
Akan tetapi baik Putut Wursita maupun Putut Bayu Daryah tidak menggubris kata kata yang di ucapkan oleh Kyai Sangir Wesi, mereka berdua terus mencecar nya dengan serangan yang mematikan.
Hawa panas dari keris Kyai Santak yang menyerang tubuh bagian atas dari Kyai Sangir Wesi,memang masih dapat di tahan dengan hawa panas yang keluar dari dalam tubuh petapa dari puncak gunung Sumbing itu karena Ajian Alas Kobar yang beliau terapkan.
Ksatria Penjaga Gerbang Mataram 4
2
3
18
Berlanjut
" Kalau masalah lemah cengkar, jelas bahwa akan di tangani langsung oleh pihak
Ki Tumenggung Untara yang berarti pihak Mataram akan terlihat dan tampaknya
Ki Tumenggung juga ingin Kademangan Sangkal Putung akan langsung berada di bawah pengawasan Ki Tumenggung Untara,yang berarti nanti nya pihak lain tidak ada lagi yang akan melirik Sangkal Putung untuk menempatkan pihak mereka sebelum menyerang ke Mataram."Pangeran Purbaya dan Ki Tumenggung Singo Ranu juga Ki Panji Sanjaya Sakti, mengangguk angguk kan kepala nya setelah mendengar beberapa analisa dari Ki Patih Mandaraka tentang ucapan dan rencana dari Ki Tumenggung Kusuma Jaya.
867 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Ksatria Penjaga Gerbang Mataram 4,bab 13
0
0
Maka keluarlah Kyai Sangir Wesi dan Kyai dari Gunung Sumbing dengan beberapa orang pengikutinya,dan Putut Wursita serta Putut Bayu Daryah mengikuti di belakang mereka,akan tetapi sebelum keluar dari kedai tersebut Kyai Sangir Wesi memberikan isyarat pada salah seorang murid dari padepokan Gunung Sumbing.Ternyata murid yang di beri isyarat itu adalah Naga dari Gunung Sumbing,dan pernah babak belur oleh Ki panji Sanjaya Sakti yang waktu itu menyamar sebagai lelaki muda bertubuh tinggi dan agak gemuk,kini Ki Panji sedang menyamar menjadi seorang tua sederhana yang baru pertama kali memasuki kota raja.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan