
Ardi akhirnya melepaskan ciuman mereka, namun tatapan matanya masih gelap, penuh dengan sesuatu yang tidak bisa diartikan. Suaranya dalam saat berkata, “Pindah ke belakang.”
Dyah masih berusaha mengatur napas ketika melihat tatapan Ardi yang tak terbantahkan. Tanpa banyak tanya, dia bergerak, memindahkan tubuhnya ke kursi belakang dengan sedikit kesulitan akibat ruang yang sempit. Ardi menyusulnya tanpa ragu, tubuhnya yang besar dengan mudah berpindah ke sisi Dyah, menutup jarak di antara mereka....
Dalam Satu Tahun
48
11
5
Selesai
Arditama Raya Darmadji dan Dyahajeng Kalila Wiharja dipaksa dalam perjodohan yang tak mereka inginkan. Ardi, pemimpin perusahaan besar yang kaku dan rasional, melihat ini sebagai solusi praktis. Sementara itu, Dyahajeng, pengusaha fashion sukses yang bebas dan independent, menolak keras gagasan menikah tanpa cinta. Namun, saat Ardi berjanji untuk membuatnya jatuh cinta dalam satu tahun, Dyahajeng menantangnya balik, yakin bahwa pria itu akan gagal. Di tengah pertarungan ego dan perasaan yang tak terduga, mereka mulai menyadari bahwa perjodohan ini lebih dari sekadar urusan keluarga. Ada rencana tersembunyi, ada pihak yang menginginkan mereka gagal. Pertanyaannya, apakah mereka akan bertahan dan jatuh cinta, atau justru saling menghancurkan?Adult Romance!!!Full cerita ada di wattpad : ratricattyenjoy reading <3
4,010 kata
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Adult Romance
Selanjutnya
Dalam Satu Tahun - Additional Bab 38 !!!!
11
3
Ardi menatap Dyah, matanya berkilat dengan campuran hasrat dan kehati-hatian. Ia melirik perut istrinya yang mulai membesar, lalu menghela napas panjang sebelum berbisik dengan suara serak, Kalila, there's no way we're doing it right here. Even though the door is locked, it's still risky for you.___“You wanna lead the game?” bisik Ardi di antara napasnya yang berat.___“Ardi… I’m tired…” gumamnya, suaranya terdengar manja di antara napas yang terputus-putus.Ardi terkekeh pelan, satu tangannya membelai punggung Dyah, sementara yang lain mengusap kakinya dengan lembut. “Already? I thought you wanted to lead the game,” godanya, tapi ia tidak berniat membiarkan istrinya kelelahan lebih lama.
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan