- WHAT IF tidak ada hubungannya dengan jalan cerita TOXIC LOVE.
- WHAT IF hanya sebuah FIKTIF/KHAYALAN dari cerita TOXIC LOVE
Ini menceritakan bagaimana masa-masa SMA Arjune dan Jelita ketika mereka menjadi ‘nakal’.
18++
•••
Preview:
Lenguhan itu indah sekali terdengar di telinga Arjune, jadi ia kembali meremas dada itu hingga lenguh dan desah Jelita kembali datang di sela-sela ciuman mereka.
"Cantik sekali kamu," puji Arjune saat melihat pipi merona itu, dengan mulut terbuka, mata sayu terpejam sesekali,...
TOXIC LOVE
200
36
14
Berlanjut
Selama hampir empat tahun menjalin hubungan, Jelita merasa hubungannya dengan Arjune adalah hubungan yang paling normal dan sehat. Arjune adalah lelaki yang selalu menjaganya dan berusaha tidak terlibat hubungan beracun yang selalu melibatkan nafsu tanpa ikatan yang sah.Meskipun mereka memiliki cirlce yang luas dan bebas, hubungan Jelita dan Arjune tetap pada jalan yang lurus tanpa belokan.Namun, menginjak tahun kelima dimana keduanya berada di bangku kuliah semester 4, Arjune mulai berubah. Semua batas yang telah diterapkan dalam gaya pacaran mereka, perlahan dirobohkan, dan sialnya Jelita tidak memiliki kekuatan untuk menolak walau ia tahu bahwa itu adalah salah.Hanya saja, apakah mereka tetap bisa bertahan dengan perubahan situasi dimana sekarang bukan hanya perasaan yang dilibatkan, melainkan nafsu yang terkadang tidak bisa ditahan?
3,855 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Selanjutnya
[WHAT IF PART 2 - TOXIC LOVE]
4
3
WHAT IF tidak ada hubungannya dengan jalan cerita TOXIC LOVE.WHAT IF hanya sebuah FIKTIF/KHAYALAN dari cerita TOXIC LOVE Ini menceritakan bagaimana masa-masa SMA Arjune dan Jelita ketika mereka menjadi ‘nakal’.
18++
•••
Preview:“Masukin, ya?” bisik Arjune sambil mencium lembut pundak Jelita, diiringi memainkan puncak dadanya. Tak lupa juga, gesekan di belakang sana yang membuat Jelita nyaris gila.“Ng… kayak… gini posisinya?” tanya Jelita sambil memejamkan mata.“Iya… biar langsung masuk,” balas Arjune lagi. “Sakit, sih, pasti sakit. Tapi nanti enak, kok.”“Tapi, pengamannya…?” “Pengalaman pertama kayaknya lebih enak tanpa pengaman, nanti selanjutnya, aku bakal pakai pengaman,” ucap Arjune berjanji. “Ya, Sayang? Mau, ya?” pintanya lagi sambil mulai bergerak di belakang sana, menyentuh tepat lubang Jelita. Hanya butuh satu kali dorongan kuat, hingga bisa merobek batas milik gadis itu.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan