
Sebuah penjelasan singkan tentang koneksi Twinflame
TWINFLAME
Ketika kata 'Twinflame' kita dengar atau kita baca, apa yang pertama kali terlintas dalam benak kita?
Separuh jiwa kita? Belahan jiwa kita? Kembaran jiwa kita?
Istilah Twinflame sendiri diciptakan oleh penulis novel asal Inggris, Marie Corelli, pada novelnya yang terbit tahun 1886 berjudul "A Romance of Two World". Istilah yang juga sering dipakai adalah "Twin Rays" yang digunakan pada awal abad 20 oleh Guy dan Edna Ballard.
Twinflame hanyalah sebuah label/frasa yang digunakan untuk menandai sebuah pengalaman manusia tentang pasangan sejati atau pasangan jiwa. Semua orang memiliki pasangan sejati atau pasangan jiwa ini, yang membedakan hanyalah sampai dimana pengalaman jiwa kita berada dan apakah kita bertemu dengan pasangan sejati/pasangan jiwa kita di kehidupan saat ini.
Banyak pro dan kontra yang menyelimuti kata ini dan tidak jarang membawa kita pada salah pemahaman. Banyak yang terjebak pada ekspektasi romansa yang ditampilkan pada film-film. Salah pemahaman disini adalah hal yang tidak bisa dihindari karena konsep 'Twinflame' adalah konsep yang sangat kompleks dan membutuhkan kesadaran yang matang untuk menelaah dan menjalaninya.
Twinflame bukanlah separuh jiwa ataupun belahan jiwa. Terjemahan yang paling mendekati kata serta maknanya adalah kembaran jiwa.
Jiwa kita adalah utuh—satu—yang merupakan percikan dari energi tunggal.
Dalam perjalanannya, kita memiliki kembaran jiwa. Kembaran jiwa kita memiliki inti jiwa yang sama. Namun dalam manifestasinya di dimensi ini, inti jiwa yang sama tersebut bisa mewujud dalam bentuk yang berbeda. Berbeda gender, mindset, pengalaman hidup, sudut pandang dan cara pandang, serta banyak lagi perbedaan yang lain.
Perbedaan apa saja yang bisa terjadi pada Twinflame?
• Perbedaan suku, bangsa, agama, ras.
• Perbedaan status sosial
• Perbedaan jarak umur yang jauh
Masing-masing perbedaan ini memang ditujukan sebagai pelajaran yang kita tempuh dalam menjalani kehidupan di Bumi.
Lalu apa tujuan kita bertemu dengan Twinflame jika perbedaan yang ada seakan menjauhkan atau menyulitkan Twinflame untuk bersatu?
Untuk memahami ini, kita, mau tidak mau harus bergerak ke arah kesadaran yang lebih tinggi. Alangkah baiknya jika kita menyadari, bahwa segenap perbedaan yang terlihat menjauhkan Twinflame satu sama lain adalah sekedar label yang diciptakan oleh sistem peradaban manusia. Jika kita menyadari konsep Tuhan Yang Maha Tunggal—bahwa kita semua sejatinya terhubung dan satu—kita akan sepakat bahwa label-label tersebut bukanlah diri kita yang sejati.
Perjalanan Twinflame adalah pelajaran utama kita untuk meretas sistem yang telah mencengkeram kita selama ribuan tahun. Sistem yang memecah belah kita semua dalam kotak-kotak semu dan membelenggu. Pelajaran yang akan membawa kita dalam kesadaran bahwa sesungguhnya perbedaan tersebut akan luruh di depan cinta kasih sejati.
Perjalanan Twinflame akan membawa kita pada jalan menemukan kesejatian diri.
Konsep Twinflame dalam naskah kuno dan Agama

• Konsep yang pertama datang dari Plato. Konsep ini adalah konsep yang paling banyak dan paling sering dibahas secara umum. Dalam satu simposium di Yunani, Plato menyatakan manusia pada dasarnya memiliki dua kepala dan empat tangan serta kaki. Manusia memiliki kekuatan yang sangat hebat. Kekuatan ini membuat para dewa merasa terancam, sehingga Zeus membelah manusia menjadi dua sehingga mereka akan sibuk saling mencari.

• Dalam kepercayaan masyarakat Cina kuno, Twinflame ada dalam bentuk benang merah yang menghubungkan dua jiwa yang ditakdirkan untuk bersama. Satu ujung benang ini mengikat jari kelingking seseorang, dan ujung lainnya mengikat jari kelingking orang yang ditakdirkan untuknnya. Benang merah ini mengikat kedua orang tersebut secara abadi, tidak mengenal jarak dan waktu. Benang ini mungkin menjadi kusut namun tidak akan terputus sampai kapanpun.

• Dalam kepercayaan Hindu, Twinflame di contohkan dalam hubungan dewa Siwa dan Shakti. Mereka adalah dua polar berbeda yang saling melengkapi, namun dalam perjalanannya mereka harus membayar hutang karma untuk bersatu dalam kesatuan suci. Dewa Siwa menanti Shakti yang harus berulang kali bereinkarnasi agar mencapai kesadaran yang setara dengannya.

• Dalam Islam disebutkan Surat Taha ayat 39:
وَمِن كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Artinya: "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu mengingat (kebesaran Allah)."
Penjelasan: Surat Taha ayat 39 menekankan bahwa Allah menciptakan manusia berpasang-pasangan agar mereka mengingat kebesaran-Nya. Ayat ini menyampaikan bahwa jodoh merupakan anugrah dari Allah, dan manusia seharusnya bersyukur atas rancangan-Nya yang penuh hikmah.
• Dalam Zohar, sebuah karya sastra Yahudi, ada referensi yang menyebutkan "Tiap-tiap jiwa dan ruh, sebelum memasuki dunia ini, adalah terdiri dari perempuan dan laki-laki yang menyatu. "The Gospel describes this “two in one” relationship as a means to the Kingdom of God with “when you make the inner like the outer and the outer like the inner, and the upper like the lower, and when you make male and female into a single one.”

• Dalam naskah Mesir kuno, Isis dan Osiris adalah perwujudan Twinflame. Mereka menikah dan memimpin Mesir dengan segenap kebijaksanaan dan menjadi teladan pemimpin-pemimpin lain pada masa itu. Koneksi mereka sangat intense dan saling melengkapi satu sama lain.
Dari beberapa naskah tersebut kita dapat menarik satu benang merah bahwa twinflame adalah konsep yang sangat kuno yang bisa jadi dikenal dengan istilah lain dalam tradisi-tradisi yang berbeda.
Hal-hal yang paling sering ditanyakan tentang Twinflame
• Apakah Twinflame dapat bersatu?
Ya dan tidak. Tidak ada yang bisa memastikan apakah twinflame pada akhirnya akan bersatu dalam ikatan romansa dan pernikahan atau tidak. Tiap hubungan twinflame yang terjalin bagaikan sebuah buket bunga. Masing-masing memiliki jalinan yang unik dan tidak akan pernah sama satu sama lain. Dinamika hubungan Twinflame memiliki spektrum yang sangat luas, tergantung sampai dimana perkembangan jiwa mereka dalam kehidupan ini. Pernikahan secara langsung maupun tidak langsung adalah bentuk pembayaran dan penciptaan karma baru.
• Apakah Twinflame dapat memiliki hutang Karma?
Bisa. Ketika kita lahir di Bumi, secara otomatis kita terikat pada hukum karma. Twinflame tidak mempunyai kekebalan akan hukum karma ini. Berada dalam koneksi twinflame bukan berarti menjadi spesial lalu memiliki previledge atau hak prerogatif untuk lepas dari hukum alam maupun karma.
• Bisakah hubungan Twinflame menjadi toxic?
Sangat bisa. Twinflame bisa menjadi lebih toxic dibandingkan hubungan lain karena intensitas koneksi yang tinggi menyebabkan banyak sisi gelap dalam diri kita terpicu. Sisi gelap ini terpicu agar kita menyadari, menerima dan berdamai dengan sisi gelap kita lalu melangkah ke kesadaran yang lebih tinggi. Namun, ketika jiwa belum siap untuk melakukan itu, maka dinamika twinflame akan menjadi toxic.
• Dapatkah kita memutus koneksi Twinflame?
Yang perlu kita sadari, relationship dan koneksi adalah dua hal yang berbeda. Dalam situasi hubungan twinflame yang toxic, pemutusan relationship adalah satu hal yang harus dilakukan. Namun lain halnya dengan koneksi. Koneksi twinflame tidak akan bisa putus.
• Perbedaan antara relationship dan koneksi
Relationship adalah sesuatu yang dapat kita bangun dan kita bisa melakukan usaha-usaha untuk mengubah, menyusun ulang maupun memutuskan untuk berpisah. Namun koneksi adalah hubungan antara dua jiwa yang tidak dapat di ganggu gugat oleh apapun dan bersifat abadi.
Twinflame: Sebuah perjalanan pembelajaran pasangan jiwa yang abadi
Dalam perjalanannya, twinflame akan dihujani dengan begitu banyak ujian dalam berbagai bentuk. Ujian ini akan menyesuaikan dengan hutang karma masing-masing. Ujian-ujian ini seringkali berbentuk baik maupun buruk, namun keduanya akan menjadi godaan untuk melekat lebih erat pada sang twinflame.
Makin melekat, maka makin besar ujian yang akan dirasakan dalam koneksi twinflame dan jika terus berlangsung dan menjadi toxic maka semesta akan memisahkan individu yang berada dalam perjalanan twinflame tersebut.
Makin digenggam, maka akan makin hilang. Makin melekat, maka akan makin ditarik paksa untuk berpisah.
Perjalanan twiflame adalah pelajaran utama kehidupan yang kita jalani. Keseimbangan adalah kunci kehidupan. Kita harus selalu berayun dari satu sisi ke sisi lain agar pada akhirnya kita menemukan titik keseimbangan. Kita tidak bisa berdiri terus pada satu polar karena keseimbangan tidak akan tercipta dan kita akan terjatuh.
Keseimbangan akan bisa dicapai ketika kita mendekat pada energi Tuhan. Twinflame bertujuan membuat kita kembali pada energi Tuhan tersebut. Menggenggam secara bijak, tidak terlalu erat ataupun lemah. Melekat secara sehat, bukan melekat secara total pada seorang mahluk.
Semua perbedaan yang ada dalam perjalanan twinflame sesungguhnya hanyalah ilusi duniawi. Ilusi ini adalah ilusi terbesar yang mengalihkan manusia dari konsep: Ketunggalan (oneness). Koneksi twinflame mengajari kita untuk melihat melampaui semua perbedaan itu dan kembali pada sifat sejati kita: cinta dan welas asih.
Ada yang belajar bersama dalam alam fisik di relationship, ada yang belajar secara terpisah dari alam fisik dalam koneksi yang tak akan hilang.
Masing-masing memiliki cerita uniknya yang bisa menjadi pembelajaran bagi diri sendiri maupun orang-orang yang berada di sekelilingnya.
Yang bisa memberi kita pelajaran sebesar ini adalah twinflame kita. Our twinflame is our ultimate partner. Pasangan sejati jiwa kita.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
