Langit Untuk Rizky - 1. Gaji yang Tak Pernah Sampai Rumah

0
0
Terkunci
Deskripsi

📖 Preview Bab 1: Gaji yang Tak Pernah Sampai Rumah

Setiap awal bulan, Damar menerima amplop gaji dengan tangan gemetar. Tapi belum sempat menyentuh dompet, uang itu sudah punya tuan: cicilan, utang, transfer ke adik. Sisanya? Mungkin cukup untuk mie instan dan diam-diam menangis malam-malam.

Bab pertama ini bukan soal uang. Tapi tentang rasa lelah yang tidak pernah punya waktu istirahat. Tentang senyum palsu di kantor, dan tentang seseorang yang terus berjuang... demi orang lain yang belum tahu betapa...

814 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
30 konten
Akses 30 hari
150
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
20
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Langit Untuk Rizky - 2. Mie Instan dan Mimpi Besar?
0
0
📖 Preview Bab 2: Mie Instan dan Mimpi BesarBagi Damar, mie instan bukan sekadar makanan darurat. Tapi jadi simbol dari satu hal: bertahan. Tiap malam, ia duduk di meja kecil, mengaduk mie tanpa topping, menatap layar ponsel yang diam-diam ia harap membawa kabar baik. Tapi yang datang justru permintaan. Tagihan. Kebutuhan. Harapan.Malam ini, Rizky kembali bertanya:“Kak, menurut kamu aku harus ambil magang di mana ya?”Dan seperti biasa, Damar menjawab seolah semuanya baik-baik saja. Padahal listrik tinggal 2 strip, token belum dibeli, dan mie yang ia makan malam ini… adalah yang terakhir di rak dapurnya.Bab ini bukan tentang kelaparan. Tapi tentang mimpi—yang kadang hanya bisa dibeli dengan sebungkus mie.Kalau kamu pernah pura-pura kuat sambil makan mie instan, kamu akan merasa... ini bab untukmu.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan