi dengan larangannya, ia akan menjaga pergerakan selirnya yang kini tengah mengandung keturunannya.


 

[]

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Selanjutnya The Fraternal Twins Chapter 16-20
1
0
Chapter 16 — Berlibur ke Hawaii (18+)Chapter 17 — Hari BerliburChapter 18 — KejutanChapter 19 — Pertunangan Cedric dan CaseyChapter 20 — Pertemuan Tak terdugaHappy reading^^Dapatkan potongan harga di chapter ini dengan voucher [ akhirtahun2023tft ] bernilai 2000 *tanpa tanda kurungTerbatas!!!
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan