
Part 2 - Tapak Sasar
Spoiler :
Tubuh Budi seketika terdiam, tak sedikitpun bergerak hanya menunduk ke arah nisan, namun ia sudah dapat memastikan langkah itu semakin dekat tergambar jelas dari bayangan yang cukup tinggi.
“Suara gemuruh dari dalam leuweung sasar sudah memberi pertanda petaka! Sesuatu ada yang masuk, entah apapun sosok dan jenisnya, alunan gending terdengar..”
Suara yang baru pertama kali Budi dengar semakin mendekat ke arahnya.
“Apa kau akan pulang jika hanya ada pertanda? Lalu membiarkan...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
111
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Pagelaran Sarebu Lelembut
Selanjutnya
Pagelaran Sarebu Lelembut - Part 3
8
1
PART 3 – JURU KERAMATSpoiler :“Pa – panggung! Apa pagelaran itu akan berlangsung disini?”Belum sempat seluruh rasa heran menguasai diri Budi. Ia semakin mendengar suara tertawa semakin riuh, sosok-sosok yang sama sudah berdiri jauh lebih banyak di dekat cahaya merah.“Ba – bangsa kaula nu bakal nguasaan ieu patempatan! Kabeh bakal ngilu dina raraga pagelaran sarebu lelembut!”(Bangsa kamu yang akan menguasai ini tempat! Semua akan ikut dalam acara pagelaran sarebu lelembut!)Suara perempuan yang sama seperti sebelumnya itu kini terdengar kembali, berbisik begitu jelas di samping telinga Budi.BUGHHH!!!Pukulan kencang kini kembali menerpa perut Budi, pukulan itu berasal dari sosok yang kini berada dihadapannya, dengan tubuh yang kembali menyatu manakala cahaya merah semakin terang menyala.Seketika tubuh Budi terlempar jauh, kembali tertahan pohon.KREKEEETTT!!!Sebuah bayangan pohon akan tumbang sudah Budi lihat, pohon itu akan menghantam dirinya dan menguburnya dalam ke arah tanah. Sementara tubuhnya semakin sulit bergerak. Dalam samar-samar cahaya merah, Budi melihat di antara tumpukan batu dan pohon-pohon itu sebuah selendang berada tepat di tengah sosok-sosok itu.“Mo – moal aya manusa nu hirup, sanggeus nempo salendang eta sakalipun maneh garis katurunan kuncen..”(Ti – tidak akan ada manusia yang hidup, setelah melihat selendang itu sekalipun kau garis keturunan juru kunci..)
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan