Tolong, bertahanlah sedikit lebih lama lagi...

1
0
Deskripsi

"Bagaimana? Kamu sudah siap kan dengan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi?" Tanya dia sambil mengelus kepala saya pelan.

Argghhh pertanyaan yang membuat perasaan saya campur aduk. Di satu sisi saya tidak pernah siap kehilangan kamu. Di sisi lain saya tidak tega melihat kamu menahan rasa sakit itu lagi dan lagi. Tidak sepatah katapun keluar dari mulut saya, bibir saya kelu. Saya hanya mampu menatap kamu, tidak juga menangis, hanya diam.

"Kamu tidur sana! Berkacalah, lihat kantung matamu yang kian...

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
CerpenTulisan
Sebelumnya Bangsat
1
0
Karena namanya Satya, saya biasa panggil dengan BangSat. Iya, persis dengan tingkah lakunya. Bagaimana tidak, saya selalu berusaha memberi apa yang dia mau, tetapi dibalas dengan api kemarahan.Gue pengen punya anak dari lo, tapi gue gak siap” ucap bang Sat.“Bilang aja lo gak ada titit” jawab saya.“Jaga itu mulut lo!!! bang Sat gak terima.Dua minggu setelah percakapan itu saya menemui BangSat. Saya bawakan apa yang dia mau.“Di dalam perut ini, ada yang lo mau” ucap saya sambil elus perut.“Lo gembol anak siapa anjing?” tanya bang Sat dengan nada kaget.“Benih dari bang Joni, berhubung lo pengen punya anak dari gue, nanti bayinya gue kasih ke lo aja” jawab saya.“Udah gila lo!!!!”Sampai perut saya bengkak, saya belum paham siapa yang lebih bangsat. Saya yang rela minta benih sama bang Joni spesial untuk Bang Satya atau Bang Satya yang ludahin muka saya setelah tahu saya bunting untuk dia.Tolong saya cuma mau memberi apa yang kamu mau…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan