
" Ajian Alas Kobar," Seru Ki Agung Sedayu yang mengetahui bahwa hawa panas itu berasal dari tubuh lawannya yang telah menerapkan Ajian Alas Kobar.
“ Kau mengetahui Ajian yang aku terapkan, ternyata engkau memang seorang lawan yang cukup menarik.” Ucap Kyai Antaboga.
Menghadapi hawa panas dari Ajian Alas Kobar lawannya, Ki Agung Sedayu pun meningkatkan Ajian kekebalan tubuhnya dengan menambah selapis tipis pengerahan tenaga sakti sejatinya.
Dengan meningkatnya Aji kekebalan tubuh Ki Agung Sedayu, hawa...
Penyerangan ke bang wetan 5
0
0
17
Berlanjut
Tetapi ternyata Wardi yang benar benar sudah bersiap tidak melepaskan kesempatan itu, demikian Jenar mendekat dan memukul kedua bahunya, maka kedua tangannya pun segera terangkat untuk menangkis serangan tersebut.Bukk...bukk... terdengar bunyi yang cukup nyaring ketika ke empat kepalan tangan itu bertemu, Wardi dan Jenar terdorong surut dua tombak ke belakang, rasa sakit pada kedua tangan di rasakan oleh mereka.Beberapa saat kemudian keduanya kembali saling meloncat dan menyerang, saling serang dan tangkis di lakukan oleh keduanya sehingga tanpa mereka sadari bahwa kaki juga tangan serta hampir sekujur tubuh mereka telah berwarna kebiruan.
794 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Pemyerangan ke bang wetan 5,bab 15
0
0
Mengapa dengan tiba tiba hawa
di hutan kecil ini menjadi panas...?
Kyai Antaboga membatin, sebab beberapa saat setelah ia matek Ajian Alas Kobar, hawa yang cukup panas juga ia rasakan, seharusnya ia tidak merasakan hawa panas dari Ajian yang ia terapkan.Tokoh olah kanuragan yang sangat terkenal di Kediri itu, belum menyadari tentang Ajian Kekebalan tubuh yang
Ki Agung Sedayu terapkan juga dapat mengeluarkan hawa panas.Dengan loncatan panjang,jarak antara Kyai Antaboga dan Ki Agung Sedayu yang semula tiga tombak menjadi kurang dari satu tombak, dalam jarak yang cukup dekat itu Kyai Antaboga mengharap Ajian Alas Kobar yang ia terapkan akan membuat lawannya kehilangan pemusatan nalar budinya, karena tidak mampu menahan hawa panas yang terpancar dari tubuhnya.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan