
Bab Spoiler
Bab Spoiler
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
Kategori
Tuan Dan Nona
Selanjutnya
Tuan & Nona (Thenayu) PDF
8
2
Kalau ada manusia paling dusta di dunia ini, mungkin sudah Abimanyu Setia Bagus orangnya. Yang dari kejauhan paling kelihatan tidak tertarik—tahu-tahu sudah lama melirik. Dan tidak mungkin kan, lelaki itu berani mengetuk pintu rumahnya kalau bukan membawa pinangan? Buat apa juga Abi jauh-jauh dari kota ke desa hanya untuk menyusul mantan pegawainya yang mendadak berhenti kerja dengan alasan mau fokus mencari pasangan?Tentulah Abi tidak mau ada saingan, apalagi keduluan. Jadi, tanpa embel-embel sekuntum bunga mawar dan lamaran manis, langsung saja ia duduk menawarkan janji kepada Bapak sang gadis. “Hari ini saya kedatangan dua pinangan,” Irawan menyeruput kopinya ala bapak-bapak. Ada seninya. “Yang satu, menjanjikan kebahagiaan. Yang satu, menjanjikan tanggung jawab,” Bapak melipat tangan di depan dada, kemudian melempar pandangannya dengan berani ke arah Abi. “Kalau kamu jadi Ayah, pilihan mana yang paling menggiurkan untuk menjadi jaminan putrimu?”Kanaya melongo. Ia dan ibunya tengah mengintip di balik tirai, sama-sama menguping omongan kedua pria beda generasi itu. Kehadiran Abi malam-malam begini saja sudah membuatnya goyah. Di satu sisi, dia seperti bermimpi. Di sisi lain, dia juga ragu. Apa pria itu sebercanda itu?Kemarin, menjauh sejauh matahari. Sekarang, mengejar-ngejar. Apa begitu ya, strateginya? Harus pergi dulu untuk melihat siapa yang sebenarnya benar-benar membutuhkan kita? Hal paling seru dari menghilang adalah keberadaan kita dipertanyakan. Iya, bukan?“Saya akan memilih yang bertanggung jawab,” Abi menjawab mantap. “Saya tidak menjamin putri Bapak akan bahagia selalu dalam pernikahan kami, karena menikah bukan hanya soal bahagia. Menjadikan itu prioritas, kita bisa tidak perduli akan hal-hal lain yang mungkin bersinggungan dengan kebahagiaan itu. Tapi bertanggung jawab,” Abi menjeda. Matanya dilarikan ke arah Kanaya, ia sudah menyadari keberadaan wanita itu di sana. Tatapannya dingin—penuh perhitungan. “Adalah sebuah upaya. Saya bertanggung jawab, atas rasa senang, susah, sedih, bahagia—segala bentuk perasaan, perbuatan, kejadian, yang kedepannya akan terjadi kepada putri Bapak. Saya bertanggung jawab atas dia,”Tidak heran kenapa usaha FnB seorang Abimanyu amat meroket di pasaran dengan cabang hampir di seluruh kota di pulau Jawa. Namanya saja sudah Abimanyu Setia Bagus, omongannya bagus. Bagaimana mungkin omongannya tidak membuat orang tercengang?Hanya Kanaya yang paham, yang bisa memicingkan mata mencurigai muslihat pria itu.“Oleh sebab itu, Pak. Saya, Abimanyu—meminta putri Bapak, Sriayu Kanaya Baskara, untuk menjadi pendamping saya. Saya tidak menjanjikan kebahagiaan, saya mengusahakannya. Saya datang malam ini, apa adanya, murni untuk Kanaya dan juga sebagian dari diri saya yang dia bawa,”Andai, andai Bapak tahu apa yang terjadi di antara mereka, mungkin Abi tidak akan bisa duduk setenang ini meski diliputi ketegangan. Sudah dipastikan pria itu babak belur dipukuli.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan