Leuweung Sarebu Lelembut - Part 1

29
17
Terkunci
Deskripsi

Leuweung Sarebu Lelembut

Part 1 – Samper Nyawa

Spoiler :

 

“A─ayo ikut dengan ibu...” 

Rara mendengar jelas ucapan dari suara yang sangat menakutkan, bahkan wajah sosok hitam itu sudah ia lihatnya mengenakan ujung matanya, tangan hitam dengan kuku panjangnya terus mengelus-elus rambut Rara dengan perlahan.

“I─ibu datang untuk menjemput kamu Ra...”

...

 

“A─ayo kita bermain Rara, ada tempat permainan yang sudah menunggu, Ibu akan menemani kamu, jangan kembali lagi ke rumah ini, tempat kamu bukan disini”

Kepala...

3 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
145 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Leuweung Sarebu Lelembut - Part 2
12
23
Part 2 – Gerbang TumbalSpoiler :…“Amang tahu siapa dalang dibalik gerbang tumbal itu” tanya Budi sangat penasaran.“Semenjak empat hingga dua tahun kebelakang manakala matahari tengelam dari arah barat, Amang sudah pastikan suara teriakan-teriakan dari dalam leuweung sasar terdengar jelas, membuat warga kampung enggan untuk keluar sehabis magrib... selanjutnya mungkin wujud Bud, cepatlah pulang... walaupun kabar buruk harus kamu dengar siang ini...” jawab Mang karni.“Mang aku tanya siapa dalang yang membuka gerbang itu, Amang tinggal jawab cepat” ucap Budi sudah tidak sabar, karena setiap pengakuan yang keluar dari Mang Karni semakin membuatnya bersalah pada leuweung sasar, terlebih selama hidupnya almarhum Bah Amar adalah juru kuncinya.“Seorang perempuan tanpa busana pernah masuk dan keluar lewat gerbang tumbal, perawakannya besar, orang tua jaman dulu menyebutnya wewe gombel, mereka membawa anak kecil perawakannya tidak diketahui pasti, tapi apa kamu bisa jamin Amang akan masih hidup kalau menyebutkan nama itu...” jawab Mang Karni semakin cemas....“Sialan sosok ini sangat kuat! Maaf Gam terpaksa ini!” bentak Budi tubuhnya sudah semakin terdorong kebelakang, dengan gerakan cepat satu tangan Budi bergerak ke arah leher Mak Endah, dengan sekuat tenaga mengunci leher nenek tua itu, langsung dibalikannya tubuh Mak Endah yang kini berada di atas tubuh Budi, mata merah menyala itu memandang penuh amarah ke arah Gama.“Le─lepaskan manusia biadab! Lepaskan! Tubuh Nenek tua ini akan mati malam ini juga!”Dengan cepat Gama memejamkan matanya, mengeluarkan perlahan gelang gengge dalam saku celana nya.“Sekarang Gam!” bentak Budi.Gelang gengge itu sudah menempel tepat di bagian dahi Mak Endah.“Aaaaaaa!!!”…
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan