
PART INI GRATIS!!!
Namaku Bimo. Aku dan pacarku, David Ozora, Kami berdua adalah mahasiswa tahun ketiga di mata kuliah yang sama, dengan hanya tinggal satu tahun lagi sampai kami berdua lulus. David dan Aku sama-sama masuk jurusan Pendidikan Jasmani, Kami berdua memiliki impian menjadi guru muda di masa depan.
Tinggi badan kami hampir sama, Aku memiliki tinggi badan 172cm, sedangkan David memiliki tinggi badan 173cm. Untuk berat badan juga hampir sama, jadi kalau orang lain melihat kami hampir seperti saudara kembar, sebab style pakaian kami juga sama.
Kami sudah saling kenal sejak tahun kedua berkuliah, dalam festival olahraga yang diselenggarakan oleh kampus, aku dan David ditempatkan di tim yang sama melawan fakultas lain. Karena jurusan kami pendidikan olahraga jadi kami memiliki keunggulan, rasanya perlombaan itu sangat menyenangkan, terutama karena David sangat perhatian kepadaku padahal kami baru berkenalan.
Setelah festival olahraga David mengungkapkan keinginannya untuk mengenalku lebih jauh, ya David menembakku di tengah-tengah perayaan kemenangan tim kami. Rasanya sangat malu dan kaget, namun untuk menjaga perasaan David dan memang aku menyukainya tentu saja tidak ku tolak cinta David. Disitulah pertama kali kami berciuman di depan banyak orang yang jauh lebih kaget. Hehehe.
Karena sama-sama berasal dari luar daerah kami memutuskan untuk menyewa rumah dekat kampus dan tinggal berdua seperti pasangan muda yang memulai hidup baru. Mungkin karena wajah dan style kami yang mirip tidak ada tetangga yang curiga, padahal setiap berjalan kami selalu bergandengan tangan, kadang saat berkendara aku memeluk David dari belakang sambil memainkan kontol David yang ngacengan.
Dengan tempat tinggal kami dekat dengan kampus kami bisa lebih santai, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami memutuskan untuk bekerja part time. Aku bekerja di toko pakaian dan perlengkapan olahraga, sedangkan David menjadi pelatih futsal di salah satu SMA Negeri yang cukup terkenal sebab David memang pemain futsal profesional di kotanya.
Kehidupan percintaan kami sangat panas, mungkin karena jiwa muda membuat seks menjadi sangat nikmat. Pasti banyak yang mempertanyakan siapa yang menjadi Bottom sebab kami memiliki fisik yang sama-sama maskulin dan atletis. Sejak awal aku yang memilih menjadi bot karena penasaran dengan rasanya diewe, jadi saat David menawarkan posisi bot aku menerima dengan syarat kami bisa saling berganti posisi untuk mempererat hubungan.
Hampir setiap malam kami meluangkan waktu satu sampai dua jam, untuk melakukan hubungan seks. Rasanya sangat nikmat saat kontol besar David merojok memekku dengan sangat brutal. Ya, kami memiliki fetis yang sama yaitu seks brutal. Tak jarang aku juga meminta David menjadi bot, walaupun dia selalu kesakitan dan mengatakan jika hanya untukku dia mau menjadi bot. Aku hanya menjawab dengan rojokan brutal di anusnya yang selalu terasa rapet sekali.
"Sebelumnya, aku hanya mau jadi top. Tapi aku sangat mencintaimu jadi aku mau kamu ewe, Beb." keluh David yang memelas sebelum aku bobol memeknya.
"Bacot lah, kamu kan selalu ngaceng kalau aku ewe. Hahaha…" Aku menggodanya lalu David melompat dan mencekikku, menekanku, dan menggelitikku.
"Arghh… Ouhh… Stop Yang, jangan digelitik… Ahhh… Jangan kontolku, geli banget… Aduh…" Aku berteriak dan meronta-ronta.
"Oke, tapi aku akan pake kontol terbesar di dunia ini untuk mengobrak-abrik memek pulenmu ini." kelakar David sambil menusuk-nusuk lubang anusku dengan dua jadinya.
David memang bangga dengan kenyataan bahwa dia memiliki penis yang sangat besar, panjang 23cm, lurus dan disunat, dengan kulit putih berurat menonjol. Harusnya dengan kontol itu David lebih cocok jadi konten kreator bokep yang sering ngewe dengan pria random dan dijual di telegram. Hehehe…
*
Semuanya baik-baik saja sampai sepupuku, Mas Teddy, 32 tahun, seorang perwira tentara angkatan darat. Ia datang ke kota kami untuk mempersiapkan semacam latihan lapangan yang diikuti oleh unitnya. Mas Teddy meneleponku dan menanyakan apakah aku bisa membantu mencarikan tempat tinggal untuk beberapa hari Mas Teddy tinggal. Beliau hanya akan tinggal di kota kami selama kurang lebih 2 minggu.
David dan Aku mencarikan penginapan tetapi tetap tidak dapat menemukan motel yang cocok untuk Mas Teddy yang budgetnya terbatas. Pada akhirnya, kami berdua memutuskan meminta Mas Teddy untuk ikut tinggal bersama kami. Tak apalah, itu hanya untuk 2
minggu toh ada satu kamar kosong di lantai satu, aku dan David tidur di lantai dua jadi tidak akan mengganggu pikir kami.
"Mas Teddy bisa tidur di lantai bawah, ada satu kamar kosong. David tidak keberatan kok, mas." bujukku.
“Apa beneran ndak mengganggu?”
“Ndak kok mas, tapi kamarnya belum ada kasur. Hanya ada lemari kecil.”
“Tenang saja, kan tinggal pake tikar.”
Mas Teddy bersedekap memamerkan dua lengan gempalnya, kulitnya hampir hitam karena terlalu banyak terkena sinar matahari, bibirnya cukup tebal dan gelap karena banyak merokok.
"Tapi kan sampean tamu kami, aku jadi ndak enak, mas." jawabku ragu-ragu.
“Hey, tenang saja, aku sudah terbiasa hidup di tentara. Selama ada tempat berteduh dari hujan dan terik matahari, semuanya baik-baik saja, kalian berdua tidak perlu khawatir.” Mas Teddy berkata, dengan wajahnya selalu sangat serius, tapi dia tidak pernah marah padaku, mungkin karena kami berdua sudah cukup dekat sejak kami masih kecil.
Padahal mas Teddy tahu kalau aku gay tapi dia tidak marah dan menerimaku apa adanya, aku hanya berani mengatakan kondisiku ini kepadanya, satu-satunya keluargaku yang tahu hanya dia.
Badan mas Teddy sangat besar, dua kali lebih besar dari David dan Aku, dengan otot yang menonjol dan kulit eksotis seksi. Setiap sore ketika aku pulang ke rumah dan melihatnya bertelanjang dada dan mengenakan celana pendek militer, melakukan push-up atau pull-up sebentar, otot-ototnya akan membengkak dan berkeringat. Kedua putingnya berwarna gelap tapi kecil dan kencang, six pack-nya terlihat menonjol kotak-kotak, pusar mas Teddy cekung ke dalam, dia tidak memiliki bulu dada atau jembut di perut. Semua godaan itu selalu membuatku marah. Tapi aku penasaran apakah dia punya bulu jembut karena dia bahkan tidak punya bulu ketiak.
“Apa mas Teddy kebanyakan berolahraga sampe rambutmu rontok?” Aku melontarkan pertanyaan karena penasaran.
"Entahlah, kayaknya memang kebanyakan melatih otot sampe rambutku rontok dengan sendirinya hahaha…"
Aku juga ikut tertawa.
Namun ada hal yang paling membuat aku malu adalah setiap malam, ketika David dan Aku berhubungan seks, pada awalnya kami mencoba menahan diri selama beberapa hari pertama, tetapi karena kami berdua sama-sama gila seks dan terbiasa ngewe setiap malam akhirnya pada hari keempat David mendorongku ke dinding dan meniduriku dengan penuh semangat di loteng rumah. Aku senang sekaligus berusaha menutup mulutku erat-erat karena takut mas Teddy akan terbangun. Mengingat walaupun mas Teddy tahu aku gay tapi dia pria straight dan juga tentara, jadi melihat dua pria bercinta satu sama lain seperti ini akan membuatnya sangat tidak nyaman.
“Auhh… Jangan Yang…”
“Isss… Diem aja, aku pelan-pelan kok.” Ujar David sambil mulai memaju-mundurkan pantatnya yang sekal.
Awalnya memang pelan, namun lama kelamaan entotannya jadi semakin intens. Keringat membasahi tubuh kami berdua, binar cahaya temaram bulan menambah kenikmatan.
"Tapi...aku...aku takut kalau Mas Teddy bangun...dan melihat… Auuhh..."
"Sudahlah...biarkan dia menonton film seks gratis...aaaahhhh.. ." David sekarang tidak lagi sadar, setiap kali menghentak dia seperti binatang buas yang gila nafsu.
"Dia tentara, aku takut, Yang...."
"Sudahlah, dia kan tamu, jadi harus menerimanya… hahaha… arrgghh… Anjing, memekmu belum diewe empat hari jadi sempit banget yang… Arggghhh… njepit kontolku begitu keras… aku harus meregangkannya lagi… Hehehe…" ucap David sambil menghentak-hentak hebat, rasanya sangat nikmat seperti ada aliran listrik mengalir di sekujur tubuhku.
Sentakan penis David membuatku menjerit cukup keras lalu aku pun seketika terkejut, takut membayangkan jeritan itu akan membangunkan Mas Teddy.
David tidak peduli apa-apa lagi, dia menekan tubuhnya dengan kuat dan memompa hingga dia mengeluarkan erangan panjang, air mani yang telah disimpan selama beberapa hari terakhir membanjiri anusku, kekuatan tembakannya membuatku ikut keluar. Aku masih merasakannya, setidaknya lima belas tembakan.
CRRROOOTTTT… CCRRROOOTTTT… CCRRROOOTTT…
"Sudah puas, Yang?" Aku membelai punggung David yang kuat dan berkeringat.
"Njing… Enak… ba… nget… Cok… memekmu..." David kelelahan dan terengah-engah, dia telah meniduriku selama lebih dari dua jam, begitu banyak nafsu tersimpan selama empat hari terakhir, David mulai mendengkur, tiba-tiba aku mendengar toilet menyiram di kamar mandi, Mas Teddy terbangun untuk buang air kecil dan jantungku berdebar kencang. Aku tidak tahu apakah dia mendengar suara-suara ngentod brutal kami atau tidak?
Aku sebenarnya tidak berani bertanya pada Mas Teddy apakah dia mendengar atau melihat kami bercinta malam itu, jadi aku tidak peduli. Setelah empat malam libur ngewe, David dan aku bercinta setiap malam seperti sebelumnya. Terlepas dari apakah Mas Teddy mendengarnya atau tidak, lagipula dia adalah seorang tamu, jadi jika dia mendengarnya, dia harus mewajarinya.
Setelah seminggu, Mas Teddy tampak nyaman dan menjadi akrab dengan kontrakan kecil tempat Aku dan David tinggal. Di rumah, dia sering bertelanjang dada, hanya mengenakan celana pendek, dan bahkan tidak mengenakan pakaian dalam, pada siang hari. Saat Aku bangun tidur di pagi hari, aku sering melihat penisnya bergerak gondal-gandul di celah celana pendeknya, dan setiap kali melihatnya, aku tersipu malu, sepertinya gelar David sebagai pemilik kontol terbesar di kotaku telah dicabut. Mas Teddy langsung mengambil gelar itu tanpa bisa dibantah.
“Bim, tolong pinjamkan handuk, aku lupa memberitahumu kalau handukku hilang.” Mas Teddy memanggil dari kamar mandi, aku segera mengambil handuk, membukanya, membawakan untuknya, dan membuatku terperanjat kaget begidik. Aku menatap seluruh tubuh Mas Teddy, besar, berotot, berurat, dengan kontol besar dan telanjang terbuka. Ini juga pertama kalinya aku melihat mas Teddy telanjang bulat secara langsung. Kontolnya lebih panjang dari milik David, Aku tidak bisa mengukurnya tapi Aku kira sekitar 25cm, ditambah lagi batangnya gemuk, uratnya menonjol keluar, kulupnya memeluk batang erat menutupi kontol, kepala kontolnya lebih menonjol hingga terlihat luar biasa besar. Dengan ukuran kontol sebesar itu dan buah zakar sebesar telur ayam terlihat sangat sempurna
Benar sesuai tebakanku, Mas Teddy juga tidak memiliki jembut di kemaluannya, hanya ada seberkas bulu pendek di atas area kemaluannya.
“Bahkan melihat pria mandi pun membuatmu terangsang, Bim?”
"Bersih banget kontolmu, mas. Tanpa jembut sedikitpun."
Mas Teddy sangat tenang, dia mengusap seluruh badan di hadapanku, tak segan-segan memamerkan otot-otot atau bahkan berbagi pemandangan luar biasa kemaluannya dengan lelaki gay sepertiku, lalu mas Teddy membalikkan badan, pantatnya kencang dan keras. Seperti batu yang mengenai mataku, penisku mulai bergerak berdiri.
"Bersihkan, bantu aku." Mas Teddy berbicara dengan suaranya yang berwibawa di ketentaraan.
Aku maju untuk membantunya menyeka air mandi di tubuh indahnya dengan handuk.
“Di barak militer, apa mas Teddy juga sering meminta tentara lain membersihkan badan untukmu?”
"Iya kami mandi bareng di sana, nah, khusus perwira memang punya kamar mandi sendiri yang lebih pribadi, tapi aku lebih suka mandi bersama tentara juniorku, jadi kenapa tidak minta mereka menggosokkan sabun mandi untukku lalu mengeringkan badanku?"
“Apakah kamu tidak takut dilecehkan pria gay?” Kataku sambil menggosokkan handuk ke pantat Mas Teddy yang berlekuk, daging pantatnya keras sekali.
“Kalian memang banyak, aku selalu melihatnya jadi sudah terbiasa dengan itu.”
"Anjing, mas Teddy membiarkan pria gay meraba-raba tubuhmu juga?"
"Kalau sama-sama setuju, seharusnya itu tidak disebut pelecehan kan? Aku biarkan mereka meremas dadaku, meremas pantatku, dan mengelus penisku. Di antara tentara seperti kami hanya laki-laki, dan itu sudah sering terjadi sejak lama." Mas Teddy dengan tenang mengakuinya.
"Lalu... apakah mas Teddy juga pernah disepong sama tentara lain?" Tiba-tiba badanku terasa panas, penisku berdiri, untung saja aku memakai celana dalam.
"Menghisap kontolku? Tentu pernah, dong."
"Tapi kenapa kamu mau disepong seorang pria gay?"
"Ah, pada awalnya kupikir sudah cukup dengan mengizinkan mereka menghisap pentilku, tapi… terkadang saat aku terlalu terangsang, aku membiarkan mereka menghisap kontolku."
"Anjing, beneran, mas?"
"Beneran, itu normal di barak militer, sejauh aku tidak ngewe lubang burit mereka masih aman, toh aku hanya membiarkan mereka menghisap kontolku. Tapi aku akui, kaum gay menghisap kontol dengan sangat baik, sepertinya kalian memiliki mulut dan lidah yang lebih baik daripada gadis-gadis. Awalnya ragu-ragu, tapi kemudian aku menjadi sangat mabuk sampe menjadi kecanduan."
"Bangsat, kamu nakal sekali, mas."
“Hahaha, kan aku sepupumu ya nakalnya nular lah.”
"Kenapa aku nakal?"
"Ya, ada sepupu yang datang menginap dan kamu ngentod dengan pacarmu setiap malam hampir setiap hari."
"Jadi, mas Teddy sudah mendengar semuanya?" Wajahku merah, penisku mengeluarkan cairan precum dan aku tidak bisa mengendalikannya.
Mas Teddy berbalik, dia mengambil handuk itu, memperlihatkan kemaluannya yang keras dan bergerak-gerak. Kemudian di hadapanku, dia memegang batangnya dan menggunakan tangannya untuk memijatnya dari pangkal hingga ujung.
"Aku tidak hanya mendengarnya, tapi aku juga melihat kami berdua bercinta satu sama lain. David sangat brutal. Dia yang jadi top, kan?"
"Ya, David memang top. Tapi kadang-kadang aku gantian jadi top tapi itu jarang terjadi. Dia tidak suka dientot jadi biasanya dia yang jadi top dan akulah botnya."
Mendengar itu Mas Teddy langsung bersenandung lalu menggunakan handuk untuk menutupi penisnya, membuatku malu sehingga aku segera pergi.
Malam itu, setelah David ngentod denganku, kami berdua tertidur telanjang, saling berpelukan. Pada pukul satu atau dua pagi, aku terkejut. Jarang sekali aku terbangun tiba-tiba seperti ini. Aku berbalik untuk sembunyi di dada David, tetapi dia tidak ada di tempat tidur. Aku meraba-raba kasur mencari keberadaan David, mungkin dia sedang buang air kecil, pikirku. Aku berbaring dan melamun.
SLAP… SLAP… SLAP…
Suara isapan kontol yang familiar, suara bibir yang sedang menghisap kemaluan laki-laki, tidak mungkin aku salah dengar.
"Anjing, sedotanmu mantep banget, masukin semua kontolku… Arrgghh… Cokk..." Suara mas Teddy membuatku membuka mata.
"Uhmmm… kontol mas Teddy gede banget, keras seperti kayu, mantap… Ehmmm…"
Hatiku sakit, suara tadi sangat familiar, itu suara David, pacarku, aku segera melompat, membuka mata lebar-lebar dan melihat ke bawah dari lorong tangga. Yang menarik perhatianku adalah pemandangan dua pria telanjang yang berbaring di atas satu sama lain dengan gaya 69. Mas Teddy yang belum terlalu berpengalaman jadi dia di bawah, dan David di atas, terlihat pacarku lebih kecil dari tubuh mas Teddy seperti anak kecil.
Dia mengocok batang besar mas Teddy, lalu mencoba membuka mulutnya dan memasukkan kepala kontol mas Teddy yang merah dan bengkak, ukurannya sebesar kepala jamur, menghisap hingga air liur menetes dari kemaluan mas Teddy. Dari waktu ke waktu, David bahkan mengangkat tangannya untuk meremas dada montok sepupuku. Sedangkan Mas Teddy, dia juga mengocok batang kemaluan David tetapi tidak menghisap, melainkan malah memasukkan jarinya ke dalam lubang pantat David.
Terlihat lubang anus David menelan jari-jari itu masuk dan keluar. Saat jarinya mengering, Mas Teddy meludahi jarinya. Ia memasukkan air liur ke dalam memek merah David dan kemudian melanjutkan merojok dengan pelan. Lubang kecil berwarna merah muda pacarku dilebarkan oleh jari besar mas Teddy. Melihat daging empuk yang terlihat dari dalam anus David membuatku merasa sakit hati. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa David mengkhianatiku hanya dalam satu malam?
"Kontol besarmu menakutkan, mas. Beberapa hari yang lalu, ketika aku melihatmu jalan mondar-mandir dengan kontol yang gondal-gandul, aku ngaceng berat kontolku tegang maksimal di dalam celana pendekku, aku merasa sangat terangsang, Mas. Argghh…" David melepaskan kontol mas Teddy dan berbicara, mulutnya nyepong kontol sepupuku dengan keras hingga menjadi merah dan bengkak. Dia belum pernah menghisap penisku seperti itu sebelumnya.
"Kalau kamu terangsang kenapa kamu ndak minta aku menyusui kamu hahaha…" Mas Teddy tertawa pelan, karena takut aku mendengarnya.
"Yah, aku tidak bisa menghisapmu karena ada Bimo, tapi aku berusaha keras menahan diri, karena aku juga mencintai Bimo, sepupumu." David berbisik.
"Apakah begitu?" Mas Teddy tiba-tiba menusukkan dua jarinya jauh ke dalam anus David, membuatnya mengerutkan kening, tapi kemudian dia tersenyum mesum, keringat bercucuran dan membasahi dahi pacarku.
"Beneran mas… haah… haah… karena hari ini… kita berpapan saat akan buang air kecil… makanya aku punya kesempatan untuk bilang perasaanku... "
“Kamu beneran suka kontolku?"
"Karena mas Teddy melihati kontolku saat buang air kecil, jadi aq yakin buat menyatakan perasaanku, lalu mengajak mas Teddy untuk buang air kecil bersama dan sambil bercanda mengocok kontolku?"
"Wajar jika dua pria saling bercanda dengan kontolnya. Di barak militer, aku dan tentara lain juga selalu bercanda seperti itu. Tapi tidak ada yang berlutut untuk mengocok penis, menghisapnya, lalu menjilat semua air seni. "
"Hehe jadi aku salah paham. Maaf ya, mas Teddy." David menyeringai, tetapi tidak bergerak untuk menjauh dari sepupuku, masih berbaring di tubuh berotot Mas Teddy dan kembali mengoral penis sepupuku.
"Karena sudah terlanjur terjadi... anggap saja itu rahasia kita berdua, jangan sampai Bimo tahu, nanti dia jadi sedih." Mas Teddy langsung berkata.
"Oke, tentu saja, mana mungkin aku berani memberi tahu Bimo."
Hanya dengan satu tangan, Mas Teddy membalikkan tubuh David dan melompat menjauh. David mengira kalau Mas Teddy sudah pergi dan langsung mengerutkan keningnya hingga tubuh sepupuku yang besar dan kulit hitam pekat kembali menghampiri David. Wajah David kaget saat melihat Mas Teddy memegang pergelangan kakinya dan direntangkan lalu menekan kontol besarnya ke tengah. Mas Teddy menahan kontolnya untuk bergesekan di atas memek pulen David.
"Aku boleh ngentoti memekmu kan, Vit?"
"HAH? Mas Teddy mau meniduriku?" Mata David membelalak, persis seperti ekspresiku sekarang.
“Ya, aku ingin melonggarkan memekku, karena kamu selalu membuatku terangsang. Melihatmu bercinta dengan Bimo beberapa kali membuatku ingin ngentot memekmu, jadi aku ingin memasukkan kontol jumboku mengobrak-abrik lubang kalian berdua. Pasti rasanya mantap. Hahaha."
"Tapi apa mas Teddy pernah melakukan seks anal?" Wajah David serius.
“Belum, belum pernah kalau dengan anus pria, tapi aku sudah beberapa kali meniduri anus wanita.”
"Apa kamu benar-benar ingin ngentot, Mas Teddy?" David bertanya lagi.
"Ya, bisakah kamu mengizinkan aku ngentot memekmu sekali ini saja?"
David menghela napas dan buru-buru berdiri, menuju kamar mandi, ketika David keluar, lubang anusnya sudah dibersihkan. Sambil menunggu, Mas Teddy tetap memperhatikan kamar mandi, tangannya mengocok batang kontolnya untuk menjaga tetap ereksi. Selalu dalam keadaan siap tempur.
“Pake kondom dulu, mas." Kata David lalu mengambil kondom itu, melepas dan memasangkannya di kepala kontol Mas Teddy. Dengan sekali tarik, kondom itu memeluk penis raksasa sepupuku, erat-erat tanpa ada celah.
"Ah… udah ngaceng banget kontolku, sini memekmu biar mas ewe sampe ketagihan kontol, Vid."
"Njing, sekali ini aja mas boleh ngewe anusku, aku juga ndak suka jadi bot." Dengan enggan David berkata, lalu berbaring, mengangkat kakinya tinggi-tinggi untuk menjepit Mas Teddy di sela-selanya, lalu mas Teddy memegang pergelangan kaki David dan mendorongnya ke depan, Mas Teddy mencoba memasukkan ujung kemaluannya ke dalam memek berbulu David, sedang David mengepalkan pergelangan tangannya, menggertakkan gigi dan menunggu. Mas Teddy berusaha sekuat tenaga namun tetap tidak bisa memasukkan kontolnya, maka dia menggunakan ludahnya sebagai pelumas.
"ANJING, pelan-pelan Mas Teddy… Auhhh… sakit sekali mas, aku ndak kuat… Arrggghhh…"
"Sabar… tinggal sedikit lagi… memekmu sempit kali… Uhhh..."
David meneteskan air mata tetapi dia tidak berani berteriak. Wajah Mas Teddy memerah. Pertama kali dia ngentot pantat seorang pria, dia mencondongkan tubuh ke depan untuk memasukkan batang kemaluannya jauh ke dalam anus kekasihku. Ketika dia hampir mencapai pangkal kemaluannya, dia berhenti dan meletakkan tangannya di lantai, seperti yang biasa dilakukan David saat meniduriku.
David memeluk erat otot bisep Mas Teddy dan mengerang serta menarik napas. Mas Teddy mengangkat pantatnya tinggi-tinggi lalu membantingnya ke bawah.
PHAP... PHAP... PHAP...
"Aaaaaauuuhhh.... Mas Teddy… mentok banget… isss… enak banget. Apa tentarajuga dilatih buat ngewe? Kok bisa entotanmu mantap gini njing..." "
“Hahaha… Enak? Kamu menyukainya, Vid? Kamu suka dientot kontol kuda, hah? Apa kamu suka memekmu dientot tentara?”
David terengah-engah tidak bisa menjawab saat mas Teddy mulai menggenjot dengan ritme semakin brutal.
"..."
"Jawab, goblok." Mas Teddy menghentakkkan kontolnya sambil membentak, membuat David mengaduh kesakitan.
"Aduh... enak mas... suka benget… emm…"
"Kalau kamu suka, tinggal seminggu lagi mas tinggal disini, aku mau ngentot memekmu selama 7 hari ini, kamu mau kan, Vid?" Rayu mas Teddy sambil menghentakkan kontolnya sangat dalam
PLOKK… PLOOKK…
"NJING… Tidak bisa mas, bagaimana dengan Bimo… gimana kalau dia tahu? Arrggghhh…"
"Kalau begitu kau terus saja menidurinya. Setelah selesai, diam-diam turun ke sini dan lebarkan memekmu untuk melayani sepupunya, hahaha... 7 hari lagi dan kita tidak akan ada kontak lagi, biarkan aku menikmati 7 hari itu , Oke?" "
"Aku… aku...."
Mas Teddy tiba-tiba memeluk David dengan erat dan mengangkatnya dengan mudah, Mas Teddy berdiri dengan mudah, tangannya di punggung David, dia berdiri tanpa melepaskan kontolnya. Prajurit itu merojok anus merah bengkak kekasihku yang tak berkutik dengan kontol 25cm berurat.
"OH… AAAHHH… NJING… MENTOK BANGET MAS… ENAK BANGET... ENEK... ADUH... ENTOT MEMEKKU, MAS...."
David melolong sambil memeluk leher Mas Teddy erat, Mas Teddy pun mengerang, tak lagi malu dan takut kalau aku mendengarnya. Bokong David memantul-mantul ke atas dan ke bawah di atas paha katak Mas Teddy yang kencang. Mas Teddy terus saja mengangkat pantat David tinggi-tinggi. Lepaskan tanganmu dan biarkan pantat David menelan pangkal kemaluannya.
BACH… BACH… BACH...
"Kalau kamu suka, izinkan kontolku mengobras memekmu selama 7 hari, memekmu kenceng banget, lebih kenceng dari memek wanita… haheha..."
"Baiklah… Aku… Aku biarkan… Aku akan jadi botmu selama 7 hari… ah...Mas Teddy, kontolmu besar benget… kamu sangat jantan… rasanya enak sekali… Bangsat…"
Posisi berubah. Kini mas Teddy tidur dilantai dan David menduduki kontolnya, David membelai kedua paha Mas Teddy. Sepupu Aku menyeringai, mengangkat lengan ke atas memamerkan keteknya yang halus tanpa bulu, David mulai mengendus dan menjilat ketek mas Teddy dengan sangat bernafsu, membuat kedua ketek mas Teddy berlumuran air liur.
PHAP… PHAP… PHAP…
"Memekmu kencang sekali, Vid, kondomku mau rusak... hah… Njing…"
"Kalau rusak, pakai yang lain, aku akan beli satu kotak penuh... hahaha..."
"Apa harus pake kondom?"
"Kalau mas Teddy berani, aku tidak masalah… tidak ada yang perlu ditakutkan… ahh..."
David bergerak ke atas untuk melepaskan kontol sepupuku, ia melepas kondom yang sudah robek, kemudian berdiri lagi dan membuka memeknya, melebarkan kakinya, menurunkan pantatnya dan duduk kembali di batang kontol Mas Teddy, tangan David menekan kuat-kuat tulang belikat sepupuku dan mendorong pantatnya ke atas dan ke bawah kontol berurat Mas Teddy.
PLOK… PLOKKK… PLOKKKK…
"AAAAHHHH… AKU SUKA MEMEKMU, VID? PASTI JUNIORKU DI MILITER BANYAK YANG PUNYA MEMEK SEPERTIMU, AKU HARUS MERAYU TENTARAKU KELUAR UNTUK ENTOT MEREKA SEMUA… ANJING… "
"AH… EM… AKU JUGA SUKA KONTOLMU MAS GEDE BANGET… PERTAMA KALINYA AKU DIENTOT KONTOL KUDA GINI… AKU SUKA KONTOL… AAAAHH… KAMU GAGAH BANGET, MAS.... LONGGARIN LUBANG PANTATKU… ANJING… ENTOT… ENTOT TERUS..."
"Kalau kamu suka, entot memekmu sendiri lebih keras lagi biar mas Teddy bisa lihat..."
David bergoyang di atas mas Teddy dengan lebih intens seperti bukan dirinya yang selalu cool, jantan dan berwibawa sebagai pelatih futsal.
"BENAR, LEBIH KUAT, GIMANA KALAU MURID-MURIDMU TAHU KELAKUAN GURUNYA GINI? GURU YANG BINAL GINI, PASTI MEREKA JUGA SUKA MEROJOK MEMEK PULENMU INI… COBA TAWARIN MEMEKMU KE MEREKA… HAHAHA...."
PLOOKKK… PLOOKK… PLOOKKKK…
"IYA BENAR AAAAAHHH… SISWAKU BANYAK YANG KONTOLNYA GEDE-GEDE JUGA… SIALAN INI BURUK OTAKKU JADI KEPIKIRAN KONTOL MEREKA… HAHAHAH… BANGSAT…"
Keduanya berpelukan erat, keringat bercucuran di punggung David yang panjang dan kencang. Mas Teddy juga berkeringat, kulitnya yang gelap mengkilap, David mengangkat pantatnya tinggi-tinggi, kulihat lubang memeknya bengkak, daging di sekitar tepi lubang terlihat sangat menyedihkan, lalu David membantingnya dengan keras dan melesakkan kontol mas Teddy lebih dalam.
David memeluk mas Teddy erat terlihat kecil di pelukan tubuh besar Mas Teddy, Mas Teddy masih sedikit mempertahankan pejuhnya agar tidak segera keluar walaupun sudah dihajar lubang memek David dengan sangat intens. Namun tak berapa lama dia meraung.
JRROOTTT… JJJRROOOTTT… JJRROOOTTT…
Air mani memenuhi bagian dalam memek David, keduanya terengah-engah, lalu David berdiri sempurna, kontol Mas Teddy yang masih tegak berdiri berlumuran sperma saat terlepas dari lubang memek David, Mas Teddy mengambil tisu mengelap kontolnya dan ceceran peju di lantai dan membuangnya ke tempat sampah, berbaring dan bernapas dengan berat. Sedang David segera pergi ke kamar mandi, terdengar dia langsung mandi, David keluar dan melewati Mas Teddy tanpa mengucapkan sepatah kata pun dan langsung menuju lorong tangga dan masuk ke kamar, melihatku tidur dengan punggung menghadap ke balkon. Perlahan David merangkak ke tempat tidur, menutupi kami berdua dengan selimut, lalu memelukku. Dia baru saja selesai mandi, kulitnya masih basah, dingin dan harum sabun. Dia mencium pipiku dan berbisik. .
"Maafkan aku..."
Karya ini GRATIS! Tapi kamu boleh kok kasih tip biar kreator hepi 🥰
