Kampung Jabang Mayit - Part 5

10
2
Terkunci
Deskripsi

Kampung Jabang Mayit

Part 5 – Terekan Janin (arwah tersesat)

Terekan adalah calon anak yang keluar terpaksa dari rahim, belum dimasukan roh, sukma namun sudah mempunyai tempat dan karena yang mengalami itu tidak mengerti, maka di anggpalah sebuah masalah sepele, tidak diurus yang akhirnya jadi sasaran tempat kasap jin, roh-roh yang tersesat tanpa mempunyai tempat, membentuk seperti wujud anak-anak atau bayi. 

Spolier :

...

“Bukan, tunggu sebentar harusnya terdengar sampai sini, kamu harus mendengarkannya...

1 file untuk di-download

Dukung suporter dengan membuka akses karya

Pilih Tipe Dukunganmu

Paket
154 konten
Akses 30 hari
1,000
Karya
1 konten
Akses seumur hidup
150
Sudah mendukung? Login untuk mengakses
Selanjutnya Kampung Jabang Mayit - Part 6
19
25
Kampung Jabang MayitPart 6 – Dalang Kutukan (perjanjian)Spolier :...“Bud kalau begitu, awal semuanya kampung ini membiarkan Ni Itoh seperti sampai sekarang Kakek Ambar” tanyaku perlahan.“Dalang kutukan itu hadir setelah lahir Akbar dan Ageng, setiap orang yang megandung dan menginjak tiga bulan, janinnya akan hilang begitu saja oleh kesaktian Ni Itoh, Nini dukun beranak biadab itu semakin bebas melakukannya, kesaktianya bertambah, semakin juga di permudah semua keinginan kakek kamu di kampung ini, hingga di kutuklah kampung ini dengan sebutan Kampung Jabang Mayit, warga memilih diam dari pada harus mati” ucap Budi menjelaskan perlahan, sambil matanya terus memperhatikan sekitar.Tidak lama Barja berjalan lagi ke depan, berbarengan dengan Ni Itoh keluar dari pintu dapur, aku yang melihatnya jelas sedang membawa wadah tampah, langsung terasa berdiri bulu pundakku, apalagi beberapa kali sudah mengelap keringat.“Lihat! Perhatikan siapa itu...” ucap Budi perlahan.Bapak keluar dengan hanya mengunakan sarung hitam yang melilit di pinganggnya, ketika tangan kirinya Ni Itoh menunjuk Bapak langsung bersujud beberapa kali dan duduk bersila.“Bud!” ucapku.“Ikatan ritual akan di lakukannya, nyawanya akan hilang Akbar!” jawab Budi perlahan....
Apakah konten ini melanggar ketentuan yang berlaku sesuai syarat dan persetujuan? Laporkan