
Bahkan para cantrik dari padepokan orang bercambuk bersama Ki Agahan yang ikut bergabung juga telah tiba disitu dan sempat menghayal.
Sambil membayangkan betapa suatu saat nanti akan sesakti Ki Agung Sedayu yang adalah murid utama di padepokan orang bercambuk, yang juga tempat mereka menimba ilmu kanuragan.
Sebenarnya Ki Widura ingin turut serta menyumbangkan tenaga tua nya tetapi di cegah oleh Ki Untara dengan alasan daerah jati anom sedang kosong, di baraknyahanya tersisa seorang Rangga juga dua...
DENDAM MASA LAMPAU 4
6
1
10
Berlanjut
Para wanita pelayan di rumah Ki Gede yang sejak tadi menggigil ketakutan berteriak mencegah bocah kecil itu mendekati dua ekor singa disamping Ki Rangga.Nyai Sekar Mirah yang sangat percaya kepada suaminya hanya menahan napas, takut apabila singa tersebut lepas kendali.Tidak berapa lama kemudian tibalah rombongan Ki Tanpa Aran di tempat itu. Ki Tanpa Aran tidak dikenali oleh Ki Gede karena dia kembali memakai topeng penyamarannya.Ki Tanpa Aran kemudian berbicara kepada Ki Rangga Agung Sedayu, kemudian mengajak Kiai Naga Pasha dan Kiai Naga Kumala ke sanggar di rumah Ki Gede.Setelah memeriksa semua simpul syaraf jalan darah kedua murid Kiai Naga Angkasa tersebut dengan mempergunakan ilmu It yang chi Ki Rangga mencoba membuka dan menyambung simpul syaraf jalan darahdi tubuh mereka yang terganggu atau terputus akibat pertempuranmereka berdua dengan Ki Tanpa Aran setahun lebih yang lalu. Untukmempercepat mengalirnya tenaga sakti sejati mereka yang terganggu
lebih dari setahun lamanya,Ki Rangga Agung Sedayu memberikan sedikit tenaga sakti sejatinya kepada mereka berdua.Mereka berdua terus mencoba mengalirkan tenaga saktinya yang
kini terasa bertambah besar dari sebelum mereka bertempur dengan Ki Tanpa Aran.Terasa oleh Kiai Naga Pasha dan Kiai Naga Kumala bahwa kini mereka telah dapat menyimpan tenaga sakti sejati mereka
di kundalini dan telah dapat mengalirkan ke seluruh simpul
syaraf jalan darah mereka.Mereka berdua secara bergantian mencoba puncak aji pamungkas
mereka di dalam sanggar tersebut. Hasilnya sungguh membuat
mereka berdua terkejut diluar dugaan, ajian yang diterapkannya
mampu membuat tanah didalam sanggar tersebut merekah
memanjang bahkan sampai keluar dari lokasi sanggar.Orang-orang yang sedang berbincang mengatur rencana di pendapa terkejut mendengar ledakan yang sangat dahsyat dari dalam sanggar.Betapa terkejut Ki Rangga Agung Sedayu ketika melihat dua orang tua itu berdiri di hadapannya seraya membungkukkan tubuh mereka dalam-dalam.Ki Rangga Agung Sedayu meminta mereka untuk bersikap biasa saja. Apalagi, dengan normalnya kemampuan ilmu kanuragan jaya kasantikan serta aji kawijayan mereka berdua kini adalah bantuan yang sangat besar bagi Tanah Perdikan Menoreh .
2,164 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
DENDAM MASA LAMPAU 9, bab 15
2
1
Tubuh kecil langsing dari Puteri Arisanti meluncur turun secara perlahan lahan, yang menandakan berapa tinggi Ajian peringan tubuh yang di dukung dengan tingkatan tenaga sakti sejati yang sangat nggegirisi dari seorang gadis muda cucu pemimpin padepokan Camar Sakti dari daerah pantai Laut Selatan itu.Beberapa cantrik juga putut yang berusia muda dari padepokan lain, yang sempat tertarik dengan kecantikan gadis yang memang bersifat lincah,itu jadi terbelak dengan mata melotot juga telah menghapus niat di hati mereka untuk memetik bunga melati yang sedang mekar itu ketika mereka melihat Puteri cantik itu mampu meluncur secara perlahan lahan seperti sebuah dedaunan yang melayang layang di udara tertiup angin pagi hari. Dan masih terus melontarkan tiga anak panah di setiap tarikan busurnya dan selalu mengenai bagian kaki dari pasukan Ki Tumenggung Mahesa Geni.Para tokoh tua juga pemimpin padepokan lain yang berpihak pada Mataram, juga terkaget kaget ketika melihat tandang dari cucu Kiai Seroja. Kalau cucunya yang masih sangat muda itu sudah memiliki kesaktian dengan tenaga sakti setinggi itu, lantas setinggi apakah kini tingkatan dari Kiai Seroja itu? Pikir mereka yang tidak mengetahui ada peran besar dari Ki Rangga Agung Sedayu yang memoles kesaktian Puteri Arisanti.Jangankan putut dan cantrik padepokan lain, sedang para kakak seperguruan dari Puteri Arisanti atau cantrik juga putut padepokan Camar Sakti sendiri terbelak tidak percaya bahwa cucu terkasih dari guru mereka, yang hampir setiap hari selalu berlatih dengan mereka teryata telah memiliki kemampuan di atas kesaktian mereka semua.
Juga ada beberapa orang cantrik muda yang diam diam memendam harapan di hati telah membuang harapan itu jauh jauh.Ada kebanggaan di hati juga rasa syukur pada yang Maha Kasih serta terima kasih yang tak terhingga pada Ki Rangga Agung Sedayu, di hati Kiai Seroja yang melihat kemampuan cucunya kini setelah mendapat limpahan tenaga sakti sejati dari putera sahabatnya itu yaitu Ki Sadewo atau yang dikalangan orang orang yang bergelut di kerasnya Olah Kanuragan dan Jaya Kasantikan serta Aji Kawijayan itu mendapat julukan si Tangan Sakti.Puteri Arisanti yang telah mendapat wejangan dari eyang kakungnya agar membidik bagian kaki dari pihak musuh.
Karena Kiai Seroja yang menyadari kemampuan cucu perempuannya setelah di poles oleh Ki Rangga, sangat mengharapkan sang cucu tidak akan menjadi seorang yang pernah membunuh sesamanya walau dalam suasana peperangan sekalipun.
Wejangan itupun selalu dititik beratkan oleh Kiai Seroja pada semua anak muridnya dari padepokan Camar Sakti.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan