
Punggel Ireng Part (1) Liang Lahat
“Dari mana aku berasal? Kenapa Ibu terus menerus menyiksa walau ia sudah tiada? Apakah Bapak masih hidup? Atau ini adalah luka dari pernikahan mereka, hingga menjadi alasan aku lahir..
Misteri setelah Ibu meninggal ternyata menyisakan luka, meninggalkan banyak nyawa yang mati dengan alasan yang tak pernah pasti..
Aku saksinya, kebiadaban manusia ada dan nyata..
Tak pernah ada cara baik untuk sebuah tujuan buruk, memberikan luka paling sakit, merengkut nyawa paling...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
111
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Punggel Ireng
Selanjutnya
Punggel Ireng - Part 2
9
6
Punggel Ireng Part (2) Luka Siksa “Tolong!!!” teriak Iman. Iman berusaha melepaskan jepitan kayu lemari yang menimpa telapak kaki, setelah melihat jelas penampakan Ibu Sari dari dalam lemari, dan mendengar suara langkah banyak orang mendekat masuk ke dalam rumah.“Ka – kamu harus mati!”Wajah Iman yang sudah dibanjiri keringat mencari dari mana suara itu berasal, suara yang sangat mirip dengan Ibunya ketika masih hidup.Krekettt..Pintu dapur baru saja terbuka dengan sendiri, beriringan dengan suara langkah kaki itu masuk perlahan, dan Iman sudah melihat semakin jelas bayangan hitam itu masuk.Brak!!!Satu-satunya lampu temaram yang menempel di dinding bilik tiba-tiba terjatuh, kobaran apinya dekat dengan kaki Iman yang terjepit, hingga api itu melahap minyak tanah yang berceceran di atas lantai tanah.Hah! Hah! Hah!Iman yang sudah terkunci bagian kakinya tidak dapat bergerak, tinggal menunggu waktu kobaran api itu menyentuh kaki lalu membakar tubuhnya.“Man..”“Ini Ibu..”Dari sudut kamar yang tidak terlalu luas mata Iman melihat Ibu Sari sudah berdiri dengan wajah yang hitam sedang tersenyum, bersamaan suara langkah kaki itu mendekat....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan