
PAGELARAN SAREBU LELEMBUT
“Karena tidak semua luka akan berjumpa dengan sembuh. Maka, selamat memasuki gerbang Pangelaran Sarebu Lelembut. Nikmati pangelaran yang akan segera berlangsung..”
PART 1 – JANUR KEMATIAN
Spolier :
“Bukan omong kosong atau cerita belaka, ternyata panggelaran sarebu lelembut memang nyata,” lanjut Ki Wardi, menganggukan kepala.
“Sudah Ki! Saya akan hentikan agar panggelaran itu!” tegas Iwan.
Mata Ki Wardi dan Citra seketika melotot, Iwan melihat bayangan lain yang berada dibelakang...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
917
111
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Pagelaran Sarebu Lelembut
Selanjutnya
Pagelaran Sarebu Lelembut - Part 2
6
2
Part 2 - Tapak SasarSpoiler :Tubuh Budi seketika terdiam, tak sedikitpun bergerak hanya menunduk ke arah nisan, namun ia sudah dapat memastikan langkah itu semakin dekat tergambar jelas dari bayangan yang cukup tinggi.“Suara gemuruh dari dalam leuweung sasar sudah memberi pertanda petaka! Sesuatu ada yang masuk, entah apapun sosok dan jenisnya, alunan gending terdengar..”Suara yang baru pertama kali Budi dengar semakin mendekat ke arahnya.“Apa kau akan pulang jika hanya ada pertanda? Lalu membiarkan kami warga menderita!”Tubuh tinggi itu sudah tinggal berjarak beberapa centi dengan punggung Budi.BRAK!!!Siku tangan Budi dengan cepat bergerak, membentur tulang kering lutut seseorang hingga ia terjatuh tepat di samping Budi.KREKKK!!!Lima jari lelaki tua yang memiliki tubuh tinggi itu seketika remuk.ARGGGHHH!!!Tangan Budi dengan cepat menutup mulutnya agar tidak berteriak kencang.…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan