
Lagi-lagi aku ternganga ketika melihat Zahra berjalan dengan laki-laki lain. Wanitaku itu melangkah bersisian dengan Pak Devan-CEO perusahaan ini. Kenapa rasanya sangat sakit melihat Zahra dekat dengan pria lain. Terlebih pria itu adalah atasanku. Rasanya dadaku bergemuruh. Dadaku terasa panas membara, aku terbakar api cemburu yang sangat dahsyat. Kedua tanganku mengepal. Andai saja pria itu bukanlah Pak Devan, sudah kuhabisi dia.
Air Mata Maduku
77
27
13
Selesai
Air Mata MadukuTidak selamanya istri pertama itu menderita karena dimadu.
Zahra justru berhasil membuat istri baru suaminya sering menangis dengan cara yang elegan.
Sikap Zahra selalu berhasil membuat emak-emak pembaca puas dan tersenyum.Bagaimana ketika Zahra bertemu dengan pria yang lebih tampan, kaya dan setia dari pada suaminya?
2,501 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses

Selanjutnya
Air Mata Maduku ( Bab 17 - 18)
4
0
Saat ini tak ada lagi jarak diantara kami. Hangat napasnya menyapu wajahku. Napasnya semakin memburu.
Zahra ... aku kangen. Aku nggak bisa lihat kamu berdekatan dengan pria lain. Tangan Mas Dewa mulai menyentuhku. Sesaat aku merasa muak. Bukankah tadi Liana bilang Mas Dewa pernah mengatakan kalau dia tidak pernah mencintaiku?
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan