Cerpen 7 - Mimpi Buruk

0
0
Deskripsi

Cerpen 7 - Mimpi Buruk

MIMPI BURUK 

 

Akhir-akhir ini aku mendapatkan sebuah mimpi buruk berulang yang tak kuketahui sama sekali. Aku selalu bermimpi tentang sebuah tempat dalam suatu ruangan yang tidak pernah kuketahui sama sekali. Ruangan ini tak memiliki apapun, kosong dan seluruh dindingnya di cat dengan warna merah. Tempat itu sungguh menakutkan dan memberikan perasaan tak nyaman yang tak bisa kujelaskan sama sekali. 

Tetapi, ruangan itu sendiri tidak memberikan diriku ketakutan berarti. Hal lain yang membuat aku takut adalah adanya bayangan yang merayap dari dinding ruangan itu, bermula dari sebuah titik atau noda-noda hitam di dinding, lalu titik itu membesar dan membungkus seluruh ruangan menjadi hitam pekat. 

Bayangan itu kemudian berubah menjadi sekumpulan tangan-tangan yang kurus dan menyeramkan, menjalar perlahan menuju diriku, yang entah bagaimana tak bisa bergerak sama sekali. Aku tak bisa lari dari sana, membeku ketakutan menatap tangan-tangan menyeramkan itu, dan saat mereka sudah mulai menyentuh diriku, aku langsung terbangun dan keringat membanjiri tubuhku. 

Aku berangkat kerja seperti biasa hari itu. 

Saat pulang kerja, mulai timbul rasa khawatir apakah aku akan bermimpi buruk seperti kemarin atau tidak. Tetapi, aku harus menghilangkan rasa khawatir itu, karena dapat mempengaruhi performa yang kumiliki ketika bekerja. Saat aku berjalan menuju tempat tidur, hawa dingin menyelimuti seluruh tubuhku, dan dalam pikiranku, ranjang di hadapanku terasa seperti sebuah peti mati. 

“Aku tak percaya aku ketakutan karena mencoba untuk tidur” pikirku. 

Aku memberanikan diri untuk menuju ranjang yang empuk dan nyaman itu, dan tak berapa lama aku terlelap. Tetapi, mimpi itu datang kembali dan aku terbangun pada pukul dua pagi. Aku tak berani untuk tidur lagi dan kuputuskan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan di kantor. 

Saat di kantor, beberapa rekan kerjaku memperhatikan kondisiku yang kurang sehat. 

“Doni, apa yang terjadi padamu ?” tanya salah seorang rekan kerjaku. 

“Hanya sedikit mimpi buruk saat tidur” 

Karena kondisiku yang agak sedikit mengkhawatirkan, aku izin untuk cuti dan pulang lebih cepat. Aku menelepon sepupuku dan meminta izin untuk menginap di rumahnya selama beberapa hari ini. 

“Tentu saja. Silahkan datang kemari. Mungkin kau terlalu banyak bekerja dan kurang istirahat” 

“Mungkin seperti itu” kataku sambil tertawa kecil. 

Aku berangkat kesana menggunakan mobil dan beberapa kali aku paranoid saat berada di jalan raya. Ketika aku mengintip dari balik spion, aku merasa seperti ada bayangan hitam yang terus mengejar diriku dari sana. Saat hari menjelang malam, aku tiba di sana, dan aku meminta izin kepadanya untuk tidur lebih cepat, sebab baik tubuh dan pikirankku benar-benar lelah dan tak mampu untuk melakukan kegiatan apapun selain tidur. 

Aku pergi menuju ranjang yang sudah disiapkan olehnya, tetapi lagi-lagi perasaan aneh itu muncul kembali, dan ranjang itu seolah berubah menjadi peti mati. Tetapi, aku tak menghiraukan itu dan pergi ke sana. Aku pun jatuh terlelap setelah beberapa menit menempel di kasur yang empuk itu. 

Aku kembali bermimpi di sebuah ruangan yang sama. Tetapi, kali ini bukan sebuah tangan-tangan menyeramkan yang mencoba menyerang diriku, melainkan sebuah sosok hitam besar dan menakutkan, hingga aku sendiri merinding ketakutan hanya dengan menatap sosoknya yang tanpa wajah sama sekali. 

Aku langsung terbangun saat itu. 

Tetapi, saat aku membuka mata, sosok itu ada di atasku, dan membuatku kaget sampai melompat dari tempat tidur dan kunyalakan lampu tidur di sebelah ranjang. Saat lampu dinyalakan, sosok itu menghilang seketika, dan saat aku memperhatikan jam dinding, waktu menunjukkan pukul satu pagi. 

“Durasi tidurku semakin singkat” pikirku agak sedikit khawatir. 

Aku yang begitu takut dan putus asa, langsung mengendarai mobil dan melaju sekencang mungkin. Sampailah aku di suatu jembatan dan terdapat sungai di bawah. Aku berdiri di atas jembatan dan menatap arus di bawah yang gelap dan menakutkan. Sebagian diriku berkata aku harus melompat sekarang juga, tetapi aku takut. 

Kuharap saat ini ada seseorang yang akan menolong diriku dari segala mimpi buruk ini dan juga sosok hitam yang berdiri di samping diriku, terus menunggu seolah ia ingin aku untuk melompat ke sungai. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Cerpen Horor
Selanjutnya Cerpen 8 - Realita Tak Berujung
0
0
Cerpen 8 - Realita Tak Berujung
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan