ROUTE GERILYA MEMBENTANG SEPANJANG 1.009 km – Buku 07

2
2
Terkunci
Deskripsi

ROUTE GERILYA MEMBENTANG SEPANJANG 1.009 km – Buku 07

19 Desember 1948, berangkat gerilya dimulai dari rumah dinas di Jalan Bintaran Wetan, Yogyakarta. Menurut keterangan dari saksi dan pelaku sejarah, dari awal Pak Dirman telah menyepakati untuk membuat pos pertahanan Perang Gerilya Semesta di wilayah Kediri, Jawa Timur, setelah mempertimbangkan perkembangan di lapangan… Mengapa yang dipilih wilayah Kediri? Mengapa bukan wilayah lainnya yang sudah dikenal Pak Dirman?

Pada tanggal 24 Desember 1948,...

2,650 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya JENDERAL SOEDIRMAN: BENTENG TERAKHIR REPUBLIK INDONESIA – Buku 08
2
0
JENDERAL SOEDIRMAN: BENTENG TERAKHIR REPUBLIK INDONESIA – Buku 08Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah seorang yang halus perasaannya, konsekuen dan tegas. Seringkali beliau menghadapi persoalan yang berat dan bertentangan dengan hati nuraninya, tapi demi patuh taatnya kepada atasan serta kesetiaan terhadap Negara, sering kali beliau “mengorbankan perasaan hatinya”. Banyak hal yang sebenarnya beliau kurang bisa menerimanya, tetapi disiplin militernya menghendaki ketaatan atas perintah atasannya. Kekerasan hati Pangsar terlihat pula pada saat semua menganjurkan segera ke luar kota menghindar serbuan Belanda, namun beliau bersikap keras, Pangsar mau meninggalkan Yogyakarta kalau bom musuh sudah berjatuhan di kota, karena sebelum itu berarti “saya melarikan diri”.Firasat yang ada pada diri Pangsar bahwa Belanda akhirnya menyerbu Yogyakarta menjadi kenyataan. Beliau tak percaya sepenuhnya kepada pihak Belanda, walaupun masih dalam keadaan berunding di Kaliurang, – lihat… seperti dalam keadaan masih berunding antara Duta Besar Jepang di Amerika dengan Cordell Hull (Menlu AS), akhirnya Jepang menyerang Pearl Harbor di Hawaii pada hari Minggu pagi, 7 Desember 1941. Pengalaman sejarah perang Asia-Pasifik inilah yang memperkuat pendiriannya untuk terus merencanakan kesiapan TNI bersama rakyat untuk suatu saat berperang melawan musuh dengan cara gerilya.Bagaimana bisa terjadi Pak Dirman yang sedang sakit dan berhari-hari berbaring di tempat tidur, tiba-tiba bangkit dan menyatakan mengambil alih komando. Dikeluarkanlah “Perintah Kilat" sebagai penanda dan perintah perang gerilya dimulai. Raganya memang rapuh tetapi niatnya suci dan jiwanya kokoh, kuat sebesar debur ombak Pantai Selatan yang siap menggulung nafsu dan ambisi Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan