
Kucing hitam ini, sudah terkenal di lingkungan sekitar. Mengingat kucing tuxedo ini dikenal sebagai kucing galak dan penguasa wilayah. Tidak ada yang menduga jika memiliki nama yang terkesan aneh dan sebagian besar menganggap si kucing paling unik.
Dulu, ada sosok kucing yang terkenal sangat galak dan sering dianggap penguasa jalanan. Ah, ya, warna hitam pekat yang menjadi ciri khas si kucing ini menyisakan warna putih dibagian dada. Seolah mengenakan tuxedo. Setiap kali manusia melewati si kucing hitam ini, akan diamuk atau dicakar secara tiba-tiba. Mungkin terlalu sensitif? Tidak juga sebenarnya, memang kucing ini sangat jahil ketika sedang bosan.
Satu ketika saat si kucing hitam berjalan lenggak lenggok kesana kemari untuk mencari makan, kucing hitam ini memandang salah satu manusia yang membawa kantong kresek. "Meow, meow, meow, meow!" (Hooo, menarik. Apa aku ganggu saja, ya?). Kucing hitam itu berjalan dengan lamban, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara ketika berusaha mengekori manusia itu. Kemana manusia itu akan pergi, secara otomatis si kucing hitam terus mengikuti. Tidak peduli akan dibawa kemana, dia memang penguasa jalan. Pasti tidak ada yang berani mendekat.
Oh, tunggu, manusia itu berjalan menuju rumah untuk kembali membawakan kantong kresek itu. Omong-omong, dia membawa kue kue kecil yang dibeli di pasar saat mengantar pesanan. Tetapi si kucing tidak peduli, memang hanya ingin tahu isi kantong kresek itu! Sesampai di depan rumah sang manusia, kucing hitam segera berhenti melangkah. Si kucing hitam mengeong dengan gemas, berharap mendapat perhatian dari sang manusia. Kenyataannya…. Tidak mendapat atensi yang diharapkan.
Bukan main kesalnya, si kucing hitam melompat untuk masuk ke dalam rumah manusia itu. Tidak mau tahu seperti apa sang manusia, si kucing hanya mau makanan. "Meooooooow…!" Sekali lagi si kucing hitam mengeong. Saat sang manusia membuka pintu, muncul manusia lain dari balik pintu. Lambaian tangan penuh makna tetapi bukan ditujukan kepadanya.
'Hish, mereka lagi ngapain sih, lambai-lambai gak jelas. Lihat kesini kek,' gumam kucing hitam saat memandangi dua manusia itu yang masih sibuk berbicara. Perlahan, kucing hitam mendekati. Bagaimana ia masih ingin menyambar kresek hitam itu. Namun, saat sudah hampir dekat justru salah satu manusia menunjuk ke arah kucing hitam. "Eh, Alice?" ujar si manusia yang tengah memegang kresek. Kemudian dibalas oleh salah seorang temannya. “Alice? Siapa?”
Si kucing hitam terdiam, langkah kakinya benar-benar terhenti. Ia juga ikut bertanya, 'Alice nama siapa?' Bahkan ketika si manusia yang tidak membawa kantong kresek segera menoleh ke arahnya, si kucing hitam ikut menoleh ke arah belakang. Meski pada awalnya ia mengira ada kucing lain yang mengekorinya.
"Itu, di belakangmu tuh. Lagi duduk," ucap salah satu manusia sambil menunjuk si kucing hitam. 'Aku???? Alice? ANEH. NAMAKU BUKAN ALICE. AKU JANTAN.' Meski sedang kesal, kucing hitam tetap diam. Menunjukkan keanggunan tubuhnya sambil menguap.
Dua manusia itu menatap si kucing hitam, tapi salah satu diantara mereka berjongkok dan memandangi si kucing hitam sambil berkata, "kamu mau makan, Alice? Aduh namanya bule amat, ini kucing siapa deh?"
'Berisik, mending kasih makan. Ngobrol mulu,' batin si kucing hitam.
"Enggak tau tuh. Anak tetangga sebelah yang kasih nama. Biar keren katanya, eh kasih makan dulu. Biar gak galak." Salah satu manusia segera masuk ke dalam untuk mengambil makanan. Kini, hanya mereka berdua. Satu manusia dan si kucing hitam yang tengah bersiap-siap menyantap makanan. "Kok mau aja sih dipanggil Alice? Protes kek,"
Si kucing terdiam meski ada benarnya juga jika sudah seharusnya melakukan protes protes. Akan tetapi, tidak ada gunanya juga mengingat manusia tidak mengerti apa yang diucapkan. Jadi, memilih untuk tidak memperdulikan hal itu atau bersikap bodo amat menjadi opsi paling terakhir.
Beberapa lama kemudian, salah satu manusia datang dengan membawa makanan untuknya. Menaruh di dekat si kucing hitam. Diam-diam dua manusia itu berbisik, "kalau ini kucing gak ada yang punya, kita adopsi aja apa ya?"
Ada keraguan yang muncul ketika memandang si kucing hitam. Salah satu manusia segera menaruh mangkuk yang berisikan makanan kucing. "Ini kucing galak, tapi…" ucapannya terhenti begitu si kucing makan dengan lahap. Momen seperti ini, menjadi momen yang paling menggemaskan bagi manusia.
"Lucu juga ya…." tambahnya sambil mencoba mengelus kepala si kucing hitam disaaat sedang makan. Mulanya, dia ingin marah. Akan tetapi, dua manusia itu baru saja memberikan makanan. Bisa saja… ia mendapatkan makan di sore atau mungkin…. Selamanya?
"Ini bener Alice?" tanyanya, sambil memastikan. Ketidakyakinan terhadap nama yang tidak sesuai membuat mereka memandang satu sama lain. Hingga pada akhirnya mengangguk. "Iya, Alice si kucing hitam!"
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
