Cerpen 3 - Daun dan Hujan

1
0
Deskripsi

Sehelai daun kecil tumbuh di satu puncak pohon tertinggi yang ada di hutan. Daun kecil ini memiliki warna yang begitu cerah dan sedikit transparan. Ia begitu bahagia dapat tumbuh di pohon rindang yang cukup tinggi dan menikmati sinar matahari sepanjang tahun. 

Daun dan Hujan

 

Sehelai daun kecil tumbuh di satu puncak pohon tertinggi yang ada di hutan. Daun kecil ini memiliki warna yang begitu cerah dan sedikit transparan. Ia begitu bahagia dapat tumbuh di pohon rindang yang cukup tinggi dan menikmati sinar matahari sepanjang tahun. 

Namun daun kecil itu menyimpan ketakutan terhadap satu hal.

Tak ada yang lebih ia benci dari hujan. Terutama bila hujan itu turun bersama dengan badai besar dan menyapu setiap dedaunan yang ada di pohon dan membuat mereka layu dan kering. Daun kecil begitu takut ia akan seperti yang dedaunan lain yang jatuh ke tanah, mengering, serta tertiup angin dan menghilang entah kemana. Memikirkan ini setiap hujan tiba membuat daun kecil itu tumbuh cemas setiap harinya. 

Tibalah hari yang ditakutkan si daun kecil itu. Awan mendung mulai berkumpul dan nampak hujan lebat akan turun sebentar lagi. Daun yang lebih muda darinya bertanya satu sama lain tentang apa yang terjadi bila hujan turun dan menimpa mereka. 

Si daun kecil tak mampu menjawab pertanyaan itu dan dilemparkan pertanyaan itu kepada satu daun yang lebih besar di hadapannya. Ia memiliki warna hijau gelap dan nampak beberapa bagian sedikit berlubang karena dimakan ulat. 

“Jangan khawatir, daun kecil” ucaplah si Daun yang lebih besar dan bijaksana itu kepada daun kecil yang nampak sedikit takut dengan datangnya hujan. 

“Bagaimana aku tidak khawatir ? Hujan selalu membuat dedaunan seperti kita repot dan mengusir kita dari dahan bersama dengan angin yang datang bersama mereka” 

“Hujan tidaklah semenakutkan itu, daun kecil. Hujan adalah anugerah dari alam untuk para daun seperti kita. Merekalah yang memberi kita hidup dan membuat kita selalu nampak segar sepanjang hari” 

Daun kecil itu awalnya tidak percaya. 

Namun dengan penjelasan dari si daun besar membuat ia nampak sedikit lebih tenang. Tibalah hujan turun rintik-rintik dengan perlahan. Si daun kecil itu mulai merasakan hujan pertama kali dan itu adalah sensasi dingin yang tidak pernah ia rasakan. Rasa dingin ini berbeda dengan angin malam yang selalu berhembus tenang menyapu pepohonan di sekitarnya. Meski merasa cemas, daun kecil itu memutuskan tetap bertahan. 

Seiring waktu hujan semakin deras. Tetesan hujan yang semula lembut berubah menjadi lebih kuat dan cepat. Daun kecil merasakan dirinya semakin basah, namun hal aneh terjadi padanya. Ia merasa bahwa setiap tetes hujan saat ini mengalir di atasnya seolah mereka sedang menari. Setiap tetesan memberikan sensasi berbeda bagi si daun kecil seolah hujan itu sedang menari dan tanpa sadar daun kecil itu bergoyang dengan senang bersama dengan turunnya hujan saat itu. 

Daun yang lebih tua tadi melihatnya sambil tersenyum. “Lihatlah, hujan adalah tarian kehidupan dan mengajarkan pada kita untuk menerima perubahan dan menemukan hal-hal dibalik setiap tantangan yang kita jalani” 

Hujan pun mulai reda. Sinar matahari pun muncul dan daun kecil itu merasa lebih segar dan bertenaga. Daun kecil itu seolah tumbuh menjadi lebih dewasa setelah merasakan hujan untuk pertama kalinya. Ia menyadari bahwa hujan tidak terlalu menyeramkan, tetapi hujan juga merupakan bagian dari siklus alam yang harus diterima dengan suka cita. Sejak saat itu, daun kecil tidak pernah takut lagi dengan hujan, dan sebaliknya daun kecil itu akan menari dengan riang gembira setiap hujan turun, seolah ia dan hujan seperti sahabat yang tak terpisahkan satu sama lain. 

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
Cerpen Fabel
Selanjutnya Cerpen 1 - Laras dan Lika-Liku Kehidupan
1
0
Namaku adalah Laras Kusuma. Aku adalah seorang wanita karir yang memiliki prestasi gemilang di tempat kerjaku. Aku adalah seorang wanita lulusan universitas ternama yang ada di Indonesia. Banyak orang iri kepadaku dengan semua prestasi dan kepintaran yang aku miliki selama ini. Namun, mereka semua tidak mengetahui bagaimana aku bisa sampai dan titik ini.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan