
Amanda memukul pintu apartemen Daren lebih keras, nadanya naik setinggi mungkin, tangisnya sudah berubah menjadi ledakan emosi. "Kalau kamu gak mau bukain, aku yang akan buka sendiri! Kamu pikir aku gak tau PIN apart kamu?!" Tangannya gemetar di tombol akses. "Daren, aku serius! Aku tahu PIN-nya!"
ALDAREN
508
67
6
Berlanjut
Amanda menyukai uang.Dan Aldaren punya banyak uang.Seharusnya Amanda langsung pergi ketika Daren-yang saat itu masih orang asing baginya, melunasi hutangnya begitu saja, hanya karena ia terganggu oleh tangisan nelangsa Amanda di depan rentenir.Sungguh, Aldaren mengira detik itu juga Amanda akan menghilang dari hadapannya. Tak pernah sedikitpun terlintas di kepala Daren kalau perempuan itu justru akan duduk di atas meja, lalu menawarkan diri supaya disentuh, dengan dalih membutuhkan uang demi pengobatan neneknya.Hubungan ini hanya sebatas transaksi. Tanpa status, tanpa cinta, dan tentu tanpa kelanjutan. Namun, bagaimana jadinya kalau perjanjian yang Daren buat itu, malah dilanggar oleh dirinya sendiri?
©copyright: Syakiraalfitri
⚠️ violence, harsh words, anti-hero, mental issues, family issues, criminal act.
3,293 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Voucher Tersedia
Voucher Tidak Aktif
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Kenzoya | Extra Part
10
1
Kenzo menempelkan dahinya ke dahi Zoya sembari tangannya bergerak mengusap perut rata wanita itu. Semoga mereka cepat jadi, ya? katanya lembut dengan senyuman tulus menghias wajahnya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan
