Bayi Beruang dan Mama Harimau

0
0
Deskripsi

Kita dengar kalau beruang dan harimau bisa bicara.

Di pinggir sungai jauh di dalam hutan, bayi beruang bermain dengan riangnya. “Aku akan menangkap ikan di sungai untuk diberikan kepada Mama”, bayi beruang melompat mengejar ikan sampai ia lupa kalau ia ingin menangkap mereka bukannya malah terus asyik bermain. Tidak lama kemudian, bayi beruang mendengar suara dari kejauhan. 

“Hu, hu, hu hu hu”, suara itu samar-samar terdengar. Bayi beruang menengok ke kanan, apa itu suara angin berembus yang menerpa pepohonan, menengok ke kiri, apakah suara rusa-rusa dibalik semak, mendongak ke atas, ada burung elang yang terbang melingkar, melihat ke bawah, bayi beruang terkejut melihat pantulan wajahnya di permukaan air sungai.

Suara terdengar semakin jelas, asalnya dari atas pohon, seekor mama harimau terisak di atas dahan di sebuah pohon yang besar. “halo, mama harimau”, bayi beruang melihat ke atas pohon dan menyapa mama harimau. Mama harimau melirik ke arah bayi beruang dan menjawab, “halo, bayi beruang”. “Kenapa engkau menangis?” tanya bayi beruang. “Aku tidak menangis, aku sedang membasuh hatiku”, jawab mama harimau. “Tapi aku sekarang melihatmu sedang menangis, mama harimau”, bayi beruang bingung dengan jawaban mama harimau. “Hi hi hi”, mama harimau tertawa geli melihat bayi beruang yang kebingungan. Mama harimau melompat dari satu dahan ke dahan lain, meniti turun di batang pohon yang besar, kemudian ‘hop’ melompat ke bawah dan mendarat di dasar tanah tepat di depan bayi beruang.

“Kau lihat? Setiap tetes air mata membawa kenangan, kenangan manis, pahit, ketika bahagia, juga sedih”, bayi beruang melihat gambar kehidupan mama harimau pada bulir air mata yang jatuh di atas rerumputan. “Ah, aku lihat, ini ketika kau sedang berburu, oh aku juga ada disitu, kau memarahiku karena mengganggu bayi harimau, hehe, dan ini ketika bayi harimau meninggal ... Kau membuang kenangan ini?” bayi beruang melihat ke arah mama harimau. “Tidak,, kenangan ini tidak akan pernah hilang, aku membasuh hatiku agar tidak terlalu bersedih karena kenangan buruk, dan tidak terlalu bahagia karena kenangan baik”, mama harimau tersenyum dan bayi beruang mengangguk tapi tak sepenuhnya mengerti.

“Mama harimau, aku masih belum mengerti, hhmm aku pergi dulu ya membuat kenangan hehe..” bayi beruang berlari kembali ke sungai, membayangkan wajah bahagia Mama jika ia pulang membawa ikan.

Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰

Kategori
CerpenFabel
Sebelumnya Masa Depan Tak Pernah Ada
0
0
Aku tidak pernah tahu bahwa kehidupannya akan berubah drastis. Terlebih tetanggaku ternyata memiliki memori pengalaman yang tidak disangka membuat tersadar akan kehidupanku di masa lalu. Yang lebih lucu lagi adalah ia menginginkan kehidupan yang aku sendiri sesali.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan