
Engfa Waraha dan Charlotte Austin adalah pasangan yang terkenal di thailand karena pertemuan mereka pada ajang kontes mgt. Akibat pertemuan tersebut dan beberapa kali melakukan syuting film bersama tumbuhlah perasaan ingin memiliki satu sama lain.
Setelah mereka mengakui perasaan masing masing mereka sepakat untuk menjalani hubungan yang romantis dan menyembunyikan hubungan mereka dari publik.
Tapi hubungan tersebut hanya bertahan selama 1 tahun, karena banyaknya konflik dan kesalahpahaman diantara...
Pov Engfa
Sinar matahari di luar membangukanku, kelelahan akibat perjalanan kemarin masih terasa. Dan hari ini aku akan pergi ke sebuah pusat perbelanjaan yang terletak di samping hotel yang aku tempati.
Aku akan menemui p'dad dan p'sun di restoran hotel untuk sarapan, jadi sekarang aku akan mandi dan bersiap siap, karena setelah sarapan kami akan menghabiskan waktu untuk berbelanja.
Sekarang aku sudah selesai menggunakan pakaian dan bersiap untuk turun ke bawah, tapi pikiranku kembali lagi pada percakapan p'dad dan heidi kemarin tentang charlotte, apa yang terjadi dengan charlotte.
•••
Kami sudah berada di salah satu mall terbesar yang ada di New York. Aku berpisah dengan p'dad dan p'sun karena mereka ingin membeli pakaian sedangkan aku ingin membeli sepatu.
Jadi aku berjalan sendirian dan melihat beberapa toko sepatu bermerek, saat aku hendak memasuki salah satu toko tersebut mataku melihat sosok wanita yang familiar, sosok yang sudah lama tidak ku lihat, sosok yang aku rindukan, rindu suaranya, senyumnya, tawanya.
Charlotte
Kenapa dia ada di sini?
Apakah dia sendiri?
Pada saat itu juga tatapanku bertemu dengan tatapannya, tiba tiiba kenanganku bersamanya selama kami berhubungan tiba tiba telintas di pikiranku, hatiku berdegup dengan kencang, perasaan rindu yang aku tahan 2 tahun ini keluar. Aku tidak tahu apakah aku senang atau tidak, tapi aku benar benar merindukannya.
tanpa aku sadari aku berjalan mendekatinya. Dia menatapku tetapi aku tidak tau arti dari tatapannya.
Lalu aku menyapanya sambil tersenyum "Hii, Charlotte", dia tetap diam dan menatapku tanpa mambalas sapaanku.
Kenapa dia diam saja, apakah dia tidak ingin bicara denganku lagi? Atau dia terkejut melihatku di sini.
Setelah beberapa saat terdiam dia menjawab tetapi jawabannya tersebut membuatku terdiam. "Hii, maafkan aku apakah kita saling mengenal?".
"Apa kau bercanda Charlotte, kita sudah saling mengenal 5 tahun yang lalu" aku menjawab, aku tidak percaya dia tiba tiba mengatakan itu atau mungkin dia mengatakan itu agar aku pergi dari hadapannya. Dia kembali menjawab "Aku tidak bercanda, aku benar benar tidak tau siapa kamu, maafkan aku.
Aku tidak melihat kebohongan di wajahnya, tapi aku masih tidak percaya dan kembali mengatakan sesuatu, "Jangan bercanda Char, kita bertemu pada saat kontes mgt tahun 2022 di thailand, bahkan kita sudah pernah berakting bersama" wajahnya menunjukkan kebingungan.
"Aku tidak bercanda, aku benar benar tidak mengingat siapa kamu"dia mengatakan itu sambil memegang kepalanya seperti ingin mengingat sesuatu.
Di tengah tengah percakapan kami seorang perempuan datang menghampiri kami.
"Charlotte" mendengar namanya di panggil dia pun menoleh, dia tersenyum dan melambaikan tangannya pada perempuan tersebut. Dia adalah sahabat charlotte, dialah yang orang yang menyaksikan aku mengakhiri hubunganku dengan charlotte.
Marima
Marima berjalan mendekati kami berdua, dia melihatku tatapannya tidak akrab tetapi dia berusaha menyembunyikannya. "P'fa" mendengar namaku di sebut Charlotte bertanya kepada Marima "apakah kamu mengenal dia Ma?" Marima mengangguk "yaa aku mengenalnya, namanya Engfa, Engfa Waraha, dulu dia adalah temanmu juga Charlotte".
Teman? Apa maksud dari perkataan marima.
"Apa yang kamu lakukan di sini p'fa" Marima bertanya. "Aku sedang mencari sepatu yang cocok, saat itulah aku melihat Charlotte dan aku menyapanya, tetapi dia bilang bahwa dia tidak mengenalku, apa terjadi Marima?" Aku bertanya kembali kepada marima.
Marima mengerutkan keningnya dan berkata sambil berbisik, berusaha aga Charlotte tidak mendengar "tidak yang perlu kamu ketahui p'fa, tidak bisakah kamu membiarkan Charlotte sendiri, dan kenapa kamu tiba tiba menyapanya setelah sekian lama kamu menghindarinya".
Kata katanya menusukku, aku terdiam beberapa saat kemudian kembali berbicara. "Maafkan aku Marima, aku hanya ingin menyapanya karena sudah lama tidak bertemu".
Tawa ringan keluar dari mulut Marima, "kamu tidak perlu menyapanya p'fa karena dia tidak akan mengenalmu. Sudah lama tidak bertemu? Dulu Charlotte selalu berusaha menemuimu, tapi kamu? Sekalipun tidak pernah mau menemuinya. Hingga akhirnya dia menyerah".
Aku terdiam mendengar perkataannya.
Apakah aku seburuk itu dulu?
"kamu bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada Charlotte, jika kamu ingin tahu apa yang terjadi, cari tahulah sendiri dan tolong jangan dekati charlotte jika kamu ingin menyakitinya lagi" bisiknya.
Charlotte kebingungan melihat interaksi kami " apa yang kalian bicarakan?, kenapa kalian tidak mengajakku bukankan Engfa juga temanku?" Katanya.
"Bukan hal yang pen-" sebelum aku menyelesaikan kata kata ku Marima menyela "kita harus pergi sekarang p'fa maafkan kami, ayo Charlotte".
"Apakah kita pergi sekarang Ma?" Charlotte bertanya, marima mengangguk "iya, kau juga harus istirahat Charlotte, kamu masih kelelahan, ayo" kata Marima.
Tiba tiba Charlotte mengulurkan tangannya untuk bersalaman dan berkata "senang bertemu dengan mu Eng- eh p'fa. Maafkan aku karena tidak bisa mengingatmu".
aku menjawab "tidak apa apa".
Mari kita betemu lagi". Dia mengatakan itu sambil tersenyum.
Tiba tiba dia menarikku ke dalam pelukannya. Aku mematung, sudah lama aku tidak merasakan ini tanpa ku sadari air mataku jatuh, tapi aku segera mengelapnya.
"Ayo pergi Charlotte" ajak marima.
"Ayo"jawab Charlotte.
Mereka berjalan meninggalkanku.
Pikiran ku di penuhi banyak pertanyaan tentang Charlotte, kenapa dia tidak mengingatku.
Sedangkan p'dad dan p'sun menyaksikan kejadian yang ku alami dari kejauhan, mereka tertawa melihat interaksi ku dengan Charlotte sebelum Marima datang menghampiri.
Kemudian mereka berdua datang menghampiri ku, "apa yang kau pikirkan Engfa" p'sun bertanya sambil menahan senyumnya. "Akh- kau mengangetkanku p'sun"jawabku sambil terkejut.
"Apa yang kau pikirkan sampai kau tidak menyadari kami datang Engfa?" Kini p'dad yang kembali bertanya.
"Tidak aku tidak memikirkan apapun"jawabku.
"Apa kau serius? Tapi raut wajahmu mengatakan sebaliknya" kata p'dad.
"Benar apa yang di katakan kakakmu Engfa"p'sun menimpali.
“Aku hanya kelaparan, bisakah kita pergi makan sekarang?”
P'dad dan p'sun saling memandang kemudian tersenyum. "Baiklah, tapi jika kamu ingin menanyakan sesuatu katakan saja oke?" Kata p'dad. Aku hanya mengangguk.
"Baiklah ayo kita pergi makan sekarang"ajak p'sun.
Kami pun berjalan ke arah restoran yang ada di dalam mall tersebut.
Saat ini kami sudah berada di meja makan dan menunggu makanan kami di sajikan.
Pikiranku tentang Charlotte masih beperang di kepalaku.
Apakah Charlotte serius tidak mengenalku?
Apakah p'dad dan p'sun tahu apa yang terjadi dengan Charlotte.
Akan aku tanyakan ini nanti.
Setelah kami selesai makan kami kembali ke hotel untuk istirahat. Walaupun pikiran ku tentang charlotte masih ada.
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
