Pahlawan Bayangan : Melampaui Takdir Dunia - Chapter 01

1
0
Deskripsi

Pada zaman keemasan Penyihir & Kesatria, terjadi peperangan antara ras iblis & ras manusia. Ras manusia hampir menelah kekalahan namun harapan umat manusia begitu kuat mereka pun menghindari kekalahan & bisa bertahan sampai saat ini. Oleh sebab itu, Perang mengerikan inipun dinamakan "Perang Bulan Berdarah"

Berlatar 200 tahun dari "Perang Bulan Berdarah" kini umat manusia hidup damai & tentram. Bercerita tentang seorang gadis bernama Hinata, karena sebuah wabah di kampung halamannya,...

Kini umat manusia berjuang untuk bertahan dari gempuran pasukan Raja Iblis,di Kerajaan Calonia, benteng terakhir umat manusia, terjadi pertarungan yang menentukan nasib umat manusia, pertarungan ini sudah berlangsung lama setelah Raja Iblis dikalahkan, di seberang barat terdapat sosok mahluk pria rupawan, Tinggi hampir 2 Meter, berambut hitam, dengan tatapan yg tajam. Ternyata dia adalah tangan kanan Raja Iblis. Ia memiliki Julukan "Sang Dewa Bencana" Julukan ini ia dapat karena kekuatannya ibarat Bencana yang siap meluluhlantakkan setiap daerah yang Berbagai teror & ketakutan yg ia telah sebarkan ke penjuru dunia sebagai tangan kanan Raja iblis. Ia perlahan berjalan mendekati dua pria Tinggi berambut pirang & putih yg sedang terluka parah sembari berkata :

"Bagaimana rasanya hal yg kau cintai & banggakan di hancurkan didepan matamu wahai sang pahlawan?" 
Dengan nada yang tinggi & meremehkan ditujukan kepada pria berambut pirang.

"Kau ini cukup suka basa-basi ya,sudah tau jawabannya malah bertanya lagi, apakah kau itu bodoh!" Pria berambut pirang menjawab sambil menopang tubuhnya dengan pedang untuk berdiri & terengah-engah menahan kesakitan karena luka di tubuhnya.

"Sudah cukup, Fokus kan saja untuk menyembuhkan lukamu!"
Ucap tegas pria berambut putih kepada pria berambut pirang.

Pria berambut pirang ini adalah Arthur , sang pahlawan masa kini, sedangkan pria berambut putih itu bernama Hashira salah satu rekan dekat Arthur.

Dengan pergerakan secepat cahaya, Sang Dewa Bencana bergerak  menuju ke pria berambut pirang dengan menghunuskan Tangannya yg di lapisi semacam Sihir penguat untuk membunuhnya,Namun dengan reflek & momentum, pria berambut putih dapat menahan serangan dari Sang Dewa Bencana walaupun serangannya membuat lubang besar di perut nya!

"Oyy Arthur" 
Ucap pria berambut putih ke pria berambut pirang di belakang nya!
"Baiklah" 
Arthur (pria berambut pirang) mengarahkan tangannya kepada Sang Dewa Bencana untuk melakukan serangan balik dengan sihir terkuat nya!
"Holy Light Magic : Falling Angel!" Ucap tegas rapalan sihir Arthur untuk mengaktifkan Sihir pamungkasnya.

"Holy Light Magic : Falling Angel!" adalah salah satu sihir terkuat Arthur dengan memanfaatkan ledakan energi cahaya dengan memusatkan seluruh mana dalam jumlah besar lalu memadatkanya hingga terjadi reaksi "Big Bang". Arthur memiliki elemen sihir cahaya, dengan memanfaatkan kecepatan cahaya sihir ini sangat sulit & mungkin bakal mustahil untuk dihindari. Ledakan atau Demage sihir ini tergantung jumlah mana Arthur, Arthur sengaja bertarung dengan fisik sekaligus menyimpan mananya untuk menggunakan senjata pamungkasnya ini. Sesuai namanya, sihir ini seperti ledakan Malaikat ketika jatuh kebumi

Dalam rapalan singkat itu iya bergerak mundur untuk menjaga jarak menghindari lingkaran sihir yang akan menjadi Medan ledakan sihir nya, pria berambut putih sigap menahan Sang Dewa Bencana untuk melakukan bom bunuh diri.

"Tcihhh, Licik sekali" Ucap sang Dewa Bencana 
"Yoo, matilah sialan!" Ucap Hashira sambil menyeringai tertawa

Dalam waktu singkat terbuat sebuah kubah akibat ledakan dahsyat sihir terkuat dari sang pahlawan, Arthur. Ledakan sihir nya menimbulkan lubang besar yg luas & dalam nya sejauh mata memandang.

"Apakah berhasil?" Ucap Arthur sambil melihat situasi didalam kabut asap.

Namun hal tak terduga terjadi, dibalik berkurang nya asap terlihat Sang Dewa Bencana mencekik Hashira sambil melayang diatas lubang besar tersebut.

"Bagaimana Mungkin, ini sihir pemungkas ku lohh, apalagi Hashira sudah menahan pergerakan nya?" Tanya Arthur dengan raut wajah terkejut.

"Oyy oyy, curang sekali lohh kekuatanmu itu, bagaimana caranya menghindari Sihir dengan kecepatan cahaya itu?" Ucap Hashira sambil menahan tangan Dewa Bencana yang Mencekiknya.

"Itu tadi hampir saja sialan, aku harus mengorbankan item terkuat ku untuk hal seperti ini, tapi berkat nya aku masih belum kalah! Jawab sang dewa bencana sambil memgeraskan cengkraman tangannya ke Hashira.

"Ughhhhh" Suara Hashira menjerit kesakitan

Melihat hal ini, Arthur melemparkan pedang nya menuju Sang Dewa Bencana, namun dengan mudahnya dia menghindari lalu melemparkan Hashira kearah Arthur dengan kecepatan tinggi, Arthur pun terpental setelah menerima tubuh Hashira yang dilempar oleh Sang Dewa Bencana. Arthur pun bangkit berdiri lalu mereka berdua pun berbincang bincang

"Kau Baik-baik Saja kan Sobat?"Tanya Arthur kepada Hashira.
"Baik-baik matamu, kita saat ini terpojokkan bodoh" Jawab Hashira dengan nada yang santai. Arthur pun mengulurkan tangan kepada Hashira untuk membantunya berdiri.

Sang Dewa Bencana pun turun ke tanah lalu mendekati mereka berdua dengan perlahan sambil berkata

"Hanya seginikah wahai Pahlawan? Apakah melawan Raja Iblis yg belum sepenuhnya bangkit semalam membuat mu kelelahan melawan ku?" Tanya Sang Dewa Bencana sambil berteriak dengan suara yang keras & nada meremehkan

"Dasar Bodoh, aku hanya belum sempat makan Malam  jadinya kekuatanku masih setengah dari aslinya!" Jawab Arthur dengan wajah tersenyum
"Orang ini,bahkan situasi seperti ini masih bisa bercanda" Ucap Hashira dalam hatinya

"Mengagumkan, Kau memang pantas mendapatkan gelar sang Terkuat dizaman ini,namun kau perlu melihat kenyataan bahwa siapa yang kau hadapi saat ini, gelar seperti itu hanya omong kosong bagiku!" Ucap Sang Dewa Bencana dengan sombongnya.

"Terkuat itu di akui, bukan mengakui!" Balas Arthur dengan wajah percaya diri.

"Kau mungkin benar" Balas Sang Dewa Bencana.
" Kau ini emang suka basa basi ya, ayo lanjutkan pertarungan ini sampai aku menghajar mulutmu yang cerewet itu!" Jawab Arthur sambil mengambil posisi kuda" untuk menyerang.

"Dasar Bodoh, minimal serangan pamungkas mu tadi kena dikit baru sombong seperti itu! Apakah orang kuat itu bodoh semua?" Ucap Hashira membalas sikap Arthur yang menurut nya konyol.

"Berarti kau juga bodoh!" Balas Arthur ke Hashira sambil tertawa tipis.
"Aku Bodoh tapi tidak separah dirimu!" Balas Hashira sambil tersenyum.

"Kalian memang Hebat, situasi seperti inipun masih bisa santai tapi bagaimana dengan ini!" Ucap Sang Dewa Bencana kemudian mengeluarkan aura & energi yang membuat Arthur & Hashira sampai terintimidasi karena jumlah mana yang diluar nalar.

"Sekarang matilah bersama kekuatan yg kau banggakan ini!" Ucap sang Dewa Bencana sambil merapalkan sihirnya.

Suatu hal yang mengejutkan & tak terduga terjadi...

"Copy Skill - Holy Light Magic : Falling Angel!" rapalan sihir Sang Dewa Bencana terdengar jelas oleh Arthur & Hashira.

Arthur & Hashira terkejut setelah mendengar rapalan tersebut. Seketika lingkaran sihir menyebar keseluruhan kerajaan, sihir ini telah diperkuat 3 kali lipat dari jangkauan aslinya, Arthur & Hashira pun mati langkah seketika.

"Sialan, dia benar" nge Cheat!" Ucap Arthur dengan wajah kaget & mata melotot.
"Tcihhh semoga sempat" Ucap Hashira yang seperti ingin berbuat sesuatu.

Sihir inipun kemudian menyinari seluruh kerajaan sekaligus meratakan  kerajaan Calonia dengan tanah, tidak ada manusia yg tersisa di Kerajaan itu. Saat ini umat manusia sudah kalah telak dari ras Iblis, tidak lebih tepatnya kalah oleh mimpi buruk umat manusia, Sang Dewa Bencana.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan