
Part 2 – Penghantar Ikat Sukma
Spoiler :
Baru saja Bah Rojak akan berbicara manakala bibir tuanya itu sedang menghisap rokok, tiba-tiba terdapat suara hentakan kencang.
“Brug!!!”
Membuat seisi ruangan tengah rumah Bah Asep hening, Gama hanya menepuk paha Budi dengan perlahan, kembali memberi pertanda kepada Budi.
“Krekettt!!!”
Pintu kamar Murni yang terbuka setengahnya, tiba-tiba perlahan terbuka seluruhnya.
“Mu– murni!” tegas Bah Rojak.
Murni sudah berdiri bak mayat hidup, kepalanya menyampai ke samping...
Meong Hideung Universe (Gama dan Budi)
1.2k
926
113
Berlanjut
Garisan takdir membawa seorang Digjaya Adiguna Gama harus menerima sebuah warisan dari Kakeknya yaitu Ki Duduy, tanpa adanya lagi sebuah pilihan. Tatkala darah daging yang terikat pekat dalam tubuhnya itu menurunkan semua lelaku perjalanan panjang Ki Adiguna Rusdi Langsamana (Ki Langsamana) sebelumnya, yang harus diteruskan oleh Gama.Misteri dan teka-teki datang dari sisi lain kehidupan membawa Gama pada sebuah perjalan hidup baru, ditemani oleh Jalu Kertarajasa (Budi) meneruskan benang-benang kehidupan yang sebelumnya sudah dimulai, keterkaitan masa lalu yang rentan akan marabahaya memberikan Gama dan Budi banyak pelajaran, dari setiap resiko besar yang sudah diambilnya, bersama Meong Hideung (kucing hitam) dan gelang gengge bukan sekedar binatang dan benda warisan yang turun temurun, namun lekat akan sejarah dari mana semua itu berasal.Urutan Judul :Sekutu (suara kelam dari masa lalu)Leuweung SasarKampung Jabang MayitAkad JiwoBangkar SukmaKampung Jabang Mayit 2Leuweung Sarebu LelembutGetih WangiKutukan Sarebu LelembutPunggel IrengKampung Jabang Mayit 3Pagelaran Sarebu LelembutKampung KasarungKampung Jabang Mayit 4Petaka Tanah Hitam
1 file untuk di-download
Dukung suporter dengan membuka akses karya
Pilih Tipe Dukunganmu
Sudah mendukung?
Login untuk mengakses
Kategori
Kutukan Sarebu Lelembut
Selanjutnya
Kutukan Sarebu Lelembut - Part 3
14
27
Part 3 – Sangkar Getih Kutukan Spoiler : “Ce–cepat perintah aku Gam,” bisik Budi sudah menatap tajam dan dingin ke arah Baron yang berdiri tidak jauh darinya.“Ini kawasanku, mulai sekarang hidup dan mati kalian ditanganku! Termasuk anak perawan yang darahnya begitu segar untuk tuanku!” teriak Baron melihat ke arah Budi dengan topeng yang menutupi wajah sebelahnya.“Tidak akan lama lagi kutukan akan menimpa seluruh kampung tegal surup!!!” lanjut Baron semakin berteriak kencang, menggema ke seluruh penjuru hutan.“Sekarang Bud, habisi!” bisik Gama, sambil memegang gelang gengge yang semakin mengeluarkan panas.Budi melangkah ke arah Baron tanpa ada sedikitpun rasa takut pada kekuatan Baron, pandangan lurus nan dingin itu bak binatang buas yang akan segera memakan hidup-hidup mangsa buruannya.Baron hanya satu langkah mundur, tidak menyangka musuh didepanya itu tidak bisa kalahkan dengan hanya mengenakan perkataannya.“Brugggg!!!”Satu kali pukulan Baron melayang dengan cepat ke arah wajah Budi, namun dengan cepat kepalan tangan nya itu malah berada di tangan Budi.“Kreeeek!!!”Tulang pergelangan tangan Baron seketika terdengar remuk, tangan kiri Budi bergerak ke arah belakang pinggangnya, walaupun ia merasakan sebuah keanehan Baron malah tersenyum.“Sreeet!!!”Satu kali tusukan pisau andalan Budi mendarat tepat di bagian tengah dahi Baron, tanpa ampun pisau itu ia tarik ke bagian bawah, hingga mengenai pertengahan dimana kedua mata baron berada, hampir membuat ruksak topeng sebelah yang baron kenakan.“Arrrrghhhh!!!” teriak Baron terdengar sangat kencang, namun seketika tubuhnya bisa lepas dari cengkraman Budi, bersamaan dengan dahinya yang hampir dibuat remuk.“Bajingan! Kalian tidak akan bisa membuat aku mati!” teriak Baron yang kini sudah berada jauh di depan Budi dan bergerak meninggalkan Budi....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai
syarat dan persetujuan?
Laporkan