Kutukan Sarebu Lelembut - Part 1

16
9
Terkunci
Deskripsi

Part 1 – Getih Astana Jeungjing

Spoiler :

“Sa– satu, dua, tiga...” hati Murni terus berhitung, untuk segera membalikan kepala, manakala ia melewati pohon jeungjing paling besar dan akan sampai di sebuah pohon bambu nan rindang diatas tanah astana.

“Arrrggghhhh!!!”

Belum sempat kepala Murni berbalik, sebuah bekapan tangan kanan nan kekar dan kuat mendarat di mulut Murni hingga ia tidak bisa berteriak, malah tangan kiri itu mengusap kulit putih Murni dengan perlahan.

“Le– lepaskan!!!” hati Murni berteriak...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
154 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Kutukan Sarebu Lelembut - Part 2
14
13
Part 2 – Penghantar Ikat SukmaSpoiler :Baru saja Bah Rojak akan berbicara manakala bibir tuanya itu sedang menghisap rokok, tiba-tiba terdapat suara hentakan kencang.“Brug!!!”Membuat seisi ruangan tengah rumah Bah Asep hening, Gama hanya menepuk paha Budi dengan perlahan, kembali memberi pertanda kepada Budi.“Krekettt!!!”Pintu kamar Murni yang terbuka setengahnya, tiba-tiba perlahan terbuka seluruhnya.“Mu– murni!” tegas Bah Rojak.Murni sudah berdiri bak mayat hidup, kepalanya menyampai ke samping dengan rambut terurai berantakan, dari mulutnya keluar banyak darah, tatapan mata hitamnya menatap lurus ke arah mereka berlima.Murni berjalan perlahan, langkahnya diseret pelan dengan darah yang terus menetes ke lantai kramik, membuat Bah Asep, Ni Tuti dan Bah Rojak terkesima memandang ke arahnya.“Gam,” bisik Budi di dekat telinga Gama.“Diam! Jangan bergerak biarkan saja Bud!” tegas Gama tanpa mengeluarkan suara hanya menggerakan mulutnya, berbarengan gelang gengge dalam saku celananya semakin hangat.Baru saja setengahnya Murni berjalan dengan menyeret kakinya itu, tiba-tiba ia menjatuhkan tubuhnya, dengan cepat ia merangkak dan bergerak ke arah Bah Rojak.“Arrrrghhhh!!!”“Lepaskan Murni ini Abah, lepaskan!!!” teriak Bah Rojak menahan tubuh Murni dengan kedua tangannya sudah berada di leher Bah Rojak, Beberapa gelas dihadapan Bah Rojak terjatuh dan menyisakan satu gelas, namun Budi seperti lega manakala satu gelas itu tidak terjatuh yang berada di samping Bah Rojak.“Ha-ha-ha...”...
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan