
Pria kaya dan sholeh itu stoknya dikit. Kalau enggak gercep keburu diembat orang. Apalagi yang keturunan old money begini. Mereka tuh hampir semua udah dipatok sama anak kolega demi kelancaran bisnis, mantan Puteri Indonesia, atau wanita karir kharismatik yang auranya tumpah-tumpah.
Jadi sebagai perempuan B-aja yang bercita-cita punya pacar atau suami kaya dan sholeh, please jangan berpangku tangan aja. Jodoh wajib diusahakan.
Seperti yang dilakukan Anin. Perempuan B-aja yang punya impian jadi orang...
Bab 1. Caddy Golf
Ludah Mr. Mahmud tumpah-tumpah dari berdirinya di seberang meja. Muncrat dan mendarat sampai ke pipi Anin dalam kecepatan 20km/jam. Padahal jarak mereka cukup jauh. Anin hanya bisa menunduk sambil berdiri. Mana berani dia duduk? Begitu masuk ruangan saja, semburan mulut naga langsung menyapa.
Kepala Anin semakin rendah. Pura-pura menyesal sekaligus mengelap basahan menjijikkan di pipi memakai lengan bajunya.
Lagi-lagi, Anin melakukan kesalahan. Lulusan mahasiswa ekonomi yang sengaja menjerumuskan diri bekerja sebagai caddy golf ini, 30 menit lalu baru saja melayangkan tongkat golf ke jidat salah seorang tamu. Si direktur keuangan PT. Adiloma itu memang mengaku tidak sengaja. Tapi menurut Anin, tangan gatal sang tamu usia 50 tahunan tersebut memang aslinya belum pernah disekolahkan kesopanan.
"Sekali lagi begini, saya pecat kamu!" Mr. Mahmud memijat pelipisnya frustasi. Anin mengaitkan kedua tangan di depan badan sambil memasang tampang sedih bohongan. Jarinya memainkan asal bagian dalam topi golf putihnya. Beberapa titik masih basah bekas keringat.
"Astaga Anin!!! Baru 2 minggu kerja kamu udah bikin 2 kesalahan! Bisa-bisa nama club ini hancur gara-gara kamu!" Jari telunjuk Mr. Mahmud mengacung ke depan saat Anin ingin membela diri. "Stop bersikap sedih atau nangis-nangis!! Beruntung Pak Andre nggak minta ganti rugi! Saya masih kasihan sama kamu. Seenggaknya kalau dipecat, kamu masih bisa makan uang gaji satu bulan! Nurut sedikit bisa nggak sih? Senyum, salam, sapa, ramah sama tamu. Ini saya pertahankan kamu karena kita masih sama-sama satu daerah. Kalau kamu bukan orang Blora, nggak nangis-nangis sampai bawa nama keluarga kamu yang susah makan di sana, udah saya pecat dari seminggu lalu!"
Anin mengangguk. Siapa sangka di balik wajah menyesalnya, dia berdecih tidak terima. Orang Blora kok maunya dipanggil Mr. Udah tua, kumis putih, masih aja pakai setelan ketat slimfit ke kantor. Udah tahu ini club golf. Kenapa dia nggak pakai outfit yang cocok saja sih? Berharap caddy-caddy yang lain terpesona? Jangan harap. Di sini masih banyak sasaran tamu empuk dan potensial dibandingkan Mr. Mahmud.
"Baik, Mr. Saya nggak akan mengulangi kesalahan saya."
"Permintaan maaf klasik. Dah sana! Kerja! Bilang sama Cindy. Minta dibimbing lagi!"
"Baik, Mr. Terimakasih banyak, Mr."
Keluar dari ruangan Mr. Mahmud, manager operasional Balaraja Golf Club, Anin berjalan gontai ke lantai bawah. Wajahnya mendung senada awan di langit yang mulai menutup matahari. Dia mendaratkan pantat pada kursi busa di ujung sekretariat. Meletakkan kasar topi di atas meja. Di sana ada Gayatri juga Leo, petugas yang mengatur pekerjaan Anin dan kawan-kawan, pembagian lapangan, juga pendaftaran para tamu.
Dilihatnya juga Cindy, senior di BGC, yang sedang beramah tamah pada segerombol tamu. Sepertinya mereka telah selesai main. Terlihat dari isi percakapan yang khas orang berpamitan dan Cindy merayu agar kembali bermain lagi ke sini lain waktu.
"Lesu amat, Mbak? Nggak dipecat kan?"
"Jaga mulut lo, Gay. Kalau gue dipecat sekarang, ini rekor kerjaan tercepat sepanjang sejarah hidup gue."
Gayatri dan Leo terbahak. Hari hampir gelap. Tamu Cindy tadi adalah tamu terakhir. Beberapa caddy girl telah berganti baju dan menunggu waktu absen pulang sembari masak-masak mie instan di pantry. Kedengaran sekali berisiknya.
"Lagian sih, cari gara-gara sih lo, Mbak."
Anin menegakkan kepala dari bersandarnya di dinding, sedangkan punggung masih bertahan menempel di kursi. "Itu reflek tahu, Le. Apalagi lihat muka tamunya. Jijik gue."
"Hush! Ntar kedengaran Mr. Mahmud lagi lo, Mbak."
"Bodo! Pecat ayolah. Tujuan gue masih bisa gue raih dimanapun. Nggak cuma di BGC ini doang."
Leo tergelak. Cindy yang langsung nimbrung duduk di seberang meja sekretariat langsung memicingkan mata. Diam mendengarkan keluh kesah Anin, sang karyawan yang sejak dua minggu lalu secara resmi langsung dilantik sebagai karyawan tertua.
Sedangkan Cindy, bisa didefinisikan sebagai princess. Cindy adalah caddy tercantik dengan badan paling ideal di BGC. Pokoknya seragam putih bercorak biru tua itu paling cocok dipakai Cindy. Kakinya juga jenjang tertutupi celana panjang putih seragam. Meski berpanas-panas, kulit Cindy sama sekali tidak terbakar. Rambutnya hitam lurus berkilau terkucir rapi tertutupi topi. Benar-benar bikin Anin iri maksimal.
"Memang tujuan Mbak Anin apa di sini? Cari uang, kan? Atau cari link? Mbak Anin ini sarjana ekonomi bukan sih yang saya dengar?"
Anin bahkan sampai bengong jika Cindy bicara. Suaranya lembut, artikulasi jelas, dan senyumnya teduh. Dia bicara sopan sekali pakai bahasa saya-kamu. Seharusnya perempuan seperti Cindy ini yang punya potensi besar mendapatkan tangkapan besar. Suami kaya 7 turunan, baik, businessman sukses dan tampan yang sering hilir mudik di BGC ini.
Benar kata Mr. Mahmud. Mulai sekarang, Anin harus belajar banyak dari Cindy. Terlebih soal manner, menghangatkan hati para tamu kelas kakap, juga yang terpenting adalah menjerat para pria tampan yang investasinya dimana-mana agar jatuh cinta pada Anin.
Bab 2. Name List
"Tamu besok siapa aja, Gay? Ngintip dong!"
Setelah lega memuntahkan rasa kesal pada empat orang yang abstain ngemil di pantry, Anin melancarkan aksinya. Aksi yang sejak 6 tahun lalu dia gencarkan. Aksi yang berpedoman pada buku 1001 Jurus Jitu Mendekati Lelaki Kaya.
Buku tersebut menjelaskan detail apa saja yang harus Anin lakukan.
***
1. Riset Maksimal.
Tak kenal maka tak sayang. Istilah yang sering dipakai setiap orang. Sangat benar. Karena tanpa mengetahui apapun tentang lelaki kaya yang menjadi targetmu, segala usaha hanya akan sia-sia. Cari tahu semua hal tentang target. Jangan ada yang terlewat meski sekecil lubang semut pun.
2. Mengisi otak.
Lelaki kaya biasanya lebih suka perempuan smart dan nyambung jika diajak ngobrol. Andai ingin menggaet seorang pebisnis, maka yang diperlukan adalah belajar apa yang digeluti sang target. Pekerjaan, hobi dan kegiatan khusus di luar rutinitas sehari-hari.
3. Mengubah tampilan seperti yang disukai target.
Tidak semua lelaki kaya suka wanita pintar. Tapi pasti kebanyakan akan suka wanita cantik. Jika kamu belum cantik, setidaknya bertransformasilah ke tingkatan enak dipandang.
4. Mengubah kepribadian sesuai yang target suka.
Dimana bumi dipijak, disitulah langit dijunjung. Kamu harus pintar menjadi pribadi yang bermacam-macam di segala medan. Terlebih, jika ada satu dua hal yang target tidak sukai atau amat sukai. Pastikan kamu menjadi sosok yang dia dambakan.
5. Masuk ke lingkungan target.
Menyasar target agar tepat arah panah, peranmu harus totalitas. Termasuk menjadi bagian dari lingkungan si target lalu-lalang. Semakin banyak jam interaksi, semakin besar pula peluang yang dapat kamu manfaatkan.
*****
Sekian dari 1001 jurus antigagal Anin. Buku yang dibelinya dari loakan Kwitang. Buku itu sekarang tersimpan rapi di rak buku kost Anin. Hanya Kimmi yang tahu. Teman sekamar Anin. Untuk menghemat biaya hidup di kota besar, mereka terpaksa harus menempatkan dua ranjang dalam satu kamar.
Ah, satu lagi sosok yang mengetahui keberadaan kitab sakti Anin ini. Seorang teman kuliah yang dulu tidak sengaja menemukan buku itu terjatuh di parkiran. Untuk yang satu ini tolong dilupakan. Sudah 5 tahun lebih Anin tidak bertemu dengannya. Lagipula, dia teman yang cuek.
"Lo nemenin Bu Melinda ya, Mbak? Biasanya beliau besok bawa klien SG-nya."
"Melinda ... Melinda ... Tanjung?" tanyanya ragu.
Jangan tanyakan darimana Anin yang hanya pegawai baru tahu nama-nama orang terkenal di jagad perekonomian negeri ini. Anin bahkan telah menelusuri status pernikahan dan keluarga para petinggi perusahaan yang sekiranya kekayaannya bisa untuk makan gratis 3 generasi. Melinda Tanjung adalah anak Bapak Irawan Tanjung, Direktur Operasional Bank HSG. Bu Melinda sendiri kabar-kabarnya sedang dipersiapkan menjadi CMO bank tersebut.
"Yeps."
"Kalau yang lain?"
Anin masih bertanya. Jelas. Anin masih normal. Targetnya adalah lelaki dewasa dan single.
"Beuh, masih aja kepo. Nih!" Gayatri menyodorkan layarnya pada Anin. Anin bangkit dari kursi busanya untuk berdiri di belakang Gayatri. Punggungnya membungkuk mengamati daftar nama yang terpampang. "Catat sendiri. Gue ke toilet."
Gayatri membiarkan gadis 27 tahun berambut sepunggung ini mengambil alih bangkunya untuk mencatat. Demi kelancaran dan kesejahteraan Balaraja Golf Club, Gayatri juga berharap Anin mempelajari calon klien yang akan dia hadapi. Setidaknya, kebiasaan yang umum-umum harus diketahuinya.
Melinda Tanjung, Aditya Priyono, Sansan Diana, Dewiq Nasution, Maharaja Rais, Haryadi Wika, dan beberapa yang pernah masuk daftar Anin sebelumnya, ternyata juga adalah pelanggan golf club ini.
Orang bank, petinggi jalan tol, atlet, orang hotel, wakil gubernur, etc.
Anin mengenal semua nama, kecuali satu.
"Sansan Diana ini siapa deh, Le? Dari PT mana?" tanya Anin mengganggu Leo yang sedang mengemasi tasnya. Bersiap pulang.
"Mbak Sansan? Dia sekretarisnya Pak Regi. Tahu PT. Eaglevision nggak? Atau portal berita Timescape deh? Atau TTV. Itu masih satu kerajaan lah, Mbak."
Anin mengangguk. Oh, Regi. Regi Birendra. Anak tertua Pak Agung Birendra. Kakaknya Sagala, teman kuliahnya dulu dan si bungsu Chan, murid belajar privat Anin semasa dia masih menerima sidejob di luar kuliah.
Siapa sih yang nggak tahu TTV. Semua emak-emak tahu jika akan menonton sinetron berepisode panjang tinggal mencari channel TTV. FTV kesukaan para gadis juga ditayangkan di sana. Apalagi belakangan semakin ramai karena menayangkan drama korea bertema pelakor yang hits itu.
Bapak Agung Birendra adalah anak bungsu dari mantan presiden kedua negeri ini, sedangkan istrinya adalah anak mantan menteri keuangan pada masa orde tersebut. Sepupu-sepupunya yang lain juga tergabung dalam naungan nama kerajaan bisnis yang sama namun mengambil sektor yang berbeda-beda.
Satu-satunya orang terpandang yang Anin kenal. Mengenal keluarga Birendra bukan bagian keberhasilan dari jurus buku ajaibnya. Melainkan bisa disebut takdir yang indah.
Sayangnya, dulu ketika Anin mondar-mandir sebagai guru privat, dua lelaki dewasa Birendra telah punya kekasih. Bang Regi malah santer digosipkan akan melepas masa lajang bersama selebritis pemain utama Cinta yang Digadaikan.
Apa kabar ya mereka sekarang? Apakah pertemuan besok dengan Bang Reginya ini merupakan bagian dari takdir Illahi? Sehingga dia tidak perlu repot-repot meneruskan pembuktian kitab ajaib yang faktanya belum berhasil selama 6 tahun itu?
Kalau ternyata Bang Regi masih single, apa lebih baik Anin menargetkan Bang Regi saja? Nggak perlu repot-repot, Ibu dan Bapak Agung sudah kenal Anin. Nilai plus lagi, dia bisa minta tolong Chan—mantan muridnya— untuk mendukung. Persetan sama Sagala. Toh dari dulu dia irit bicara. Sampai sekarang pun, tidak pernah membongkar kedok Anin. Sagala bahkan menganggap kitab itu adalah kitab konyol anak malas.
Anin berjanji akan bersikap layaknya calon mantu baik nan idamannya Bu Roro agar restu turun selancar rute jalan tol.
"Eh Le? Sini deh!" Anin meminta Leo mendekat. Setengah berbisik, dia mencondongkan badan ke Leo yang masih menjaga jarak aman dari kursi Anin.
"Apaan? Ngeri amat lo, Mbak?"
Anin tersenyum geli. Ide gila mulai tumbuh rimbun di kepala.
"Gue tukeran sama Cindy boleh? Ini yang Pak Regi sama Cindy, kan?" tunjuknya di layar.
Leo berdecak. Lalu mundur ke posisi semula. Dia bangun, lantas ringan sekali mengangkut ranselnya.
"Mustahil Mbak request lo. Pak Regi pasti nggak mau sama selain Cindy."
Anin balik berdecak tak terima. Kedua kakinya menjejak bumi kesal. "Kenapa? Gue kenal sama Bang Regi ini. Kakak sobat gue ini, Le."
Diakunya Sagala adalah mantan sobat. Padahal bukan. Dia hanya pria populer yang sama sekali tidak pernah melirik Anin sedetikpun. Jika di kampus, diaku teman pun tidak. Anin merengek. Untung Cindy sudah pulang dan Gayatri belum kembali dari toilet.
Langkah Leo terhenti dan menoleh. Wajahnya sedikit terkejut. Dia geleng-geleng tak habis pikir. Berbekal sisa semangat yang mulai pudar, Leo kembali mendekat pada Anin di bangkunya. Anin menunggu tak sabar dengan senyum sumringah selebar lapangan bola menanti takdirnya kesampaian satu persatu.
Leo menunduk di depan telinga Anin.
"Lebih dekat mana kakak sobat lo sama Cindy yang pacarnya sendiri?"
What?!
Cindy pacarnya Bang Regi?
---------
To be continued.
Cindy aja bisa, Anin pasti bisa!! Semangat Ninn!!!
Segini dulu ya.
Jangan kaget ini perempuannya sedikit diluar biasanya.. makanya dia nyari suami sholeh tapi teteupp ye... kudu tajir.. 😂
Dukungannya ditunggu.
Vote✅
Komen✅
Share✅
Add library ✅
Follow akun emak di KK dan di Wattpad ShiningHaha
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
