MENDAKI GUNUNG MALAH TERJEBAK DIKAMPUNG GHAIB

0
0
Terkunci
Deskripsi

Rasanya kakiku benar-benar berat saat berusaha melangkaah masuk ke dalam gunung Ranti, banyak kekhawatiran di dalam benakku, namun untuk mundur pun rasanya aku tidak bisa bahkaan tidak mampu. Mau tidak mau aku harus tetap membersamai mereka dalam pendakian menuju puncak Ranti. 

            Sejujurnya aku sangat ingin pulang, namun nyatanya langkah kakiku justru bersikap sebaliknya, langkah kakiku serasa ingin terus berjalan dan masuk ke...

16,868 kata

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya KEJANGGALAN GUNUNG SINGGALANG
0
0
Suasana malam itu benar-benar sunyi, tak ada aktivitas apapun, bahkan dua tenda yang berada di tempat yang sama dengan kami pun tak terdengar aktivitas di dalamnya, sepertinya hanya aku yang masih terjaga malam hari itu, namun aku tidak masalah jika hanya aku sendirian yang belum tertidur.             Aku pun lantas memandangi ke arah telaga. Betapa terkejutnya aku saat aku melihat ada seorang Perempuan sedang berda di Tengah telaga yang sedang kupandangi, Perempuan itu berparas cantik, tubuhnya putih, dan rambutnya panjang hampir sepinggang. Aku coba menatap ke arah Perempuan itu, dan Perempuan itu pun berbalik menatapku sembari tersenyum lebar, senyumny benar-benar meneduhkan pikiranku. Senyumnya sangat manis dan sangat menawan.             “Benar-benar definisi surga yang sesungguhnya” ucapku dalam hati dengan senyum yang tak mampu kutahankan lagi.             Aku sadar jika Perempuan yang sedang tersenyum kepadaku bukanlah manusia, sebab rasanya tidak mungkin ada seorang Perempuan berada di Tengah telaga yang cukup dalam itu, aku pun bisa menyimpulkan jika Perempuan itu mungkin saja penghuni telaga dewi. Meski demikian tak ada sedikit pun rasa takut yang mampir ke dalam diriku, justru aku tak ingin memalingkan pandanganku dari paras cantik Perempuan itu.                         Tak lama kemudian, Perempuan itu pun mulai mengeluarkan kata demi kata dari mulut manisnya, namun anehnya tidak ada satu pun suara yang keluar hanya saja apa yang diucapkan oleh Perempuan itu sampai di telingaku, rasanya benar-benar aneh namun peristiwa ini benar-benar nyata Adaya.  POWERED BY : RUANG DIMENSI WRITER : ALIN AMBARWATIBUDAYAKAN MENGHARGAI SEBUAH KARYA SESEORANG #SHARE CERITA WAJIB CANTUMKAN NAMA POWERED BY : RUANG DIMENSI #DILARANG KERAS MEMBAWAKAN CERITA INI DI PLATFOM MANAPUN TANPA IZIN (JIKA ADA YANG MELANGGAR MAKA AKAN ADA KONSEKUENSI YANG AKAN DI TERIMA MENGENAI HAK CIPTA)
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan